Kuesioner Angket Teknik Pengumpulan Data

Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini dengan menggunakan dua instrument, yaitu kuesioner angket dan wawancara yang didesain untuk mengungkap lingkup hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet.

1. Kuesioner Angket

Menurut Iskandar dalam Musfiqon, 2012:127 mendefinisikan kuesioner sebagai : “seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis, dan objektif untuk menerangkan variabel yang teliti”. Penulis menggunakan kuesioner angket untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tingkat keabsahan validity dan keandalan reliability setinggi mungkin. Dikatakan oleh Musfiqon bahwa : ”angket dinilai lebih sederhana, objektif, cepat dalam pengumpulannya, mudah dalam proses tabulasi, serta proses analisisnya” Musfiqon, 2012:127. Sugiyono menjelaskan bahwa : “kuesioner angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” Sugiyono, 2012;142. Dalam menyusun kuesioner angket skala yang digunakan adalah skala Guttman, dikarenakan penulis ingin mendapatkan jawaban yang tegas konsisten terhadap suatu pernyataan yang ditanyakan. Seperti dijelaskan oleh Sugiyono bahwa : “skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapatkan jawaba n yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi dua alternatif” Sugiyono, 2012;139. Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skala Guttman sangat baik digunakan dalam meneliti dimensi, sikap atau sifat yang diteliti, seperti dikatakan oleh Usman Rianse dan Abdi bahwa : “skala guttman sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut denga n atribut universal”. Rianse, Usman dan Abdi, 2012:155 Adapun skoring perhitungan dalam skala Guttman adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Skoring Skala Guttman Sugiyono, 2012:96 Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif Ya 1 Tidak 1 Jawaban dari setiap responden dibuat skor tertinggi adalah satu dan skor terendah adalah nol, untuk alternatif jawaban dalam kuesioner angket, penulis menetapkan kategori untuk setiap pernyataan positif, yaitu Ya= 1 dan Tidak = 0, sedangkan kategori untuk setiap pernyataan negatif,yaitu Ya = 0 dan Tidak = 1. Model kuesioner angket yang digunakan dalam penelitian adalah bentuk checklist, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah responden dalam menjawab setiap peryataan yang terdapat dalam kuesioner angket. Arifin 2011:167 menjelaskan langkah-langkah penyusunan kuesioner angket adalah sebagai berikut : 1. Menyusun kisi-kisi angket; 2. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban yang diinginkan, berstruktur atau tak berstruktur; Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab pertanyaan, sehingga memudahkan peserta didik menjawabnya; 4. Melaksanakan uji coba di lapangan sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahannya; 5. Merevisi kelemahan angket setelah di uji coba; 6. Menggandakan angket sesuai dengan banyaknya jumlah peserta didik.

2. Wawancara