Gunung Rinjani Sebagai Daya Tarik Wisata di Pulau Lombok

Desa Sukarare Desa Sade dan Rambitan Tanjung Ringgit Pantai Mangsit Pantai Malimbu Tanjung Sire

3.2 Gunung Rinjani Sebagai Daya Tarik Wisata di Pulau Lombok

Sebagai realisasi untuk membuat kunjungan ke suatu daerah wisata menjadi hal yang menarik dan berkesan, maka suatu daerah wisata harus memiliki keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh daerah wisata yang lain. Gunung Rinjani memiliki keunggulan pada keindahan panorama alamnya yang indah, dan yang sering menjadi tujuan para wisatawan ketika mengunjungi objek wisata Gunung Rinjani adalah jalur pendakiannya yang menantang. Ada beberapa jalur pendakian yang sering dipakai untuk mendaki Gunung Rinjani. Namun bagi petualang yang pertama kali berkunjung ke Lombok, disarankan memilih jalur Sembalun Lawang. Pos awal pendakian di jalur ini relativ murah dan mudah dijangkau transportasi umum. Dari gerbang pelabuhan laut Lembar, perjalanan menuju terminal bus di Kota Mataram. Di terminal tersedia kendaraan elf jurusan Mataram – Aikmel. Sekira 1 jam perjalanan, sampailah di kawasan Aikmel. Di sini, para petualang disambut kendaraan elf yang langsung menuju pos pendakian Sembalun Lawang. Selama menempuh perjalanan, kita melewati hutan tropis ditambah atraksi monyet liar di pinggiran jalan. Areal perkebunan kol, cabe dan bawang terbentang luas. Selain itu, tersaji pemandangan ngarai hijau mempesona yang dihuni suku Sasak tradisional, suku asli Pulau Lombok. Setiba di pos pendakian Sembalun Lawang, para pendaki wajib mendaftarkan diri. Sebelum keberangkatan, petugas jagawana memberikan pesan agar menjaga kebersihan dan menghormati adapt istiadat penduduk setempat. Tak lupa diterangkan pula lokasi mata air yang tersembunyi. Bagi yang membutuhkan, tersedia jasa guide pemandu atau porter tenaga angkut, yang dilengkapi penyewa peralatan serta perbekalan standar pendakian gunung. Pengelola jasa wisata yang melibatkan suku Sasak ini, menerapkan tariff berbeda bagi wisatawan asing dan wisatawan lokal. Untuk medan pendakiannya, tantangan awal yang harus ditempuh adalah padang sabana yang luas dan berbukit – bukit. Karakteristik alam ini memberikan pengalaman baru bagi petualang yang biasa mendaki pegunungan di tanah Jawa. Biasanya pegunungan di Jawa lebih banyak menyuguhkan hutan homogen dan heterogen. Tanah tandus berdebu disertai iklim yang menyengat membuat stamina cepat terkuras. Hanya di beberapa tempat tersedia hamparan rumput ilalang yang lebat sebagai makanan lezat bagi lembu – lembu gembala. Di tempat tertentu terdapat pos khusus yang bias digunakan berkemah dengan mata air dan WC darurat. Sehabis padang sabana, medan pendakian terasa makin berat. Tanjakan terjal dengan jurang menganga mulai hadir di antara rimbunan hutan heterogen. Gunung Rinjani bisa dikatakan aman dari ancaman binatang buas. Burung, monyet yang bergelantungan dan ayam hutan yang kerap dijumpai di hutan. Setelah menempuh perjalanan sekitar tujuh jam, sampailah di pelawangan punggungan gunung Sembalun Lawang. Lokasi yang ditumbuhi cemara gunung ini merupakan pos pendakian terakhir sebelum menuju puncak. Pelawangan Sembalun Lawang terletak persis di lereng penyangga Danau Segara Anakan. Sembari istirahat, pendaki bisa sepuasnya menyaksikan keeksotisan danau raksasa yang terbentuk secara vulkanik akibat letusan Gunung Rinjani. Sayangnya cuaca di ketinggian ini sangat mudah berubah. Serangan kabut dingin mendadak bisa dating menggantikan cuaca panas menyengat. Tak jarang angina badai mampu merobek bahkan menerbangkan tenda. Namun, pesona sunrise dan sunset menjadi momen yang tak terlupakan seumur hidup. Lantas ada dua pilihan, melanjutkan petualangan menuju puncak gunung atau langsung turun ke Danau Segara Anakan. Medan pendakian menuju puncak cukup berbahaya. Padang pasir, kawah, dan jurang yang seolah tanpa dasar, akan memaksa berpacunya adrenalin selama 3 -5 jam perjalanan. Sedangkan medan perjalanan menuju Danau Segara Anakan tak kalah menegangkan. Para pendaki harus lincah menuruni lereng cadas dengan kemiringan berkisar 40 – 80 derajat. Yang patut diperhatikan ialah resiko reruntuhan batuan yang membahayakan jiwa pendaki. Gunung Rinjani sangat cocok dikunjungi oleh wisatawan yang menyukai tantangan atau juga para pecandu adrenalin, dan juga tempat yang sangat berkesan bagi mereka yang mencintai keindahan alam.

3.3 Perencanaan Melestarikan Gunung Rinjani