Metode Analisis Data Panel

43 3.6. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian adalah data sekunder yaitu pooling data berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Jumlah Penduduk ,dan realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD, realisasi Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, dan anggaran Belanja Daerah BD dari masing-masing KabupatenKota yang ada di Provinsi Sumatera Utara untuk periode tahun 2009-2012 untuk variabel independen dan periode tahun 2010-2013 untuk variabel Dependen, yang diperoleh dari situs Sistem Informasi Keuangan Daerah .Departemen Keuangan Republik Indonesia yaitu www.depkeu.djpk.go.id dan sistus Badan Pusat Statistik yaitu www.bps.go.idsumut, melalui internet. 3.7. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan menggunakan perangkat lunak program Eviews dan Microsoft Excel 2007 sebagai alat bantu dalam mengolah data. Data dianalisis dengan menggunakan model panel data program Eviews 7.0. Eviews merupakan program yang disajikan untuk analisis statistika dan ekonometrika. Eviews menyajikan perangkat analisis data, regresi dan peramalan.

3.7.1 Metode Analisis Data Panel

Untuk menganalisis pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan jumlah penduduk terhadap anggaran belanja daerah di KabupatenKota di Sumatera Utara maka digunakan model data panel. Di dalam ekonometrika, data panel adalah hasil Universitas Sumatera Utara 44 gabungan dari data deret waktu time series dan data silang cross section, maka modelnya dapat ditulis sebagai berikut: Yit = α + β Xit + єit Dimana: i = 1, 2, …, N dan t = 1, 2, …, T N = banyaknya observasi T = banyaknya waktu N x T = banyaknya data panel. Data deret waktu adalah data yang dihimpun dari beberapa periode. Dalam penelitian ini data yang dihimpun adalah dari tahun 2009 sampai dengan 2012 untunk variabel independent dan 2010-2013 utnuk variabel dependent. Data silang adalah data yang dihimpun dari satu periode atas beberapa objek atau individu yang dalam penelitian ini adalah 24 KabupatenKota di Sumatera Utara. Dengan data panel, jumlah observasi sebanyak 96 pengamatan yaitu 4 tahun amatan dikalikan 24 sampel Kabupatenkota dan jumlah data panel menjadi lebih banyak yaitu 384 data yaitu jumlah observasi 96 dikali 4 variabel independen. Karena merupakan hasil gabungan dari data deret waktu dan data silang maka panel data ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain Gujarati 2003:637 : 1. Mampu mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section murni atau data time series murni. 2. Mampu mengontrol heterogenitas individu atau unit cross section. Universitas Sumatera Utara 45 3. Memberikan data yang informatif, mengurangi kolinearitas antar peubah serta meningkatkan derajat kebebasan sehingga data menjadi lebih efisien. 4. Data panel lebih baik digunakan untuk studi dynamics of adjusment karena terkait dengan observasi pada cross section yang sama secara berulang. 5. Mampu menguji dan mengembangkan model perilaku yang lebih kompleks. Estimasi model dengan menggunakan data panel dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode kuadrat terkecil pooled least square, metode efek tetap fixed effect, dan metode efek random random effect. 3.7.1.1 Metode kuadrat terkecil Pooled Least Square Metode kuadrat terkecil yaitu mengestimasi data panel dengan Metode ordinary least square OLS. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dalam pengolahan data panel yaitu dengan menggabungkan seluruh data time series dan data silang. Dengan N sebagai jumlah unit cross section individu dan T adalah jumlah periode waktunya. Dengan mengansumsi komponen error dalam pengolahan kuadrat terkecil biasa, kita dapat melakukan proses estimasi secara terpisah untuk setiap unit cross section. Bila kita berasumsi bahwa α dan β akan sama konstan untuk setiap data time series dan cross section, maka α dan β dapat diestimasi dengan menggunakan N x T pengamatan maka bentuk modelnya adalah: Yit = α + β Xit + єit Dengan asumsi bahwa α dan β konstan akan jauh dari kenyataan sebenarnya. Universitas Sumatera Utara 46 3.7.1.2 Metode efek tetap Fixed Effect Kesulitan terbesar dalam pendekatan metode kuadrat terkecil adalah adanya asumsi intersep dan slope dari persamaan regresi yang dianggap konstan, baik antar daerah maupun antar waktu yang kurang sesuai dengan tujuan penggunaan data panel. Untuk mengatasi hal ini dapat digunakan pendekatan model efek tetap fixed effect yaitu dengan menambahkan model dummy pada data panel. Metode efek tetap memper- hitungkan kemungkinan bahwa peneliti menghadapi masalah omitted variables, yang mungkin membawa perubahan pada intercept time series atau cross-section .Model efek tetap atau Least Square Dummy Variable atau disebut juga Covarians Model adalah model yang dapat digunakan dengan mempertimbangkan bahwa perubah-perubah yang dihilangkan dapat mengakibatkan perubahan dalam intersep-intersep cross section dan time series. Untuk memungkinkan perubahan perubahan intersep ini, dapat ditambahkan variabel dummy ke dalam model yang selanjutnya akan diduga dengan model OLS Ordinary Least Square. Pada metode efek tetap estimasi dapat dilakukan dengan tanpa pembobot no weighted atau Least Square Dummy LSDV dan dengan pembobot cross section weight atau General Least Square GLS. Tujuan dilakukan pembobotan ini adalah untuk mengurangi heterogenitas antar unit cross section Gujarati 2003:639. Universitas Sumatera Utara 47 3.7.1.3 Metode efek acak Random Effect Pendekatan Metode efek acak memperbaiki efisiensi proses least square dengan memperhitungkan error dan cross-section dan time series. Model efek acak adalah variasi dari estimasi generalized least square GLS. Keputusan untuk memasukkan variabel dummy ke dalam model akan mengakibatkan berkurangnya jumlah derajat kebebasan yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. Pendekatan yang digunakan untuk mengatasi hal ini adalah model efek acak. Model efek acak disebut juga sebagai error component model karena dalam model ini, parameter yang berbeda antar individu maupun antar waktu dimasukkan ke dalam error. Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah error secara individual tidak saling berkorelasi, begitu pula dengan error kombinasinya. Penggunaan model efek acak dapat menghemat derajat kebebasan dan tidak mengurangi jumlahnya seperti pada model fixed effect. Hal ini berimplikasi kepada parameter hasil estimasi akan menjadi efisien. Semakin efisien maka model yang akan didapat semakin baik. Dengan demikian adanya gangguan asumsi klasik dalam model ini telah terdistribusi secara normal sehingga tidak diperlukan lagi treatmen terhadap model bagi pelanggaran asumsi klasik yaitu asumsi adanya autokorelasi, multikoliniearitas dan heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 48 3.7.2 Pengujian Model Data Panel Model mana yang akan dipilih dari 3 pendekatan model yang ada maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu agar diperoleh pendekatan model yang paling sesuai terhadap hasil penelitian ini. Adapun pengujian statistik yang digunakan dalam data panel yaitu: 3.7.2.1.Uji Chow Chow test Uji Chow atau yang sering juga disebut dengan uji F statistik merupakan pengujian statistik yang digunakan untuk memilih apakah lebih baik menggunakan model Kuadrat Terkecil atau Efek Tetap. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan model Efek Tetap lebih baik dari teknik regresi data panel tanpa variabel dummy dengan melihat residual sum of squares RSS. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesa berikut : H0 : Model Kuadrat Terkecil Ha: Model Efek Tetap Dasar penolakan terhadap hipotesis nol adalah dengan menggunakan F statistik atau Uji Chow yang dirumuskan dalam bentuk persamaan berikut ini: F = RSS 1 −RSS 2�−1 ���2��−�−� Dimana: RSS1 = residual sum square hasil pendugaan model Efek Tetap RSS2 = residual sum square hasil pendugaan model PLS N = jumlah data cross section Universitas Sumatera Utara 49 T = jumlah data time series K = jumlah variabel bebas Jika nilai chow statistics F-stat hasil pengujian lebih besar dari F-tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H0 sehingga model yang digunakan adalah Model Efek Tetap dan sebaliknya. 3.7.2.2.Uji Hausman Uji Hausman adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan dalam memilih apakah menggunakan model Efek Tetap atau menggunakan model Efek Random. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari nilai α = 5 maka Ho ditolak dan model yang dipilih adalah Fixed Effect. Menurut beberapa ahli ekonometri yang telah membuktikan secara matematis dikatakan bahwa untuk memilih apakah model Efek Tetap atau Model Efek Random yang digunakan dapat dilakukan dengan melihat: - Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu T lebih besar dibandingkan dengan jumlah individu N maka disarankan menggunakan model efek tetap. T N maka digunakan model effek tetap. - Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu T lebih kecil dibandingkan dengan jumlah individu N maka disarankan untuk menggunakan model efek random. T N maka digunakan model efek random Nachrowi 2006:318. Universitas Sumatera Utara 50 3.7.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan metode analisis data panel dengan model regresi berganda multiple regression analysis, karena terdiri dari satu variabel dependen dan empat variabel independen. Model persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut: Y = β0 + βitX1 + βitX2 + βitX3 + βitX4 + єit Dimana : Y = Anggaran Belanja daerah X1 = Pendapatan Asli Daerah X2 = Dana Alokasi Umum X3 = Dana Alokasi Khusus X4 = Jumlah penduduk β0 = Konstanta βit, βit, βit dan βit = Koefisien variabel є = Error Term i = 1, 2, …, N banyaknya sampel dan t = 1, 2, …, T banyaknya waktu

3.7.4. Kriteria Pengujian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

2 6 19

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 0 13

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 0 16