commit to user 14
2. Diusahakan menghindari respon negative. Guru berusaha di dalam
memberikan penguatan menghindarkan siswa untuk merespon penguatan sebagai hal negative.
3. Prinsip kebermaknaan. Penguatan yang diberikan harus bisa menimbulkan
respontanggapan yang menarik, dalam arti siswa menerima dengan senang hati, sehingga akan berdampak pada perhatian siswa yang tinggi
pada materi yang diterimanya. 4.
Penguatan diberikan baik kepada sekelompok siswa maupun kepada siswa perorangan. Semua itu tergantung situasi yang dialami pada saat proses
belajar mengajar. Apabila menimbulkan respon kepada perseorangan maka gunakan nama sianak sebagai identitas atau tujukan pandangan
kepadanya. Sedangkan untuk semua siswa, maka gunakan kalimatkata- kata yang ditunjukka untuk semua siswa.
5. Variasi di dalam penggunaan penguatan. Variasi ini dimaksudkan agar
siswa tidak bosan hanya menerima penguatan itu-itu saja. Selain itu, kondisi siswa yang satu dengan yang lain tidak sama, oleh karena itu,
dengan menggunakan variasi dalam pemberian penguatan akan menimbulkan motivasi belajar siswa.
c. Komponen Di dalam Memberikan Penguatan
Ketrampilan di dalam memberikan penguatan terdiri dari beberapa komponen-komponen yang perlu dipahami dan dikuasai oleh penggunaanya oleh
guru agar dia dapat memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis. Adapun komponen-komponen dalam buku unit program pengalaman lapangan
yang dikutip HJ Gino, dkk 2000:56 yaitu: 1.
Penguatan verbal 2.
Penguatan berupa mimik dan gerakan badan 3.
Penguatan dengan cara mendekati 4.
Penguatan dengan sentuhan 5.
Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan 6.
Penguatan dengan simbol atau benda
commit to user 15
Sedangkan E. Mulyasa, Hasibuan, PAH DN yang dikutip Suwarna, dkk 2006:77 mengemukakan tentang komponen yang harus dimiliki di dalam
memberikan penguatan yaitu: 1.
Penguatan verbal 2.
Penguatan non verbal
Penguatan berupa mimik dan badan
Penguatan dengan cara mendekati
Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
Penguatan berupa simbolbenda
Penguatan tak penuh Moh. Uzer Usman 2005:81, menjelaskan jenis-jenis penguatan yaitu:
1. Penguatan verbal. Biasanya diungkapkan diutarakan dengan
menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya. Misal: bagus, bagus sekali, betul, pintar, ya, seratus buat kalian
2. Penguatan non verbal.
a Penguatan gerak isyarat, misal: anggukan atau gelengan kepala,
senyuman, kerut kening, acungan jempol, wajah mendung, wajah cerah, sorot mata yang sejuk bersahabat tajam memandang.
b Penguatan pendekatan, guru mendekati siswa untuk menyatakan
perhatian dan kesenangannya terhadap pelajaran tingkah laku penampilan siswa. Misal: guru berdiri disamping siswa, berjalan
menuju siswa, duduk dekat seseorang kelompok siswa berjalan di sisi siswa.
c Penguatan dengan sentuhan. Misal: menepuk-nepuk bahu pundak
siswa, berjabat tangan, mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan.
d Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. Misal: menunjuk
siswa yang memiliki kemampuan pelajaran musik sebagai pemimpin paduan suara.
e Penguatan berupa simbol benda. Seperti kartu bergambar, bintang,
plastik, lencana atau komentar tertulis pada buku siswa. Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan tentang komponen
yang harus dimiliki seorang guru di dalam memberikan penguatan yaitu: 1.
Penguatan verbal. Biasanya diungkapkan diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian,
penghargaan, persetujuan, dan sebagainya. Misal: bagus, bagus sekali, betul, pintar, ya, seratus buat kalian
commit to user 16
2. Penguatan non verbal.
a. Penguatan berupa gerak mimik dan badan, misalnya: acungan jempol,
senyuman, kerut kening, wajah ceria. b.
Penguatan dengan cara mendekati, misalnya: guru duduk dekat siswa, guru berdiri disamping siswa, berjalan dari sisi siswa.
c. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. Misalnya: apabila
siswa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka dia dapat diminta untuk membantu teman lainnya.
d. Penguatan berupa simbol benda, misalnya kartu bergambar, lencana,
bintang dari plastik.
d. Pengaruh pemberian Penguatan