Definisi Quality Function Deployment QFD Analisa Usulan Perbaikan dengan Metode Quality Function Deployment

Kondisi ini dinilai berbahaya karena antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja berlawanan arah, sehingga perbaikan harus diprioritaskan atau dikonsentrasikan untuk atribut atau dimensi layanan yang berada pada kuadran ini. 3. Posisi Keep Up The Good Work Kuadran C Jika atribut atau dimensi layanan berada pada kuadran ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut atau dimensi layanan tinggi. Tingkat kinerja yang ditunjukkan oleh atribut layanan juga tinggi, sehingga atribut atau dimensi layanan yang berada pada kuadran ini dinilai aman dan harus dipertahankan kinerjanya. 4. Posisi Possible Overkill Kuadran D Jika atribut atau dimensi layanan berada pada kuadran ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut atau dimensi layanan rendah, namun tingkat kinerja yang ditunjukkan oleh atribut atau dimensi layanan tinggi. Kemungkinan hal ini terjadi karena perusahaan memberikan layanan yang berlebihan over act atau overkill, sehingga perusahaan harus mengurangi aktivitas atau menghemat sumberdaya untuk atribut atau dimensi layanan yang berada pada kuadran ini.

2.8 Quality Function Deployment QFD

Quality Function Deployment QFD diperkenalkan pertama kali oleh Shigeru Mizuno dan Yogi Akao dari The Tokyo Institute of Technology tahun 1960-an. Teknik QFD digunakan pertama kali pada Mitsubishi Heavy Industries Ltd di Kobe Shipyard Jepang tahun 1972 Purnama, 2005.

2.8.1 Definisi Quality Function Deployment QFD

Secara umum QFD sebagai alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi keinginan konsumen yang berupa harapan dan kebutuhan konsumen, dimana QFD ini akan digunakan untuk menganalisis keinginan konsumen berupa kebutuhan- Universitas Sumatera Utara kebutuhan spesifik menjadi arah dan tindakan engineering yang disebarkan melalui perencanaan produk, pembentukan part, perencanaan proses, perencanaan produksi, dan pelayanan Rahman dan Supomo, 2012. Fokus utama QFD adalah melibatkan konsumen pada proses pengembangan produk. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak akan puas dengan suatu produk meskipun suatu produk yang dihasilkan sempurna, bila mereka memang tidak membutuhkannya. QFD merupakan praktik untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan konsumen. QFD menerjemahkan apa yang dibutuhkan konsumen menjadi produk yang dihasilkan organisasi. QFD memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan kebutuhan konsumen, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan konsumen, dan memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas maksimum.

2.8.2 Analisa Usulan Perbaikan dengan Metode Quality Function Deployment

QFD Metode Quality Function Deployment QFD terdiri dari 3 teknik yaitu teknik matriks dasar, teknik house of quality, dan teknik cascading matrixes. Analisa usulan perbaikan dengan metode QFD teknik matriks dasar dilakukan dengan mencari nilai raw weight atribut layanan, semakin besar nilai raw weight maka semakin besar pula prioritas perbaikan atribut terrsebut. Pada analisis usulan QFD teknik matriks dasar, adapun beberapa informasi yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Importance to Customer IC atau Tingkat Kepentingan TK, merupakan data yang menunjukkan seberapa penting suatu atribut layanan bagi pelanggan. Data diperoleh dari kuesioner dengan menggunakan nilai rata-rata tingkat kepentingan. 2. Customer Satisfaction Performance merupakan penilaian persepsi pelanggan seberapa baik produk atau jasa yang ada sekarang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Data diperoleh dengan menggunakan nilai rata-rata tingkat kepuasan pelanggan. Universitas Sumatera Utara 3. Goal merupakan target yang ditetapkan berdasarkan nilai harapan. Pencapaian goal secara normal dinyatakan di dalam nilai skala kuantitatif yang sama sebagai suatu tingkat pencapaian. 4. Improvement Ratio Rasio Perbaikan, untuk mengubah tingkat kepuasan yang didapat terhadap atribut-atribut kebutuhan pelanggan untuk mencapai tujuan. ����������� ����� = ���� �������� ������������ ����������� 5. Sales Point merupakan pendapat produsen mengenai jasa atau produk yang dihasilkan. Nilai atau bobot pada Sales Point menunjukkan tingkat penjualan produk atau jasa, yaitu 1,5 titik penjualan tinggi; 1,2 titik tengah penjualan atau penjualan sedang; dan 1,0 tidak terjadi penjualan. 6. Raw Weight Pembobotan merupakan suatu nilai yang menggambarkan tingkat kepentingan secara keseluruhan dari atribut. Semakin besar nilai raw weight suatu atribut, semakin tinggi prioritas perbaikan atau pengembangannya. Untuk menghitungnya digunakan rumus: ��� ����ℎ� = IC × IR × SP Keterangan: IC : Importance to Customer IR : Improvement Ratio SP : Sales Point Universitas Sumatera Utara

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data Kualitatif

Dokumen yang terkait

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

0 0 28