84
C. Pembahasan
1. Pengendalian Emosi Ibu Hamil di RSUD Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan hasil perhitungan data pengendalian emosi, terlihat bahwa sebagian besar berada dalam kategori baik 45,2. Pengendalian emosi ibu
hamil dapat dilihat dari kemampuan dalam mengendalikan emosi marah, sedih, dan takut Watson Greer dalam Tacon, 1998. Kemampuan dalam
mengendalikan emosi marah, dapat dilihat misalnya dengan menghindari membuat keributan dengan orang lain. Pengendalian emosi dalam keadaan
sedih, misalnya ketika bersedih ia akan tetap tenang. Pengendalian emosi saat mengalami ketakutan, misalnya mampu menutupi kekhawatiran yang
dialami oleh ibu hamil. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa item
pertanyaan yang mempunyai nilai mean tertinggi 3,45 ada pada item pertanyaan dalam indikator mengendalikan perasaan marah yaitu pada
pertanyaan ”Saya akan mengatakan kesalahan orang lain di depan orang tersebut tanpa pikir panjang”. Hal ini berarti bahwa ibu hamil di RSUD
Kabupaten Karanganyar memiliki pengendalian emosi yang sangat baik dalam hal pengendalian perasaan marah, khususnya terkait dengan
pengungkapan perasaan marah di depan orang lain. Sebelum mengatakan kesalahan orang lain di depan orang tersebut, mereka akan berpikir terlebih
dahulu mengenai dampak yang akan terjadi. Hasil lainnya menunjukkan bahwa item
“Saya tidak mengatakan pada siapapun ketika saya merasa khawatir” termasuk memiliki skor mean yang
85 paling rendah 1,87. Hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil di RSUD
Karanganyar cenderung kurang mampu mengendalikan perasaan khawatir. Hal ini dapat dipahami bahwa selama masa hamil, selain memikirkan diri
sendiri, ibu hamil juga memikirkan bayi yang ada dalam kandungannya. Dengan demikian, perasaan cemas dan khawatir yang dialami ibu hamil
akan bertambah, terutama terhadap kehamilannya.
2. Kecemasan Ibu Hamil di RSUD Kabupaten Karanganyar