Definisi Diare Etiologi dan Mekanisme Diare

D. Tinjauan Pustaka

1. Diare

a. Definisi Diare

Menurut Djunarko Hendrawati 2011 diare adalah suatu kondisi terjadi peningkatan frekuensi buang air besar sampai lebih dari tiga kali sehari disertai dengan penurunan konsistensi tinja sampai ke bentuk cairan. Walaupun diare sering dianggap sebagai gangguan yang umum terjadi, tetapi diare dapat berbahaya, karena jika dibiarkan, penderita diare akan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan Djunarko Hendrawati 2011. Diare akut timbul secara mendadak dan bisa berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu yang disebabkan oleh virus, sedangkan diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu Suharyono, 2008. Diare akut disebabkan oleh infeksi virus dan kuman, atau dapat pula disebabkan dari efek samping obat atau gejala dari gangguan saluran cerna. Sedangkan diare menahun atau sering disebut dengan diare kronik disebabkan gangguan resorpsi, meningkatkan sekresi getah lambung-usus dan terjadi peningkatan motilitas usus Tjay Rahardja, 2002.

b. Etiologi dan Mekanisme Diare

Penyebab diare berkisar 70 sampai 90 sudah dapat diketahuidengan pasti, dimana penyebab diare ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu: 1 Penyebab tidak langsung Penyebab tidak langsung atau faktor-faktor yang mempermudah atau mempercepat terjadinya diare seperti, keadaan gizi, hygiene dan sanitasi, sosial budaya, kepadatan penduduk, sosial ekonomi dan faktor-faktor lain. 2 Penyebab langsung Termasuk dalam penyebab langsung antara lain infeksi bakteri virus dan parasit, malabsorbi, alergi, keracunan bahan kimia maupun keracunan oleh racun yang diproduksi oleh jasad renik, ikan, bah dan sayur-sayuran Suharyono, 2008. Ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi 2 golongan, yaitu: 1 Diare sekresi a Disebabkan oleh infeksi dari golongan bakteri seperti Shingella, Salmonella, E.coli, Golongan Vibrio, Bacillus Cereus, Clostridium, Golongan virus seperti: Protozoa, Entamoeba histolicia, Giardia lamblia, Cacing perut, Ascaris, Jamur. b Hiperperistaltik usus halus yang berasal dari bahan-bahan makanan, kimia misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalu asam, gangguan psikik, gangguan syaraf, hawa dingin, alergi. 2 Diare osmotik yaitu malabsorbi makanan, kekurangan kalori protein dan berat badan lahir rendah Suharyono, 2008. Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare, yaitu: 1 Gangguan osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. 2 Gangguan sekresi Akibat rangsangan tertentu pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. 3 Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Jika peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menyebabkan diare Suharyono, 2008.

c. Gejala Diare

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Penanganan Diare Balita di Sekitar UPT TPA Cipayung, Depok

2 12 128

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Pengunjung POSYANDU Desa Sukasari Mengenai Penanganan Diare Akut Pada Balita Tahun 2012

0 3 72

EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

2 21 14

EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

0 2 14

PENDAHULUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

0 3 6

EVALUASI PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG PENYAKIT ISPA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI EDUKASI DENGAN Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 3 17

EVALUASI PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG PENYAKIT ISPA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 3 12

PENDAHULUAN Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 2 11

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 3 16

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 2 12