A10.2:- hemat energi A10.3:- ramah lingkungan
Gambar Network Pemilihan Alternatif Mesin Injection Molding dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Pemilihan Mesin Injection Molding
A7 Harga
A4 Precision
A3 Dimensi Mesin
Power JET ORICHE
JSW A1
Kecepatan Produksi - daya mesin
- jarak dari Tirod - luasan plat cetakan yang akan dicekam
- lama waktu injeksi
A8 Mudah Diinstalasikan
- Praktis - mudah dioperasikan untuk pemula
- waktu setup mesin tidak lama A2
Flexibility - kapasitas mesin
- variasi produk - banyaknya bagian mesin
A9 Durability
- umur mesin -daya tahan mesin
A6 Maintenance dan Service
- mudah diperbaiki - mudah dilakukan perawatan
- komponen mesin mudah didapatkan
A10 Green Standard
- mengurangi waste - hemat energi
- ramah lingkungan A5
Reliability -keandalan mesin
-tingkat kegagalan
Gambar 5.4. Network Pemilihan Alternatif Mesin Injection Molding
5.4. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Masing-masing Kriteria.
Perhitungan rata-rata pembobotan untuk masing-masing kriteria adalah dengan menggunakan rata-rata geometrik. Nilai rata-rata geometrik ini dianggap
sebagai hasil penilaian kelompok dari nilai-nilai yang diberikan oleh 5 orang responden. Nilai yang diambil merupakan nilai tengah dari bilangan fuzzy
segitiga. Rata-rata geometrik dihitung dengan rumus: �� = ��
1
. �
2
… . �
�
�
Berikut ini adalah contoh perhitungan rata-rata geometrik untuk subkriteria A1 Kecepatan Produksi dengan A1.3 Luasan plat cetakan yang akan dicekam :
Responden 1 : 5 Responden 2 : 7
Responden 3 : 3 Responden 4 : 13
Responden 5 : 5 Maka rata-rata geometriknya adalah :
= �5�7�3�
1 3
�5
5
= 2.8094 Dengan cara yang sama, rata-rata geometrik setiap elemen dapat dicari,
dapat dilihat pada tabel 5.2. berikut:
Tabel 5.2. Rata-rata Geometris Cluster A1 dengan A1.2, A1.3, dan A1.4
Geometris A1.1
A1.2 A1.3
A1.4 A1.2
1.0000 2.8094
0.6444
A1.3
0.3560 1.0000
0.3686
A1.4 1.5518
2.7131 1.0000
Jumlah 2.9078
6.5224 2.0130
5.4.1. Perhitungan Bobot Parsial dan Consistency Ratio CR
Bobot parsial dihitung dengan menjumlah tiap kolom matriks berpasangan seperti ditunjukkan pada Tabel 5.3. Setelah penjumlahan, masing-masing elemen
kolom dibagi dengan hasil penjumlahan pada Tabel 5.4. seperti ditunjukkan pada Tabel 5.4.
Tabel 5.3. Penjumlahan Kolom Matriks Geometris
A1.1 A1.2
A1.3 A1.4
A1.2 1.0000
2.8094 0.6444
A1.3 0.3560
1.0000 0.3686
A1.4 1.5518
2.7131 1.0000
Jumlah 2.9078
6.5224 2.0130
Tabel 5.4. Pembagian Tiap Elemen Kolom dengan Hasil Penjumlahan Matriks
Geometris A1.1
A1.2 A1.3
A1.4 Bobot parsial
A1.2
0.3439 0.4307
0.3201 0.3649
A1.3 0.1224
0.1533 0.1831
0.1529
A1.4 0.5337
0.4160 0.4968
0.4821
Jumlah
1.0000 1.0000
1.0000 1.0000
Kemudian dihitung konsistensi rasio. Perhitungan konsistensi rasio ditunjukkan sebagai berikut.
1.0000 2.8094
0.6444 0.3649
1.1053 0.3560
1.0000 0.3686
0.1529 = 0.4605
1.5518 2.7131
1.0000 0.4821
1.4634
Setelah dilakukan perhitungan konsistensi di atas, dilakukan perhitungan Consistency Vector sebagai berikut.
1.1053 : 0.3649
= 3.0289
0.4605 : 0.1529
= 3.0112
1.4634 : 0.4821
= 3.0352
Nilai rata-rata kelima entri: 0251
. 3
3 0352
. 3
0112 .
3 0289
. 3
= +
+ =
maks
λ
Kemudian dihitung nilai CI dengan n = 3. CI=
λ
maks
- n n-1
CI= 3.0251- 3
2 =0,0125
Selanjutnya dihitung nilai Consistency Ratio CR. CR=
CI Random Consistency Index
CR= 0,0125
0,52 =0,0241
Didapatkan CR 0,1 , maka jawaban responden konsisten.