Tabel 4.1. Populasi Penelitian No.
Responden Jumlah
orang 1
Karyawan Bengkel 3
2 Supervisor Bagian Injection
1 3
Kepala Bidang Produksi 1
Total 5
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Teknik sampling adalah cara menentukan
sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif Margono, 2004. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling
dengan jenis teknik sampel yaitu sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang Sugiyono, 2001.
4.6.2. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini memiliki dua jenis data yang perlu dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara mencarimenggali secara
langsung dari sumbernya oleh peneliti bersangkutan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria mesin injection molding. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Interviewwawancara dilakukan dengan karyawan bengkel, supervisor
bagian injection, kepala bagian produksi untuk menentukan kriteria mesin injection molding.
b. Pengisian kuesioner ANP Analytical Network Process dan kuesioner
COPRAS Complex Proportional Assessment berdasarkan kriteria-kriteria untuk memperoleh data yang sebelumnya tidak ada dari perusahaan dan
untuk memberikan penilaian terhadap alternatif yang diberikan. 2.
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia oleh pihak lain sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan secara langsung dari sumbernya oleh peneliti. Data
sekunder untuk penelitian ini, yaitu data produksi tiap bulan.
4.6.3. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah keseluruhan data yang dibutuhkan baik data primer maupun data sekunder terkumpul. Pengolahan data dilakukan
berdasarkan data kepentingan yang didapatkan dari kuisioner pairwise comparison. Metode fuzzy dipakai oleh karena adanya ketidakjelasan responden
tentang mesin injection molding, oleh karena itu metode fuzzy dipakai untuk mengatasi ketidakjelasan tersebut. Pengolahan dilakukan dengan dua metode
yaitu fuzzy ANP untuk memperoleh bobot kriteria dan COPRAS untuk memperoleh bobot alternatif. Setelah perhitungan bobot alternatif, maka
dilakukan pengurutan alternatif berdasarkan bobot.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Spesifikasi Tipe Alternatif Mesin
Injection Molding
Penelitian ini menggunakan 3 jenis merek mesin injection molding yang digunakan sebagai alternatif untuk pengambilan keputusan. Spesifikasi dari 3
jenis merek mesin tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
1. Merek mesin
: JSW Tipe mesin
: J110AD UPS 50H Clamping force
: 110 kN Opening Stroke
: 350 mm Platen size
: 660 x 610 mm Plasticizing capacity
: 28 kgh Injection Rate
: 380 unith Heater Power
: 5.5 kW Machine Weight
: 5.7 ton Machine DimensionsLWH : 4.39 x 1.59 x 2.15 m
Manufacture : Jepang
Gambar 5.1. Mesin Injection Molding J110AD UPS 50H
2. Merek mesin
: ORICHE Tipe mesin
: HRV-100u Clamping force
: 100 kN Opening Stroke
: 415 mm Platen size
: 620 x 620 mm Plasticizing capacity
: 20 kgh Injection Rate
: 340 unith Heater Power
: 7.5 kW Machine Weight
: 4.8 ton Machine DimensionsLWH : 4.8 x 1.4 x 1.75 m
Manufacture : China
Gambar 5.2. Mesin Injection Molding HRV-100u
3. Merek mesin
: PowerJET Tipe mesin
: BJ120V6 Clamping force
: 120 kN Opening Stroke
: 350 mm Platen size
: 610 x 560 mm Plasticizing capacity
: 20 kgh Injection Rate
: 360 unith Heater Power
: 7.8 kW
Machine Weight : 3.2 ton
Machine DimensionsLWH : 4 x 1.2 x 1.8 m Manufacture
: China
Gambar 5.3. Mesin Injection Molding BJ120V6
5.2. Penentuan Kriteria dan Subkriteria
Penentuan kriteria dan subkriteria pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan berdiskusi dengan 3 orang karyawan bagian bengkel,
supervisor bagian injection, dan kepala bagian produksi serta dengan menggunakan referensi dari studi literatur. Hasil rekapitulasi diskusi yang
dihasilkan dapat dilihat pada lampiran.
5.3. Gambar
Network Pemilihan Alternatif Mesin Injection Molding
Network alternatif pemilihan mesin injection molding memaparkan kriteria-kriteria yang digunakan untuk memilih mesin injection molding yang
akan dipilih dan merek-merek mesin injection molding yang menjadi alternatif. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk melakukan pemilihan mesin
injection molding Huu Tho, et. al, 2014 adalah sebagai berikut: 1.
A1 : Kecepatan produksi A1.1: - daya mesin
A1.2: - jarak dari tirod
A1.3: - luasan plat cetakan yang akan dicekam A1.4: - lama waktu injeksi
2. A2 : Flexibility
A2.1: - kapasitas mesin A2.2: - variasi produk
A2.3: - banyaknya bagian mesin 3.
A3 : Dimensi mesin 4.
A4 : Precision 5.
A5 : Reliability A5.1: - keandalan mesin
A5.2: - tingkat kegagalan 6.
A6 : Maintenance dan service A6.1: - mudah diperbaiki
A6.2: - mudah dilakukan perawatan A6.3: - komponen mesin mudah didapatkan
7. A7 : Harga
8. A8 : Mudah diinstalasikan
A8.1: - praktis A8.2: - mudah dioperasikan untuk pemula
A8.3: - waktu setup mesin tidak lama 9.
A9 : Durability A9.1: - umur mesin
A9.2: - daya tahan mesin 10.
A10 : Green Standard A10.1:- mengurangi waste
A10.2:- hemat energi A10.3:- ramah lingkungan
Gambar Network Pemilihan Alternatif Mesin Injection Molding dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Pemilihan Mesin Injection Molding
A7 Harga
A4 Precision
A3 Dimensi Mesin
Power JET ORICHE
JSW A1
Kecepatan Produksi - daya mesin
- jarak dari Tirod - luasan plat cetakan yang akan dicekam
- lama waktu injeksi
A8 Mudah Diinstalasikan
- Praktis - mudah dioperasikan untuk pemula
- waktu setup mesin tidak lama A2
Flexibility - kapasitas mesin
- variasi produk - banyaknya bagian mesin
A9 Durability
- umur mesin -daya tahan mesin
A6 Maintenance dan Service
- mudah diperbaiki - mudah dilakukan perawatan
- komponen mesin mudah didapatkan
A10 Green Standard
- mengurangi waste - hemat energi
- ramah lingkungan A5
Reliability -keandalan mesin
-tingkat kegagalan
Gambar 5.4. Network Pemilihan Alternatif Mesin Injection Molding