Manfaat menyusui Ibu CH

73

4.4.3.1 Manfaat menyusui

Berdasarkan pengalamannya ibu CH mengatakan bahwa ada beberapa manfaat dari menyusui yang dirasakannya selama ini baik untuk anaknya maupun dirinya. Bagi anaknya manfaat ASI adalah berat badan anaknya bertambah, daya tahan tubuhnya kuat sehingga tidak mudah terkena sakit seperti flu. Hal ini dipertegas dengan pernyataan dari ibu CH sebagai berikut. “... dan juga berat badannya tambah, daya tahan tubuhnya kebal, ga mudah sakit, flu gitu ga mudah” A 1.3 Manfaat menyusui juga dapat dirasakan oleh ibu CH sendiri tidak repot harus membuat susu seperti susu formula, apabila anaknya haus atau lapar ibu CH bisa langsung memberi ASI, “Pokoknya kita ga susah-susah harus bikin nah yang jelas itu, kalo haus atau laper langsung kasih aja ga repot-repot…”A10.3 Selanjutnya ibu CH merasakan ada penurunan berat badannya, di mana berat badan yang naik sewaktu sedang mengandung perlahan-lahan turun hingga kembali normal setelah menyusui. Sehingga ibu CH menyimpulkan bahwa menyusui lebih baik daripada minum obat penurun berat badan jika ingin diet pasca melahirkan. Sebagaimana yang dinyatakan ibu CH berikut ini. “Manfaatnya ada, dulukan aku gemuk sekarang kan agak ga gemuk kan lumayan toe, ibaratnya kan aku menyusui beratnya ya agak berkurang. Menurut aku juga membantu dari pada aku diet kan kalo aku ngasih ASI bisa turun sendiri ga harus pake obat-obat jadi ga perlu diet sambil tersenyum-senyum” A10.4 74 4.4.3.2 Dampak tidak menyusui Menurut ibu CH, dari contoh anak pertamanya dia mengatakan bahwa akibat anak yang tidak menyusui memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan memiliki Intelligence Quotient IQ yang berbeda dengan anak yang diberikan ASI, di mana anak keduanya lebih pintar dan lebih cepat merespon bila diminta melakukan sesuatu oleh ibunya. “Keadaannya baik-baik aja itu mba anaknya, palingan daya tahan tubuh ga seperti yang dikasih ASI. Kalo dikasih ASI daya tahan tubuhnya juga kebal agak kebal gitu kalo ga kan Yanda ini mudah sakit juga kaya kena flu” A11 “Pandai ga gito lo cerdasnya kurang-kurang ga ga begitu pintar” A11.2 “Daya tahan tubuh Yanda itu kurang, mudah sakit kena flu, IQ nya pengaruh juga, kaya ga pinter gitu loh, beda dengan yang menyusui kaya Berlin ini lebih pinter, lebih lincah, kalo diminta ambil kain gitu langsung pergi ambil kain, berat badannya juga ga turun, stabil kecuali kalo sakit aja mbak” A11.3 Pernyataan di atas didukung dengan hasil observasi peneliti. Peneliti lihat lewat tingkah laku keaktifan anak pertama yang berbeda dengan anak kedua. Di mana anak pertama tingkah lakunya cenderung pasif dari pada anak kedua yang aktif. Sebagai contoh ketika peneliti datang untuk ketiga kalinya dan peneliti sudah berkenalan dan bermain bersama anak pertama dan kedua. Contoh anak pertama masih malu-malu jika ditanya bagaimana kabarnya dan jika bersalaman tidak menatap peneliti berbeda dengan anak kedua yang langsung menjawab dengan tegas dan tanpa malu- malu bersalaman dengan peneliti. 75 4.4.3.3 Hambatan yang dialami selama menyusui Hambatan selama menyusui sepengetahuan ibu CH berdasarkan pengalamannya dengan anak pertamanya adalah jika ibu CH sedang sakit maka anaknya pun akan ikut sakit. Adapun usaha yang ibu CH lakukan adalah pergi ke bidan Isna untuk berobat. ”Itu kalo lagi sakit misalnya flu, batuk gitu ya anaknya ikutan sakit juga” A12 “Yo aku biasanya ke bidan Isna itu berobat ke dia terus minta obat biar ga sakit dan menyusuinya pun itu ga terkendala, kasian kalo liat anak malam-malam pengen mimi susu tapi ga keluar- keluar susunya, kaya waktu mau menyusui Yunda, tapi yo syukur pas Berlin ini walau sakit tetap keluar aja susunya” A12.1 4.4.3.4 Posisi Menyusui Ibu CH mengatakan bahwa sepengetahuannya ada beberapa posisi menyusui berdasarkan pengalamannya yakni posisi duduk dan berbaring sesuai dengan kenyaman ibu dan anak. Berikut ini pernyataan yang mendukung informasi tersebut. “Posisinya itu duduk bisa, baring juga bisa. Kaya ini khan baru bangun tidur siang dia mba jadi tadi ditempat tidur mimi susu dulu sebelum tidur siang juga gitu jadi “mimi susu dulu tante”ucap ibunya sambil meniru suara anaknya” A13 “Menurut aku sih mbak, posisinya itu duduk bisa berbaring juga bisa, senyamannya kita aja mbak” A13.1 Saat wawancara berlangsung anak ibu CH sedang menyusui dengan posisi duduk. Menurut ibu CH, anaknya sudah terbiasa menyusui dengan posisi duduk bahkan anaknya akan mengubah posisi menyusui dengan sendirinya apabila dia merasa capek. 76 “Ini kalo netek yah kaya gini mbak, sambil duduk seperti ini Anak ibu CH menyusui dengan posisi duduk di pangkuan ibunya disebelah kanan tidak dengan posisi berbaring” C10.2 “Ya kalo berbaring posisi menyusuinya juga berbaring mbak, kalo duduk dia ikutan duduk tapi kalo capek biasa dia baring dipangkuanku” C10.3 Ibu CH mengatakan sudah merupakan rutinitas jika menyusui dengan posisi berbaring pada saat anak keduanya baru bangun tidur di pagi hari. Begitu juga dengan rutinitas di malam hari di mana posisi yang sering ibu CH buat adalah berbaring. Berbeda pada kondisi ibu CH sedang dalam keadaan santai, biasanya dia akan menyusui dengan posisi duduk atau mengikuti keinginan anak keduanya. Sebab jika dipaksa dengan posisi menyusui yang diinginkan ibu CH maka anak keduanya akan mulai cerewet. Kemudian ibu CH memperlihatkan anaknya menyusui dengan posisi berdiri di lantai sedangkan ibu CH duduk di kursi. “Tadi pagi itu posisi menyusuinya berbaring, kan masih tidur mba. Setiap bangun tidur pasti posisi aku netekinnya itu berbaring, malam juga sama kalo mau tidur malam pasti berbaring kecuali kalo lagi santai gini itu posisi menyusuinya duduk saja. Menyusui itu mengikuti maunya anak, kalo kita memaksakan harus posisi seperti yang kita suka itu anaknya ga suka dan akhirnya rewel. Seperti ini mba kalo sudah menyusui itu anak riset partisipan menyusui dengan posisi berdiri di lantai sedangkan ibunya duduk di kursi” C10 . Ibu CH menambahkan bila menyusui ibu posisi menyusuinya berganti-gantian kadang di sebelah kanan kadang sebelah kiri, karena bila anaknya kuat menyusui maka payudara yang satu cepat kosong jadi harus diganti ke payudara sebelah. 77 “Ganti-gantian saja mba kadang sebelah kanan, kadang sebelah kiri. Soalnya kalo anaknya kuat menyusui biasa nenen Nenen artinya payudara dalam bahasa masyarakat Polobogo satunya cepat kosong jadi harus pindah ke nenen satunya” C10.1 4.4.3.5 Frekuensi Menyusui Pengetahuan mengenai frekuensi menyusui, ibu CH mengatakan bahwa menurutnya tidak ada frekuensi untuk menyusui yang menentu. Tetapi yang pasti ibu CH selalu menyusui minimal dengan frekuensi 3 kali dalam sehari, yaitu pada waktu anaknya bangun pagi, siang maupun malam. Menurut ibu CH, frekuensi menyusui anaknya akan berkurang jika anaknya mengkonsumsi makanan pendamping ASI. Oleh karena itu frekuensi menyusui ibu CH tidak menentu sebab ibu CH hanya akan bisa menyusui jika diminta oleh anaknya. Alasan ibu CH memberikan makanan pendamping ASI pada saat anaknya berusia 3 bulan adalah untuk melatih anak keduanya agar tidak ketergantungan dengan ASI dan agar anak keduanya tidak mudah lapar. “Wah kalo menyusui itu ga nentu kalo dia minta ya kasih, pagi siang malam lah. Kalo lagi pergi juga minta, anak kecil kan kalo lapar mau dimanapun tempatnya ga menghalangi dia untuk minta mimi susu” A14 “Ya itu kalo sudah maem kan dia kenyang jadi banyaknya netek itu berkurang. Dulu itu mbak waktu dia masih umur 1-2 bulan itu sering banget menyusuinya. Sehari itu nda kehitung pokoke tiap kali lapar ya udah harus kita harus netekin dia kalo nda aduh anaknya cerewet dan pekerjaan kita jadi terganggu. Kalo sekarang kan neteknya palingan sehari cuma 2-3 kali aja. Mau sakit atau nda sakit sama aja maemnya sudah mulai angel kok mbak. Kaya ini kan dek Berlin lagi sakit jadi maemnya itu susah maunya netek aja” C11 78 “Selama ini tak kasih kalo dia minta mba, kalo nda minta itu nda tak kasih. Waktunya itu ga menentu ga bisa dijadwalkan. Sewaktu dia minta ya harus dikasih “mimimimi” gitu sambil meniru ucapan anak subjek” C11.3 “Karena yang namanya anak kecil itu kan mba beda kaya orang dewasa. Kalo masih kecil dikit-dikit lapar jadi waktu mimi susunya itu berulang-ulang kali. Makanya pas umur 3 bulan langsung tak kasih asupan tambahan makanan selain ASI. Itu untuk melatih anaknya juga biar ga manja sama ASI terus” C11.4 “Karena waktu masih kecil itu saya liat kalo sudah dikasih ASI kaya masih lapar gitu anaknya. Padahal banyak mimi susunya, jadi pelan-pelan tak kasih asupan tambahan makanan, nah setelah itu baru tak liat dia kenyang” C11.5 4.4.3.6 Waktu Menyusui Menurut ibu CH, waktu untuk menyusui anak keduanya tidak menentu. Ibu CH mengatakan bahwa terkadang dia menyusui anak keduanya sampai tertidur karena rasa kantuknya. Menurut ibu CH, waktu yang digunakan anaknya untuk menyusui sekitar 8 menit. Ibu CH menyusui setiap hari, yang dimulai dari bangun tidur. Menurut ibu CH, bila bangun tidur pagi badan anak keduanya segar, jadi tidak terlalu lama untuk menyusuinya, tetapi bila malam hari sebelum tidur malam biasanya anak keduanya menyusui cukup lama, bahkan bisa membuat ibu CH ketiduran. Jadi mulutnya sering menempel di putingnya hingga ibu CH terbangun di pagi hari. Waktu untuk menyusui di satu payudara sampai kosong adalah 15 menit. Anak keduanya terkadang menyusui sambil bermain. Oleh karena itu, anak keduanya terkadang tiba-tiba berhenti menyusui dan mengambil mainan yang ada di atas meja dan setelah itu dia menyusui kembali. Dalam hal waktu menyusui ibu CH tidak 79 menjadwalkan khusus, sebab ibu CH akan menyusui sewaktu anak keduanya meminta. “Wah ga nentu kalo jamnya mba, kadang kalo mimi susu sampe ketiduran yah dibiarin gitu aja mba kan sudah mengantuk” A14. “Mmm Ga terlalu lama mba, sekitar delapan menitan saja Riset partisipan sambil mengeryitkan keningnya seraya mengingat waktu yang digunakan anaknya untuk menyusui, Karena sesudah bangun tidur itukan badan segar jadi ga terlalu lama neteknya, tapi kalo malam mau tidur biasanya lama neteknya. Aku biasa lupa kalo aku lagi netekin, soale kan kalo sudah ketiduran aku sampe lupa lepasin mulutnya dari tetek. Jadi, puting payudaraku biasa nempel sampai pagi” C12 “Biasanya 15 menit tapi kalo dia menyusui seperti ini yah ga pindah-pindah anaknya riset partisipan baru menyusui 2 menit berhenti untuk main makanan yang tersedia diatas meja. Setelah puas bermain dek Berlin menyusui kembali” C12.2 “Diikuti aja mba, kalo nda diikuti yah anaknya nangis. Dari pada cerewet lebih baik diikuti saja, setelah kenyang kan baru aku bisa bersih-bersih, masak, mandi, dan sarapan gitu” C12.3

4.4.3.7 Motivasi Ibu Memberikan ASI

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng T1 462012087 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng T1 462012087 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng T1 462012087 BAB IV

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng T1 462012087 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462008024 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462008024 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462008024 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

1 4 121

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono Dusun Weru Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 152010018 BAB IV

0 4 67