52 |
4.3 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis jalur Path Analysis sebagai pengembangan dari analisis regresi berganda dengan tingkat
signifikansi α = 0,05 yang terdiri dari: pengujian korelasi, koefisien determinasi, uji F, dan uji t.
4.3.1 Analisis Korelasi
Korelasi antar variabel pengetahuan dan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, sikap kearah perilaku, niat untuk
menggunakan, dan perilaku nyata dalam menggunakan program sistem otomasi perpustakaan berbasis “Senayan” dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Korelasi
Sumber: Data Primer, 2014
4.3.1.1 Korelasi Pengetahuan Keterampilan dan Kegunaan Persepsian. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antar Pengetahuan
Keterampilan dan Kegunaan Persepsian sebesar 0,541. Untuk menafsir angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut:
0,00 – 0,25
= korelasi sangat lemah 0,25
– 0,5 = korelasi cukup
0,5 – 0,75
= korelasi kuat
53 |
0,75 – 1
= korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p= 0
: tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel. Ha;
p≠ 0 : ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel.
Pengujian berdasarkan signifikan: Jika angka signifikannya 0,05 maka Ho diterima
Jika angka signifikannya 0,05 maka Ho ditolak Korelasi sebesar 0,541 mempunyai maksud hubungan antara variabel
Pengetahuan Keterampilan dan Kegunaan Persepsian adalah kuat dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Pengetahuan Keterampilan, maka Kegunaan
Persepsian juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05 maka cukup
bukti unt uk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
signifikan.
4.3.1.2 Korelasi Pengetahuan Keterampilan dan Kemudahan Penggunaan Persepsian.
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel Pengetahuan Keterampilan dan Kemudahan Penggunaan Persepsian sebesar
0,326. Korelasi sebesar 0,326 mempunyai arti hubungan antara variabel Pengetahuan Keterampilan dan Kemudahan Penggunaan Persepsian adalah
cukup dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Pengetahuan Keterampilan, maka Kemudahan Penggunaan Persepsian juga akan mengalami kenaikan, begitu
juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,02 0,05 maka cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima
Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.3 Korelasi Pengetahuan Keterampilan dan Sikap Kearah Penggunaan. Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel
Pengetahuan Keterampilan dan Sikap Kearah Penggunaan sebesar 0,392. Korelasi sebesar 0,392 mempunyai arti hubungan antara variabel Pengetahuan
54 |
Keterampilan dan Sikap Kearah Penggunaan adalah cukup dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Pengetahuan Keterampilan, maka Sikap Kearah
Penggunaan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05 maka cukup
bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.4 Korelasi Pengetahuan Keterampilan dan Niat Untuk Penggunaan. Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel
Pengetahuan Keterampilan dan Niat Untuk Penggunaan sebesar 0,477. Korelasi sebesar 0,477 mempunyai arti hubungan antara variabel Pengetahuan
Keterampilan dan Niat Untuk Penggunaan adalah cukup dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Pengetahuan Keterampilan, maka Niat Untuk
Penggunaan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05 maka cukup
bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.5 Korelasi Pengetahuan Keterampilan dan Penggunaan Nyata. Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel
Pengetahuan Keterampilan dan Penggunaan Nyata sebesar 0,418. Korelasi sebesar 0,418 mempunyai arti hubungan antara variabel Pengetahuan
Keterampilan dan Penggunaan Nyata adalah cukup dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Pengetahuan Keterampilan, maka Penggunaan Nyata juga akan
mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05 maka cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.6 Kegunaan Persepsian dan Kemudahan Penggunaan Persepsian . Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel Kegunaan
Persepsian dan Kemudahan Penggunaan Persepsian sebesar 0,500. Korelasi sebesar 0,500 mempunyai arti hubungan antara variabel Kegunaan Persepsian dan
55 |
Kemudahan Penggunaan Persepsian adalah kuat dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Kegunaan Persepsian, maka Kemudahan Penggunaan Persepsian juga
akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05 maka cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.7 Kegunaan Persepsian dan Sikap Kearah Penggunaan Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel Kegunaan
Persepsian dan Sikap Kearah Penggunaan sebesar 0,504. Korelasi sebesar 0,504 mempunyai arti hubungan antara variabel Kegunaan Persepsian dan Sikap Kearah
Penggunaan adalah kuat dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Kegunaan Persepsian, maka Sikap Kearah Penggunaan juga akan mengalami kenaikan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05 maka cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan
menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.8 Kegunaan Persepsian dan Niat Untuk Penggunaan Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel Kegunaan
Persepsian dan Niat Untuk Penggunaan sebesar 0,512. Korelasi sebesar 0,512 mempunyai arti hubungan antara variabel Kegunaan Persepsian dan Niat Untuk
Penggunaan adalah kuat dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Kegunaan Persepsian, maka Niat Untuk Penggunaan juga akan mengalami kenaikan, begitu
juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05 maka cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima
Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.9 Kegunaan Persepsian dan Penggunaan Nyata Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel Kegunaan
Persepsian dan Penggunaan Nyata sebesar 0,266. Korelasi sebesar 0,266 mempunyai arti hubungan antara variabel Kegunaan Persepsian dan Penggunaan
Nyata adalah cukup dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Kegunaan Persepsian, maka Penggunaan Nyata juga akan mengalami kenaikan, begitu juga
56 |
sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,012
0,05 maka cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.10 Kemudahan Penggunaan Persepsian dan Sikap Kearah Penggunaan Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel
Kemudahan Penggunaan Persepsian dan Sikap Kearah Penggunaan sebesar 0,741. Korelasi sebesar 0,741 mempunyai arti hubungan antara variabel Kemudahan
Penggunaan Persepsian dan Sikap Kearah Penggunaan adalah kuat dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Kemudahan Penggunaan Persepsian, maka Sikap
Kearah Penggunaan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05
maka cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.11 Kemudahan Penggunaan Persepsian dan Niat Untuk Penggunaan Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel
Kemudahan Penggunaan Persepsian dan Niat Untuk Penggunaan sebesar 0,391. Korelasi sebesar 0,391 mempunyai arti hubungan antara variabel Kemudahan
Penggunaan Persepsian dan Niat Untuk Penggunaan adalah cukup dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Kemudahan Penggunaan Persepsian, maka Niat
Untuk Penggunaan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05
maka cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.12 Kemudahan Penggunaan Persepsian dan Penggunaan Nyata Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel
Kemudahan Penggunaan Persepsian dan Penggunaan Nyata sebesar 0,334. Korelasi sebesar 0,334 mempunyai arti hubungan antara variabel Kemudahan
57 |
Penggunaan Persepsian dan Penggunaan Nyata adalah cukup dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Kemudahan Penggunaan Persepsian, maka Penggunaan
Nyata juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,001 0,05 maka cukup
bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.13 Sikap Kearah Penggunaan dan Niat Untuk Penggunaan Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel Sikap
Kearah Penggunaan dan Niat Untuk Penggunaan sebesar 0,605. Korelasi sebesar 0,605 mempunyai arti hubungan antara variabel Sikap Kearah Penggunaan dan
Niat Untuk Penggunaan adalah kuat dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Sikap Kearah Penggunaan, maka Niat Untuk Penggunaan juga akan mengalami
kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05 maka cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0
dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.14 Sikap Kearah Penggunaan dan Penggunaan Nyata Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel Sikap
Kearah Penggunaan dan Penggunaan Nyata sebesar 0,333. Korelasi sebesar 0,333 mempunyai arti hubungan antara variabel Sikap Kearah Penggunaan dan
Penggunaan Nyata adalah cukup dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Sikap Kearah Penggunaan, maka Penggunaan Nyata juga akan mengalami
kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,001 0,05 maka cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0
dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.1.15 Niat Untuk Penggunaan dan Penggunaan Nyata Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel Niat
Untuk Penggunaan dan Penggunaan Nyata sebesar 0,469. Korelasi sebesar 0,469 mempunyai arti hubungan antara variabel Niat Untuk Penggunaan dan
Penggunaan Nyata adalah cukup dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan Niat Untuk Penggunaan, maka Penggunaan Nyata juga akan mengalami kenaikan,
58 |
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 0,05 maka cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan
menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi signifikan.
4.3.2 Analisis Jalur Substruktural 1 Analisis jalur substruktural 1 adalah untuk menganalisis pengaruh
pengetahuan keterampilan terhadap kemudahan penggunaan persepsian baik secara simultan gabungan maupun secara parsial terpisah.
4.3.2.1 Pengaruh Gabungan Terhadap Kemudahan Penggunaan Persepsian Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat dilihat perhitungan
model summary, khususnya angka R square pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi Kemudahan Penggunaan Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,326
a
,106 ,096
1,869 a.
Predictors: Constant, Pengetahuan dan Keterampilan
Sumber: Data Primer, 2014
Besarnya angka R square r
2
adalah 0,106. Angka tersebut menunjukan pengaruh pengetahuan dan keterampilan secara simultan terhadap kemudahan
penggunaan persepsian dengan cara menghitung koefisien determinasi KD dengan menggunakan rumus:
KD = r2 x 100 KD = 0,106 x 100
KD = 10,6
59 |
Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh pengetahuan dan keterampilan secara gabungan terhadap kemudahan penggunaan persepsian adalah
10,6. Adapun sisanya 80,4 100 - 10,6 dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kemudahan penggunaan persepsian sistem otomasi
perpustakaan berbasis “Senayan” di perpustakaan madrasah adalah 10,6; sedangkan pengaruh lainnya sebesar 80,4 disebabkan oleh variabel-variabel lain
di luar model ini. Selanjutnya untuk mengetahui apakah model regresi diatas sudah benar atau
tidak, diperlukan uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji F Kemudahan Penggunaan Persepsian ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
36,015 1
36,015 10,311 ,002
b
Residual 303,895
87 3,493
Total 339,910
88
a. Dependent Variable: Kemudahan Penggunaan Persepsian b. Predictors: Constant, Pengetahuan dan Keterampilan
Sumber: Data Primer, 2014 Hipotesis:
H0:Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan dan keterampilan dengan kemudahan penggunaan persepsian.
H1: Ada hubungan linier antara pengetahuan dan keterampilan dengan kemudahan penggunaan persepsian.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.12 menunjukan bahwa dari uji F
test
nilai F
hitung
sebesar 10,311 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari nilai probalitas p-value 0,05 0,002 0,05. Dengan tingkat
signifikansi sebesar 5 dan df
1
= 1 dan df
2
= 89, didapat nilai F
tabel
= 3,948. Karena nilai F
hitung
10,301 nilai F
tabel
3,948, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linear antara pengetahuan keterampilan
60 |
dengan kemudahan penggunaan persepsian. Dengan demikian model regresi di atas sudah layak dan benar.
4.3.2.2 Pengaruh Parsial Terhadap Kemudahan Penggunaan Persepsian Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel pengetahuan
keterampilan terhadap kemudahan penggunaan persepsian secara parsial digunakan uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka
beta atau Standardized Coeffecient di bawah ini.
Tabel 4.13
Hasil Uji T Kemudahan Penggunaan Persepsian Coefficients
a
Sumber: Data Primer, 2014
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dan kemudahan penggunaan persepsian, maka ditentukan hipotesis
sebagai berikut: H
:Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dengan kemudahan penggunaan Persepsian.
H
1
:Ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dengan kemudahan penggunaan persepsian.
Kriteria uji hipotesisnya adalah: Jika t
penelitian
t
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima. Jika t
penelitian
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 3,211 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dengan kemudahan penggunaan
persepsian. Pengaruh pengetahuan keterampilan terhadap kemudahan penggunaan persepsian sebesar 0,326 atau sebesar 32,6.
61 |
4.3.3 Analisis Jalur Substruktural 2 Analisis jalur substruktural 2 adalah untuk menganalisis pengaruh
pengetahuan keterampilan dan kemudahan penggunaan persepsian terhadap kegunaan persepsian baik secara simultan gabungan maupun secara parsial
terpisah.
4.3.3.1 Pengaruh Gabungan Terhadap Kegunaan Persepsian Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat dilihat perhitungan
model summary, khususnya angka R square pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi Kegunaan Persepsian Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,640
a
,409 ,396
1,292 a.
Predictors: Constant, Kemudahan Penggunaan Persepsian, Pengetahuan dan Keterampilan
Sumber: Data Primer, 2014 Besarnya angka R square r
2
adalah 0,409. Angka tersebut menunjukan pengaruh pengetahuan keterampilan dan kemudahan penggunan persepsian
secara simultan terhadap kegunaan persepsian sebesar 40,9 Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh pengetahuan
keterampilan dan kemudahan penggunaan persepsian secara gabungan terhadap kegunaan persepsian adalah 40,9. Adapun sisanya 50,1 100 - 40,9
dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kegunaan persepsian sistem otomasi perpust
akaan berbasis “Senayan” di perpustakaan madrasah adalah 40,9; sedangkan pengaruh lainnya sebesar 50,1 disebabkan oleh variabel-
variabel lain di luar model ini. Selanjutnya untuk mengetahui apakah model regresi diatas sudah benar atau
tidak, diperlukan uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam tabel berikut ini:
62 |
Tabel 4.15
Hasil Uji F Kegunaan Persepsian ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression 99,569
2 49,785
29,802 ,000
b
Residual 143,667
86 1,671
Total 243,236
88
a. Dependent Variable: Kegunaan Persepsian b. Predictors: Constant, Kemudahan Penggunaan Persepsian, Pengetahuan dan Keterampilan
Sumber: Data Primer, 2014
Hipotesis: H0:Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan dan keterampilan dan
kemudahan penggunaan persepsian dengan kegunaan persepsian. H1: Ada hubungan linier antara pengetahuan dan keterampilan dan kemudahan
penggunaan persepsian dengan kegunaan persepsian. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.15 menunjukan bahwa dari
uji F
test
nilai F
hitung
sebesar 29,802 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probalitas p-value 0,05 0,000 0,05. Dengan tingkat
signifikansi sebesar 5 dan df
1
= 1 dan df
2
= 89, didapat nilai F
tabel
= 3,948. Karena nilai F
hitung
29,802 nilai F
tabel
3,948, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linear antara pengetahuan keterampilan dan
kemudahan penggunaan persepsian dengan kegunaan persepsian. Dengan demikian model regresi di atas sudah layak dan benar.
4.3.3.2 Pengaruh Parsial Terhadap Kegunaan Persepsian Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel pengetahuan
keterampilan dan kemudahan penggunaan persepsian terhadap kegunaan persepsian secara parsial digunakan uji T, sedangkan untuk melihat besarnya
pengaruh digunakan angka beta atau Standardized Coeffecient di bawah ini.
Tabel 4.16
Hasil Uji T Kegunaan Persepsian Coefficients
a
63 |
Sumber: Data Primer, 2014
a. Hubungan antara pengetahuan keterampilan dan kegunaan persepsian
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dan kegunaan persepsian, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dengan kegunaan persepsian.
H1:Ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dengan kegunaan persepsian.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 4,822 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dengan kegunaan persepsian. Pengaruh
pengetahuan keterampilan terhadap kegunaan persepsian sebesar 0,423 atau sebesar 42,3.
b. Hubungan antara kemudahan penggunaan persepsian dan kegunaan
persepsian Selanjutnya, untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kemudahan
penggunaan persepsian dan kegunaan persepsian, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dengan kegunaan persepsian.
H1:Ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dengan kegunaan persepsian.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 4,131 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dengan kegunaan persepsian.
64 |
Pengaruh kemudahan penggunaan persepsian terhadap kegunaan persepsian sebesar 0,362 atau sebesar 36,2.
4.3.4 Analisis Jalur Substruktural 3 Analisis jalur substruktural 3 adalah untuk menganalisis pengaruh
pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, dan kegunaan persepsian terhadap sikap ke arah penggunaan baik secara simultan gabungan
maupun secara parsial terpisah.
4.3.4.1 Pengaruh Gabungan Terhadap Sikap ke Arah Penggunaan. Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat dilihat perhitungan
model summary, khususnya angka R square pada tabel berikut ini:
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi Sikap ke Arah Penggunaan Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,763
a
,583 ,568
1,346 a.
Predictors: Constant, Kegunaan Persepsian, Kemudahan Penggunaan Persepsian, Pengetahuan dan Keterampilan
Sumber: Data Primer, 2014
Besarnya angka R square r
2
adalah 0,583. Angka tersebut menunjukan pengaruh pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, dan
kegunaan persepsian terhadap sikap ke arah penggunaan sebesar 58,3 Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh pengetahuan
keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, dan kegunaan persepsian secara gabungan terhadap sikap ke arah penggunaan adalah 58,3. Adapun
sisanya 41,7 100 - 58,3 dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas sikap ke arah penggunaan sistem otomasi perpustakaan berbasis
“Senayan” di perpustakaan madrasah adalah 58,3; sedangkan pengaruh lainnya sebesar 41,7 disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini.
65 |
Selanjutnya untuk mengetahui apakah model regresi diatas sudah benar atau tidak, diperlukan uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam
tabel berikut ini:
Tabel 4.18
Hasil Uji F Sikap ke Arah Penggunaan ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
215,257 3
71,752 39,597 ,000
b
Residual 154,024
85 1,812
Total 369,281
88
a. Dependent Variable: Sikap Kearah Penggunaan b. Predictors: Constant, Kegunaan Persepsian, Kemudahan Penggunaan Persepsian, Pengetahuan dan
Keterampilan
Sumber: Data Primer, 2014
Hipotesis: H0: Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan, kemudahan
penggunaan persepsian, dan kegunaan persepsian dengan sikap ke arah penggunaan.
H1: Ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, dan kegunaan persepsian dengan sikap ke arah
penggunaan. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.18 menunjukan bahwa dari
uji F
test
nilai F
hitung
sebesar 39,597 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probalitas p-value 0,05 0,000 0,05. Dengan tingkat
signifikansi sebesar 5 dan df
1
= 1 dan df
2
= 89, didapat nilai F
tabel
= 3,948. Karena nilai F
hitung
10,301 nilai F
tabel
3,948, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan,
kemudahan penggunaan persepsian, dan kegunaan persepsian secara simultan dengan sikap ke arah penggunaan. Dengan demikian model regresi di atas sudah
layak dan benar.
4.3.4.2 Pengaruh Parsial Terhadap Sikap ke Arah Penggunaan. Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel pengetahuan
keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, dan kegunaan persepsian terhadap sikap ke arah penggunaan secara parsial digunakan uji T, sedangkan
66 |
untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka beta atau Standardized Coeffecient di bawah ini.
Tabel 4.19
Hasil Uji T Sikap ke Arah Penggunaan Coefficients
a
Sumber: Data Primer, 2014
a. Hubungan antara pengetahuan keterampilan dan sikap ke arah
penggunaan Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara pengetahuan
keterampilan dan sikap ke arah penggunaan, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dan sikap ke arah penggunaan.
H1:Ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dan sikap ke arah penggunaan.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 1,424 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dengan sikap ke arah
penggunaan. Pengaruh pengetahuan keterampilan terhadap sikap kearah penggunaan sebesar 0,119 atau sebesar 11,9 dianggap tidak signifikan.
b. Hubungan antara kemudahan penggunaan persepsian dan sikap ke arah
penggunaan Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan
persepsian dan sikap ke arah penggunaan, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
67 |
H0:Tidak ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan.
H1:Ada hubungan antara kemudahan penggunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 7,926 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dengan sikap ke arah
penggunaan. Pengaruh pengetahuan keterampilan terhadap sikap ke arah penggunaan sebesar 0,642 atau sebesar 64,2.
c. Hubungan antara kegunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan.
H1:Ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan sikap kearah penggunaan.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 1,304 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dengan sikap ke arah penggunaan.
Pengaruh kegunaan persepsian terhadap sikap kearah penggunaan sebesar 0,119 atau sebesar 11,9 dianggap tidak signifikan.
4.3.5 Analisis Jalur Substruktural 4 Analisis jalur substruktural 4 adalah untuk menganalisis pengaruh
pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, dan sikap ke arah penggunaan terhadap niat untuk penggunaan baik
secara simultan gabungan maupun secara parsial terpisah.
4.3.5.1 Pengaruh Gabungan Terhadap Niat Untuk Penggunaan.
68 |
Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat dilihat perhitungan model summary, khususnya angka R square pada tabel berikut ini:
Tabel 4.20
Hasil Uji Koefisien Determinasi Niat untuk Penggunaan Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,687
a
,472 ,447
1,684 a.
Predictors: Constant, Sikap Kearah Penggunaan, Pengetahuan dan Keterampilan, Kegunaan Persepsian, Kemudahan Penggunaan Persepsian
Sumber: Data Primer, 2014
Besarnya angka R square r
2
adalah 0,472. Angka tersebut menunjukan pengaruh pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian,
kegunaan persepsian, dan sikap ke arah penggunaan terhadap niat untuk penggunaan secara simultan sebesar 47,2
Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, dan
sikap kearah penggunaan terhadap secara gabungan terhadap niat untuk penggunaan adalah 47,2. Adapun sisanya 52,8 100 - 47,2 dipengaruhi
oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas niat untuk menggunakan sistem otomasi perpustakaan berbasis “Senayan” di perpustakaan madrasah adalah
47,2; sedangkan pengaruh lainnya sebesar 52,8 disebabkan oleh variabel- variabel lain di luar model ini.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah model regresi diatas sudah benar atau tidak, diperlukan uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam
tabel berikut ini:
Tabel 4.21
Hasil Uji F Niat untuk Penggunaan ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression 212,899
4 53,225 18,776
,000
b
Residual 238,113
84 2,835
69 |
Total 451,011
88
a. Dependent Variable: Niat Untuk Penggunaan b. Predictors: Constant, Sikap Kearah Penggunaan, Pengetahuan dan Keterampilan, Kegunaan
Persepsian, Kemudahan Penggunaan Persepsian
Sumber: Data Primer, 2014
Hipotesis: H0:Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan, kemudahan
penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, dan sikap kearah penggunaan dengan niat untuk penggunaan.
H1: Ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, dan sikap kearah penggunaan
dengan niat untuk penggunaan. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.21 menunjukan bahwa dari
uji F
test
nilai F
hitung
sebesar 18,766 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probalitas p-value 0,05 0,000 0,05. Dengan tingkat
signifikansi sebesar 5 dan df
1
= 1 dan df
2
= 89, didapat nilai F
tabel
= 3,948. Karena nilai F
hitung
18,766 nilai F
tabel
3,948, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan,
kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, dan sikap kearah penggunaan dengan niat untuk penggunaan. Dengan demikian model regresi di
atas sudah layak dan benar.
4.3.5.2 Pengaruh Parsial Terhadap Niat Untuk Penggunaan. Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel pengetahuan
keterampilan terhadap kemudahan penggunaan persepsian secara parsial digunakan uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka
beta atau Standardized Coeffecient di bawah ini.
Tabel 4.22
Hasil Uji T Niat untuk Penggunaan Coefficients
a
70 |
Sumber: Data Primer, 2014
a. Hubungan antara pengetahuan keterampilan dan niat untuk penggunaan
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dan niat untuk penggunaan, maka ditentukan hipotesis sebagai
berikut: H0:Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dan niat
untuk penggunaan. H1: Ada hubungan linier pengetahuan keterampilan dan piat untuk
penggunaan. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 2,122 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dengan niat untuk penggunaan.
Pengaruh pengetahuan keterampilan terhadap niat kearah penggunaan sebesar 0,203 atau sebesar 20,3.
b. Hubungan antara kegunaan persepsian dan niat untuk penggunaan
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan sikap kearah penggunaan, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan niat untuk penggunaan.
H1: Ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan niat untuk penggunaan.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 2,099 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dengan niat untuk penggunaan. Pengaruh
71 |
kegunaan persepsian terhadap niat kearah penggunaan sebesar 0,219 atau sebesar 21,9.
c. Hubungan antara kemudahan penggunaan persepsian dan niat untuk
penggunaan Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan
persepsian dan sikap kearah penggunaan, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dan niat untuk penggunaan.
H1: Ada hubungan linier kemudahan penggunaan persepsian dan niat untuk penggunaan.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar -1,687 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dengan niat untuk
penggunaan. Pengaruh kemudahan penggunaan persepsian terhadap niat kearah penggunaan sebesar -0,204 atau sebesar -20,4 dianggap tidak signifikan.
d. Hubungan antara sikap ke arah penggunaan dan niat untuk penggunaan
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara sikap kearah penggunaan dan niat untuk menggunakan, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara sikap ke arah penggunaan dan niat untuk penggunaan.
H1: Ada hubungan linier sikap ke arah penggunaan dan niat untuk penggunaan. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 4,617 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara sikap ke arah penggunaan dengan niat untuk penggunaan. Pengaruh
sikap ke arah penggunaan terhadap niat kearah penggunaan sebesar 0,567 atau sebesar 56,7.
4.3.6 Analisis Jalur Substruktural 5 Analisis jalur substruktural 5 adalah untuk menganalisis pengaruh
pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan
72 |
persepsian, sikap kearah penggunaan, dan niat untuk penggunaan terhadap penggunaan nyata baik secara simultan gabungan maupun secara parsial
terpisah.
4.3.6.1 Pengaruh Gabungan Terhadap Penggunaan Nyata Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat dilihat perhitungan
model summary, khususnya angka R square pada tabel berikut ini:
Tabel 4.23
Hasil Uji Koefisien Determinasi Terhadap Penggunaan Nyata Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,551
a
,304 ,262
2,786 a.
Predictors: Constant, Niat Untuk Penggunaan, Kemudahan Penggunaan Persepsian, Pengetahuan dan Keterampilan, Kegunaan Persepsian, Sikap Kearah Penggunaan
Sumber: Data Primer, 2014
Besarnya angka R square r
2
adalah 0,304. Angka tersebut menunjukan pengaruh pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian,
kegunaan persepsian, sikap kearah penggunaan, dan niat untuk penggunaan terhadap penggunaan nyata sebesar 30,4
Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, sikap
kearah penggunaan, dan niat untuk penggunaan secara gabungan terhadap penggunaan nyata adalah 30,4. Adapun sisanya 69,6 100 - 30,4
dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas penggunaan nyata sistem otomasi perpustakaan berbasis “Senayan” di perpustakaan madrasah adalah
30,4; sedangkan pengaruh lainnya sebesar 69,6 disebabkan oleh variabel- variabel lain di luar model ini.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah model regresi diatas sudah benar atau tidak, diperlukan uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam
tabel berikut ini:
Tabel 4.24
Hasil Uji F Terhadap Penggunaan Nyata ANOVA
a
73 |
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regressio
n 280,665
5 56,133
7,234 ,000
b
Residual 644,054
83 7,760
Total 924,719
88
a. Dependent Variable: Penggunaan Nyata b. Predictors: Constant, Niat Untuk Penggunaan, Kemudahan Penggunaan
Persepsian, Pengetahuan dan Keterampilan, Kegunaan Persepsian, Sikap Kearah Penggunaan
Sumber: Data Primer, 2014
Hipotesis: H0: Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan, kemudahan
penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, sikap kearah penggunaan, dan niat untuk penggunaan dengan penggunaan nyata.
H1: Ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, sikap kearah penggunaan, dan
niat untuk penggunaan dengan penggunaan nyata. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.24 menunjukan bahwa dari
uji F
test
nilai F
hitung
sebesar 7,234 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probalitas p-value 0,05 0,000 0,05. Dengan tingkat
signifikansi sebesar 5 dan df
1
= 1 dan df
2
= 89, didapat nilai F
tabel
= 3,948. Karena nilai F
hitung
7,234 nilai F
tabel
3,948, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linear antara pengetahuan keterampilan, kemudahan
penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, sikap kearah penggunaan, dan niat untuk penggunaan secara gabungan terhadap penggunaan nyata. Dengan demikian
model regresi di atas sudah layak dan benar.
4.3.6.2 Pengaruh Parsial Terhadap Penggunaan Nyata Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel pengetahuan
keterampilan, kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, sikap kearah penggunaan, dan niat untuk penggunaan secara parsial terhadap
penggunaan nyata digunakan uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka beta atau Standardized Coeffecient di bawah ini.
Tabel 4.25
74 |
Hasil Uji T Terhadap Penggunaan Nyata Coefficients
a
Sumber: Data Primer, 2014
a. Hubungan antara pengetahuan keterampilan dan penggunaan nyata.
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dan penggunaan nyata, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dan penggunaan nyata.
H1:Ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dan penggunaan nyata.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 2,460 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara pengetahuan keterampilan dengan penggunaan nyata. Pengaruh
pengetahuan keterampilan dengan penggunaan nyata sebesar 0,279 atau sebesar 27,9.
b. Hubungan antara kegunaan persepsian dan penggunaan nyata.
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan penggunaan nyata, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan penggunaan nyata.
H1:Ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan penggunaan nyata. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar -1,212 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dengan penggunaan nyata. Pengaruh
75 |
kegunaan persepsian dengan penggunaan nyata sebesar -0,150 atau sebesar - 15,0 dianggap tidak signifikan.
c. Hubungan antara kemudahan penggunaan persepsian dan penggunaan
nyata. Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan
persepsian dan penggunaan nyata, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut: H0:Tidak ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dan
penggunaan nyata. H1:Ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dan
penggunaan nyata. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 1,852 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara kemudahan penggunaan persepsian dengan penggunaan nyata.
Pengaruh kemudahan penggunaan persepsian dengan penggunaan nyata sebesar 0,263 atau sebesar 26,3.
d. Hubungan antara sikap ke arah penggunaan dan penggunaan nyata.
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara kegunaan persepsian dan penggunaan nyata, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
H0:Tidak ada hubungan linier antara sikap kerah penggunaan dan penggunaan nyata.
H1:Ada hubungan linier antara sikap ke arah penggunaan dan penggunaan nyata. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar -0,831
t tabelnya yaitu 1,663 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara sikap ke arah penggunaan dengan penggunaan nyata.
Pengaruh sikap ke arah penggunaan dengan penggunaan nyata sebesar -0,132 atau sebesar -13,2 dianggap tidak signifikan.
e. Hubungan antara niat untuk penggunaan dan penggunaan nyata.
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara niat untuk penggunaan dan penggunaan nyata, maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
76 |
H0:Tidak ada hubungan linier antara niat untuk penggunaan dan penggunaan nyata.
H1:Ada hubungan linier antara niat untuk penggunaan dan penggunaan nyata. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t
penelitian
sebesar 3,090 t
tabel
nya yaitu 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara niat untuk penggunaan dengan penggunaan nyata. Pengaruh niat
untuk penggunaan dengan penggunaan nyata sebesar 0,390 atau sebesar 39,0.
Dari persamaan jalur setiap variable, pengaruh langsung dan tidak langsung melalui variable lain dan besaran pengaruh total setiap variable dapat dilihat pada
table berikut:
Pengaruh Langsung Direct Efect Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula sebagai
berikut:
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap kemudahan penggunaan persepsian
DE 1.1: X1 X2 = 0,326
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap kegunaan
persepsian DE 1.2: X1 X3
= 0,423
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap kegunaan persepsian
DE 1.3: X2 X3 = 0,326
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap sikap ke
arah penggunaan DE 1.4: X2 Y1
= 0,643
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap sikap ke arah penggunaan
DE 1.5: X3 Y1 = 0,119
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap niat untuk menggunakan
77 |
DE 1.6: X1 Y2 = 0,219
Pengaruh variabel sikap ke arah penggunaan terhadap niat untuk
menggunakan DE 1.7: Y1 Y2
= 0,567
Pengaruh variabel niat untuk menggunakan terhadap penggunaan nyata DE 1.8: Y2 Y3
= 0,390
Pengaruh Tidak Langsung Indirect Efect Untuk menghitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan formula
sebagai berikut:
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap kegunaan persepsian melalui kemudahan penggunaan persepsian
IE 1.1: X1 X2 X3 = 0,326 x 0,326 = 0,106
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap sikap ke arah penggunaan melalui kemudahan penggunaan persepsian dan kegunaan
persepsian IE 1.2: X1 X2 X3 Y1 = 0,326 x 0,326 x 0,119 = 0,013
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap niat untuk
penggunaan melalui kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, dan sikap ke arah penggunaan
IE 1.3: X1 X2 X3 Y1 Y2 = 0,326 x 0,326 x 0,119 x 0,567 = 0,007
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap penggunaan
nyata melalui kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, sikap ke arah penggunaan, dan niat untuk penggunaan
IE 1.4: X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3 = 0,326 x 0,326 x 0,119 x 0,567 x 0,390 = 0,002
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap sikap ke
arah penggunaan melalui kegunaan persepsian IE 1.5: X2 X3 Y1 = 0,326 x 0,119 = 0,039
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap niat untuk
penggunaan melalui kegunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan
78 |
IE 1.6: X2 X3 Y1 Y2 = 0,326 x 0,119 x 0,567 = 0,022
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap penggunaan nyata melalui kegunaan persepsian, sikap ke arah
penggunaan, dan niat untuk penggunaan IE 1.7: X2 X3 Y1 Y2 Y3= 0,326 x 0,119 x 0,567 x 0,390 =
0,009
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap niat untuk penggunaan melalui dan sikap ke arah penggunaan
IE 1.8: X3 Y1 Y2 = 0,119 x 0,567 x = 0,067
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap penggunaan nyata melalui sikap ke arah penggunaan
IE 1.9: X3 Y1 Y2 Y3 = 0,119 x 0,567 x 0,390 = 0,026
Pengaruh variabel sikap ke arah penggunaan terhadap penggunaan nyata melalui niat untuk penggunaan
IE 1.10: Y1 Y2 Y3 = 0,567 x 0,390 = 0,221
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap sikap ke arah penggunaan melalui kemudahan penggunaan persepsian
IE 1.11: X1 X2 Y1 = 0,326 x 0,643 = 0,210
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap niat untuk penggunaan melalui kemudahan penggunaan persepsian dan sikap ke arah
penggunaan IE 1.12: X1 X2 Y1 Y2 = 0,326 x 0,643 x 0,567 = 0,119
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap penggunaan
nyata melalui kemudahan penggunaan persepsian, sikap ke arah penggunaan, dan niat untuk penggunaan
IE 1.13: X1 X2 Y1 Y2 Y3 = 0,326 x 0,643 x 0,567 x 0,390 = 0,046
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap penggunaan nyata
melalui niat untuk penggunaan IE 1.14: X3 Y2 Y3 = 0,219 x 0,390 = 0,085
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap sikap ke arah
penggunaan melalui kegunaan persepsian
79 |
IE 1.15: X1 X3 Y1 = 0,423 x 0,119 = 0,050
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap niat untuk penggunaan melalui kegunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan
IE 1.16: X1 X3 Y1 Y2 = 0,423 x 0,119 x 0,567 = 0,029
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap penggunaan nyata melalui kegunaan persepsian, sikap ke arah penggunaan, dan niat
untuk penggunaan IE 1.17: X1 X3 Y1 Y2 Y3 = 0,423 x 0,119 x 0,567x 0,390 =
0,011
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap penggunaan nyata melalui kegunaan persepsian, dan niat untuk penggunaan
IE 1.18: X1 X3 Y1 Y2 Y3 = 0,423 x 0,567x 0,390 = 0,094
Pengaruh Total Total Effect Untuk menghitung pengaruh total atau TE digunakan formula sebagai
berikut:
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap kemudahan penggunaan persepsian
TE 1.1: DE.1.1 = 0,326
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap kegunaan persepsian
TE 1.2: DE.1.2 = 0,423
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap kegunaan persepsian
TE 1.3: DE.1.3 = 0,326
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap sikap ke arah penggunaan
TE 1.4: DE.1.4 = 0,643
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap sikap ke arah penggunaan
TE 1.5: DE.1.5 = 0,119
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap niat untuk menggunakan
80 |
TE 1.6: DE.1.6 = 0,219
Pengaruh variabel sikap ke arah penggunaan terhadap niat untuk menggunakan
TE 1.7: DE.1.7 = 0,567
Pengaruh variabel niat untuk menggunakan terhadap penggunaan nyata TE 1.8: DE.1.8 = 0,390
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap kegunaan
persepsian melalui kemudahan penggunaan persepsian TE 2.1: DE.1.1 + IE.1.1 = 0,326 + 0,106 = 0,432
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap sikap ke arah
penggunaan melalui kemudahan penggunaan persepsian dan kegunaan persepsian
TE 2.2: DE.1.1 + IE.1.2 = 0,326 + 0,013 = 0,339
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap niat untuk penggunaan melalui kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan
persepsian, dan sikap ke arah penggunaan TE 2.3: DE.1.1 + IE.1.3 = 0,326 + 0,007 = 0,333
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap penggunaan
nyata melalui kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, sikap ke arah penggunaan, dan niat untuk penggunaan
TE 2.4: DE.1.1 + IE.1.4 = 0,326 + 0,002 = 0,328
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap sikap ke arah penggunaan melalui kegunaan persepsian
TE 2.5: DE.1.3 + IE.1.5 = 0,423 + 0,039 = 0,462
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap niat untuk penggunaan melalui kegunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan
TE 2.6: DE.1.3 + IE.1.6 = 0,423 + 0,022 = 0,445
Pengaruh variabel kemudahan penggunaan persepsian terhadap penggunaan nyata melalui kegunaan persepsian, sikap ke arah
penggunaan, dan niat untuk penggunaan TE 2.7: DE.1.6 + IE.1.7 = 0,423 + 0,009 = 0,412
81 |
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap niat untuk penggunaan
melalui dan sikap ke arah penggunaan TE 2.8: DE.1.5 + IE.1.8 = 0,119 + 0,067 = 0,186
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap penggunaan nyata
melalui sikap ke arah penggunaan TE 2.9: DE.1.5 + IE.1.9 = 0,119 + 0,026 = 0,145
Pengaruh variabel sikap ke arah penggunaan terhadap penggunaan nyata
melalui niat untuk penggunaan TE 2.10: DE.1.7 + IE.1.10 = 0,567 + 0,221 = 0,788
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap sikap ke arah
penggunaan melalui kemudahan penggunaan persepsian TE 1.11: DE.1.1 + IE.1.11 = 0,326 + 0,210 = 0,536
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap niat untuk
penggunaan melalui kemudahan penggunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan
TE 1.12: DE.1.1 + IE.1.12 = 0,326 + 0,119 = 0,445
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap penggunaan nyata melalui kemudahan penggunaan persepsian, sikap ke arah
penggunaan, dan niat untuk penggunaan TE 1.13: DE.1.1 + IE.1.13 = 0,326 + 0,046 = 0,372
Pengaruh variabel kegunaan persepsian terhadap penggunaan nyata
melalui niat untuk penggunaan TE 1.14: DE.1.6 + IE.1.14 = 0,219 + 0,085 = 0,304
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap sikap ke arah
penggunaan melalui kegunaan persepsian TE 1.15: DE.1.2 + IE.1.15 = 0,423 + 0,050 = 0,473
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap niat untuk
penggunaan melalui kegunaan persepsian dan sikap ke arah penggunaan IE 1.16: DE.1.2 + IE.116 = 0,423 + 0,029 = 0,452
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap penggunaan
nyata melalui kegunaan persepsian, sikap ke arah penggunaan, dan niat untuk penggunaan
82 |
IE 1.17: DE.1.2 + IE.1.17 = 0,423 + 0,011 = 0,434
Pengaruh variabel pengetahuan keterampilan terhadap penggunaan nyata melalui kegunaan persepsian, dan niat untuk penggunaan
IE 1.18: DE.1.2 + IE.18 = 0,423 + 0,094 = 0,517
Secara keseluruhan pengaruh langsung masing – masing variabel dapat
dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:
Gambar 4.3
Diagram Jalur Model Penelitian
Persamaan Substruktural 1: X
2
= px
2
x
1
+ px
2
4
X
2
= 0,326 + 0,804 Persamaan Substruktural 2: X
3
= px
3
x
1
+ px
3
x
2
+ px
3
5
X
3
= 0,423 + 0,326 + 0,501 Persamaan Substruktural 3: Y
1
= py
1
x
1
+ py
1
x
2
+ py
1
x
3
+ py
1
1
Y
1
= 0,013 + 0,643 + 0,119 + 0,417 Persamaan Substruktural 4: Y
2
= py
2
x
1
+ py
2
x
2
+ py
2
x
3
+ py
2
y
1
+ py
2
2
Y
2
= 0,007 + 0,022 + 0,067 + 0,567 + 0,528
Persamaan Substruktural 5: Y
3
= py
3
x
1
+ py
3
x
2
+ py
3
x
3
+ py
3
y
1
+ py
3
y
2
+ py
3
3
Y
3
= 0,002 + 0,009 + 0,026 + 0,221 + 0,390
+ 0,696
83 |
4.4 Pembahasan