87 kandungan sehat”. Dengan adanya keyakinan tersebut maka pada umumnya
ibu hamil di RSUD Karanganyar merasa tingkat kecemasan pada kesehatan bayi cenderung lebih rendah. Selain itu, hal ini dapat dipengaruhi oleh
pengalaman dan pengetahuan yang baik yang dimiliki para ibu hamil.
3. Hubungan Antara Pengendalian Emosi Dengan Kecemasan Ibu Hamil
di RSUD Kabupaten Karanganyar
Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara pengendalian emosi dengan kecemasan ibu hamil di
RSUD Kabupaten Karanganyar. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan oleh penulis terbukti bahwa semakin tinggi pengendalian emosi yang
dimiliki, maka semakin rendah tingkat kecemasan ibu hamil. Sebaliknya, semakin rendah pengendalian emosi yang dimiliki, maka semakin tinggi
tingkat kecemasan ibu hamil. Nilai koefisien korelasi – 0,470 menunjukkan
hubungan yang cukup kuat antara pengendalian emosi dan kecemasan ibu hamil.
Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh M.I Fauzi 2010, bahwa pengendalian emosi ibu hamil pada
trimester ketiga berhubungan negatif dengan tingkat kecemasannya. Berbeda dengan penelitian ini, penelitian M.I Fauzi 2010 menggunakan
subjek ibu hamil trimester ketiga, sedangkan dalam penelitian ini subjek penelitian adalah ibu hamil trimester pertama sampai ketiga. Adanya
kesamaan hasil tersebut dapat dipengaruhi oleh alasan bahwa pada umumnya ibu yang sedang hamil mengalami rasa kekawatiran yang
88 berlebihan yang disebabkan oleh keyakinan bahwa segala sesuatu yang
mereka lakukan dan rasakan memiliki pengaruh langsung terhadap anak yang dikandungnya Santrock, 2002: 111.
Diterimanya hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian emosi sangat berperan mengurangi kecemasan ibu hamil selama masa
kehamilannya. Adanya pengendalian emosi yang baik akan memudahkan ibu hamil dalam menyesuaikan diri terhadap kondisi kehamilannya sebab
ibu mampu melakukan strategi koping melalui aktivitas dalam bentuk kognitif dan perilaku, yang bertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi kecemasan. Ibu hamil yang dapat mengendalikan diri akan dapat mengelola dan mengekspresikan emosi yang ditandai dengan adanya
kemampuan dalam menangani emosi secara tepat, mempunyai toleransi terhadap frustrasi, serta menangani ketegangan jiwa dengan lebih baik.
Dari hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa pengendalian emosi memiliki kontribusi terhadap kecemasan ibu hamil, dengan
sumbangan efektifnya sebesar 0,221. Artinya, pengendalian emosi memberikan kontribusi sebesar 22,1 terhadap kecemasan ibu hamil, masih
ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil, diantaranya adalah sikap terhadap kecemasan, penilaian kecemasan,
dukungan psikososial, dan strategi koping Reading dalam N.N Susanti, 2008: 21.
89
D. Keterbatasan Penelitian