Wacana menyampaikan informasi atau pengetahuan pada khalayak bahwa

48 dari topik yang dimunculkan dalam teks berita dan semua elemen dalam berita mengacu dan mendukung topik dalam berita. Rubrik Intro Indonesia yang dipilih masing-masing memiliki maksud dan tujuan yang sama, walaupun dari edisi yang berbeda dalam mengkritisi berbagai permasalahan. Hasil intepretasi wartawan dalam memandang masalah-masalah ini menghasilkan kritikan-kritikan terhadap peristiwa-peristiwa politik, ekonomi, sosial, hukum serta wawasan kebangsaan yang terjadi di dalam bangsa Indonesia. Maka, dari teks ini muncul wacana-wacana yang ingin disampaikan wartawan dalam kritik sosialnya sebagai berikut:

1. Wacana menyampaikan informasi atau pengetahuan pada khalayak bahwa

masalah-masalah di dalam bangsa Indonesia ini merupakan hasil dari kegagalan pemerintah menjalankan pemerintahan Adanya rasa kesal, marah juga malu bila melihat rakyat Indonesia sampai saat ini tetap hidup dalam keterpurukan. Sikap ini membentuk upaya melepaskan diri dari kungkungan masalah bangsa yang selama ini tidak habis-habisnya mengrogoti hidup rakyat. Dengan membuka pikiran khalayak agar menyadari bahwa banyaknya masalah bangsa ini adalah hasil kerja dari jajaran pejabat-pejabat negara yang gagal, malas, dan tidak peduli dalam mengatasi segala polemik di Indonesia. Pemerintah tidak menyadari akibat dari tindakannya dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan sebagai wakil rakyat, sehingga memunculkan satu kesan bahwa pemerintah bekerja asal-asalan dan hanya menjadikan posisinya sebagai status sosial 49 dan menyandang sebuah kekuasaan. Melihat kesan yang muncul tersebut membentuk sebuah wacana dengan maksud menyampaikan suatu informasi atau pengetahuan tentang semua kegagalan pemerintah kepada khalayak guna memberi perhatian pada masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa. Ada begitu banyak masalah-masalah yang sedang dialami bangsa bahkan sampai sekarang masih bergejolak. Bila melihat konteks saat ini, tidak terlihat perubahan atau perbaikan dari permasalahan-permasalahan bangsa. Beberapa masalah bangsa tersebut adalah sebagai berikut: a Kasus Korupsi Merajalela Di Tubuh Pemerintahan. Dalam informasi ini, khalayak harus menyadari bahwa korupsi sudah tidak terbendung terutama dalam kepemerintahan. Dari masalah ini, terbentuk sebuah wacana yang memperlihatkan bahwa korupsi terlihat wajar dilakukan oleh pejabat-pejabat negara. Salah satu contoh kasus korupsi yang memakan perhatian bangsa yaitu kasus Century. Kasus Bank Century diduga mengandung korupsi dalam jumlah yang amat besar untuk kepentingan politik pihak tertentu dan sampai sekarang masalah ini masih simpang siur. Seperti salah satu pernyataan Maswadi Rauf, Guru Besar Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia: Skandal Bank Century berpusat pada dua hal, pertama, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK untuk mengucurkan uang sebesar Rp6,7 triliun sebagai dana talangan untuk bank yang sedang bermasalah. Perdebatannya adalah perlu tidaknya kebijakan itu dan besarnya uang yang dikeluarkan untuk kepentingan tersebut. Kedua, adanya dugaan bahwa sebagian dari dana tersebut mengalir kepada partai politik tertentu dan sebagian elite politik yang sekarang sedang berkuasa. Kasus Bank Century ini mengandung dugaan korupsi dalam jumlah yang amat besar untuk kepentingan politik pihak tertentu. Dugaan korupsi inilah yang 50 membuat kasus Bank Century menjadi sebuah skandal keuangan terbesar dalam sejarah Indonesia 1 . Bila melihat pernyataan ini, kasus Bank Century merupakan fakta korupsi yang perlu menjadi perhatian khalayak untuk mengawasi setiap gerak-gerik siapa pun yang terlibat di dalam kasus ini. Pemerintah tengah memanfaatkan sebuah keadaan dengan maksud mendapatkan kesempatan emas dari Bank Century sebelum dinyatakan Bail out. Kesempatan mendapatkan kucuran dana segar untuk mengendalikan kekuasaannya di bangsa ini. Jika ditelusuri, ada sejumlah nama pembesar di negeri ini yang saling berhubungan seperti Boediono, Sri Mulyani dan bahkan Presiden SBY yang diduga memiliki kaitan dengan kasus korupsi Century. Oknum-oknum ini mempunyai posisi yang sangat tinggi dalam lembaga pemerintahan. Namun sepertinya pemerintah lamban, tidak tegas dan terkesan sedikit demi sedikit mengesampingkan masalah Century, karena bisa merusak nama oknum-oknum yang terlibat di dalamnya. Salah satunya terlihat dengan tingkah laku Presiden SBY yang tidak ingin dikaitkan dengan kasus korupsi Century di depan publik atau rakyat Indonesia. Banyak media yang menyoroti, bagaimana Presiden SBY geram, marah dan ketakutan dikaitkan menikmati hasil korupsi. Sikap ini muncul di saat Presiden SBY kembali memerintah untuk periode 2009-2014. Ada kabar tidak menyenangkan dibalik kemenangan SBY dalam memperoleh suara rakyat. SBY diduga menerima aliran dana kampanye dari Bank Century untuk kepentingannya sendiri, partai dan golongannya. 1 http:aipi.wordpress.com20100122perkembangan-pansus-bank-century pada jumat 16 juni 2012 pukul 13.27 51 Fakta bahwa anggota tim sukses SBY termasuk di dalamnya adalah anaknya Eddy Baskoro, menikmati aliran dana ini. Pada akhirnya Presiden SBY terlihat tidak sanggup menghadapi fitnah terutama kepada anggota keluarganya. Dengan bersumpah, Presiden SBY yakin rakyat akan percaya padanya dan tidak akan percaya dengan segala tudingan yang di arahkan kepadanya. Seperti pernyataan dalam portal berita Tabloid Reformata: Bantahan tersebut disampaikan Presiden dalam ujung pidatonya pada peringatan ke-64 Hari Guru Nasional. Presiden bahkan bersumpah atas nama Tuhan untuk membantah berita yang tersebar di media massa tersebut. Saat itu, Presiden juga menyampaikan ancaman bahwa ia akan mengambil langkah hukum apabila berita yang menyebutkan dirinya atau keluarganya menerima dana Bank Century tidak juga dihentikan. Hal ini memperburuk keadaan dan mematikan citra atau karakter SBY sebagai orang berpengaruh di Indonesia 2 . Perilaku pemerintah yang terkesan menutup-nutupi kasus korupsi memperlihatkan adanya satu upaya untuk melindungi nama, seseorang atau pihak-pihak yang memiliki pengaruh atau andil yang sangat besar dalam pemerintahan Indonesia. Apabila kasus ini dikuak ke publik dan terbukti ada nama-nama dibalik kasus korupsi, berarti pemerintah sedang menelanjangi dirinya sendiri dihadapan rakyat. Namun hal ini terlihat mustahil, melihat kenyataan hingga saat ini pemerintah tidak akan pernah akan mengakui keterkaitan atau kesalahan sendiri pada kasus hukum seperti kasus korupsi. Tidak hanya berhenti pada kasus Century, masih ada kasus-kasus korupsi lainnya yang perlu menjadi perhatian pada konteks saat ini seperti kasus Nassarudin, korupsi anggaran Wisma Atlet di Palembang yang mengkait-kaitkan Angelina Sondakh, 2 http:tabloid-reformata03346-presiden-bantah-terima-dana-bank-century.html pada jumat 16 juni 2012 pukul 13.15 52 kasus berhentinya pembangunan Hambalang, kasus korupsi pengadaan Al’Quran, dan masih banyak lagi. Informasi inilah yang seharusnya menyadarkan khalayak untuk mengerti maksud wartawan yang berusaha melakukan tindakan membuka, mengingatkan, dan menekankan pada khalayak bahwa pemerintah saat ini penuh ketidakjujuran, manipulasi, dan kegagalan menyelesaikan masalah korupsi yang tiap kali terungkap di depan mata khalayak. b Rakyat Indonesia Dalam Kemiskinan Sebagai bangsa yang besar, Indonesia jelas memiliki jumlah penduduk yang sangat besar pula. Namun seiring dengan perkembangan, pemerintah tidak berhasil mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Hal ini terbukti dengan kemiskinan yang melanda hampir sebagian besar rakyat Indonesia yang dapat terlihat dengan perkembangan di sebagian daerah atau wilayah di Indonesia, banyaknya pengangguran dan anak-anak putus sekolah untuk bekerja. Dalam informasi ini khalayak harus menyadari bahwa keadaan bangsa saat ini sungguh memprihatinkan dan menyedihkan. Informasi ini memperlihatkan bahwa pemerintah tidak peduli pada rakyat apalagi rakyat miskin yang hidup dengan meminta- minta belas kasihan. Pemerintah sekilas hanya melakukan perencanaan-perencanaan, tanpa memikirkan apakah rencana tersebut menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat miskin. Seperti pernyataan dari Ekonom dari INDEF, Imam Sugema: “Kalau pemerintah yang akan datang tetap menerapkan sistem ekonomi yang liberal seperti saat ini, bisa dipastikan masa depan perekonomian Indonesia 53 akan semakin suram dan angka kemiskinan akan terus bertambah, sekalipun program BLT dan PNPM tetap dilanjutkan 3 . Dengan melihat fakta di atas, pemerintah membuat banyak fakir miskin harus bergantung pada beberapa lembar uang dari Bantuan Langsung Tunai BLT yang telah dilakukan pemerintah beberapa tahun lalu. Namun sayangnya, program ini dianggap tidak berhasil, tapi membuat masyarakat menjadi manja. Pemerintah tidak menyadari bahwa program-program yang telah dilaksanakan untuk rakyat belum tentu mengubah kehidupan rakyat miskin. Selain kemiskinan, sampai saat ini rakyat pun harus dihadapkan dengan masalah kebutuhan pokok yang sehari-hari harus dicukupi di tengah harga-harga kebutuhan yang terus melonjak naik. Hal ini terlihat dari ketidak sungguhan pemerintah dalam menjaga harga di pasaran. Pemerintah dengan seenaknya membuat satu peraturan dalam memainkan harga-harga tanpa mempedulikan apakah rakyat bisa makan hari ini. Hal ini semakin menarik dengan melihat bahwa pemerintah menyatakan bahwa dengan melakukan penurunan disalah satu jenis kebutuhan rakyat, dapat menurunkan beberapa harga jenis kebutuhan rakyat lainnya seperti BBM yang merupakan kebutuhan untuk mendistribusikan sembako ke seluruh Tanah Air. Harga BBM terus meningkat seiring dengan meningkatnya minyak dunia. Untuk memperlihatkan perhatiannya kepada rakyat, pemerintah melakukan penurunan harga BBM. Tidak tanggung- tanggung, BBM turun sampai berkali-kali pada tahun 2008-2009. Pemerintah 3 http:Tanpa Perubahan, Utang RI makin Menumpuk _ Bayt al-Hikmah Institute.htm 54 menganggap bahwa perhatiannya pada rakyat merupakan sebuah kabar gembira yang perlu rakyat perhatikan. Pernyataan dalam situs Sekertariat Negara SETNEG: Pada tanggal 12 Januari 2009, kembali terjadi peristiwa yang menggembirakan bagi masyarakat luas, yaitu ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan keputusan Pemerintah di Istana Negara untuk menurunkan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat, yaitu harga BBM , harga listrik untuk industri besar pada beban puncak, tarif angkutan umum, harga daging sapi, minyak goreng, susu dan obat-obatan. Penurunan harga BBM kali ini adalah penurunan harga yang ketiga kalinya. Dua pengumuman terdahulu disampaikan pada tanggal 1 dan tanggal 15 Desember 2008. Keputusan ini mulai berlaku 15 Januari 2009 4 . Pemerintah sepertinya sangat bangga dengan keputusan yang diyakininya tepat. Namun, keputusan ini bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan. Pernyataan ini memperlihatkan bahwa sesungguhnya keterpurukan pemerintah terlihat dengan tidak berhasil mengendalikan kebutuhan pokok yang layak untuk rakyat. Nusantara News dalam beritanya menyatakan: Berdasarkan janji kampanye dan usaha untuk merealisasikan kesejahteraan rakyat, pemerintah SBY-JK selama 4 tahun belum mampu memenuhi target janjinya yakni pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6.6. Sampai tahun 2008, pemerintah SBY-JK hanya mampu meningkatkan pertumbuhan rata-rata 5.9 padahal harga barang dan jasa inflasi naik di atas 10.3. Ini menandakan secara ekonomi makro, pemerintah gagal mensejahterakan rakyat. Bila melihat konteks keadaan saat ini pun, ada beberapa kebutuhan pokok rakyat yang mengalami peningkatan. Tidak berbeda dengan yang pernah terjadi dulu. Rakyat tetap menjerit mengetahui bahan pokok seperti beras mulai naik. Harga beras naik rakyat tercekik, harga beras turun petani lesu. Serba salah, pemerintah tidak mempunyai 4 www.setneg.go.id diunduh pada Jumat 15 Juni 2012: 11.03 wib pada 16 juli 2012 pukul 16.45 55 upaya dalam mengatasi permasalahan kebutuhan harian rakyat. Salah satu berita dalam Jawa Pos: Harga beras di Rengasdengklok beberapa hari ini merambat naik. Kenaikan antara seribu hingga dua ribu rupiah per kilogram. Selama sepuluh hari belakangan ini sudah tiga kali naik 5 . Kegagalan pemerintah di lapangan dalam mengendalikan kebutuhan pokok membuat rakyat harus menyaksikan kenaikan beras tiap saat. Apa yang salah dengan pemerintah sehingga membiarkan rakyat menikmati nasi yang dimakannya setiap hari akan merangkak naik harganya di pasaran. Informasi ini pun berimbas pada ketidakpedulian pemerintah pada kesehatan rakyat yang terlihat pada fasilitas-fasilitas kesehatan di Indonesia tidak memadai. Rakyat mengalami sendiri bagaimana harus berjuang untuk mendapatkan satu fasilitas yang memadai untuk sebuah kesehatan. Rakyat harus bersusah payah untuk mendapatkan rumah sakit atau pengobatan yang terbaik. Namun informasi ini membentuk sebuah wacana yang membuktikan bahwa kesehatan hanya milik orang yang memiliki uang dan rumah sakit dengan fasilitas mewah bukan untuk rakyat miskin. Khalayak harus menyadari selain kesengsaraan tersebut, ada sebuah fakta dibalik kepemimpinan pemerintah negeri ini. Selama kepemimpinnya, Presiden SBY sering melakukan perjalanan ke luar negeri dengan biaya yang tidak sedikit. Dana perjalanan khusus Presiden dihambur-hamburkan untuk keliling dunia dengan tujuan menjalin kerjasama. Alangkah baiknya, dana yang besar untuk perjalanan Presiden ke 5 http:JawaPos-online Harga-Beras-Mulai-Naik-.html pada 7 september 2012 pada pukul 14.50 56 luar negeri tersebut digunakan untuk dana kesehatan rakyat Indonesia. Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Seknas FITRA Uchok Sky Khadafi menyatakan: Menurutnya, sejak tahun 2005–2009, Presiden SBY melakukan kunjungan ke luar yang menelan anggaran Rp 813 miliar. Dalam rata-rata, setiap tahun Presiden SBY menghabiskan Rp 162 miliar. Uang ini hanya dibelanjakan hanya untuk carter pesawat dengan penerbangan VVIP, ujar Uchok. Anggaran itu terus meningkat dan membebani APBN. Tahun 2010, Setneg mengalokasi anggaran kunjungan Presiden SBY ke luar negeri sebesar Rp 179 miliar dan anggaran 2011 meningkat menjadi Rp 181 miliar. Uchok memaparkan, mengaca dari anggaran perjalanan Presiden tahun 2010 sebesar Rp 179 miliar maka tiap bulan menghabiskan Rp 14,9 miliar. Uchok membandingkan dengan alokasi anggaran tahun 2010 untuk asuransi kesehatan masyarakat sebesar Rp 1 Triliun untuk 32,53 juta rakyat miskin. Dan rata-rata pertahun untuk asuransi rakyat miskin hanya Rp 152.704 untuk setiap tahun untuk satu orang rakyat miskin, dan kalau setiap bulan, orang miskin hanya menerima Rp 12.809 per orang. Hal ini jelas sangat menyakiti hati nurani rakyat miskin, ujar Uchok 6 . Dengan adanya bukti ini memperlihatkan bahwa pemerintah tidak mempedulikan kesehatan rakyatnya, pemerintah lebih memilih jalan-jalan ke luar negeri dengan menghamburkan uang negara yang seharusnya untuk rakyat. Rakyat dibiarkan mengemis-ngemis kesehatan dengan menunggu hati pemerintah luluh kemudian mendapat pertolongan. Dengan adanya fakta ini memperkuat asumsi bahwa pemerintah hanya mementingkan kesenangannya sendiri dibandingkan dengan kesehatan rakyatnya, rakyat dibiarkan mencari-cari kesehatan yang harga mahal tersebut. 6 http:KOMLI contoh-kasus-pelanggaran-ham-di.htm pada 7 september 2012 pada pukul 13.15 57 c Pelanggaran HAM, Ketidakadilan dan Diskriminasi di Indonesia Beberapa kasus yang tengah dihadapi rakyat Indonesia kemudian adalah problem-problem pelanggaran HAM. Tidak disadari bahwa permasalahan HAM di Indonesia yang tengah terjadi hilang tanpa ada penyelesaian. Permasalahan HAM di Indonesia ibaratnya sebuah gunung es yang terlihat hanya sedikit padahal kenyataannya di bawahnya bertumpuk masalah. Pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia hingga saat ini menunjukan lemahnya hukum di bangsa ini. Wacana ini memperlihatkan bahwa hukum di Indonesia bisa dibeli. Khalayak harus menyadari bahwa tidak perlu percaya dengan hukum yang dibeli dengan uang. Hukum dibalik uang tersebut menunjukan perilaku pemerintah yang penuh dengan kemunafikan pada rakyat. Salah satu artikel di situs Era Baca menyatakan: Di Indonesia sendiri kasus seperti ini masih sering terjadi walaupun sudah ada lembaga yang berfungsi melakukan pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya Pelanggaran HAM di Indonesia seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas Ham Banyak macam Pelanggaran HAM di Indonesia, dari sekian banyak kasus HAM yang terjadi, tidak sedikit juga yang belum tuntas secara hukum, hal itu tentu saja tak lepas dari kemauan dan itikad baik pemerintah untuk menyelesaikannya sebagai pemegang kekuasaan sekaligus pengendali keadilan bagi bangsa ini. Namun pemerintah tetap berkomitmen untuk menyelesaikan semua kasus Ham yang terjadi 7 . Hanya komitmen yang keluar dari mulut pemerintah, tidak tahu apakah komitmen tersebut dilaksanakan. Komitmen yang diperlihatkan selalu berakhir pada komitmen melupakan dan membiarkan pelanggaran HAM terus terjadi. Tindakan 7 http:erabaca- contoh-kasus-pelanggaran-ham-di.html 58 tersebut akan membuat banyak ketimpangan-ketimpangan. Pemerintah bisa semena- mena melakukan ketidakadilan dan diskriminasi kepada rakyat terutama dalam sebuah keputusan hukum. Salah contoh kasus di mana media massa telah berkali-kali memberitakan ketimpangan di negeri ini yaitu ketidakadilan yang terjadi di dalam Rutan dan LP. Terbukti dengan temuan Satgas pemberantasan Mafia Hukum beberapa tahanan malah bersenang-senang di dalam LP dengan fasilitas mewah. Dalam salah satu berita di situs Berita Sore: Satgas melakukan sidak di Rutan Pondok Bambu, mendapati beberapa tahanan seperti Artalita dan sejumlah pejabat memiliki fasilitas super mewah, tidak seperti fasilitas tahanan lainnya dan secara hukum pengadaan fasilitas super mewah ini telah merusak sistem hukum Indonesia 8 . Fakta ini pun diperkuat dengan video rekaman video HP buatan Syarifuddin S Pane, mantan narapidana kasus suap cek pelawat dalam Lingkar Berita: Pemerintah kebakaran jenggot. Namun tidak menghapus bukti masih adanya diskriminasi di penjara. Dalam video berdurasi 20 menit buatan bulan Mei 2008 menunjukkan aktivitas di dalam Rutan Salemba Jakarta, berikut aktivitas judi para napi. Di dalamnya ada kamar-kamar yang mewah, warung nasi yang dikelola sipir penjara, juga praktek sewa-menyewa kamar untuk check-in narapidana. Berbagai pemberitaan media menyebutkan, para tahanan kasus basah harus membayar Rp 30 juta untuk menempati blok penjara yang dilengkapi fasilitas mewah. Kalau tidak membayar terpaksa mendapat sel dan pelayanan yang buruk dan kurang manusiawi. Di LP Salemba terdapat blok A sampai R dengan daya tampung maksimum 800 orang. Nyatanya, Salemba kerap dipenuhi tahanan dan napi hingga 1500 orang 9 . 8 http:Putra Kaban-TahananRutanDanLPDiperlakukan Seperti‘Dagang Sapi’ _ Harian Berita Sore.htm 9 ht t p: LingkarBerit a-indonesiabercerit a penjara-m ew ah-penjaranya-korupt or.htm l 59 Adanya pengistimewaan tahanan atau napi kelas kakap menunjukkan masih adanya aparat pemasyarakatan yang doyan suap, korupsi, dan diskriminatif terhadap warga binaan. Sesuai aturan pemasyarakatan, seharusnya seluruh warga binaan memiliki hak dan kewajiban yang sama. Fakta ini pun memperlihatkan keburukan petugas-petugas lapas bahwa kinerja mereka penuh dengan kepentingan-kepentingan untuk memanfaatkan situasi untuk memperkaya diri. Namun lemahnya pengawasan internal, tiadanya penegakan hukum yang tegas, dan ketidakseimbangan posisi ekonomi-politik napi terhadap petugas lapas akan terus menyebabkan terjadinya tindakan diskriminasi. Dengan melihat wacana memberi pengetahuan kepada khalayak tentang kondisi yang dialami oleh bangsa Indonesia, pada akhirnya memunculkan satu rasa kepedulian. Kepedulian ini terlihat dengan melakukan satu pengungkapan peristiwa-peristiwa atau masalah-masalah yang jelas merugikan kehidupan rakyat Indonesia. Dengan melihat wacana yang terbentuk, khalayak harus mengetahui bahwa ada begitu banyak ketidakpedulian pemerintah yang terlihat dari masalah-masalah yang sampai detik ini tidak diselesaikan dengan tuntas, sehingga bangsa memerlukan perhatian lebih dari khalayak sebagai rakyat Indonesia. 60

1. Wacana Menyatakan Penegasan Sikap Pada Khalayak Bahwa Keterpurukan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Simbolik Dalam Komunitas Vespa Kasoos T1 362009014 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kritik Sosial Media dalam Perspektif Jurnalisme Komunitas (Analisis Wacana Rubrik Intro Indonesia Dalam Koran Slank)

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kritik Sosial Media dalam Perspektif Jurnalisme Komunitas (Analisis Wacana Rubrik Intro Indonesia Dalam Koran Slank) T1 362007063 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kritik Sosial Media dalam Perspektif Jurnalisme Komunitas (Analisis Wacana Rubrik Intro Indonesia Dalam Koran Slank) T1 362007063 BAB II

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kritik Sosial Media dalam Perspektif Jurnalisme Komunitas (Analisis Wacana Rubrik Intro Indonesia Dalam Koran Slank) T1 362007063 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kritik Sosial Media dalam Perspektif Jurnalisme Komunitas (Analisis Wacana Rubrik Intro Indonesia Dalam Koran Slank)

0 0 20

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transformasi Komunitas Punk di Condong Catur Yogyakarta dalam Prespektif Modal Sosial T1 BAB IV

0 0 14

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Groupthink Komunitas Club Motor dalam Solidaritas Kelompok: Studi pada Komunitas RAC Salatiga T1 BAB IV

0 0 5

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Media Sosial: Studi Kasus Aksi Vulgar di Media Sosial Bigo Live T1 BAB IV

0 6 26

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menguak Identitas Lesbian di Salatiga dalam Perspektif Erving Goffman T1 BAB IV

0 0 4