Uji CHOW Uji Hausman

54 Untuk variabel X1 yaitu pendapatan asli daerah dengan rata-rata Rp. 56.129,75 juta, median Rp. 21.175 juta, paling tinggi Rp. 1.147.901 juta dan paling rendah Rp. 2.394 juta dengan standard deviasi Rp. 164.604,3 juta dari rata-rata pendapatan asli daerah KabupatenKota di Sumatera Utara. Untuk variabel X2 yaitu Dana Alokasi Umum dengan rata-rata Rp. 394.922 juta, median Rp. 347.370,5 juta paling tinggi Rp. 1.153.789 juta dan paling rendah Rp. 143.843 juta dengan standard deviasi Rp. 191.004,7 juta dari rata-rata Dana Alokasi Umum di KabupatenKota di Sumatera Utara. Untuk variabel X3 yaitu Dana Alokasi Khusus dengan rata-rata Rp. 43.768,41 juta , median Rp. 44.318,50 juta, paling tinggi Rp. 90.869 juta dan paling rendah Rp. 1.107 juta dengan standard deviasi Rp18.245,65 juta dari rata- rata Dana Alokasi Khusus. Untuk variabel X4 yaitu jumlah penduduk dengan rata-rata 414.613 jiwa, median 275.762 jiwa, paling tinggi 2.122.804jiwa dan paling rendah 40.505 jiwa dengan standard deviasi 422.231 jiwa dari rata-rata jumlah penduduk KabupatenKota di Sumatera Utara.

4.2 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chow dan uji Hausman. Analisis tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

4.2.1 Uji CHOW

Pengujian ini dilakukan untuk memilih apakah lebih baik menggunakan model Pooled Least Square atau Fixed Effect. Dengan Bantuan Eviews versi 7.0 didapatkan hasil uji Chow pada tabel sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.2 Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Pool: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 2.503664 23,68 0.0019 Cross-section Chi-square 58.893053 23 0.0001 Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: BELANJA_DAERAH? Method: Panel Least Squares Date: 030115 Time: 21:08 Sample: 2009 2012 Included observations: 4 Cross-sections included: 24 Total pool balanced observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 93287.85 28614.06 3.260211 0.0016 PAD? 2.126891 0.095354 22.30527 0.0000 DAU? 1.395893 0.110877 12.58961 0.0000 DAK? -2.346221 0.683439 -3.432961 0.0009 JP? 0.214767 0.054677 3.927934 0.0002 R-squared 0.982110 Mean dependent var 750293.4 Adjusted R-squared 0.981324 S.D. dependent var 637592.4 S.E. of regression 87133.78 Akaike info criterion 25.63895 Sum squared resid 6.91E+11 Schwarz criterion 25.77251 Log likelihood -1225.670 Hannan-Quinn criter. 25.69294 F-statistic 1248.927 Durbin-Watson stat 1.347541 ProbF-statistic 0.000000 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai F test dan chi square statistik hasil pengujian Chow tersebut signifikan yaitu 2,503664 dan 58,893053 dengan nilai prob = 0,0019 lebih kecil dari 5 nilai ∝ sehingga Universitas Sumatera Utara 56 H0 ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu dari hasil uji ini model yang terbaik adalah mengikuti model Fixed Effect.

4.2.2 Uji Hausman

Pengujian statistik dengan uji Hausman sebagai dasar pertimbangan dalam memilih apakah menggunakan model efek tetap atau menggunakan model efek random. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut : H0 : model efek random Ha : model efek tetap Sebagai dasar penolakan hipotesa nol tersebut digunakan statistik uji Hausman dan membandingkannya dengan nilai Chi-Square. Dengan Bantuan Eviews versi 7.0 didapatkan hasil Uji Hausman pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 13.915092 4 0.0076 Cross-section random effects test comparisons: Variable Fixed Random VarDiff. Prob. PAD? 2.130798 2.145713 0.008733 0.8732 DAU? 1.537079 1.471137 0.005983 0.3939 DAK? -2.366823 -2.600442 0.424232 0.7198 JP? -0.523373 0.181561 0.070374 0.0079 Universitas Sumatera Utara 57 Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: BELANJA_DAERAH? Method: Panel Least Squares Date: 030915 Time: 21:03 Sample: 2009 2012 Included observations: 4 Cross-sections included: 24 Total pool balanced observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 344255.0 113102.6 3.043742 0.0033 PAD? 2.130798 0.132957 16.02623 0.0000 DAU? 1.537079 0.130439 11.78391 0.0000 DAK? -2.366823 0.940360 -2.516933 0.0142 JP? -0.523373 0.270370 -1.935768 0.0571 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 0.990313 Mean dependent var 750293.4 Adjusted R-squared 0.986467 S.D. dependent var 637592.4 S.E. of regression 74171.94 Akaike info criterion 25.50465 Sum squared resid 3.74E+11 Schwarz criterion 26.25259 Log likelihood -1196.223 Hannan-Quinn criter. 25.80698 F-statistic 257.4776 Durbin-Watson stat 2.734692 ProbF-statistic 0.000000 Dari tabel di atas nilai chi square statistik hasil pengujian tersebut signifikan yaitu 13.915092 dengan nilai prob = 0,0076 lebih kecil dari 5 nilai α , sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Namun demikian karena hasil pengolahan data dengan model Random Effect lebih baik dari Fixed Effect dengan tingkat keyakinan 99, 95, 90 dan disamping itu jumlah periode waktu T tahun adalah 4 sedangkan jumlah N sampel KabupatenKota adalah 24 dimana T N maka keputusan yang diambil adalah menggunakan model Random Effect. Universitas Sumatera Utara 58 4.3. Hasil Analisis Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh signifikan pendapatan asli daerah, dana alokasi umum , dana alokasi khusus, dan jumlah penduduk terhadap belanja daerah KabupatenKota di Sumatera Utara baik secara simultan maupun parsial. Untuk membuktikan ketepatan hipotesis dalam penelitian ini maka kelayakan model regresi data panel yang terbentuk harusdilakukan uji kesesuaian dan menganalisis hasilnya. Adapun hasil pengujian data panel ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4. Hasil Estimasi Estimation Output Dependent Variable: BELANJA_DAERAH? Method: Pooled EGLS Cross-section random effects Date: 030115 Time: 21:10 Sample: 2009 2012 Included observations: 4 Cross-sections included: 24 Total pool balanced observations: 96 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 87410.52 30835.09 2.834774 0.0056 PAD? 2.145713 0.094576 22.68780 0.0000 DAU? 1.471137 0.105030 14.00687 0.0000 DAK? -2.600442 0.678266 -3.833957 0.0002 JP? 0.181561 0.052208 3.477681 0.0008 Random Effects Cross ASAHAN--C -21863.02 DAIRI--C -15537.11 TKARO--C -13674.70 LBATU--C 23321.04 LANGKAT--C 10163.74 MNATAL--C -34857.71 NIAS--C -61730.19 SIMALUNGUN--C 5676.039 TAPSEL--C 28887.96 TAPTENG--C 44283.38 Universitas Sumatera Utara 59 TAPUT--C 11435.51 BINJAI--C -8312.580 MEDAN--C -2232.840 PSIANTAR--C -6460.232 SIBOLGA--C -15270.42 TEBTING--C -47303.39 SIDEMPUAN--C -21154.98 PAKBAR--C 5850.942 HUMHAS--C -244.7273 SERDANG--C 27868.46 LAWAS--C 37957.51 LAWASUT--C 41972.11 LABUSEL--C 26464.96 LABUT--C -15239.74 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 37080.07 0.1999 Idiosyncratic random 74171.94 0.8001 Weighted Statistics R-squared 0.974147 Mean dependent var 530579.8 Adjusted R-squared 0.973011 S.D. dependent var 475448.4 S.E. of regression 78108.27 Sum squared resid 5.55E+11 F-statistic 857.2372 Durbin-Watson stat 1.713650 ProbF-statistic 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.981995 Mean dependent var 750293.4 Sum squared resid 6.95E+11 Durbin-Watson stat 1.368219 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Program Eviews Dari tabel di atas, hasil analisis data dengan metode random effect didapat bahwa nilai Prob F-statistic sebesar 0,000000 yang kurang dari α =1, 5 dan 10 sebagai Overall test bahwa dengan tingkat keyakinan 99, 95 dan 90, minimal ada satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Variabel yang signifikan ditandai dengan prob t - Universitas Sumatera Utara 60 statistiksebagai partial test yang kurang dari 0,05 sehingga dengan tingkat keyakinan 95 setiap variabel berpengaruh terhadap variabel Y Variabel X1, X2, X3, X4 berpengaruh terhadap Y. Dari hasil pengolahan data dari model ini diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0.973011 atau 97,3. Hal ini menunjukkan bahwa 98,3 variabel dependen Y yaitu belanja daerah dapat dijelaskan oleh variabel independen X1 pendapatan asli daerah, X2 dana alokasi umum, X3 dana alokasi khusus dan X4 jumlah penduduk sedangkan sisanya sebesar 2,7 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Berdasarkan hasil regresi dari table di atas maka dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut: BELANJA_DAERAH = 87410.5205172 + 2.14571255019PAD + 1.47113653242DAU - 2.60044246774DAK + 0.181561390918JP yang artinya : - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 87.410,52 juta. - Variabel pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan Jumlah Penduduk berpengaruh secara signifikan terhadap belanja daerah di Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari nilai F test yang menjelaskan keempat variabel tersebut secara bersama-sama yaitu signifikan dengan tingkat keyakinan 99 dengan F-Statistik 857,2372 dan Prob FStatistik 0,000000. - Variabel PendapatanAsli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 2,145713 yang Universitas Sumatera Utara 61 berarti ketika variabel belanja pegawai mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah sebesar Rp. 2.145.713 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 1,471137, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah sebesar Rp 1.471.137 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap belanja daerah dengan nilai koefisien -2,600442 , yangberarti ketika variabel dana alokasi khusus mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah sebesar Rp. 2.600.442 ,- cateris paribus – - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 0,181561 dengan demikian hal ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk akan meningkatkan belanja daerah sebesar Rp. 181.561 ,- cateris paribus. - Secara parsial dengan taraf signifikansi α = 5 variabel Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Jumlah Penduduk berpengaruh postif dan signifikan terhadap belanja daerah, sedangkan variabel Dana Alokasi Khusus dengan taraf signifikansi α = 5 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan Tabel 4.4 di atas juga dapat dibentuk persamaan regresi dari setiap kabupatenkota sehingga dapat diketahui dengan mudah tingkat Universitas Sumatera Utara 62 pertumbuhan ekonomi daerah KabupatenKota pada tahun tertentu dalam 4 tahun amatan, sebagai berikut: BELANJA_DAERAH_KAB.ASAHAN = -21863,02 + 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ASAHAN + 1,47113653242DAU_ASAHAN – 2,60044246774DAK _ASAHAN + 0,181561390918JP_ASAHAN Dari persamaan regressi tersebut dapat dilihat bahwa ada 2 dua slop atau konstanta yaitu 87.410,5205172 dan – 21.863,02. Untuk keperluan perhitungan belanja daerah terhadap populasi KabupatenKota se-Sumatera Utara maka nilai slop atau konstanta yang digunakan adalah 87.410,5205172, sedangkan untuk 1 satu kabupatenkota dalam hal ini Kabupaten Asahan maka slop yang digunakan untuk belanja daerah adalah nilai – 21.863,02. Untuk itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Asahan tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Asahan bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 21.863,02 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Asahan dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Asahan mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Asahan sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Asahan dengan nilai koefisien Universitas Sumatera Utara 63 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Asahan mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Asahan sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Asahan dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Asahan mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Asahan sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Asahan dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Asahan akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Asahan sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.DAIRI = -15537.11+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_DAIRI + 1,47113653242DAU_DAIRI - 2,60044246774DAK _DAIRI + 0,181561390918JP_DAIRI Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Dairi tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Dairi bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 15.537,11juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Dairi dengan nilai koefisien Universitas Sumatera Utara 64 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Dairi mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Dairi sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Dairi dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Dairi mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Dairi sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Dairi dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Dairi mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Dairi sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Dairi dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Dairi akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Dairi sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.TANAH_KARO = -13674.70 + 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KAB.TANAH_KARO + 1,47113653242DAU KAB.TANAH_KARO - 2,60044246774DAK_KAB.TANAH_KARO + 0,181561390918JP_ KAB.TANAH_KARO Universitas Sumatera Utara 65 Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Karo tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Karobernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 13.674,70 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Karo dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Karo mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Karo sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Karo dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Karo mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Karo sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Dairi dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Karo mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Karo sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 66 - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Karo dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Karo akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Karo sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.LABUHAN_BATU= 23321.04+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ LABUHAN_BATU + 1,47113653242DAU_ LABUHAN_BATU - 2,60044246774DAK_LABUHAN_BATU + 0,181561390918JP_ LABUHAN_BATU Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Labuhan Batu tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Labuhan Batu bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 23.321,04 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Labuhan Batu dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Labuhan Batu mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Labuhan Batu sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Labuhan Batu dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Labuhan Batu mengalami pertambahan Rp.1 juta akan Universitas Sumatera Utara 67 meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Labuhan Batu sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Labuhan Batu dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Labuhan Batu mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Labuhan Batu sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Labuhan Batu dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Labuhan Batu akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Labuhan Batu sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.LANGKAT= 10163.74+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_KAB.LANGKAT + 1,47113653242DAU_ KAB.LANGKAT - 2,60044246774DAK_KAB.LANGKAT + 0,181561390918JP_ KAB.LANGKAT Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Langkat tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Langkat bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 10.163,74 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Langkat dengan nilai koefisien Universitas Sumatera Utara 68 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Langkat mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Langkat sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Langkat dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Langkat mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Langkat sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Langkat dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Langkat mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Langkat sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Langkat dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Langkat akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Langkat sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.MANDAILING_NATAL= -34857.71+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_KAB. MANDAILING_NATAL + 1,47113653242DAU_ MANDAILING_NATAL - 2,60044246774DAK_ MANDAILING_NATAL + 0,181561390918JP_KAB. MANDAILING_NATAL Universitas Sumatera Utara 69 Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Mandailing Natal tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Mandailing Natal bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 34.857,71 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Mandailing Natal dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Mandailing Natal mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Mandailing Natal sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Mandailing Natal dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Mandailing Natal mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Mandailing Natal sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Mandailing Natal dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Mandailing Natal mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan Universitas Sumatera Utara 70 variabel belanja daerah Kabupaten Mandailing Natal sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Mandailing Natal dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Mandailing Natal akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Mandailing Natal sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.NIAS= -61730.19 + 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_KAB. NIAS + 1,47113653242DAU_ NIAS - 2,60044246774DAK_ NIAS + 0,181561390918JP_KAB. NIAS Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Nias tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Nias bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 61.730,19 juta.. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Nias dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Nias mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Nias sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Nias dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Universitas Sumatera Utara 71 kabupaten Nias mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Nias sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Nias dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Nias mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Nias sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Nias dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Nias akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Nias sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.SIMALUNGUN= 5676.039+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_KAB. SIMALUNGUN + 1,47113653242DAU_ SIMALUNGUN - 2,60044246774DAK_ SIMALUNGUN + 0,181561390918JP_KAB. SIMALUNGUN Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Simalungun tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 5.676,039 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Simalungun dengan nilai koefisien Universitas Sumatera Utara 72 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Simalungun mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Simalungun sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Simalungun dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Simalungun mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Simalungun sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Simalungun dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Simalungun mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Simalungun sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Simalungun dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Simalungun akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Simalungun sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.TAPSEL= 28887.96+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_KAB. TAPSEL + 1,47113653242DAU_ TAPSEL- 2,60044246774DAK_ TAPSEL + 0,181561390918JP_KAB. TAPSEL Universitas Sumatera Utara 73 Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Selatan bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 28.887,96juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Tapanuli Selatan dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Tapanuli Selatan mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Tapanuli Selatan dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan Universitas Sumatera Utara 74 variabel belanja daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Tapanuli Selatan sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.TAPTENG= 44283.38+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_KAB. TAPTENG + 1,47113653242DAU_ TAPTENG - 2,60044246774DAK_ TAPTENG + 0,181561390918JP_KAB. TAPTENG Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Tapanuli Tengah tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 44.283,38 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Tapanuli Tengah mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai koefisien Universitas Sumatera Utara 75 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Tapanuli Tengah mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Tapanuli Tengah mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Tapanuli Tengah sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.TAPUT= 11435.51+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_KAB. TAPUT + 1,47113653242DAU_ TAPUT - 2,60044246774DAK_ TAPUT + 0,181561390918JP_KAB. TAPUT Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Tapanuli Utara tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara Universitas Sumatera Utara 76 bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 11.435,51 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Tapanuli Utara dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Tapanuli Utara mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Tapanuli Utara sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupaten Tapanuli Utara dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum kabupaten Tapanuli Utara mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Tapanuli Utara sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah kabupaten Tapanuli Utara dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Tapanuli Utara mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Tapanuli Utara sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Tapanuli Utara dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Universitas Sumatera Utara 77 Kabupaten Tapanuli Utara akan meningkatkan belanja daerah kabupaten Tapanuli Utara sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KOTA_BINJAI= -8312.580+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KOTA_BINJAI + 1,47113653242DAU_ KOTA_BINJAI - 2,60044246774DAK_ KOTA_BINJAI + 0,181561390918JP_ KOTA_BINJAI Dari itu dari persamaan regresi untuk Kota Binjai tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kota Binjai bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 8.312,580 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Binjai dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kota Binjai mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota Binjai sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Binjai dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kota Binjai mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota Binjai sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kota Binjai dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kota Binjai Universitas Sumatera Utara 78 mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kota Binjai sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Binjai dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota Binjai akan meningkatkan belanja daerah Kota Binjai sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KOTA_MEDAN= -2232.840+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KOTA_ MEDAN + 1,47113653242DAU_ KOTA_ MEDAN - 2,60044246774DAK_ KOTA_ MEDAN + 0,181561390918JP_ KOTA_ MEDAN Dari itu dari persamaan regresi untuk Kota Medan tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kota Medan bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 2.232,840 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Medan dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kota Medan mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota Medan sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Medan dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kota Universitas Sumatera Utara 79 Medan mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota Medan sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kota Medan dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kota Medan mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kota Medan sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Medan dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota Medan akan meningkatkan belanja daerah Kota Medan sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KOTA_PEMATANGSIANTAR= -6460.232+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KOTA_ PEMATANGSIANTAR + 1,47113653242DAU_ KOTA_ PEMATANGSIANTAR - 2,60044246774DAK_ KOTA_ PEMATANGSIANTAR + 0,181561390918JP_ KOTA_ PEMATANGSIANTAR Dari itu dari persamaan regresi untuk Kota PematangSiantar tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kota PematangSiantar bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 6.460,232juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota PematangSiantar dengan nilai koefisien Universitas Sumatera Utara 80 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kota PematangSiantar mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota PematangSiantar sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota PematangSiantar dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kota PematangSiantar mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota PematangSiantar sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kota PematangSiantar dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kota PematangSiantar mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kota PematangSiantar sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota PematangSiantar dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota PematangSiantar akan meningkatkan belanja daerah Kota PematangSiantar sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KOTA_SIBOLGA= -15270.42+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KOTA_ SIBOLGA + 1,47113653242DAU_ KOTA_ SIBOLGA - 2,60044246774DAK_ KOTA_ SIBOLGA + 0,181561390918JP_ KOTA_ SIBOLGA Universitas Sumatera Utara 81 Dari itu dari persamaan regresi untuk Kota Sibolga tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kota Sibolga bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 15.270,42juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Sibolga dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kota Sibolga mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota Sibolga sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Sibolga dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kota Sibolga mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota Sibolga sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kota Sibolga dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kota Sibolga mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kota Sibolga sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Sibolga dengan nilai koefisien Universitas Sumatera Utara 82 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota Sibolga akan meningkatkan belanja daerah Kota Sibolga sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KOTA_TEBINGTINGGI= -47303.39+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KOTA_ TEBINGTINGGI + 1,47113653242DAU_ KOTA_ TEBINGTINGGI - 2,60044246774DAK_ KOTA_ TEBINGTINGGI + 0,181561390918JP_ KOTA_ TEBINGTINGGI Dari itu dari persamaan regresi untuk Kota TebingTinggi tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kota TebingTinggi bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 47.303,39 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota TebingTinggi dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kota TebingTinggi mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota TebingTinggi sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota TebingTinggi dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kota TebingTinggi mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota TebingTinggi sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 83 - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kota TebingTinggi dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kota TebingTinggi mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kota TebingTinggi sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota TebingTinggi dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota TebingTinggi akan meningkatkan belanja daerah Kota TebingTinggi sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KOTA_PADANGSIDIMPUAN= -21154.98+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KOTA_ PADANGSIDIMPUAN + 1,47113653242DAU_ KOTA_ PADANGSIDIMPUAN - 2,60044246774DAK_ KOTA_ PADANGSIDIMPUAN + 0,181561390918JP_ KOTA_ PADANGSIDIMPUAN Dari itu dari persamaan regresi untuk Kota Padang Sidimpuan tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kota Padang Sidimpuan bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 21.154,98juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Padang Sidimpuan dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kota Padang Sidimpuan mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan Universitas Sumatera Utara 84 meningkatkan variabel belanja daerah Kota Padang Sidimpuan sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Padang Sidimpuan dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kota Padang Sidimpuan mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kota Padang Sidimpuan sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kota Padang Sidimpuan dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kota Padang Sidimpuan mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kota Padang Sidimpuan sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kota Padang Sidimpuan dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota Padang Sidimpuan akan meningkatkan belanja daerah Kota Padang Sidimpuan sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.PAKPAKBARAT= 5850.942+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD KAB.PAKPAKBARAT + 1,47113653242DAU_ KAB.PAKPAKBARAT - 2,60044246774DAK_ KAB.PAKPAKBARAT + 0,181561390918JP_ KOTA_ KAB.PAKPAKBARAT Universitas Sumatera Utara 85 Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Pakpak Barat tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Pakpak Barat bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 5.850,942 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Pakpak Barat dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli Kabupaten Pakpak Barat mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Pakpak Barat sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Pakpak Barat dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kabupaten Pakpak Barat mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Pakpak Barat sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kabupaten Pakpak Barat dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Pakpak Barat mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan Universitas Sumatera Utara 86 variabel belanja daerah Kabupaten Pakpak Barat sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Pakpak Barat dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Pakpak Barat akan meningkatkan belanja daerah Kabupaten Pakpak Barat sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB.HUMBANG_HASUNDUTAN= -244.7273+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD KAB. HUMBANG_HASUNDUTAN + 1,47113653242DAU_ KABV - 2,60044246774DAK_ KAB. HUMBANG_HASUNDUTAN + 0,181561390918JP_KAB_ HUMBANG_HASUNDUTAN Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Humbang Hasundutan tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 244,7273juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli Kabupaten Humbang Hasundutan mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 87 - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kabupaten Humbang Hasundutan mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Humbang Hasundutan mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan akan meningkatkan belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB_SERDANGBERDAGAI= 27868.46+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ V + 1,47113653242DAU_ KAB_SERDANGBERDAGAI - 2,60044246774DAK_ KOTA_ SIB KAB_SERDANGBERDAGAI OLGA + 0,181561390918JP_ KAB_SERDANGBERDAGAI Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Serdang Berdagai tersebut dapat disimpulkan bahwa: Universitas Sumatera Utara 88 - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Serdang Berdagai bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 27.868,46 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Serdang Berdagai mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kabupaten Serdang Berdagai mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Serdang Berdagai mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 89 - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Serdang Berdagai akan meningkatkan belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB_SERDANGBERDAGAI= 27868.46+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KAB_SERDANGBERDAGAI + 1,47113653242DAU_ KAB_SERDANGBERDAGAI - 2,60044246774DAK_ KAB_SERDANGBERDAGAI + 0,181561390918JP_ KAB_SERDANGBERDAGAI Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Serdang Berdagai tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Serdang Berdagai bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 27.868,46 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Serdang Berdagai mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Universitas Sumatera Utara 90 Kabupaten Serdang Berdagai mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Serdang Berdagai mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Serdang Berdagai akan meningkatkan belanja daerah Kabupaten Serdang Berdagai sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB_PADANGLAWAS= 37957.51+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KAB_PADANGLAWAS + 1,47113653242DAU_ KAB_ PADANGLAWAS - 2,60044246774DAK_ KAB_ PADANGLAWAS + 0,181561390918JP_ KAB_ PADANGLAWAS Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Padang Lawas tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Padang Lawas bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 37.957,51juta. Universitas Sumatera Utara 91 - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Padang Lawas dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Padang Lawas mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Padang Lawas sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Padang Lawas dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kabupaten Padang Lawas mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Padang Lawas sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kabupaten Padang Lawas dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Padang Lawas mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Padang Lawas sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Padang Lawas dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Padang Lawas akan meningkatkan belanja daerah Kabupaten Padang Lawas sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 92 BELANJA_DAERAH_KAB_PADANGLAWASUTARA= 41972.11+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KAB_PADANGLAWASUTARA + 1,47113653242DAU_ KAB_ PADANGLAWASUTARA - 2,60044246774DAK_ KAB_ PADANGLAWASUTARA + 0,181561390918JP_ KAB_ PADANGLAWASUTARA Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Padang Lawas Utara tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 41.972,11 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Padang Lawas Utara dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten Padang Lawas Utara mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Padang Lawas Utara sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Padang Lawas Utara dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kabupaten Padang Lawas Utara mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten Padang Lawas Utara sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kabupaten Padang Lawas Utara dengan Universitas Sumatera Utara 93 nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten Padang Lawas Utara mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten Padang Lawas Utara sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten Padang Lawas Utara dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara akan meningkatkan belanja daerah Kabupaten Padang Lawas Utara sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB_LABUHANBATU_SELATAN= 26464.96+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KAB_ LABUHANBATU_SELATAN + 1,47113653242DAU_ KAB_ LABUHANBATU_SELATAN - 2,60044246774DAK_ KAB_ LABUHANBATU_SELATAN + 0,181561390918JP_ KAB_ LABUHANBATU_SELATAN Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten LabuhanBatu Selatan tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten LabuhanBatu Selatan bernilai nol maka belanja daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 26.464,96juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Selatan dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten LabuhanBatu Selatan mengalami pertambahan sebesar Universitas Sumatera Utara 94 Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Selatan sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Selatan dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kabupaten LabuhanBatu Selatan mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Selatan sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Selatan dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten LabuhanBatu Selatan mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Selatan sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Selatan dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten LabuhanBatu Selatan akan meningkatkan belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Selatan sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus. BELANJA_DAERAH_KAB_LABUHANBATU_UTARA= -15239.74+ 87410,5205172 + 2,14571255019PAD_ KAB_ LABUHANBATU_ UTARA + 1,47113653242DAU_ KAB_ LABUHANBATU_ UTARA - 2,60044246774DAK_ KAB_ LABUHANBATU_ UTARA + 0,181561390918JP_ KAB_ LABUHANBATU_ UTARA Universitas Sumatera Utara 95 Dari itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten LabuhanBatu Utara tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk di Kabupaten LabuhanBatu Utara bernilai nol maka belanja daerah mengalami penurunan sebesar Rp. 15.239,74 juta. - Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara dengan nilai koefisien 2,14571255019 yang berarti ketika variabel pendapatan asli daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara sebesar Rp. 2.145.712,55 ,- cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Umum X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara dengan nilai koefisien 1,47113653242, yang berarti ketika variabel dana alokasi umum Kabupaten LabuhanBatu Utara mengalami pertambahan Rp.1 juta akan meningkatkan variabel belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara sebesar Rp 1.471.136,53 - cateris paribus. - Variabel Dana Alokasi Khusus X3 berpengaruh negatif dan signifikan dengan terhadap belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara dengan nilai koefisien 2,60044246774. Ini berarti jika dana alokasi khusus Kabupaten LabuhanBatu Utara mengalami pertambahan Rp. 1 juta akan Universitas Sumatera Utara 96 menurunkan variabel belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara sebesar Rp. 2.600.442,46 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara dengan nilai koefisien 0,181561390918, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten LabuhanBatu Utara akan meningkatkan belanja daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara sebesar Rp.181.561, 39,- cateris paribus.

4.3.1. Pengujian Signifikansi Simultan Uji - F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

2 6 19

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 0 13

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 0 16