Rancangan Acak Lengkap Analisis COD (Chemical Oxygen Demand) padakualitas air sungai Krueng Tamiang di Kabupaten Aceh Tamiang

teralur RPA yang dimodifikasikan dari rancangan acak kuadrat latin RAKL dan rancangan kelompok terbagi RKB yang dimodifikasikan dari kombinasi rancangan acak kelompok RAK dan rancangan acak kuadrat latin RAKL. Berdasarkan jumlah galat yang digunakan yang juga menunjukkan derajat kepentingan faktor-faktor utama dan interaksi yang diteliti, rancangan percobaan yang umum digunakan tersebut dipilah menjadi : 1 Rancangan bergalat tunggal, yang meliputi rancangan acak lengkap RAL, rancangan acak kelompok RAK dan rancangan acak kuadrat latin RAKL nonfaktorial dan faktorial. Rancangan-rancangan faktorial ini menunjukkan bahwa penelitian bertujuan untuk meneliti pengaruh-pengaruh faktor utama dan interaksi dengan derajat ketelitian yang sama. 2 Rancangan bergalat ganda, merupakan rancangan digunakan untuk percobaan yang mempunyai percobaan yang mempunyai salah satu faktor dan interaksinya lebih penting dari faktor utama lainnya. Rancangan ini disebut rancangan petak terbagi RPB. 3 Rancangan bergalat tripel, meliputi rancangan yang mirip dengan RPB, hanya saja jumlah faktor yang diteliti ada tiga, sedangkan RPB hanya dua. Rancangan ini disebut rancangan petak bagian ganda, rancangan petak teralur.

2.4 Rancangan Acak Lengkap

Rancangan acak lengkap atau completely randomized design merupakan salah satu model rancangan dalam rancangan percobaan. Rancangan acak lengkap ini digunakan bila unit percobaan homogen. Rancangan ini disebut rancangan acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit percobaan. Rancangan ini dapat digunakan untuk melakukan percobaan di di laboratorium atau di rumah kaca atau lapangan. Model linier untuk rancangan acak lengkap adalah Universitas Sumatera Utara = µ + + dimana: = Nilai pengamatan pada baris ke i, kolom ke j yang mendapat perlakuan ke i. µ = Nilai rata-rata umum = Pengaruh perlakuan ke i = Pengaruh galat yang memperoleh perlakuan ke i i = 1, 2, ...n; j = 1, 2, ...n

2.4.1 Analisis Varians Satu Arah

Anava atau Anova adalah sinonim dari analisis varians terjemahan dari analysis of variance, sehingga banyak orang menyebutnya dengan anova.Anova merupakan bagian dari metoda analisis statistika yang tergolong analisis komparatif lebih dari dua rata-rata. Analisis statistika yang biasa diterapkan pada percobaan uji daya hasil adalah analisis varians Anova dan analisis komponen utama. Anova bukan membandingkan populasi melainkan membandingkan rata-rata populasi. Disebut analisis varians, karena dalam prosesnya Anova memilah-milah keberagaman menurut sumber-sumber yang mungkin. Sumber keberagaman yang akan digunakan sebagai pembanding untuk mengetahui sumber mana yang menyebabkan terjadinya keberagaman tersebut. Asumsi dalam analisis varians: 1. Sampel diambil dari distribusi normal, sehingga sampel juga berdistribusi normal. Kenormalan ini dapat diatas dengan memperbesar jumlah sampel. 2. Masing-masing kelompok mempunyai variabel yang sama. 3. Sampel diambil secara acak. Universitas Sumatera Utara Model analisis varian satu arah One-way analysis of variance digunakan untuk pengujian perbedaan antara k rata-rata sampel apabila subyek-subyek observasi atau penelitian ditentukan secara random pada setiap grup atau perlakuan yang ditentukan. Tujuan dari uji analisis varians satu jalur adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi. Jika terbukti berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan data sampel dianggap dapat mewakili populasi. Sampel acak ukuran n diambil masing-masing dari k populasi. Ke k populasi yang berbeda ini diklasifikasikan menurut perlakuan atau grup yang berbeda. Ke k populasi itu akan dianggap saling bebas dan berdistribusi normal dengan rataan dan variansi σ 2 yang sama. Hipotesis uji : H : H 1 : Misalkan ada k populasi yang berdistribusi normal, dengan rata-rata populasinya 1, 2, …, k serta ragam populasinya sama walaupun nilainya tidak diketahui, bisa disusun dalam bentuk tabel : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 k sampel acak Perlakuan Sampel 1 2 … i … k … … … … … … Total Ukuran Rataan ̅ ̅ … ̅ … ̅ ̅ Dimana : X ij = pengamatan ke j dalam perlakuan ke I ̅ = rataan pengamatan dalam sampel dari perlakuan ke i = jumlah semua pengamatan dalam sampel dari perlakuan ke i = jumlah semua nk pengamatan ̅ = rataan semua nk pengamatan Tiap pengamatan dapat ditulis dalam bentuk : Dengan menyatakan penyimpangan pengamatan ke j pada sampel ke I dari rataan perlakuan padanannya. Suku menyatakan galat acak yang peranannya sama dengan suku galat dalam model regresi. Bentuk lain dari persamaan ini dapat diperoleh dengan mengganti bila ∑ dipenuhi maka dapat ditulis . Universitas Sumatera Utara Jadi menyatakan rataan keseluruhan dari semua yakni : ∑ dan disebut sebagai efek atau pengaruh perlakuan ke i. Hipotesis nol bahwa rataan ke k populasi sama lawan tandingan bahwa paling sedikit dua dari rataan ini tidak sama sekarang dapat diganti dengan hipotesis yang setara. H : H 1 : paling sedikit satu yang tidak sama dengan nol. Uji yang akan dipakai didasarkan pada perbandingan dua taksiran bebas dari kesamaan variansi populasi . Agar memudahkan penggunaannya maka suku identitas jumlah kuadrat akan ditandai dengan lambang berikut : ∑ ∑ ∑ Dimana : X ij = pengamatan ke j dalam perlakuan ke i = jumlah semua nk pengamatan = jumlah perlakuan Identitas jumlah kuadrat dapat ditulis : JKT = JKA +JKG Statistik uji F yang digunakan yaitu : Bila F hitung ≥ F tabel maka H 1 diterima Bila F hitung F tabel maka H diterima Universitas Sumatera Utara Perhitungan analisis varians biasanya diringkas dalam bentuk tabel seperti pada tabel berikut ini : Tabel 2.2 Analisis variansi untuk klasifikasi satu arah Sumber Variasi Jumlah Kuadrat Derajat kebebasan Rataan Kuadrat F hitungan F Tabel Perlakuan JKA v 1 = k-1 F v 1 , v 2 Galat JKG v 2 =N - k Total JKT N-1 Ada dua kemungkinan keputusan pada Anova, yaitu menerima atau menolak H o . Bila keputusannya menerima H o , disimpulkan tidak ada perbedaan nyata antar perlakuan. Bila menolak H o disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan.

2.4.2 Uji Bartlett

Dalam hal ukuran sampel, uji kesamaan bebarapa variansi sebaiknya dilakukan jika terdapat keraguan kehomogenan variansi populasi. Dalam hal seperti ini diperlukan pengujian hipotesis nol. H : H 1 : tidak semua variansi sama Uji yang dipakai disebut uji Bartlett. Uji Bartlett digunakan untuk menguji apakah k sampel berasal dari populasi dengan varians yang sama. k sampel bisa berapa saja. Karena biasanya uji bartlett digunakan untuk menguji sampel kelompok yang lebih dari 2 varians. Varians yang sama di seluruh sampel disebut homogenitas varians. Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah dalam uji Bartlett yaitu : 1. Merumuskan Hipotesis dalam uji bartlett o H : Homogen o H 1 : minimal 2 varians tidak sama 2. Menentukan taraf nyata α Dalam menentukan b tabel dbagi kedalam dua bagian yaitu: o Jumlah sampel sama: b k α ; n o Jumlah sampel berbeda: 3. Menghitung statistik uji: Dimana: ∑ ∑ ∑ Keterangan: = varians gabungan = varians ke-i n = banyaknya sampel N = jumlah total sampel k = banyaknya kelompok data 4. Membuat keputusan dengan kriteria seperti berikut ini: Bila b hitung b tabel maka H o ditolak, Bila b hitung ≥ b tabel maka H o diterima Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Uji Tukey HSD

Bila ternyata keputusannya menolak Ho maka perlu dilakukan analisis lanjutan, yaitu uji rata-rata berganda melalui metode Tukey Honestly Significant Differences. Uji tukey merupakan uji dengan tingkat keekstreman yang tinggi. Artinya bila hasil pengujian Tukey menunjukkan kondisi dua rata-rata perlakuan yang berbeda nyata, maka dengan jenis uji lain hasilnya juga pasti berbeda nyata. Sebaliknya bila dengan uji lain diperoleh hasil dua rata-rata perlakuan yang berbeda nyata, dengan uji Tukey ini bisa saja hasilnya tidak berbeda nyata. Langkah-langkah metode Tukey adalah : 1. Hitung rata-rata tiap perlakuan 2. Hitung harga mutlak selisih setiap pasang perlakuan : | ̅ ̅ | untuk i ≠ j 3. Hitung kriteria Tukey dengan rumus : √ √ Dimana : nilai kritis q r : banyaknya perlakuan MSE : Varian sisa 4. Bandingkan | ̅ ̅ |pada T Bila | ̅ ̅ | , simpulkan adanya perbedaan yang signifikan antara perlakuan i dan perlakuan j. Universitas Sumatera Utara BAB 3 GAMBARAN UMUM SUNGAI KRUENG TAMIANG

3.1 Profil Aceh Tamiang.