Pengobatan sendiri Pengobatan disertai pola makanan

Tabel 2. Penilaian Derajat Dehidrasi Penilaian A B C Keadaan umum Mata Air mata Mulut dan lidah Rasa haus Baik, sadar Normal Ada Basah Minum biasa Tidak haus Gelisah, rewel Cekung Tidak ada Kering Haus Ingin banyak minum Lesu, tidak sadar Sangat cekung Tidak ada Sangat kering Malas minum Tidak bisa minum Periksa turgor kulit Kembali cepat Kembali dengan lambat Kembali dengan sangat lambat Derajat dehidrasi Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat Depkes, 2011. 3 Pemberian makanan selama diare Berikan makanan selama diare untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Berikan cairan termasuk oralit dan makanan sesuai yang dianjurkan. Anak yang masih mimun ASI harus lebih sering diberi ASI. Anak yang minum susu formula diberikan lebih sering dari biasanya. Anak Usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna sedikit sedikit tetapi sering. Setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan anak Depkes, 2011. Sebaiknya pada anak-anak yang menderita diare diberikan susu dengan rendah lemak karena mengandung natrium, kalium, fosfor, dan kalsium. Natrium yang hilang bersama tinja saat diare, dapat diperoleh kembali dengan minum susu rendah lemak. Selain itu susu rendah lemak juga mengandung zat besi dan zinc yang dapat menangani kekurangan cairan karena diare Mona et al, 2010. 4 Mengobati masalah lain Apabila diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka diberikan pengobatan sesuai indikasi, dengan tetap mengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk menghentikan diare Depkes, 2011.

h. Pengobatan sendiri

Ada tiga patokan bagi ibu atau anggota keluarga yang lain untuk mengobati sendiri diare. Secara singkat patokan ini : 1 Penambahan cairan yang lebih dari biasanya untuk mencegah dehidrasi, yaitu: a Larutan oralit dan makanan yang cair, seperti sup dan air tajin b Pemberian dilanjutkan sampai diare berhenti Depkes, 2011. 2 Dengan melakukan pemberian makanan pada anak: a Pemberian ASI Air Susu Ibu b Jika anak tidak mendapat ASI, maka diberikan susu yang biasa diberikan dan untuk anak kurang dari 6 bulan yang belum mendapatkan makanan padat, maka dapat diberikan susu c Untuk anak 6 bulan atau lebih dari 6 bulan yang sudah mendapatkan makanan padat, maka dapat diberikan bubur yang dicampung dengan kacang-kacangan; sereal; daging atau ikan, dapat diberikan sari buah atau pisang untuk menambah kalium. d Mendorong anak untuk makan sebanyak 6 kali sehari e Setelah diare berhenti, memberikan makanan tambahan tiap hari selama dua minggu Depkes, 2011. 3 Membawa anak ke petugas kesehatan, jika anak mengalami ciri-ciri berikut: buang air besar lebih sering, muntah berulang-ulang, merasa haus, menderita demam, tidak makan atau minum dengan normal, dan tinja berdarahDepkes, 2011.

i. Pengobatan disertai pola makanan

Cara pemberian makanan pada penderita diare: 1 Pada bayi yang masih mengkonsumsi ASI Air Susu Ibu ASIdilanjutkan bersama oralit dengan cara bergantian. Pada bayi berumur kurang dari 4 bulan sudah mendapatkan buah-buahan, makanan tambahan seperti bubur dilanjutkan dengan sedikit-sedikit diberikan kembali seperti sebelum sakit diare. 2 Pada bayi yang sudah mengkonsumsi susu formula rendah laktosa atau tanpa penggunaan laktosa Diberikan oralit bergantian dengan susu formula rendah laktosa atau tanpa penggunaan laktosa. Jika bayi telah mendapatkan makanan tambahan umur lebih dari 4 bulan, makanan tambahan sementara dihentikan, dan diberikan kembali mulai hari ketiga. 3 Anak-anak berumur lebih dari 1 tahun Anak dengan gizi buruk berat badan kurang dari 7 kg, cara pemberian sama dengan bayi. Sedangkan anak dengan gizi baik pemberiannya sebagai berikut: a Hari 1 : oralit ditambah bubur tanpa sayur dan ditambah pisang b Hari 2 : bubur dengan sayur c Hari 3 : makanan biasa Suraatmaja, 2007.

j. Terapi obat untuk Diare

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Penanganan Diare Balita di Sekitar UPT TPA Cipayung, Depok

2 12 128

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Pengunjung POSYANDU Desa Sukasari Mengenai Penanganan Diare Akut Pada Balita Tahun 2012

0 3 72

EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

2 21 14

EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

0 2 14

PENDAHULUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

0 3 6

EVALUASI PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG PENYAKIT ISPA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI EDUKASI DENGAN Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 3 17

EVALUASI PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG PENYAKIT ISPA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 3 12

PENDAHULUAN Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 2 11

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 3 16

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 2 12