Lembar Kerja Siswa Kerangka Teoritis

12

2.1.2 Lembar Kerja Siswa

LKS merupakan salah satu media instruksional edukatif berbasis cetakan. LKS digunakan sebagai perangkat pembelajaran menjadi pendukung buku dalam pencapaian kompetensi dasar siswa. LKS diperlukan guna mengarahkan proses belajar siswa, dimana pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik, maka dalam serangkaian langkah aktivitas siswa harus berkenaan dengan tugas-tugas dan pembentukan konsep. Sutrisno 2011 menyatakan bahwa LKS berperan sebagai pendamping dari buku teks pelajaran. Sehingga di dalam LKS tidak perlu terdapat rangkuman materi pelajaran karena materi pelajaran sudah ada di buku teks, soal-soal yang disajikan bukan merupakan soal pilihan ganda, tetapi soal-soal yang mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Pada tahun 1991 badan American Education Reform menyatakan bahwa soal-soal pilihan ganda tidak dapat digunakan untuk mnguji kemampuan berpikir tingkat tinggi, kemampuan problem solving, kreativitas, dan sikap inisiatif. Jenis soal pilihan ganda hanya dapat melatih kemampuan berpikir tingkat rendah seperti menghafal Lynn, 1991: 1. Dengan adanya LKS, partisipasi aktif peserta didik sangat diharapkan, sehingga dapat memberikan kesempatan lebih luas dalam proses konstruksi pengetahuan dalam dirinya. LKS dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri, mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. Hal ini didukung oleh pendapat Trianto 2007:73 bahwa : 13 LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan ini dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. LKS yang digunakan oleh guru dapat berbentuk berstruktur atau tidak berstruktur. Jika LKS yang digunakan adalah LKS berstruktur maka dalam proses pembelajaran guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator, namun jika LKS yang digunakan tidak berstruktur maka guru harus menjelaskan maksud isi LKS tersebut. Ahliswiwite 2007:6 menyatakan bahwa ada dua macam LKS yang dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah, yaitu: 1. LKS Tak Berstruktur. LKS tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran. LKS merupakan alat bantu menga-jar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik. 2. LKS Berstruktur. LKS berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa. 14 LKS digunakan untuk menuntun siswa belajar mandiri dan dapat menarik kesimpulan pokok bahasan yang diajarkan. Penyajian bahan pelajaran umumnya dapat mendorong siswa mengembangkan kreativitas dalam belajar. Dengan demikian mampu mendorong siswa secara aktif mengembangkan dan menerapkan kemampuannya. Ahliswiwite 2007:5 dinyatakan bahwa tujuan dan manfaat menggunakan media belajar LKS adalah: 1. Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep. 2. Mengaktifkan peseta didik dalam proses belajar mengajar. 3. Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan keterampilan proses. 4. Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran. 5. Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. 6. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar mengajar. 7. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. Sebelum merancang sebuah LKS terdapat hal-hal yang harus dilakukan oleh guru yaitu melakukan analisis kurikulum dan kebutuhan dan menentukan judul LKS sesuai dengan SK dan KD. Hal ini diungkapkan oleh Depdiknas 2008:23 dalam Rusdi 2008: 40 bahwa langkah-langkah persiapan LKS dijelaskan dalam sebagai berikut: 1. Analisis kurikulum. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan materi pokok, pengalaman belajar siswa, dan kompetensi yang harus dicapai siswa. 2. Menyusun peta kebutuhan LKS. Peta kebutuhan LKS berguna untuk mengetahui jumlah kebutuhan LKS dan urutan LKS. 3. Menentukan judul-judul LKS. Judul LKS harus sesuai dengan KD, materi pokok dan pengalaman belajar. 4. Penulisan LKS. 15 LKS merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa di sekolah. LKS dapat membantu siswa menemukan dan mengembangkan konsep, dan menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik. Dengan adanya LKS yang baik maka diharapkan hasil belajar siswa akan semakin baik.

2.1.3 Metode Inkuiri Ilmiah