Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
8 XI-IPA 8
8 9
XI-IPA 9 8
10 XI-IPS 1
8 11
XI-IPS 2 7
Jumlah Total 87
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling, dengan teknik ini setiap anggota
populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, seperti dijelaskan oleh Suharsaputra menjelaskan Simple
Random Sampling adalah “cara pengambilan sampel di mana setiap
unsur yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel” Suharsaputra, 2012:116. Cara yang digunakan
pada teknik Simple Random Sampling adalah dengan menggunakan cara ordinal, cara ini mengacu kepada penjelasan Arifin yang menjelaskan
bahwa : “cara ordinal yatu cara mengambil anggota populasi dari atas ke bawah” Arifin, 2011:218. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengambil tujuh sampai delapan siswa dengan nomor absensi kelipatan 3, yaitu : 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, dan seterusnya.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel, yaitu persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat sebagai variabel bebas X dan perilaku
siswa dalam menggunakan internet sebagai variabel terikat Y. Hubungan antara sub-sub variabel bebas X dan variabel terikat Y apabila
digambarkan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Hubungan Antar Variabel Variable Y
Variabel X Perilaku Siswa Dalam
Menggunakan Internet Y
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Persepsi Siswa Mengenai Pemanfaatan Internet Sehat
X XY
Keterangan :
XY =
Hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan
internet.
C. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara kuantitatif, karena pendekatan kuantitatif menekankan pada
angka-angka numerical yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian di analisis dengan prosedur statistik, seperti dikatakan oleh Sugiyono
bahwa : “metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik” Sugiyono, 2012:7. Dijelaskan lebih lanjut oleh Emzir bahwa :
pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan
spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori, menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan
survei yang memerlukan data statistik Emzir, 2012:28
Pendekatan penelitian kuantitatif ini diterapkan karena pendekatan kuantitatif memungkinkan pencatatan dan analisis data dalam bentuk
angka atau statistik.
2. Metode Penelitian
Suharsaputra menerangkan bahwa metode penelitian merupakan “cara seseorang mengumpulkan dan menganalisis data” Suharsaputra,
2012:21. Menurut Darmawan dalam Musfiqon, 2012:3 mengatakan
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
bahwa : “makna dasar metodologi dapat diartikan cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara tepat untuk mencapai suatu
tujuan”. Jadi metode penelitian adalah cara-cara ilmiah dengan menggunakan pikiran secara tepat untuk mengumpulkan dan
menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Nana Sudjana dan Ibrahim menjelaskan metode penelitian
deskriptif korelasional sebagai “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana dalam satu variabel berhubungan
dengan variasi dalam variabel lain” Sudjana, N. Dan Ibrahim, 2001:77. Penelitian ini berfokus untuk melihat apakah terdapat hubungan
antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet, maka untuk menjawab
rumusan masalah tersebut penulis melakukan penelitian bersifat deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu definisi yang memberikan penjelasan terhadap variabel-variabel penelitian dalam bentuk yang dapat
diukur. Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan
dalam penelitian ini.
1. Persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat
Persepsi siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu pengalaman yang diperoleh siswa dengan menyimpulkan serta
menafsirkan informasi atau pesan. Dalam hal ini informasi atau pesan yang dimaksud adalah bahasan-bahasan mengenai internet sehat.
2. Perilaku dalam menggunakan internet
Perilaku dalam menggunakan internet yang dimaksud adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam memanfaatkan
fasilitas-fasilitas yang terdapat di internet, berinteraksi di internet serta dalam menjelajah browsing di internet.
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini dengan menggunakan dua instrument, yaitu kuesioner angket dan
wawancara yang didesain untuk mengungkap lingkup hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa
dalam menggunakan internet.
1. Kuesioner Angket
Menurut Iskandar dalam Musfiqon, 2012:127 mendefinisikan kuesioner sebagai : “seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis,
sistematis, dan objektif untuk menerangkan variabel yang teliti”. Penulis
menggunakan kuesioner angket untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tingkat keabsahan validity dan keandalan reliability
setinggi mungkin. Dikatakan oleh Musfiqon
bahwa : ”angket dinilai lebih sederhana, objektif, cepat dalam pengumpulannya, mudah dalam proses tabulasi,
serta proses analisisnya” Musfiqon, 2012:127. Sugiyono menjelaskan bahwa : “kuesioner angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” Sugiyono, 2012;142.
Dalam menyusun kuesioner angket skala yang digunakan adalah skala Guttman, dikarenakan penulis ingin mendapatkan jawaban yang
tegas konsisten terhadap suatu pernyataan yang ditanyakan. Seperti dijelaskan oleh Sugiyono
bahwa : “skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapatkan jawaba
n yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Data yang
diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi dua alternatif”
Sugiyono, 2012;139.
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Skala Guttman sangat baik digunakan dalam meneliti dimensi, sikap atau sifat yang diteliti, seperti dikatakan oleh Usman Rianse dan
Abdi bahwa : “skala guttman sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering
disebut denga n atribut universal”. Rianse, Usman dan Abdi, 2012:155
Adapun skoring perhitungan dalam skala Guttman adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Skoring Skala Guttman Sugiyono, 2012:96
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Ya 1
Tidak 1
Jawaban dari setiap responden dibuat skor tertinggi adalah satu dan skor terendah adalah nol, untuk alternatif jawaban dalam kuesioner
angket, penulis menetapkan kategori untuk setiap pernyataan positif, yaitu Ya= 1 dan Tidak = 0, sedangkan kategori untuk setiap pernyataan
negatif,yaitu Ya = 0 dan Tidak = 1. Model kuesioner angket yang digunakan dalam penelitian adalah
bentuk checklist, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah responden dalam menjawab setiap peryataan yang terdapat dalam kuesioner
angket. Arifin 2011:167 menjelaskan langkah-langkah penyusunan
kuesioner angket adalah sebagai berikut :
1. Menyusun kisi-kisi angket;
2. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban yang
diinginkan, berstruktur atau tak berstruktur;
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab
pertanyaan, sehingga
memudahkan peserta
didik menjawabnya;
4. Melaksanakan uji coba di lapangan sehingga dapat
diketahui kelemahan-kelemahannya; 5.
Merevisi kelemahan angket setelah di uji coba; 6.
Menggandakan angket sesuai dengan banyaknya jumlah peserta didik.
2. Wawancara
Zainal Arifin menjelaskan bahwa wawancara merupakan : “salah
satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung”
Arifin, 2011:157. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitiaan ini, sehingga diperoleh tambahan data
tambahan serta penguat informasi berkenaan dengan penelitian ini.
F. Proses Pengembangan Instrument 1. Pengujian Validitas Konstruk
Zainal Arifin mengatakan bahwa : “konstruk adalah konsep yang
dapat diobservasi observable dan dapat diukur measurable ” Arifin,
2011:257. Uji validitas konstruk dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara instrument penelitian dengan kisi-kisi instrument. Untuk pengujian
konstruksi antara kesesuaian instrument penelitian dengan kisi-kisi instrument, dilakukan melalui kegiatan bimbingan dengan dosen
pembimbing dan judgement yang dilakukan oleh dosen ahli evaluasi jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, serta untuk pengujian
konstruksi aspek-aspek yang akan di uji, penulis meminta bantuan dosen ahli jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan.
2. Pengujian Validitas Alat Ukur
Setelah instrument dianggap mumpuni, penulis melakukan ujicoba instrument penelitian pada siswa kelas XI sebelas di SMA Pasundan 8
Bandung sebanyak 87 responden. Tahap yang penulis lakukan setelah
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
data hasil ujicoba didapatkan adalah melalukan tabulasi uji coba instrument. Uji validitas digunakan untuk menguji instrument kuesioner
dengan menghitung nilai validitas dari setiap butir soal yang tertera di dalam kuesioner. Kuesioner diujikan pada 87 responden yang bukan
sampel sebenarnya. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Product Moment dari Karl Pearson, yaitu :
r
hitung
Sugiyono, 2013:228 Keterangan :
r
hitung =
koefisien korelasi N
= jumlah responden
X =
jumlah skor item Y
= jumlah skor total seluruh item
Setelah dilaksanakan ujicoba instrument penelitian pada siswa kelas XI sebelas di SMA Pasundan 8 Bandung dengan jumlah 87
responden. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid, dilakukan dengan membandingkan r
hitung
dengan r
tabel
pada taraf kepercayaan 95 atau α = 0,05. Apabila nilai r
hitung
r
tabel
maka item soal dikatakan valid, tetapi jika r
hitung
r
tabel
maka item soal dikatakan tidak valid. Nilai dari r
tabel
n=87 adalah 0,213. Untuk mempermudah perhitungan, penulis menggunakan program Microsoft Excel 2013.
Berikut gambaran validitas butir item uji coba instrument variabel X persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat, seperti berikut :
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Mengenai Pemanfaatan Internet Sehat Variabel X
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No r-hitung
r-tabel Interpretasi
1 0,271
0,213 Valid
2 0,325
0,213 Valid
3 0,325
0,213 Valid
4 0,342
0,213 Valid
5 0,158
0,213 Tidak Valid
6 0,400
0,213 Valid
7 0,188
0,213 Tidak Valid
8 0,010
0,213 Tidak Valid
9 0,451
0,213 Valid
10 0,255
0,213 Valid
11 0,348
0,213 Valid
12 0,300
0,213 Valid
13 0,040
0,213 Valid
14 0,322
0,213 Valid
15 0,466
0,213 Valid
16 0,221
0,213 Valid
17 0,424
0,213 Valid
18 0,322
0,213 Valid
19 0,465
0,213 Valid
20 0,226
0,213 Valid
21 0,232
0,213 Valid
22 0,444
0,213 Valid
23 0,431
0,213 Valid
24 0,299
0,213 Valid
25 0,416
0,213 Valid
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
26 0,407
0,213 Valid
27 0,463
0,213 Valid
28 0,398
0,213 Valid
29 0,361
0,213 Valid
30 0,345
0,213 Valid
31 0,122
0,213 Tidak Valid
32 0,365
0,213 Valid
33 0,162
0,213 Tidak Valid
34 0,430
0,213 Valid
35 0,324
0,213 Valid
Hasil dari perhitungan validitas butir item uji coba instrument variabel X persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dari 35
item soal yang diujikan, item yang dinyatakan valid berjumlah 30 item dan 5 item dinyatakan tidak valid, yaitu item item dengan nomor 5, 7, 8,
31 dan 33. Sedangkan untuk validitas butir item uji coba instrument variabel
Y mengenai perilaku siswa dalam menggunakan internet, sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Perilaku Siswa Dalam Menggunakan Internet Variabel Y
No r-hitung
r-tabel Interpretasi
36 -0,002
0,213 Tidak Valid
37 0,315
0,213 Valid
38 0,532
0,213 Valid
39 0,347
0,213 Valid
40 0,073
0,213 Tidak Valid
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
41 0,224
0,213 Valid
42 0,253
0,213 Valid
43 0,293
0,213 Valid
44 0,488
0,213 Valid
45 0,458
0,213 Valid
46 0,200
0,213 Tidak Valid
47 0,424
0,213 Valid
48 0,306
0,213 Valid
49 0,387
0,213 Valid
50 0,302
0,213 Valid
51 0,357
0,213 Valid
52 0,548
0,213 Valid
53 0,417
0,213 Valid
54 0,264
0,213 Valid
55 0,365
0,213 Valid
56 0,573
0,213 Valid
57 0,455
0,213 Valid
58 0,275
0,213 Valid
59 0,109
0,213 Tidak Valid
60 0,196
0,213 Tidak Valid
61 0,128
0,213 Tidak Valid
62 0,331
0,213 Valid
63 0,430
0,213 Valid
64 0,310
0,213 Valid
65 0,164
0,213 Tidak Valid
Hasil dari perhitungan validitas butir item uji coba instrument variabel Y perilaku siswa dalam menggunakan internet, dari 30 item
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang diujikan, item yang dinyatakan valid berjumlah 23 item soal dan 7 item dinyatakan tidak valid, yaitu item soal dengan nomor 36, 40, 46, 59,
60, 61 dan 65.
3. Pengujian Reliabilitas
Realibilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan suatu soal dalam mengukur apa yang akan diukurnya. Anastasi dalam Arifin,
2011:258 mengatakan : “reliability refers to the consistency of scores
obtained by the same persons when reexamined the same test on different occasion, or with different sets of equivalent items or under other
variable examining conditions ”. Arifin, 2011:258
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan KR 20 Kuder Richardson
–20, Rumus KR 20 digunakan karena skor yang diperoleh adalah skor dikotomi 1 dan 0. Usman Rianse dan Abdi menjelaskan
bahwa : “metode KR-20 merupakan teknik pengukuran reliabilitas berkenaan dengan item pertanyaan yang hanya memiliki dua pilihan
jawaban atau pernyataan, yakni jawaban benar dan salah atau pertanyaan ya atau tidak” Rianse, Usman dan Abdi, 2012:171. Arifin menjelaskan
bahwa : “teknik Kuder-Richadson biasanya dugunakan jika suatu instrument mengukur satu gejala psikologis atau perilaku yang sama”
Arifin, 2011:263. Adapun rumus dari Kuder Richardson-20 adalah :
Sugiyono, 2013:359 Keterangan:
k =
jumlah item dalam instrumen
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
= proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
= 1 -
= varians total
Dalam perhitungan reliabilitas instrument dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel 2013. Untuk mengetahui butir-butir pertanyaan
reliable atau tidak relliable, dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan nilai r
tabel
pada taraf kepercayaan 95 atau α = 0,05 dari n=87 yaitu 0,213. Dengan kriteria, apabila nilai r
hitung
nilai r
tabel
maka item pertanyaan dikatakan reliable, sebaliknya bila nilai r
hitung
nilai r
tabel
maka item pertanyaan dikatakan tidak reliable. Berikut perhitungan reliabilitas :
a. Instrument Variabel X Persepsi Siswa Mengenai Pemanfaatan
Internet Sehat 1.
Varians Total
=
-
= 67393 -
= 67393 -
= 67393 - 65931,3
= 1461,7
= =
= 16,8011
Langkah selanjutnya yaitu memasukan kedalam rumus KR 20, perhitungannya sebagai berikut :
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Kuder Richardson 20
ri =
=
=
= 1,01162791 0,69906732
ri =
0,707
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas pada instrument variabel X persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet
sehat, maka didapat indeks reliabilitas sebesar = 0,707. Bedasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa 0,707
0,213 dengan r
hitung
= 0,707 lebih besar dari r
tabel
= 0,213. Maka dapat disimpulkan bahwa instrument variabel X persepsi siswa
mengenai pemanfaatan internet sehat secara keseluruhan reliable.
b. Instrument Variabel Y Perilaku Siswa Dalam Menggunakan
Internet 1.
Varians Total
=
-
= 39536 -
= 39536 -
= 39536 - 38073,56
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
= 1462,4
= =
= 16,8096 Langkah selanjutnya yaitu memasukan kedalam rumus KR 20,
perhitungannya sebagai berikut :
2. Kuder Richardson 20
ri
=
=
= =
1,01162791 0.68018275 ri
= 0,688
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas pada instrument variabel Y perilaku siswa dalam menggunakan internet, maka
didapat indeks reliabilitas sebesar = 0,688. Bedasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa 0,688 0,213 dengan
r
hitung
= 0,688 lebih besar dari r
tabel
= 0,213. Maka dapat disimpulkan bahwa instrument variabel Y perilaku siswa
dalam menggunakan internet secara keseluruhan reliable.
G. Teknik Analisis Data
Setelah penulis melakukan penelitian dengan mengumpulkan data-data dari responden, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data. Data yang
didapatkan adalah data mentah yang berisi jawaban dari responden mengenai
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
permasalahan penelitian. Salah satu dari tujuan analisis data adalah menyederhanakan dan mengolah data mentah yang diperoleh dan kemudian
disajikan dalam susunan yang sistematis, setelah itu dilakukan tahap penafsiran atau memaknai data yang diperoleh.
Teknik analisis data pada penelitian ini diarahkan pada pengujian hipotesis yang ditujukan untuk menjawab rumusan masalah. Adapun
prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan cara untuk mendeteksi distribusi data pada sebuah variabel yang digunakan dalam penelitian ini, untuk
membantu uji normalitas digunakan Kolmogorov Smirnov yang diolah dengan bantuan IBM SPSS Statistics 17. Kriteria yang digunakan dengan
mengacu Noor 2011:178 sebagai berikut :
a. Jika signifikansi yang diperoleh α, maka sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. b.
Jika signifikansi yang diperoleh α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
2. Menghitung Skor Penelitian
Skor yang dimaksud adalah skor yang didapat dari indikator- indikator masing-masing variabel yang berfungsi untuk menjawab
rumusan masalah. Skor yang didapatkan kemudian di interpretasikan sesuai dengan kriteria interpretasi skor yang telah ditetapkan.
Adapun cara yang digunakan untuk menentukan kriteria interpretasi skor mengacu kepada Riduwan 2010:18, sebagai berikut :
a. Menghitung skor indeks maksimum dengan cara :
skor tertinggi = 5 x jumlah item setiap indikator x jumlah responden = n
b. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor dengan cara :
x 100
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Menentukan kriteria interpretasi skor seperti berikut :
20 40
60 80
100
Sangat Lemah Lemah
Cukup Kuat
Sangat Kuat
3. Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian yang dirumuskan. Untuk menguji analisis korelasi
dan uji signifikansi sebagai berikut :
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi berfungsi untuk menguji hubungan antara dua variabel yang diteliti. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah data yang bersifat ordinal dari instrument penelitian berupa kuesioner angket dengan skala Guttman.
Uji korelasi yang digunakan adalah uji Rank Spearman. Sugiyono menjelaskan bahwa : “korelasi Spearman Rank adalah
bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau rangking, dan bebas distribusi” Sugiyono, 2013:245. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Sugiyono, 2013:245 Keterangan :
= koefisien korelasi Spearman Rank
= banyaknya ukuran sampel
= Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan
rank variabel Y 1
= bilangan tetap
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
6 =
bilangan tetap
Untuk melihat seberapa besar hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dengan cara membandingkan nilai r
s
dengan tabel berikut :
Tabel 3.7
Kriteria Untuk Menafsirkan Koefisien Korelasi Sugiyono, 2012:184
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Cukup 0,60
– 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000
Sangat Tinggi
b. Pengujian Signifikansi Korelasi
Setelah didapatkan nilai dari koefisien korelasi, langkah selanjutnya adalah pengujian keberartian korelasi antara variabel X
dengan variabel Y. Untuk menguji tingkat keberartian di uji dengan menggunakan rumus uji t hitung, sebagai berikut :
Sugiyono, 2013:251 Keterangan :
t =
uji signifikansi =
nilai koefisien korelasi n
= banyaknya data atau jumlah sampel
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Setelah didapatkan nilai dari t
hitung
, langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis penelitian, dimana jika :
1. t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan
2. t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan
c. Menghitung Koefisien Determinasi
Koefisien ini berfungsi untuk mengukur tingkat pengaruh atau seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Adapun
cara yang digunakan adalah dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi lalu dikalikan 100 , berikut rumus yang digunakan :
KD = x 100
Sugiyono, 2012:259 Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
= Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y
H. Prosedur Penelitian
Tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dari sebelum penelitian sampai dengan penelitian terlaksana dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penarikan kesimpulan. Berikut adalah penjabaran dari setiap tahap tersebut :
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan studi pendahuluan dan studi pustaka. Pertama, penulis
melakukan studi pustaka yang berasal dari beberapa literatur seperti buku bacaan, majalah, booklet, internet, skripsi, thesis dan
sebagainya. Kedua, penulis berkunjung ke sekolah yang akan
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dijadikan sebagai tempat untuk penelitian terkait melihat kondisi sekolah, kondisi internet sekolah dan sebagainya. Ketiga, penulis
berkonsultasi dengan dosen dan guru serta admin IT yang berada di sekolah.
b. Membuat proposal penelitian dan melakukan bimbingan dengan
pembimbing akademik. c.
Revisi proposal bimbingan dengan dosen pembimbing akademik. d.
Menyusun kisi-kisi instrument penelitian. e.
Menyusun instrument penelitian f.
Melakukan validasi instrument. Pertama melalui bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi dan melalui judgement dari dosen ahli
evaluasi serta dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Kedua melalui uji coba instrument penelitian, kemudian hasilnya
dianalisis berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas. 2.
Tahap Pelaksanaan a.
Menentukan jumlah responden dari setiap kelas yang akan digunakan untuk penelitian.
b. Melaksanakan penelitian berdasarkan jumlah responden yang telah
ditentukan. 3.
Tahap Penarikan Kesimpulan a.
Menganalisis data yang diperoleh. b.
Membahas data yang sudah dianalisis. c.
Menarik kesimpulan penelitian.
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
I. Alur Penelitian
Gambar 3.1
PERSIAPAN
Merencanakan penelitian dan menentukan masalah
Studi Pendahuluan Observasi
Studi Pustaka
Mengumpulkan berbagai literature yang mendukung
Expert Judgement Instrument
Menilai konstruk dari instrument yang dibuat, menilai kesesuaian antara kisi-kisi dengan instrument penelitian
Uji Coba Instrument dan Penilaian
Melakukan Uji Coba Instrument kemudian menganalisis validitas dan reliabilitas
Instrument Penelitian
Hasil Revisi
Pengambilan Data Analisis Data
Pembahasan Kesimpulan
Mengidentifikasi Masalah
Merumuskan permasalahan, menentukan hipotesis, menentukan populasi dan sampel, desain penelitian
Menyusun Instrument Penelitian
Merancang kisi-kisi instrument dan instrument penelitian
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Alur Penelitian
Denada Tirta Amertha, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN
PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Mengacu pada hasil penelitian serta pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini, sebagai berikut :
1. Simpulan Umum
Persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet memiliki korelasi. Hal ini
menunjukan terdapat hubungan yang cukup kuat antara persepsi siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung mengenai pemanfaatan internet sehat
dengan perilaku dalam menggunakan internet.
2. Simpulan Khusus
Simpulan khusus dalam penelitian ini, sebagai berikut : a.
Persepsi siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung mengenai pemanfaatan internet sehat berkategori baik. Hal ini terlihat dari
respon jawaban siswa berkenaan dengan persepsi mengenai pemanfaatan internet sehat berada pada kategori kuat. Hal ini
menandakan bahwa sebagian besar siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung sudah memahami akan pentingnya memanfaatkan internet
secara sehat. b.
Perilaku siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung dalam menggunakan internet berkategori baik. Hal ini dapat dilihat dari
aktivitas siswa dalam menggunakan smart phone untuk mengakses internet salah satunya dalam menggunakan social media secara baik,
siswa sudah mampu mempertimbangkan baik dan buruk dalam menggunakan internet, siswa sudah menunjukan ketaatan atau
kepatuhan terhadap norma yang berlaku di masyarakat dalam hal ini masyarakat internet atau netizen.