3.2 Ruang lingkup COD Chemical Oxygen Demand
COD Chemical oxygen Demand adalah salah satu parameter kualitas lingkungan dimana menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk menguraikan zat-zat organik yang diuji secara kimiawi.
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasi dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut
dalam air. Maka konsentrasi COD dalam air harus memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan agar tidak mencemari lingkungan.
Apabila nilai COD melebihi batas yang dianjurkan, maka kualitas air tersebut tidak baik. Nilai COD yang sangat tinggi dalam air limbah berasal dari
senyawa organik dalam limbah yang sulit untuk diuraikan oleh mikrobiologi. Jika air limbah tersebut dibuang ke sungai, maka sungai akan tercemar dan tidak dapat
dijadikan sebagai air untuk kebutuhan sehari-hari. Air yang sudah tercemar tersebut harus dinetralkan melalui beberapa proses tahapan, sehingga tidak
mengganggu kehidupan makhluk yang tinggal di sungai.
Uji COD dapat dilakukan dengan refluks tertutup secara spektrofotometer maupun secara titrimetri. Uji COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah
oksigen yang dibutuhkan oleh bahan-bahan organik yang terdapat didalam air. Pengukuran COD didasarkan pada kenyataan hampir semua bahan organik dapat
dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air dengan bantuan oksidator kuat yaitu kalium dikromat K
2
Cr
2
O
7
dalam suasana asam. Dengan menggunakan dikromat sebagai oksidator, diperkirakan sekitar 95 - 100 bahan organik dapat
dioksidasi.
Hasil data kadar COD Chemical Oxygen Demand yang diperoleh dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Aceh tahun 2013 dapat diringkas dalam
bentuk tabel seperti pada tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Data COD Chemical Oxygen Demand pada kualitas air sungai
Krueng Tamiang tahun 2013.
Lokasi Titik I
Titik II Titik III Titik IV Titik V
Titik VI Titik VII
Data Penelitian
8.08 12.13
16.17 20.21
16.17 12.13
16.17 40.787
28.946 28.946
39.472 44.734
42.103 35.524
19.61 19.61
19.61 34.31
31.86 26.96
29.41 26.97
39.42 37.34
51.87 39.42
20.75 41.49
28.57 38.773
36.733 51.018
40.814 20.407
38.773 Sumber : Bapedal Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Aceh
Gambar 3.2 Grafik COD Chemical Oxygen Demand pada air sungai Krueng Tamiang tahun 2013
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5
COD Chemical Oxygen Demand
Titik I Titik II
Titik III Titik IV
Titik V Titik VI
Titik VII
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas, pengambilan data dilakukan di 7 titik daerah aliran sungai pada titik I dilakukan di desa Kaloy yang letaknya di hulu sungai,
kecamatan Tamiang Hulu, titik II di desa Seumadam, kecamatan Kejuruan Mudayang letaknya di belakang RSUD Tamiang, titik III di ambil pada desa
Kebon Tengah yang letaknya di belakang Pabrik Kelapa Sawit, kecamatan Kejuruan Muda, titik IV di ambil pada desa Bandar Mahligai, yang letaknya di
belakang pasar kota Tamiang kecamatan Sekerak, titik V di Kota Lintang, yaitu pada anak sungai Simpang Kiri Kecamatan Kuala Simpang, titik VI di Alur
Manis, yaitu pada anak sungai Simpang Kanan kecamatan Rantau dan titik VII di pekan Seureway yang letaknya di hilir sungai, kecamatan Seureway.
3.3 Baku Mutu Air Sungai