Tabel 4.4 Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .322
a
.104 .076
.0738160 2.058
a. Predictors: Constant, Leverage Keuangan, Arus Kas Bebas b. Dependent Variable: Manajemen Laba
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Dari tabel Durbin-Watson dengan menggunakan nilai signifikan 5 dapat dilihat untuk jumlah sampel sebanyak N 68 dan
jumlah variabel independen 2 k=2, maka akan didapat nilai dl = 1.554dan nilai du = 1.672. Dari uji tersebut didapat nilai DW 2.058
lebih besar dari batas atas du 1.672 dan kurang dari 4 – 1.672 4 – du, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang menyatakan
bahwa tidak ada autokorelasi baik autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif karena nilai DW diantara du d 4 – du 1.672
2.058 2.328.
4.2.3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R
2
semakin mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan semakin kecil R
2
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
variabel dependen amat terbatas. Namun nilai R
2
ini memiliki kelemahan yaitu nilai R
2
akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak bepengaruh
signifikan terhadap variabel dependennya.
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .322
a
.104 .076
.0738160 a. Predictors: Constant, Leverage Keuangan, Arus Kas Bebas
b. Dependent Variable: Manajemen Laba
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012 Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa nilai R
2
pada penelitian ini sebesar 0,104 atau sebesar 10,4 yang mengindikasikan
bahwa variasi dari kedua variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 10,4 dan sisanya 89,6 dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan pada penelitian ini.
4.2.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian
hipotesis ini menggunakan uji parsial t-test dan uji simultan F-test.
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Signifikan Simultan F-test Untuk melihat pengaruh arus kas bebas dan leverage keuangan
terhadap manajemen laba secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F-test.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil Uji Simultan F-test
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.041 2
.021 3.765
.028
a
Residual .354
65 .005
Total .395
67 a. Predictors: Constant, Leverage Keuangan, Arus Kas Bebas
b. Dependent Variable: Manajemen Laba
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012 Hasil dari uji F tersebut menunjukkan nilai F
hitung
sebesar 3,765 atau 3,77 dengan tingkat signifikan sebesar 0,028, sedangkan F
tabel
sebesar 3,14 dengan signifikan 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa arus kas bebas dan leverage keuangan secara
simultan berpengaruh terhadap manajemen laba karena F
hitung
F
tabel
3,77 3,14 dengan tingkat signifikan 0,028 0,05. Hal ini berarti H ditolak dan H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Signifikan Parsial t-test Untuk melihat pengaruh arus kas bebas dan leverage keuangan
terhadap manajemen laba secara parsial sekaligus guna mengetahui variabel independen mana yang berpengaruh dominan terhadap
variabel dependennya. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial t-test
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Dari tabel 4.6 diatas dapat ditentukan persamaan regresi sebagai berikut :
DA = -0,005 – 0,192 AKB – 0,038 LK
Keterangan : 1. Nilai B constant = -0,005 menunjukkan bahwa apabila tidak ada
nilai variabel independen yaitu arus kas bebas dan leverage
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.005 .025
-.214 .831
Arus Kas Bebas -.192
.070 -.323
-2.724 .008
Leverage Keuangan -.038
.053 -.086
-.725 .471
Universitas Sumatera Utara
keuangan, maka perubahan nilai manajemen laba yang dilihat dari nilai Y adalah tetap sebesar -0,005.
2. Nilai B
1
= - 0,192 menunjukkan bahwa setiap kenaikkan arus kas bebas sebesar 1 , maka perubahan manajemen laba yang dapat
dilihat dari nilai Y akan turun sebesar 0,192 dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Nilai B
2
= - 0,038 menunjukkan bahwa setiap kenaikkan leverage keuangan sebesar 1 , maka perubahan manajemen laba yang
dilihat dari nilai Y akan mengalami penurunan sebesar 0,038 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
Dari tabel 4.6 diatas juga akan dijelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial yaitu :
1. Pengaruh arus kas bebas terhadap manajemen laba Hasil analisis uji t untuk variabel arus kas bebas X
1
dapat dijelaskan bahwa arus kas bebas menunjukkan nilai t sebesar –
2,724 dengan nilai signifikannya 0,008, karena nilai signifikan t lebih kecil dari 0,05 P 0,05 maka H
a
diterima dan H ditolak,
yang artinya arus kas bebas secara individual parsial berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba pada
perusahaan-perusahaan properti dan real estat yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengaruh leverage keuangan terhadap manajemen laba Hasil analisis uji t terhadap leverage keuangan X
2
menunjukkan nilai t sebesar -0,725 dengan nilai signifikannya 0,471, dengan
demikian karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 P 0,05 maka H
diterima dan H
a
ditolak. Ini berarti leverage keuangan secara parsial tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian