Keuntungan dan Kerugian Saham Jenis Saham

m_altezauny.ac.id

15.2.1. Keuntungan dan Kerugian Saham

Memiliki saham mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri dibandingkan jenis investasi lainnya. Keuntungan membeli saham antara lain : a Mendapat dividen yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan. b Mendapat capital gain yaitu selisih keuntungan apabila harga jual saham lebih tinggi dibandingkan harga beli c Mendapat saham bonus yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga perdana tehadap harga nominal. d Berhak ikut mengontrol perusahaan sesuai kapasitas yaitu berdasar jumlah lembar saham yang dimiliki melalui Rapat Umum Pemegang Saham dengan menggunakan hak suara yang dimilikinya. Sedangkan kerugian dari membeli saham, antara lain sebagai berikut : a Tidak mendapat dividen, jika perusahaan mengalami kerugian. b Investor tidak selalu mendapat capital gain, ada kalanya investor harus menjual dengan harga jauh lebih rendah dengan harga beli capital loss. c Pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, artinya setelah semua asset perusahaan tersebut dijual terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditor dan jika masih terdapat sisa baru dibagikan kepada para pemegang saham. d Saham tidak dapat diperdagangkan lagi jika saham dicabut perdagangannya dari bursa delisting

15.2.2. Jenis Saham

Saham sebagai salah satu instrumen investasi yang lebih dominan diperdagangkan dipasar modal memiliki beberapa jenis. Saham dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a Saham biasa common stock Saham biasa adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham biasa berasal dari pembayaran dividen dan kenaikan harga saham. Dividen akan m_altezauny.ac.id dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. Besar kecilnya dividen yang diterima oleh pemegang saham tidak tetap, tergantung dari Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. b Saham preferen preffered stock. Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti obligasi dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti saham biasa Hartono, 2003:67. Saham preferen adalah jenis saham lain sebagai alternatif dari saham biasa Pemegang saham preferen akan mendapatkan hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran kewajiban pemegang obligasi dan hutang sebelum pemegang saham biasa mendapatkan haknya. Nilai saham sendiri ada tiga macam yaitu 1 nilai pari, adalah nilai nominal saham saat pertama kali diterbitkan; 2 nilai buku adalah nilai modal perusahaan yang tercantum dalam neraca keuangan dihitung sebagai modal jumlah saham beredar dan 3 nilai pasar yaitu harga saham yang terbentuk di pasar Fluktuasi harga saham merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh investor yang terlibat dalam kegiatan di pasar modal, ataupun manajemen perusahaan publik yang sahamnya tercatat dipasar modal, sebab indikasi harga saham dapat dijadikan ukuran nilai perusahaan. Secara umum, ada beberapa macam faktor yang mempengaruhi harga saham, antara lain: a Adanya persepsi yang berbeda dari para investor sesuai dengan informasi yang dimiliki, dimana persepsi tersebut dicerminkan melalui tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor. Apabila sebagian besar investor mempunyai persepsi bahwa tingkat keuntungan dari suatu saham tertentu tidak lagi memadai, maka mereka akan cenderung mengambil keputusan untuk menjualnya dan berakibat menurunnya harga saham. b Isu-isu politik yang terjadi dinegara yang bersangkutan. Hal ini akan mengakibatkan para investor cenderung menjual sahamnya guna mengantisiapasi terjadinya hal-hal yang tidak diharapakan, baik terhadap perusahaan maupun terhadap investasi yang dilakukannya. m_altezauny.ac.id c Tingkat pengembalian bebas risiko, yang merupakan tingkat pengembalian dari suatu alat atau instrument investasi yang tidak mengandung risiko. d Kebijakan deviden perusahaan, yang oleh investor dipersepsikan sebagai suatu isyarat mengenai kondisi dan prospek perusahaan, terutama mengenai tingkat kemampulabaannya. e Tingkat aliran kas cash flow perusahaan, terutama berkaitan dengan tingkat likuiditas perusahaan dan tingkat laba yang dapat dicapai perusahaan, yang berkaitan dengan besarnya tingkat pengembalian yang akan diperoleh investor atas investasinya.

15.3. Obligasi