10
semuanya harus berusaha keras untuk menambah partisipasinya dalam aktivitas jasmani yang sedang dan berat.
Menurut Leon dkk. dalam Bryan J. Sharkey, 2003: 21, rekomendasi tersebut menyarankan bahwa berbagai aktivitas dapat
menghasilkan setelah dilakukan sekitar 30 menit, termasuk berjalan kaki, berkebun, atapun berdansa. Aktivitas jasmani selama 30 menit
atau lebih juga dapat berasal dari olahraga atau rekreasi yang terencana sebelumnya, seperti jogging, bersepeda, dan berenang.
Rekomendasi menyebutkan bahwa cara spesifik untuk memenuhi standar adalah berjalan cepat sejauh 2 mil. Rekomendasi ACSM
CDC menyatakan bahwa orang yang tidak melakukan aktivitas secara teratur, harus memulai dengan beberapa menit aktivitas
sehari-hari, dan secara perlahan ditingkatkan hingga mencapai 30 menit. Rekomendasi ini, berdasarkan pada penelitian terakhir,
menunjukkan bahwa orang dewasa yang melakukan aktivitas tingkat menengah secara teratur, cukup untuk membakar kira-kira 200 kalori
sehari misalnya, berjalan cepat atau jogging sejauh 2 mil, dapat mengharapkan berbagai keuntungan kesehatan dari aktivitas jasmani
yang dilakukan.
2. Manfaat Aktivitas Jasmani
a. Kontrol Berat Badan
Menurut Rusli Lutan, dkk. 2000: 74 ”kegemukan terjadi karena kelebihan perolehan energi, jauh melebihi pengeluaran energi. Kegemukan
dapat dicegah dengan menjaga pengeluaran energi seimbang dan dengan mengurangi pemasukan energi dan meningkatkan pengeluaran energi.”
Menurut Martin Katahn 1987: 8-9, banyak orang melakukan program diet sebagai upaya menurunkan berat badan
mereka, namun ternyata kembali ke kondisi berat badan yang semula. Hal ini membuktikan bahwasanya program diet kalori
rendah tidak memberikan hasil yang diharapkan. Dalam penelitian yang diselenggarakan oleh Universitas Vanderbilt di Amerika,
menunjukkan bahwa mereka yang telah berhasil mengurangi berat badannya secara diet, akhirnya kembali ke kondisi gemuk lagi dan
bahkan bertambah lebih gemuk. Hal ini terjadi karena program diet menyebabkan metabolisme dalam tubuh menjadi tidak normal.
Sebagai strategi untuk menurunkan berat badan, yaitu dengan melakukan aktivitas jasmani. Dengan melakukan aktivitas
jasmani secara teratur, maka akan mendapatkan hasil yang
11
memuaskan bagi mereka yang memiliki keadaan kelebihan berat badan pada taraf sedang atau melebihi keadaan normal, kecuali bagi
mereka yang mengalami kondisi overweight yang sangat parah. Melakukan aktivitas dengan intensitas kecil yang dilakukan setiap
hari bisa menjadi pilihan yang baik sebagai upaya untuk mengontrol berat badan Martin Katahn, 1987: 68.
Menurut S. Sulaksono 2015, terdapat beberapa dampak kegemukan bagi kesehatan anak-anak, diantaranya yaitu: a masalah
jantung, b beresiko mengalami diabetes di masa depan, c memperparah masalah sendi dan tulang, dan d efek psikologis.
Adapun penjelasannya adalah: a. Masalah Jantung
Penyakit jantung adalah kondisi umum yang bisa mempengaruhi anak-anak dengan masalah obesitas. Penyakit jantung
bisa berawal dari kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi dan merupakan kondisi yang sangat mungkin terjadi pada anak dengan
kelebihan berat badan. Keduanya akan membuat jantung menjadi bekerja lebih keras dari keadaan normalnya, yang akhirnya bisa
menyebabkan masalah jantung di kemudian hari. Dengan demikian, kegemukan akan membuat kualitas hidup anak menjadi rendah.
b. Beresiko Mengalami Diabetes di Masa Depan
Anak-anak dengan obesitas lebih mungkin terkena diabetes di kemudian hari, terutama diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2
merupakan suatu kondisi serius yang perlu diobati seumur hidup, dan kegemukan akan semakin memperburuk kondisi dan bisa
menempatkan resiko pada kehidupan anak-anak. Sebagai upaya mengurangi resiko terkena diabetes yaitu dengan menurunkan berat
badan, dengan gaya hidup aktif, berolahraga, dan menjalankan gaya hidup sehat.
c. Memperparah Masalah Sendi dan Tulang
Masalah ini hampir tidak bisa dihindari, baik anak-anak maupun orang dewasa yang memiliki masalah kegemukan. Ketika
tubuh sudah terlalu banyak membawa berat badan, akan menempatkan ketegangan pada tulang dan sendi. Osteoarthisis
adalah masalah persendian yang bisa menjadi sangat menyakitkan pada orang yang mengalami obesitas, namun bisa dicegah dengan
menjaga berat badan dan melakukan aktivitas jasmani yang teratur. d. Efek Psikologis
Efek psikologis pun bisa terjadi pada anak-anak yang mengalami obesitas. Sebagian anak-anak yang mengalami obesitas,
merasa kurang percaya diri. Umumnnya mereka menjadi minder, sehingga kurang bisa bersosialisasi daripada temannya yang
memiliki berat badan yang normal. Hal ini tentunya menyebabkan masalah lebih lanjut seiring bertambahnya usia mereka, karena
mereka nantinya tidak bisa mengembangkan pergaulan dengan baik.