2.3 Jenis Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata
Jenis – jenis objek wisata pada umumnya dibagi empat, yaitu :
a. Wisata Alam
Wisata alam ialah, daerah objek wisata yang menjual sisi keindahan alam sebagai daya tarik utamanya. Seperti : Pegungungan, Hutan, Danau, Pantai, Laut,
Sungai, dll.
b. Wisata Bangunan
Wisata bangunan adalah objek wisata yang memiliki bentuk fisik bangunan dan biasanya memiliki nilai sejarah yang tinggi. Seperti : Museum, Candi, Monumen
– monument bersejarah, Benteng, dll.
c. Wisata Buatan
Wisata buatan ialah tempat wisata yang sengaja di buat untuk memberikan hiburan bagi para wisatawan. Contohnya : Kebun binatang, Taman buah, Taman
bunga, Kolam renang water boom, water park, Taman permainan, dll.
d. Wisata Budaya
Wisata budaya adalah objek wisata yang mengedepankan sisi budaya yang dimiliki sebagai daya tarik utamanya. seperti : wayang, keris, batik, tari – tarian
daerah, dll.
Negara Indonesia memiliki sebelas objek wisata yang berstatus World Heritage
diakui oleh UNESCO yang dibagi dalam tiga kategori. Indonesia memiliki empat objek dengan status “World Heritage of Nature”. Objek – objek tersebut
adalah : 1. Taman Nasional Ujung Kulon
2. Taman Nasional Komodo 3. Taman Nasional Lorentz
4. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Indonesia juga memiliki tiga objek wisata dengan status “World Heritage of Culture
”. Objek – objek tersebut adalah : 1. Candi Borobudur
2. Candi Prambanan 3. Situs Sangiran
Selain itu ada empat objek wisata yang dikategorikan “World Heritage of Intangible Culture
”, yaitu : 1. Wayang
2. Keris
3. Batik 4. Angklung
Hal – hal yang penting yang harus diperhatikan dalam suatu objek wisata agar selalu menarik di mata wisatawan adalah sebagai berikut :
1. Daerah tersebut harus memiliki apa yang disebut sebagai “something to see”. Artinya ditempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda yang
tidak didapati di daerah yang lain serta menarik untuk disaksikan. 2. Daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah “something to
do ”. Yaitu di tempat tersebut harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat
memberikan hiburan bagi para wisatawan dan dapat membuat mereka ingin tinggal lebih lama.
3. Daerah tersebut juga harus menyediakan “something to buy”. Artinya, harus tersedia fasilitas untuk berbelanja, terutama barang cinderamata dan berbagai
hasil kerajinan tangan. Adapun syarat – syarat suatu objek wisata dapat dikembangkan, apabila
memiliki syarat – syarat sebagai berikut dalam Syamsuridjal, 1997:2 , yaitu :
1. Atrraction adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas atau keunikan dan menjadi daya tarik wisatawan agar mau dating berkunjung ketempat wisata
tersebut.
Atraksi wisata terdiri dari 2 yaitu : a. Site Attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh objek wisata semenjak
objek itu ada b. Event Attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh suatu objek wisata
setelah dibuat manusia 2. Accessibility, yaitu kemudahan cara untuk mencapai tempat wisata tersebut
3. Amenity, yaitu fasilitas yang tersedia didaerah objek wisata seperti akomodasi dan restoran
4. Institution, yaitu lembaga atau organisasi yang mengolah objek wisata tersebut.
2.4 Pengelolaan Wisata dan Manfaat Pengelolaan Wisata 2.4.1 Pengelolaan Wisata