Pendekatan Penelitian Jenis dan sifat data yang dikumpulkan

perempuan. Dalam skripsi ini chaula lebih menitik beratkan pembahasannya kepada status khunsa musykil sebagai ahli waris, berdasarkan pemikiran Imam Abu Hanifah. Adapun permasalahan yang dibahas oleh penulis adalah bagaimana pendapat Imam Syafi ‟i dan Abu Hanifah dalam status kewarisan khunsa musykil dan ghairu musykil. Hal serupa juga dibahas oleh Siti Maemah dengan judul “Operasi Penyempurnaan dan Penggantian Alat Kelamin dalam Tinjauan Hukum Islam Serta Pengaruhnya Terhadap Status Perkawinan dan Kewarisan ”. Maemah dalam skripsinya menjelaskan bahwa penyempurnaan atau penyesuaian alat kelamin adalah mubah boleh, karena operasi ini mempertegas dan memperjelas alat kelamin yang sudah ada tetapi kurang sempurna dan menyesuaikan organ kelamin dalam dengan organ kelamin luar. sedangkan pengubahan penggantian alat kelamin adalah haram, karena operasi ini mengakibatkan organ kelamin luar tidak sesuai dengan organ kelamin dalam. Dan hal ini termasuk mengubah ciptaan Allah SWT. Kemudian di dalam skripsinya dijelaskan bagaimana pengaruh operasi dan penyempurnaan alat kelamin terhadap perkawinan dan kewarisannya menurut hukum Islam. Dalam hukum perkawinan, status perkawinan setelah melakukan operasi penyempurnaan kelamin bagi khunsa wadih ghairu musykil maka statusnya seperti semula sebelum operasi, bahkan akan memperjelas dan mempertegas jati dirinya. Adapun pernikahan yang dilakukan setelah penggantian alat kelamin maka pernikahannya tidak sah bahkan haram, karena operasi penggantian kelamin dari laki-laki ke perempuan atau sebaliknya tidak dapat merubah jenis kelaminnya. Ia tetap berstatus dengan jenis kelamin yang asli dan normal pada waktu lahirnya. Adapun penjelasannya dalam status kewarisan adalah, Apabila pelaku operasi penyempurnaan kelamin ini dilakukan oleh khunsa wadih ghairu musykil maka status kewarisannya adalah sesuai dengan kejelasan status sebelumnya, bahkan lebih menguatkan statusnya sebagai ahli waris. Sedangkan status hukum kewarisan bagi waria banci maka tidak merubah kedukannya sebagai ahli waris, ia tetap berkedudukan sebagai ahli waris seperti jenis kelaminnya yang asli sebelum operasi. Berdasarkan review studi di atas tidak didapatkan tema yang sama seperti yang penulis angkat. Dalam penelitian ini penulis mengangkat tema “Waris Khunsa Menurut Imam Syafi’i dan Imam Abu Hanifah”. Penulis lebih mendiskripsikan tentang kajian komparatif tentang waris khunsa menurut pandangan Imam Syafi‟i dan Imam Abu Hanifah.

H. Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi ini melalui tiga tahap, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Dari bagian-bagian tersebut terdiri dari bab-bab dan didalam bab terdapat sub-sub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.