28 |
Sebagai refleksi bahwa self-reported computer skill dan computer self- efficacy mengukur tingkat keyakinan bahwa bila seorang pengguna telah
bekerja dengan paket perangkat lunak baru. Di sisi lain, banyaknya pengalaman atas komputer adalah ukuran yang objektif atas pengalaman pengguna komputer.
Semakin banyak pengalaman komputernya berarti lebih besar eksposur ke berbagai jenis aplikasi dan tingginya tingkat keakraban dengan berbagai paket
perangkat lunak. Meskipun pengalaman ini mungkin tidak terhubung langsung dengan perpustakaan digital, mereka dapat membantu pengguna dalam
mempelajari cara baru untuk menggunakan sistem dengan lebih mudah. c.
Domain knowledge Pengetahuan pemakai atas domain subyek adalah faktor kontrol internal
yang dapat mempengaruhi kinerja pencarian informasi pada perpustakaan digital. Dalam penelitian perilaku pencarian informasi di lingkungan hypertext,
domain ahli melakukan lebih cepat dan lebih fokus melakukan pencarian dari pada yang bukan ahlinya novice Marchionini, Lin Dwiggins, 1998.
Kemungkinan alasannya mencakup 1 domain pengetahuan dapat membantu pengguna untuk terpisah dari informasi yang relevan dan tidak relevan sehingga
tanggapan efektif mampu meningkatkan pencarian Meadow et al., 1995; 2 pengetahuan isi informasi sebelumnya dapat memfasilitasi pembelajaran atas
prinsip pencarian Linde Bergstrom, 1988; dan 3 domain ahli dapat menggunakan istilah-istilah teknis untuk merumuskan permintaan, membuatnya
relatif cepat atas keputusan apakah ada relevansinya atau tidak dan ada yang lebih tinggi tingkat kepercayaan mereka atas keputusannya Marchionini
dkk.,1998.
2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian sesuai dengan model penelitian dalam gambar 2.4.
sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Artinya, suatu pernyataan yang bersifat hipotesis belum tentu benar. Oleh sebab itu, pernyataan tersebut harus
dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian sampai benar-benar terbukti secara sah dan meyakinkan Sugiyono, 2007: 64.
29 |
Gambar 2.3. Model Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah sebelumnya, maka dalam model penelitian ini penulis menentukan hipotesis sebagai berikut ini:
H1: Pengetahuan dan keterampilan berpengaruh terhadap kemudahan penggunaan persepsian pada program sistem otomasi perpustakaan
“Senayan” di perpustakaan madrasah. H2: Pengetahuan dan keterampilan berpengaruh terhadap kegunaan persepsian
pada program sistem otomasi perpustakaan “Senayan” di perpustakaan
madrasah. H3: Kemudahan penggunaan persepsian berpengaruh terhadap kegunaan
persepsian pada program sistem otomasi perpustakaan “Senayan” di perpustakaan madrasah.
H4: Kemudahan penggunaan persepsian berpengaruh terhadap sikap ke arah penggunaan program sistem otomasi perpustakaan “Senayan” di
perpustakaan madrasah. H5: Kegunaan persepsian berpengaruh terhadap sikap ke arah penggunaan
program sistem otomasi perpustakaan “Senayan” di perpustakaan madrasah.
H6: Kegunaan persepsian berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan program sistem otomasi perpustakaan “Senayan” di perpustakaan
madrasah.
30 |
H7: Sikap ke arah penggunaan berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan program sistem otomasi perpustakaan “Senayan” di perpustakaan
madrasah. H8: Niat untuk menggunakan berpengaruh terhadap penggunaan nyata dan
penerimaan program sistem otomasi perpustakaan “Senayan” di perpustakaan madrasah?
31 |
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji hipotesis dengan menggunakan metode kausalitas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui variabel pengaruh atau variabel dependen pengetahuan dan keterampilan pengguna setelah pelatihan terhadap variabel independen
kemudahan penggunaan persepsian, kegunaan persepsian, sikap, niat, dan penggunaan nyata untuk menggunakan program sistem otomasi perpustakaan
berbasis “Senayan”. Objek analisis untuk penelitian ini adalah penerimaan para pengelola
perpustakaan terhadap program sistem otomasi perpustakaan “Senayan” pada
perpustakaan madrasah di wilayah propinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan dengan menggunakan metode Technology Acceptance
Model TAM. Berdasarkan definisi tersebut, maka ditetapkan populasi dari penelitian ini adalah para tenaga perpustakaan madrasah yang telah mengikuti
materi otomasi perpustakaan pada “Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Madrasah” sebanyak 750 orang yang diselenggarakan oleh
Direktorat Jendral Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Republik Indonesia tahun 2013 bekerja sama dengan Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Sultan Alauddin
Makasar.
3.2 Metode Penentuan Sampel