Pengetahuan Pemberian Informasi Tinjauan Pustaka

Bentuk sediaan yang digunakan, yaitu tablet norit 250 mg dan kombinasi kaolin-pektin dan attapulgit Aturan pakai obat, yaitu: a Tablet norit 250 mg Dewasa: 3-4 tablet 750 – 1000 mg, 3 kali sehari setiap 8 jam b Kombinasi kaolin-pektin dan attapulgit setiap tablet mengandung 600 mg atapulgit Dewasa dan anak lebih dari 12 tahun: 1 tablet setiap habis buang air besar, maksimal 12 tablet selama 24 jam. Anak-anak 6-12 tahun: 1 tablet setiap habis buang air besar, maksimal 6 tablet selama 24 jam Depkes, 2006.

2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah sesuatu yang didapatkan manusia melalui media pancaindra. Dalam proses ini, indra penglihatan dan pendengaran merupakan indra yang paling dominan. Dalam mengkaji sesuatu, indra mempunyai tugas yang sangat penting. Pengetahuan dapat berpengaruh terhadap efek tindakan Notoatmodjo, 2003. Pada penjabarannya pengetahuan diklasifikasikan menjadi beberapa hal, yakni: a. Tahu know Proses mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam hal ini juga menyangkut sebuah ingatan yang bersifat spesifik terhadap berbagai hal yang telah diketahui. b. Memahami comprehension Memahami adalah proses dalam menginterpretasikan suatu hal atau objek dengan penjelasan yang tepat dan benar. c. Aplikasi aplication Aplikasi adalah proses yang digunakan untuk mengelola materi yang diperoleh dan telah dipelajari sebelumnya. Dalam hal ini juga terkait dengan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya. d. Analisis analysis Analisis adalah proses menjabarkan materi kedalam suatu komponen yang masih dalam satu lingkup yang sama dan saling terkait. e. Sintesis syntesis Sintesis adalah proses menempatkan atau menyusun suatu bagian komponen kedalam suatu bentuk yang baru. f. Evaluasi evaluation Evaluasiberkaitan dengan kemampuan penilaian suatu objek berdasarkan kriterianya secara subjektif ataupun memakai kriteria yang sudah ada. Pengukuran pengetahuandapatdilakukan dengan wawancara atau menggunakan kuesioner yang berisi materi yang diukur dari subjek penelitian atau responden Notoatmodjo, 2003. Kuesioner dapat diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah layak dan responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda tertentu Notoatmodjo, 2003.

3. Pemberian Informasi

Pengetahuan komunikasi kesehatan adalah hasil komunikasi yang efektif, dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran tentang resiko atau solusi tentang masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, dan memberikan motivasi masyarakat dalam mengembangkan keterampilan untuk mengurangi resiko Liliweri, 2008. Menurut Notoatmodjo 2005 beberapa contoh metode promosi kesehatan secara massa, antara lain: a. Ceramah umum public speaking Biasanya dilakukan pada acara dan waktu tertentu untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat. b. Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan. c. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lain. d. Tulisan di majalah atau koran baik dalam bentuk artikel maupun konsultasi kesehatan. e. Bill Board, yang dipasang dipinggir jalan, spanduk, poster, leaflet. Metode ceramah adalah penyampaian informasi secara langsung kepada penerima informasi. Metode ini biasa digunakan untuk pemberian informasi karena murah, mudah untuk dilakukan, dapat menyajikan materi pelajaran yang luas, dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan,tapi kekurangan metode ceramah adalah hal yang dikuasai penerima materi tergantung dari hal yang dikuasai pemberi materi, kemampuan setiap orang berbeda dalam menerima materi, metode ceramah dapat membosankan bagi penerima materi, dan sulit mengetahui pemahaman penerima materi Sanjaya, 2010. Media cetak adalah media yang mengutamakan pesan-pesan visual yang terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warnaNotoatmodjo 2005. Leaflet yang merupakanmedia cetak untuk menyampaikan informasi pada selembar kertas yang dilipat-lipat, berisi tulisan cetak dan beberapa gambar Suiraoka Suppariasa, 2012. Keuntungan menggunakan leaflet adalah tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak mahal, tidak diperlukan listrik, dapat dibawa kemana-mana, mempermudah pemahaman, dan meningkatkan gairah belajar, sedangkan kekurangannya tidak dapat menstimulir efek suara, efek gerak dan mudah terlipat Suiraoka Suppariasa, 2012.

E. Landasan Teori

Pemberian informasi dapat menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang dalam pembangunan kesehatan. Tujuan pemberian informasi adalah agar masyarakat, suatu kelompok atau individu mendapatkan pengetahuan kesehatan yang lebih baik. Adanya pemberian informasi dapat merubah perilaku dari penerima informasi Notoatmodjo, 2003. Komunikasi kesehatan adalah gerakan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat yang mendorong perubahan perilaku atas masalah kesehatan Liliweri, 2008. Perubahan perilaku mencangkup tiga ranah perilaku, yaitu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam proses pendidikan kesehatan.Salah satu cara pemberian informasi yaitu dengan cara penyuluhan. Penyuluhan merupakan suatu kegiatan yang sudah dilakukan, dimana bertujuan untuk merubah perilaku masyarakat.

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Penanganan Diare Balita di Sekitar UPT TPA Cipayung, Depok

2 12 128

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Pengunjung POSYANDU Desa Sukasari Mengenai Penanganan Diare Akut Pada Balita Tahun 2012

0 3 72

EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

2 21 14

EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

0 2 14

PENDAHULUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

0 3 6

EVALUASI PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG PENYAKIT ISPA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI EDUKASI DENGAN Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 3 17

EVALUASI PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG PENYAKIT ISPA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 3 12

PENDAHULUAN Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 2 11

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 3 16

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 2 12