Tinjauan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Salah satu cara untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja pegawai adalah dengan cara restrukturisasi. Restrukturisasi melibatkan pengurangan perusahaan di bidang tenaga kerja atau unit satuan kerja. Pada setiap perusahaan yang melakukan perbaikan, dalam skala kecil maupun skala besar, tujuannya untuk memperbaiki kinerja perusahaan tersebut. Adapun indikator kinerja karyawan menurut Guritno dan Waridin 2005 adalah sebagai berikut : 1. Mampu meningkatkan target pekerjaan. 2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 3. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan. 4. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan. 5. Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan. Berdasarkan keseluruhan definisi diatas dapat dilihat bahwa kinerja karyawan merupakan output dari penggabungan faktor-faktor yang penting yakni kemampuan dan minat, penerimaan seorang pekerja atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi faktor-faktor diatas, maka semakin besarlah kinerja karyawan yang bersangkutan.

3.6 Tinjauan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Kinerja yang baik dari usaha kerja sama antar individu berhubungan dengan pelaksanaan yang dapat mencapai suatu tujuan dalam suatu sistem, dan hal itu ditentukan dengan suatu pandangan dapat memenuhi kebutuhan sistem- Universitas Sumatera Utara sistem itu sendiri. Menurut Suyadi Prawirosentono 27-32 kinerja mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu: a. Efektivitas dan Efisiensi Efektivitas dari kelompok organisasi adalah bila tujuan kelompok tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan efisiensi berkaitan dengan jumlah pengobanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan. Bila tujuannya dianggap terlalu besar, maka dapat dikatakan tidak efisien. b. Otoritas dan Tanggung Jawab Secara umum dapat dikatakan disini bahwa organisasi adalah wadah kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengukur apakah tujuan organisasi tercapai atau tidak digunakan kriteria suatu organisasi, maka ukuran baik buruknya kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi. c. Disiplin Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara organisasi dan karyawan. Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak melanggar. Dalam hal seorang karyawan melanggar peraturan yang berlaku dalam organisasi, maka karyawan bersangkutan harus sanggup menerima hukuman yang telah disepakati. Masalah disiplin para peserta organisasi baik atasan maupun bawahan akan memberikan corak terhadap kinerja organisasi. Universitas Sumatera Utara d. Inisiatif Disiplin adalah sikap dan kemauan mentaati berbagai peraturan pemerintah maupun organisasi. Namun, disiplin saja tanpa disertai sikapm inisiatif para peserta organisasi ini akan menyebabkan organisasi akan kekurangan energi dalam mencapai tujuan. Artinya, inisiatif atasan maupun bawahan berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam membentuk ide untuk merencanakan suatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. 3.7 Hasil Penelitian Tentang Peranan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Moneter Bank Indonesia Gambaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja penulis dapatkan dari hasil penelitian di Divisi Moneter Kantor Bank Indonesia Medan. Untuk mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja karyawan tersebut, maka penulis akan jelaskan berdasarkan hasil penelitian di Kantor Bank Indonesia Medan sebagai berikut: Berdasarkan pengamatan langsung dari lokasi penelitian, pelaksanaan disiplin dalam bekerja sudah dapat berjalan dengan baik. Hal itu terwujud dalam kegiatan sehari-hari karyawan dalam pelaksanaan jam kerja atau jam kantor. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Pelaksanaan Jam Kerja Kantor Bank Indonesia Medan No Hari Jam Kerja Jam Pulang 1 Senin

07.30 WIB 17.00 WIB