Kinerja Section Laundry Terhadap Tingkat Kepuasan Tamu Di Best Western Hotel Asean Internasional Medan

(1)

KINERJA SECTION LAUNDRY TERHADAP TINGKAT KEPUASAN

TAMU DI BEST WESTERN HOTEL ASEAN INTERNASIONAL MEDAN

KERTAS KARYA

Dikerjakan O

L E H

FAUZAR IKHSAN NIM : 062204031

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN MEDAN


(2)

ABSTRAKSI

Salah satu penunjang untuk majunya pariwisata adalah hotel, yaitu sebagai sarana akomodasi bagi para wisatawan, baik wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara.

Hotel merupakan salah satu unsur terpenting dalam rantai kepariwisataan. Industri perhotelan melaju sangat cepat seiring modrenisasi dan industrialisasi di bidang lain tidak dapat dihindarkan lagi perhotelan harus meningkatkan profesionlisme di bidang perhotelan setidaknya dapat memenuhi tuntutan tamu yang kian hari semakin kritis terhadap pelayanan yang disajikan hotel.

Dalam melaksanakan operasional hotel terutama bagian housekeeping yang memiliki suatu bagian yang berkaitan dengan jasa laundry yang berfungsi untuk melayani tamu dalam hal pelayanan pencucian pakaian serta komponen peralatan yang berupa kain yang ada di hotel tersebut maka dari itu pelayanan dalam bidang ini harus juga mendapat perhatian penting agar pelayanan yang diberikan dapat dinilai dengan baik oleh tamu hotel. Housekeeping merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengatur segala bentuk kegiatan yang ada di bagian laundry tersebut, agar kegiatan di laundry tersebut dapat berjalan dengan baik.


(3)

KATAPENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita dan saya sebagai penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Lapangan (PKL) ini tepat pada waktunya.

Penulisan kertas karya ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan guna memenuhi syarat yang diperlukan dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Jurusan D3 Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan. Adapun judul dari kertas karya ini adalah “ KINERJA SECTION LAUNDRY TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU HOTEL DI BEST WESTERN ASEAN

INTERNASIONAL MEDAN “ Pada kesempatan ini dengan tulus hati saya sebagai penulis

mengucapakan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bpk Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar M.Hum. selaku Ketua Jurusan Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Bapak Drs. Mukhtar Majid, S sos selaku Sekretaris Jurusan. 4. Bapak Djohan Monel HE selaku Dosen Pembimbing.

5. Bapak Bapak Drs. Parlaungan Ritonga M. Hum selaku Dosen Pembaca.

6. Seluruh staf pengajar pada Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

7. Seluruh pimpinan serta karyawan Hotel Best Western Asean Internasional Medan, yang

telah memberikan bimbingan kepada saya sebagai penulis dalam melaksanakan praktek kerja lapangan sampai dengan selesai.


(4)

8. Yang teristimewa saya sebagai penulis banyak mengucapkan ribuan terima kasih dan

memberi segala hormat yang setulusnya kepada kedua orang tua saya yang tercinta papa Nashrun dan mama Fristiwaty, yang selalu memberikan dukungan berupa doa dan materi kepada saya sebagai penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan D3 Pariwisata ini dengan baik dan tepat waktu. Dan juga kepada adik saya Ragil Adi Fitra dan keluarga saya yang telah memberi dukungan sehingga saya bersemangat dalam menyelesaikan perkuliahan D3 Pariwisata ini.

9. Seluruh rekan – rekan saya di jurusan D3 Pariwisata USU yang telah mendukung dan

membantu saya dalam perkuliahan khususnya di kelas perhotelan yaitu taufik, jojo, adek, frengki, siti, ani, ila, pokoknya seluruh teman – teman ku di program kelas perhotelan dan usaha wisata juga yang membangunkan dan memberi saya semangat dalam menjalani perkuliahan dan kehidupan ini.

10.Dan kepada teman – teman orang tua saya yang telah membantu saya dalam

menyelesaikan tugas akhir saya khususnya kepada om iyan yang membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa dlam penulisan kertas karya ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu dengan senang hati dan berbesar hati saya sebagai penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dan memberi semangat kepada saya. Akhirnya saya sebagai penulis berharap kertas karya ini bemanfaat bagi saya sebagai penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Medan, 9 maret 2009

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……… iii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Alasan Pemilihan Judul ……… 1

1.2 Ruang Lingkup Permasalahan ……… 2

1.3 Tujuan Penilitian ……… 3

1.4 Metode Penelitian ……… 4

1.5 Sistematika Penulisan ……… 4

BAB II URAIAN TEORITIS ……… 6

2.1 Pengertian Housekeeping ……… 6

2.2 Ruang Lingkup Housekeeping ……… 7

2.2.1 Kegiatan Membersihkan Area Umum ……… 7

2.2.2 Kegiatan Membersihkan Kamar ……… 9

2.2.3 Kegiatan Mempersiapkan Linen ……… 10

2.2.4 Kegiatan Laundry ……… 10

2.2.5 Kegiatan Perawatan Taman ……… 12

2.2.6 Kegiatan Housekeeping Office ……… 12


(6)

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL BEST WESTERN ASEAN

INTERNASIONAL……….21

3.1 Sejarah Berdirinya Hotel ……….. 21

3.2 Klasifikasi Hotel ……….. 23

3.3 Fasilitas Yang Dimiliki Hotel ……….. 24

3.4 Struktur Organisasi ……….. 30

BAB IV KINERJA SECTION LAUNDRY TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU HOTEL DI BEST WESTERN ASEAN INTERNASIONAL ………31

4.1 Laundry sebagai bagian dari Departemen Housekeeping …………. 31

4.2 Kerjasama Laundry Dengan Departemen Lain Dalam Peningkatan Pelayanan Tamu ……… 34

4.3 Peralatan dan Obat – obat Pembersih Yang Digunakan Oleh Bagian Laundry ……… 35

4.4 Tahap-tahap/Proses/Siklus Laundry dan Kegiatan Persediaan Linan ….. 37

4.5 Kebijakan Pengelolaan Dalam Peningkatan Kinerja Laundry Untuk Kepuasan Tamu ……… 42

……… 51

……… 52


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Bagian laundry berada dibawah naungan departemen housekeeping yang dikepalai oleh eksekutif housekeeper. Mengenai strata organisasi hal ini merupakan suatu strukutur yang menunjukkan bagian-bagian yang ada dalam organisasi dalam skala yang menengah atau sedang, dan susunan orang-orang dengan jabatannya masing-masing dalam setiap bagian yang mempunyai kesepakatan bersama secara formal (dalam organisasi formal) untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dimana orang-orang tersebut berada. Jadi dalam hal ini bagian laundry memegang peranan penting dalam kegiatan housekeeping serta merupakan satu kesatuan yang memiliki tujuan yang sama dalam melayani tamu hotel.

Bagian laundry atau bisa dikatakan sebagai departemen laundry merupakan suatu bagian yang berkaitan dengan kegiatan pencucian dengan air terhadap tekstil dalam arti segala jenis tekstil serta bentuk olahannya dengan menggunakan media utama air, chemicals dan mesin cuci. Jika dilihat dari bagian housekeeping bagian laundry ini berkaitan dengan sebuah usaha atau bagian dalam hotel yang tugasnya adalah bertanggung jawab pada kebersihan pakaian tamu, linen – linen hotel, seragam karyawan yang diserahkan kepada bagian laundry. Kegiatan laundry harus dapat memberikan kepuasan kepada pihak tamu hotel dalam mempersiapkan linen – linen yang ada dikamar dan pakaian – pakaian tamu yang dicuci di laundry hotel tersebut dalam keadaan bersih dan rapi. Jadi tamu dapat merasakan pelayanan yang memuaskan.


(8)

Dengan ini hubungan antara laundry dengan tamu hotel tersebut adalah pelayanan yang diberikan oleh bagian laundry dalam membersihkan atau mencuci pakaian tamu hotel tersebut. Selain itu juga laundry memegang peranan penting dalam menjaga kualitas dan kebersihan linen – linen yang ada di hotel tersebut. Kinerja laundry dapat dilihat dari tatanan kerja serta kebersihan yang diberikan oleh bagian laundry tersebut.

Jadi dalam hal ini bagian laundry sangat dibutuhkan di hotel sebagai sarana penunjang dalam memajukan pelayanan yang ada dihotel tersebut. Maka dari itu diperlukan peningkatan yang sangat baik dalam sektor pelayanan pencucian kain serta pakaian tamu yang dicuci di hotel tersebut.

Dalam menyusun karya tulis akhir yang berjudul “ KINERJA SECTION LAUNDRY TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU HOTEL DI BEST WESTERN ASEAN INTERNASIONAL MEDAN “ saya sebagai penulis mencoba untuk menguraikan dan mengemukakan tentang apa yang dialami dalam melaksanakan praktek kerja di HOTEL BEST WESTERN ASEAN INTERNASIONAL MEDAN pada housekeeping departemen.

1.2 Ruang Lingkup Permasalahan

Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi komersial yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Hotel merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan fasilitas kamar untuk penginapan, makanan dan minuman, dan pelayanan - pelayanan lain seperti laundry dan dry cleaning. Untuk semua pelayanan yang diperolehnya, tamu harus membayar sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh hotel tersebut. Usaha pehotelan saat ini sudah merupakan sebuah industri perhotelan dimana di dalam satu hotel terdapat industri kecil lain yang mendukung perkembangan industri perhotelan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kebutuhan yang harus


(9)

dipenuhi, misalnya kebutuhan sheets, linen, towel yang harusdidukung oleh sebuah pabrik atau distributor yang bergerak di bidang linen dan towel.

Laundry adalah “Proses pencucian dengan menggunakan media pembasahannya dengan air, dalam arti bahwa tekstil tersebut akan basahterkena air. Bagian laundry berada dibawah naungan departemen housekeeping yangdikepalai oleh eksekutif housekeeper. Jika dilihat dari bagian housekeeping bagian laundry ini berkaitan dengan sebuah usaha atau bagian dalam hotel yang tugasnya adalah bertanggung jawab pada kebersihan pakaian tamu, Untuk menjalankan fungsinya dengan baik, hotel harus dikelola dan diusahakan secara profesional dan efisien guna memenuhi kebutuhan konsumennya.

1.3 Tujuan Penilitian

Dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah supaya dapat mengerti dan mengetahui betapa sangat pentingnya bagian laundry di struktur organisasi hosekeepingnya yang ada di hotel tersebut. Dalam menjalankan bagian laundry ini hal yang perlu diingat adalah bhwa kegiatan laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian dengan air terhadap tekstil dalam arti segala jenis tekstil serta bentuk olahannya dengan menggunakan media air, chemicals, dan mesin cuci.

Maka dari itu untuk pemahaman tentang bagian laundry ini sangat diperlukan agar kepuasan tamu dalam pelayanan yang diberikan oleh hotel dapat dinilai dengan baik dan hotel tersebut juga bisa mendapatkan akreditas yang terbaik di ruang lingkup konsumen dan pemerintahan.


(10)

1.4 Metode Penelitian

Untuk menyusun karya tulis akhir ini penulis mengelompokkan bagian – bagian mana yang harus di dahulukan dan melakukan penlitian lebih mendalam. Adapun tahapan – tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan ( Field Research )

Pada penelitian lapangan ini penulis mengikuti program perkuliahan yaitu praktek kerja lapangan yang di mulai 4 juni s/d 4 agustus 2007 di hotel Asean Internasional.

2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Pengumpulan data – data dengan jalan penelitian terhadap buku – buku yang berkaitan dengan masalah diatas. Di harapkan hasil kerja yang mendekati sasaran dapat menjadi manfaat di kemudian hari bagi penulis khususnya dan masyarakat umum.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam hal ini saya sebagai penulis membuat dan menyusun karya tulis akhir ini berdasarkan sistematika sebagai berikut :

BAB I : dalam bab ini penulis meguraikan mengenai latar belakang permasalahan dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.


(11)

BAB II : menurut uraian tentang housekeeping, ruang lingkup housekeeping, hubungan housekeeping dengan depatemen lain. Serta peranan laundry dalam melayani tamu hotel.

BAB III : tinjauan umum tentang Hotel Best Western Asean Internasional yang memuat tentang sejarah berdirinya, fasilitas hotel serta struktur organisasinya.

BAB IV : dalam bab ini diuraikan mengenai pentingnya suatu bentuk kinerja di bagian laundry untuk membantu segala kegiatan yang berkaitan dengan kebersihan kain – kain baik yang berkaitan secara langsung dengan tamu dan tidak secara langsung.

BAB V : dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari bab – bab terdahulu serta saran – saran yng dianggap perlu dem kemajuan dan perkembangan Hotel Best Western Asean Internasional.


(12)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Housekeeping

Housekeeping adalah departemen yang ada di hotel yang bertugas memelihara atau

mengurus kebersihan seluruh areal hotel serta bertanggung jawab atas seragam ( uniform ) seluruh karyawan hotel. Menurut Agustinus Darsono (1994) dalam bukunya Tata Graha Hotel, menyatakan: “ Housekeeping atau tata graham berarti rumah tangga. Housekeeping department adalah bagian dari hotel yang bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kenyamanan kamar (guest room), ruangan umum, restoran, bar dan outlet lainnya yang terdapat di hotel”. Kata housekeeping menunjukkan fungsi dan tugas bagian ini sebagai pengatur rumah tangga hotel sehingga dapat memberikan kesenangan bagi penghuninya.

Dengan demikian bertapa pentingnya tugas dan fungsi housekeeping dalam suatu hotel dan juga ikut menentukan kelancaran operasional sebuah hotel. Untuk menjadi seorang

housekeeper yang mengepalai housekeeping departemen, memerlukan kecakapan dan

pengalaman yang tidak sembarangan serta harus tahu pula soal organisasi dan dapat berdiplomasi dalam menghadapi tamu dari berbagai bangsa.

Bagian housekeeping juga bertanggung jawab atas penjualan kamar, karena menjadikan tamu senang dan memiliki keinginan kembali untuk menginap di hotel tersebut. Oleh karena itu semua ruangan-ruangan umum dan kamar-kamar harus dijaga dalam keadaan bersih, indah, dan nyaman. Demikian juga dengan keamanan dan perlengkapan harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Konsep housekeeping (tata graha) sebenarnya begitu sederhana, tetapi bila besarnya rumah tangga yang hendak diurus dari berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kamar serta jumlah area umum, maka beban tugas yang harus dipikul menjadi kompleks. Untuk itu


(13)

dibutuhkan pendekatan secara organisasi yang baik dan pemahaman teknis agar bagian housekeeping dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

2.2 Ruang Lingkup Housekeeping

Housekeeping departemen merupakan salah satu departemen yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menyiapkan kamar termasuk bagian merawat kamar hotel agar kondisinya tetap baik. Kamar yang sudah dipersiapkan adalah kamar yang dapat dijual oleh Front Office Department. Dengan demikian persiapan kamar merupakan syarat mutlak sebelum dijual kepada tamu

Adapun yang menjadi ruang lingkup operasional housekeeping di dalam suatu hotel adalah sebagai berikut :

2.2.1 Kegiatan Membersihkan Area Umum

Tugas pokok dari pada kegiatan ini adalah menjaga kebersihan, kerapian, keindahan, dan kenyamanan seluruh area hotel, baik yang ada diluar gedung, maupun yang ada di dalam gedung, kecuali kamar tamu. Area umum ini meliputi pembersihan :

1. Parking area 7. Lobby

2. Swimming Pool

3. Toilet

4. Office

5. Restaurant

6. Coridor


(14)

Pemeliharaan parking area ( tempat parkir ) bagi para tamu dan karyawan merupakan salah satu yang sangat penting, karena parking area adalah bagian di luar gedung yang selalu tampak sebelum kita memasuki hotel.

2. Swimming Pool

Swimming pool (kolam berenang ) merupakan salah satu fasilitas hotel bagi tamu untuk tempat bersantai, baik sendiri ataupun bersama keluarga. Swimming pool ini airnya harus diganti dan juga diberi obat agar kuman-kuman dalam air tersebut mati.

3. Toilet

Pemeliharaan kebersihan toilet tamu dan karyawan adalah sangat penting sebab pemeliharaan toilet yang benar dan tepat akan memberikan perlindungan kesehatan kepada tamu maupun kepada karyawan hotel tersebut. Kebersihan toilet di hotel merupakan gambaran bahwa hotel tersebut bersih dan higienis.

4. Office

Kegiatan membersihkan office dilakukan houseman pada sore hari setelah kantor tutup. Hal tersebut dilaksanakan agar tidak menggangu karyawan yang sedang bekerja. Kegiatan ini meliputi membersihkan meja dan kursi dengan cara dusting, membuang sampah dan membersihkan asbak, membersihkan lantai dan memvacuum karpet.


(15)

Pembersihan restaurant meliputi pembersihan lantai, karpet, jendela, meja dan kursi. Lantai dibersihkan secara rutin dan pada waktu-waktu tertentu diadakan pencucian karpet, untuk lantai keras perlu dimopping, kaca atau jendela dibersihkan dengan glass wiping.

6. Coridor

Kegiatan membersihkan koridor atau karpet secara rutin dengan cara mopping dan vaccum cleaning dan membersihkan tempat-tempat sampah.

7. Lobby

Lobby merupakan salah satu areal yang sangat ramai dengan tamu hotel yang keluar masuk sehingga pembersihan rutin di areal ini mutlak dilakukan. Kegiatan pembersihan lobby meliputi hal-hal berikut yaitu pembersihan menyeluruh secara lengkap.

2.2.2 Kegiatan Membersihkan Kamar

Membersihkan kamar adalah kegiatan utama, baik untuk kamar yang dijual maupun untuk dihuni. Kegiatan yang dilakukan adalah pemeliharaan kamar-kamar tamu hotel, keindahan dan kenyamanan tamu hotel serta mempersiapkan kembali kamar hotel dengan fasilitas yang ada di kamar tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan oleh Room boy atau Room maid yang berada di bawah tanggung jawab Room section.


(16)

Seksi linen ini sangat penting peranannya dalam operasional hotel karena mempunyai tanggung jawab atas semua lena hotel tersebut. Keluar masuknya linen dari bagian lain diatur oleh seksi ini :

Tugas utama dari seksi ini adalah :

Mengatur masuk dan keluarnya linen dari departemen lain Memilah-milah linen yang akan dicuci sesuai jenis, warna Mengirim linen yang kotor ke laundry untuk di cuci Menerima linen yang sudah bersih dari laundry

Menyimpan linen berdasarkan jenis serta merawatnya.

Disamping itu seksi ini juga bertanggung jawab atas semua uniform karyawan, baik penukaran uniform lama ke uniform yang baru, maupun mencucikan uniform ke laundry, menerima uniform yang bersih dari laundry, serta menerima uniform yang bersih dari laundry dan merawatnya.

2.2.4 Laundry

Laundry merupakan perhatian yang sangat besar baik dari pihak manajemen maupun tamu. Adalah kewajiban hotel untuk menyediakan fasilitas laundry yang memadai demi kepuasan para tamu. Kegiatan dibagian ini adalah pencucian semua linen yang kotor dari departemen yang lain di hotel, serta kegiatan pencucian pakaian-pakaian tamu yang ingin pakaiannya dicuci. Pelayanan cucian untuk tamu ini mendapatkan pendapatan tersendiri bagi hotel.

Bagian laundry berada dibawah naungan Departemen Housekeeping yang dikepalai oleh Executive Housekeeper. Jika di pahami definisi laundry secara umum yaitu:


(17)

(suatu usaha yang bersifat dagang untuk mencucikan pakaian-pakaian atau linan-linan) 2. A room or an area, as in a house, for doing the wash.

(suatu ruangan atau suatu daerah, di dalam suatu rumah untuk melakukan kegiatan pencucian) Adapula definisi lain dari laundry adalah proses pencucian dengan menggunakan media pembasahannya dengan air, dalam arti bahwa tekstil tersebut akan basah terkena air. Kemudian pengertian tentang bagian laundry dalam hubungannya sebagai bagian dari keorganisasian dalam industri perhotelan yang bernaung di bawah Departemen Housekeeping di dalam hotel-hotel besar terdapat kelompok kerja yang karena luas dan besarnya tanggung jawab kelompok tersebut merupakan departemen tersendiri setaraf dengan departemen-departemen lainnya, misalnya bagian laundry (bagian binatu dan dry cleaning).” Dapat juga diartikan bahwa laundry adalah merupakan: “bagian hotel yang bertanggung jawab terhadap pencucian, baik pencucian pakaian tamu, seragam karyawan maupun linan-linan hotel.

Setelah mengetahui pengertian-pengertian diatas tentang laundry secara umum dan juga hubungannya dengan Departemen Housekeeping maka dapat disimpulkan bahwa laundry adalah sebuah usaha dan bagian dalam hotel yang tugasnya adalah bertanggung jawab pada kebersihan pakaian tamu, linan-linan hotel, seragam karyawan yang diserahkan kepadanya. Kemudian untuk mengenal pengertian yang lebih mendalam mengenai laundry maka diperlukan adanya pengertian lain tentang laundry sebagai bagian dari Departemen Housekeeping itu sendiri meliputi tugas dan tanggung jawab lebih mendetil, dan lain-lain.


(18)

Tugas dan tanggung jawabnya adalah untuk mengurus dan memelihara area tanaman-tanaman dan bunga-bunga yang terdapat di dalam hotel maupun di luar hotel. Kegiatan ini dilakukan setiap hari agar tanaman tersebut terlihat indah.

2.2.6 Kegiatan Housekeeping Office

Pelaksanaan kegiatan di bagian ini meliputi mengurus segala kegiatan-kegiatan administrasi housekeeping yang ada dihotel dan orang-orang yang bekerja pada bagian ini disebut office clerk.

2.3 Hubungan Housekeeping dengan Departemen Lain

Di dalam suatu hotel operation terdapat banyak departemen yang saling terkait dengan yang lain. Tiap-tiap departemen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, dan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri tanpa bantuan departemen lain. Begitu juga dengan bagian housekeeping, hubungan kerjasama dengan bagian-bagian yang lainnya tidak dapat diabaikan oleh departemen ini. Tanpa adanya dukungan dari departemen lain housekeeping tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kerjasama itu harus terus dikembangkan sehingga semua masalah atau kendala operasional yang dihadapi oleh bagian housekeeping dapat diselesaikan dengan mudah.

Kerjasama housekeeping dengan departemen lain meliputi :

1. Housekeeping Department dengan Front Office Department

Kedua departemen ini sering digabung dalam “ Room Divison “ karena keduanya mempunyai kepentingan yang sama. Housekeeping department menyiapkan kamar-kamar yang


(19)

akan ditempati oleh tamu, sedangkan Front Office Departement menjual kamar-kamar yang sudah disiapkan oleh Housekeeping Department kepada tamu.

Agar jelas bentuk kerjasama yang dijalin antara Housekeeping Department dengan Front Office Department, maka yang dilakukan Front Office Department adalah :

Mengirim “ Holding Reservation “, yaitu daftar kamar-kamar yang sudah dipesan, atau jumlah kamar yang sudah dipesan oleh tamu dalam satu periode.

Mengirim daftar blocking rooms, yaitu daftar kamar yang sudah dipesan untuk hari ini. Mengirimkan daftar perubahan-perubahan kamar baik yang sudah dipesan maupun yang suda h ditempati oleh tamu.

Mengirimkan daftar tamu yang ada di hotel. Mengirimkan daftar tamu VIP

Memberikan ED list ( Expected Departur ) yaitu daftar tamu yang akan check out hari ini.

Melaporkan “ complaint “ tamu tentang kondisi kamar

Sedangkan hal-hal yang dilakukan oleh Housekeeping Department adalah : Menyiapkan kamar-kamar yang akan ditempati oleh tamu

Membuat Housekeeping Report untuk Front Office Department

Melaporkan kepada Front Office Department kamar-kamar yang sudah Vacant, siap dipakai atau siap untuk dijual (Ready For Sale).

Melaporkan kamar-kamar yang rusak, sedang dilakukan ‘ General Cleanings ‘ (pembersihan total)


(20)

2. Housekeeping Department dengan Food and Beverage Department Food and Beverage Department :

Menyediakan makan dan minum bagi seluruh karyawan housekeeping Memasang dinner set di dalam kamar-kamar yang memerlukan

Mengambil alat makan minum yang dipakai tamu di dalam kamar ataupun koridor, dan floor area lainnya.

Mengirim “Banguet Even Order” kepada housekeeping untuk membuat lay out di dalam Banguet Hall atau Meeting Room

Meminta bantuan housekeeping menambah meja dan kursi di Restauran, serta menguranginya jika tidak diperlukan lagi

Memberitahu housekeeping agar membuka lay out serta membersihkan ruangan jika event sudah selesai

Membuat dan memasang Room Serive Menu di kamar-kamar tamu Yang dilakukan Housekeeping Department adalah :

Menyediakan, merawat dan menyimpan linen supplies yang digunakan Food and Beverage Department seperti :

1. Taplak meja ( table cloth ) 2. Serbet makan ( napkin )

3. Alas meja di bawah taplak ( multon )

Membantu waiter/waitrees Room Service memasukkan hidangan ke dalam kamar tamu Melaporkan kepada room service bila ada barang-barang ( sendok, piring, gelas dan lain-lain ) yang dipakai oleh tamu agar segera diambil


(21)

Ikut menjaga keamanan milik Food and Beverage Department yang digunakan di kamar-kamar tamu

Menyampaikan kepada Room Service, bila ada pemesanan makanan dan minuman dari tamu

Memasang Room Service Menu di kamar-kamar tamu

Membantu Food and Beverage Department membuat lay out di Banguet Hall

Membantu memasang/membuat dekorasi didalam ruangan-ruangan tertentu bila akan diadakan acara.

3. Housekeeping Department dengan Engineering Department

Engineering Department :

Perbaikan terhadap mesin-mesin yang digunakan oleh Housekeeping Department,

Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki oleh Housekeeping Department berdasarkan Wo ( work order ) yang diterima

Memasang alat-alat mesin sebagai saranan kerja Housekeeping Department

Memberitahukan cara-cara mengoperasikan alat-alat tersebut serta cara perawatannya Memasang perlengkapan untuk acara-acara rapat, pertemuan dan lain-lain

Meminjamkan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan tamu baik di dalam kamar maupun di ruang pertemuan

Housekeeping Department :

Melaporkan kerusakan-kerusakan yang terjadi di lingkungan kerja Housekeeping Department seperti kerusakan alat-alat kerja, mesin-mesin dan lain-lain.


(22)

Membuat dan mengirimkan WO ( work order ) kepada Engineering Department untuk perbaikan kerusakan, membuatkan sarana kerja yang diperlukan oleh Housekeeping Department

Membuat WO ( work order ) untuk pengecatan ulang baik di kamar-kamar tamu maupun di tempat-tempat lainnya.

Meminta engineering untuk pemasangan perlengkapan-perlengkapan yang menggunakan tenaga listrk.

4. Housekeeping Department dengan Accounting Department

Accounting Department :

Memberikan gaji kepada seluruh karyawan Housekeeping Department termasuk dengan tunjangan-tunjangan yang ada

Membayar uang lembur kepada karyawan yang melakukan kerja lembur

Mengeluarkan dana untuk pengadaan barang-barang keperluan Housekeeping Department

Mengeluarkan dana investasi Housekeeping Department Menyediakan uang untuk seragam karyawan

Membayar asuransi karyawan, baik asuransi kesehatan maupun asuransi kecelakaan kerja Memberikan kwitansi pembelian barang-barang yang diminta Housekeeping Department, kepada Executive Housekeeper untuk ditandatangani


(23)

Housekeeping Department :

Membuat laporan penggunaan bahan-bahan pembersih untuk kamar-kamar tamu, public area maupun laundry

Melaporkan tentang penggunaan guest supplies di kamar-kamar

Melaporkan bila ada barang-barang hotel yang rusak maupun terbawa oleh tamu, serta diberikan kepada tamu sebagai cinderamata, sebagai laporan penyusutan barang, agar dapat dimasukkan ke dalam program pengadaan barang lagi

Memberikan laporan hasil inventarisasi barang-barang/alat-alat yang digunakan Housekeeping Department

5. Housekeeping Department dengan Purchasing Department

Purchasing Department :

Menerima PR ( Purchase Requesition ) dari Housekeeping Department yang telah disetujui oleh Accounting Department, untuk pembelian barang-barang yang dibutuhkan. Membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh Housekeeping Department baik keperluan kantor maupun keperluan kerja lainnya

Membeli perlengkapan yang diperlukan untuk kamar-kamar tamu

Memberitahukan kepada Housekeeping Department, bila pesanan barang-barang sudah datang

Mengirim barang-barang yang telah datang beserta daftar nama barang, maupun jumlah tiap barang

Memberitahukan kepada Housekeeping Department bila ada barang-barang yang belum terbeli karena stock habis


(24)

Housekeeping Departement:

Membuat PR ( Purchasing Requesition ) kepada Purchasing Department untuk membelikan barang-barang keperluan Housekeeping Department

Mengirimkan PR ( Purchasing Requesition ) untuk guest supplies serta cleaning supplies Mengirimkan daftar nama-nama barang yang akan dibeli beserta spesifikasi tipe barang Menerima dan meneliti barang-barang yang sudah dibeli, sesuai dengan spesifikasi masing-masing

Menanyakan apakah barang-barang yang belum terbeli sudah ada

6. Housekeeping Department dengan Store Department

Store Department :

Menyimpan semua barang-barang yang telah dibeli Purchasing Department, diterima dan diperiksa bagian penerima barang

Menerima SR ( stock requisition ) dari Housekeepig Department

Menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan oleh Housekeeping Department, sesuai dengan SR ( stock requisition )

Mencatat barang-barang yang dikeluarkan untuk Housekeeping Department dalam Stock Card

Membuat laporan penggunaan barang-barang oleh Housekeeping Department baik secara harian, minggua n maupun bulanan

Melaporkan kepada Housekeeping Department tentang persediaan barang yang sudah menipis.

Memberitahukan kepada Housekeeping Department tentang barang-barang yang sudah habis


(25)

Housekeeping Department :

Membuat SR ( stock requisition ) untuk pengambilan barang di gudang

Membuat laporan tentang penggunaan barang, terutama guest supplies yang dibutuhkan tamu dalam kamar seharian, mingguan dan bulanan

Membuat laporan tentang pemakaian cleaning supplies setiap hari, minggu dan bulanan Menindaklanjuti laporan store keeper membuat PR ( purchase requisition ) kepada bagian pembelian barang-barang yang hampir habis/persediaan hampir menipis

7. Housekeeping Department dengan Personnel Department

Personal Department :

Melakukan pemanggilan karywan, seleksi screening, serta menempatkannya

Memberikan pelatihan, kursus-kursus untuk pengembangan SDM, khususnya untuk Housekeeping Department

Memberikan Job description kepada Housekeeping Department sebagai acuan untuk tugas yang akan dilaksanakan

Memberikan House Rule ( tata tertib peraturan-peraturan kepegawaian ) kepada karyawan Housekeeping Department, dimana didalamnya terdapat larangan-larangan, hak dan kewajiban bagi setiap karyawan

Memberikan penilaian kepada karyawan mengenai kualitas karyawan, hasil kerjanya, loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan


(26)

Housekeeping Department :

Mengajukan penambahan karyawan bila diperlukan

Mengusulkan kenaikan gaji, jabatan, golongan bagi karyawannya Memberikan jadwal kerja karyawan Housekeeping Department Melaporkan karyawan yang melakukan kerja lembur

Mensosialisasikan House Rule kepada seluruh karyawan Housekeeping Department Melaporkan absensi karyawan Housekeeping department setiap bulan

Menyampaikan pengumuman, instruksi, mengenai kebijakan dari management kepada karyawan Housekeeping Department.


(27)

BAB III

TINJAUAN UMUM MENGENAI HOTEL BEST WESTERN ASEAN INTERNATIONAL

3.1 Sejarah berdirinya Hotel Best Western Asean Internasional

Hotel Best Western Asean Internasional berasal dari nama sebuah restoran, yaitu Asean Seafood Restaurant. Mengingat perkembangan pariwisata di Sumatera Utara, maka dengan adanya penelitian dan studi banding dari pihak manajemen, bahwa lokasi ini dianggap sesuai untuk dibangun sebuah hotel bertaraf internasional.

Dengan melihat kondisi sekarang ini dengan prospek bisnis dibidang perhotelan yang sangat menjanjikan untuk masa yang akan datang maka Bapak Fenly Sutanto (alm) seorang pengusaha yang memutuskan untuk membangun sebuah hotel berklasifikasi bintang 4 (****) yang bertaraf internasional.

Maka pada tahun 1990 pemilik dari Hotel Best Western Asean Internasional mengajukan permohonan izin sementara kepada Dirjen Pariwisata di Jakarta. Dengan restu Dirjen Pariwisata mengeluarkan Surat Izin Sementara Nomor Keputusan 05/ISUH/V/DIR/DO tertanggal 28 Mei 1990 yang berlaku selama 3 tahun sebagai awal pembangunan hotel ini. Serta didukung oleh Gubernur KDH Tkt 1 Sumatera Utara dengan izin prinsip untuk membangun hotel berbintang 3 di jalan Glugur By Pass No. 5 Medan yang tertuang dalam Surat Keputusan 556.2/23144 tertanggal 4 September 1991.

Dengan ini pemilik hotel tersebut meneruskan permohonan izin kepada Dinas Tata Kota dan dikeluarkan Surat Keterangan Situasi Bangunan No. 556.2/4529/10/501/91. setelah ini kami memohon kepada Walikota Kotamadya Tkt II Medan c/q. Kepala Dinas bangunan dan dikeluarkan Surat Izin Mendirikan Bangunan No. 074/645/MB/712/1992.


(28)

Pada tanggal 28 Desember 1995 diresmikan secara kolektif di Jakarta oleh Presiden RI dengan predikat Bintang 4 maka hotel Best Western Asean Internasional melaksanakan Soft Opening dengan nama Hotel Best Western Asean Internasional.

Hotel Best Western Asean International terletak di jantung kota Medan tepatnya di jalan H. Adam Malik No. 5 yang sebelumnya dikenal dengan jalan Glugur By Pass. Berlokasi di kawasan pusat perbelanjaan, kawasan industri dan hiburan yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 15 menit dari Polonia Airport dengan jarak ± 4 km.

Dilihat dari lokasi, arsitektur maupun interiornya Hotel Best Western Asean Internasional di klasifikasikan ke Bussiness Hotel. Berdiri diatas tanah seluas 4.040 m2 dengan ketinggian 8 lantai dan jumlah kamar sebanyak 192 kamar ditambah fasilitas-fasilitas pendukungnya merupakan bangunan termegah di lokasi tersebut dan merupakan daerah yang strategis sebagai pendukung salah satu daya tarik bagi businessman maupun wisatawan mancanegara karena letak hotel ini mudah untuk mendapatkan fasilitas transport ke Kawasan Industri Medan maupun angkutan Laut Belawan.

Dari awal operasi dengan taraf Soft Opening secara bertahap pembangunan jumlah kamar dimulai dengan 78 kamar dan sampai pada saat ini sudah bisa mengoperasikan 192 kamar, dengan rincian sebagai berikut:

Superior Room : 169 kamar

Deluxe Room : 10 kamar

Family Room : 10 kamar

One Bed Room Suite : 3 kamar


(29)

Superior Room : 176 kamar

Executive Room : 31 kamar

Deluxe Room : 10 kamar

One Bed Room Suite : 10 kamar

Executive Suite : 2 kamar

Regency Suite : 1 buah terdiri dari 2 kamar tidur

Sehingga jumlah keseluruhan 230 kamar dengan 395 tempat tidur. 3.2 Klasifikasi Hotel

Yang dimaksud dengan klasifikasi hotel adalah suatu sistem pengelompokan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan-tingkatan berdasarkan ukuran penilaian sesuatu.

Hotel Best Western Asean Internasional merupakan salah satu hotel berklasifikasi

bintang 4 (****) yang ada di kota Medan setelah Danau Toba Internasional, Hotel Tiara Medan, Hotel Polonia dan Novotel Soechi. Dimana sertifikat golongan kelas hotel tersebut di pasang di bagian kantor depan (front office) yang mudah dilihat oleh tamu.

Adapun Hotel Best Western Asean Internasional dapat diklasifikasikan atas beberapa kriteria, yaitu :

1. Ditinjau dari system penerapan kamar (Type of Plan)

Best Western Hotel Asean Internasional menerapkan system Continental Plan yaitu

penjualan kamar yang sudah termasuk Breakfast.


(30)

Best Western Asean Hotel Internasional mempunyai 192 kamar secara keseluruhan, 230 yang sedang direncanakan. Oleh sebab itu, ditinjau dari jumlah kamar Best Western Hotel Asean Internasional termasuk kedalam Above Average hotel.

3. Ditinjau dari lamanya tamu yang menginap (Length of Stay)

Lama tamu yang menginap (length of guest stay) di Hotel Best Western Asean Internasional adalah rata-rata dua sampai tiga hari. Ditinjau dari lama tamu yang menginap hotel ini digolongkan sebagai Semi Residential Hotel dan kebanyakan tamu yang menginap adalah tamu yang digolongkan sebagai Business dan Tourist.

4. Berdasarkan Lokasi

Jika ditinjau dari segi lokasinya maka hotel ini dapat digolongkan ke dalam klasifikasi City Hotel, karena lokasinya yang terletak di tengah kota.

3.3 Fasilitas yang dimiliki Hotel

Hotel Best Western Asean Internasional pada saat ini masih dalam situasi penambahan bangunan, dalam rangka meningkatkan klasifikasi bintang dan peningkatan serta pelayanan. Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan di dalam kamar hotel, adalah:

a. Untuk tipe Superior Room

Jumlah Superior Room di Hotel Asean Internasional adalah 169 kamar yang siap untuk dijual, fasilitas-fasilitas yang dimiliki adalah:

- Double Bed - Musik

- Twin Bed - Hot and Cold Water - Telepon Operator - Carpet

- Telepon IDD - Water Jug


(31)

Parabola dan Radio - 1 buah Map, bolpoint, 8 lembar

- AC (Air Conditioner) memo pad

- Bath Tub Shower - Luggage Rack

- Soap, shampoo, sisir - Keranjang Sampah

- Toilet tissue, Tooth Brush - Peralatan Ibadah

- Shower Cup - Mineral Water

- Bath towel, Hand towel, - Fire Escape Plan

Face towel - Hotel Directory of Service menu

- Korek api dan astray - Guest comment Slip

- Kertas surat dan amplop - Mini bar

- Shoes Mit - Snack Basket

- Coffee table & Armchairs - Dresser Mirror, dresser table,

- Flower Vase dresser Chai

b. Untuk tipe kamar Deluxe

Memiliki 10 kamar yang siap untuk dijual, fasilitasnya hampir sama dengan Superior hanya saja ada sedikit penambahan, yaitu:

- Bidet - Hair Dryer - Water Coffe Urn - Write Table

c. Untuk Tipe kamar Familiy

Tersedia 10 kamar yang siap dijual, fasilitas yang dimiliki hampir sama dengan tipe kamar yang lain, hanya saja pada kamar ini disediakan oleh pihak hotel extra bed, yang


(32)

pemakaiannya tidak dikenakan biaya. Dan dikamar ini terdapat connecting door untuk ke kamar sebelahnya.

d. Untuk tipe kamar Suite

Tersedia 3 kamar yang siap untuk dijual, dan terdapat penambahan fasilitas seperti: - Living Room

- 2 Buah TV - Magazine - Newpaper - Fruit Basket e. Bar dan Restoran

1. Anggrek Coffee House

Terletak pada lantai dasar dengan luas 275 m2, yang terdiri dari 30 meja dan 124 kursi. Menyajikan menu international dengan pelayanan cepat, dibuka 24 jam. Dan makanan yang diandalkan di Coffee Shop adalah Sop Buntut dan Chocken Rice.

2. Royal Palace Chinnese Restaurant

Terletak dilantai dasar dan menghadap ke jalan Waringin keadaannya sangat tenang, dapat menikmati makan siang dan makan malam bersama keluarga dengan kapasitas 150 kursi. Untuk Wedding party, pada siang hari dibuka pada pukul 11.00 WIB – 15.00 WIB dan pada malam hari di buka pukul 18.00 WIB – 22.00 WIB.

3. Lobby Lounge

Dibuka setiap hari, yang dimulai pada pukul 10.00 WIB pagi sampai dengan pukul 01.00 WIB, yang terletak di lantai dasar seberang lobby dan dapat bersantai


(33)

menikmati minuman kegemaran serta mendengar musik yang dinyanyikan oleh artis-artis kesayangan dari dalam maupun luar negeri.

4. Rainbow Karaoke

Tempat menyalurkan bakat untuk menyanyi sambil berkumpul dengan teman-teman dan menikmati minuman.

5. Room Service

Dengan pelayanan cepat siap untuk menerima pesanan dari kamar, dibuka selama 24 jam.

6. Perkantoran

Terletak di lantai dasar bersebelahan dengan coffe house. Ada 6 ruangan yang dipergunakan segala macam kegiatan business dengan ukuran 3,8 m2 x 7,5 m2 = 26,78 m2

Dilengkapi dengan fasilitas telephone dan Central Air Conditioning. Dapat disewa untuk usaha/ bisnis yang cocok untuk kalangan executive karena letaknya sangat strategis.

7. Bussiness Center

Ruangan ini terletak di lantai dasar berdekatan dengan perkantoran. Dapat membantu tamu-tamu yang memerlukan faximile, internet serta surat menyurat yang dilayani oleh seorang sekretaris yang cukup berpengalaman.

8. Swimming Pool

Dapat dipergunakan untuk anak-anak dan dewasa dengan kedalaman 1 meter dan 2 meter yang terletak di lantai 1 dengan luas keseluruhan 305 m2.


(34)

Menikmati fasilitas kebugaran di ruang aerobic dengan peralatan yang lengkap untuk fitness. Serta mendapatkan fasilitas lain yang dilengkapi dengan sauna, steam dan

Jacuzzi guna menanggulangi rasa stress melalui panduan dari pemandu spesialis

bertaraf internasional yang terlatih.

10.Funtion Room (Crystal Room)

Terletak di lantai 1 dengan luas seluruhnya 256 m2 yang dapat dipergunakan untuk rapat dan disediakan menurut kebutuhan yang digunakan atau diperlukan. Ruangan dapat di bagi 4 ruangan dengan partisi setiap ruangan ukuran 8 x 10 m ; U shape 20 sampai 30 orang dan bentuk Theater secara keseluruhan dapat digunakan untuk 240 orang.

11.Foyer Function (Royal Room)

Ruangan ini bersebelahan dengan Crystal room dengan luas kira-kira 220 m2 dapat dipergunakan untuk arisan, cocktail dan secara resmi lainnya. Dapat menampung sebanyak 30 orang.

12.Basement

Di lantai paling bawah dapat menampung kendaraan roda 4 sebanyak 60 buah dan 100 buah kendaraan roda 2. untuk parkir pintu masuk melalui Jalan Haji Adam Malik dan keluar melalui jalan Waringin.

13.Massage (Volvo)

Massage (volvo) ini terletak di Basement dan dapat dinikmati fasilitasnya oleh tamu. 14.Guest Lounge ( Sumatra Coffe )

Guest Lounge ( Sumatra Coffe ) ini terletak disebelah anggrek Coffeshop dan disini tamu dapat merasakan berbagai kenikmatan racikan kopi.


(35)

3.4 Struktur Organisasi Hotel

Sebagaimana berdirinya sebuah badan usaha komersil, maka Hotel Best Western Asean

Internasional juga dikelolah berdasarkan struktur organisasi yang pada umumnya meliputi

pengelompokkan bidang kerja antara atasan dengan bawahan. Secara keseluruhan bidang-bidang kerja yang ada di Hotel Best Western Asean Internasional dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu:

1. Front of The House adalah bidang kerja yang menyangkut segala kegiatan dan aktifitas

yang berhubungan dengan tamu.

2. Back of The House adalah bidang kerja yang menyangkut segala kegiatan tidak langsung

berhubungan dengan tamu.

Maka untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi dan bidang kerja yang ada pada Hotel Asean Internasional adalah Sebagai berikut :

Personalia

Marketing Departemen Front Office Departemen Housekeeping Departemen Food & Beverage Departemen Enggineering Departemen Accounting Departemen

Purchasing & Store Departemen Security


(36)

BAB IV

KINERJA SECTION LAUNDRY TERHADAP TINGKAT KEPUASAN TAMU DI HOTEL BEST WESTERN ASEAN INTERNASIONAL MEDAN

4.1

Berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya, bagian laundry mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mendukung operasional pelayanan hotel kepada tamu. Pelayanan ini meliputi hal-hal berikut:

a. Pencucian linen yang dipergunakan di food and beverage, yaitu table cloth, napkin, table mat.

b. Pencucian linen yang dipergunakan di kamar-kamar, yaitu sheet, pillow case, blanket, towel, dan bed cover.

c. Pencucian seragam semua karyawan yang meliputi jas, kemeja, celana, baju, celemek, dan lainnya.

d. Cucian tamu hotel (guest laundry), yaitu pakaian-pakaian tamu yang menginap di hotel. Pelayanan ini meliputi:

(1) dry cleaning (2) laundry, dan (3) pressing.

e. One side laundry counter, yaitu pelayanan pencucian pakaian, linan dan lainnya yang berasal dari luar hotel.


(37)

Jika kita lihat dari bentuk pelayanan laundry, keberadaan seksi-seksi di binatu/laundry sangatlah penting karena sangat mendukung operasional bagian binatu. Dengan adanya seksi-seksi ini maka pekerjaan di laundry dapat dibagi-bagi sesuai dengan seksi-seksi masing-masing, sehingga semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat dan pelaksanaan tugas itu sendiri menjadi lebih efektif . Seksi-seksi yang ada di bagian laundry adalah sebagai berikut:

1. Seksi Kantor Binatu (Laundry Office)

Seksi ini bertanggung jawab atas kelancaran tugas dan administrasi di binatu. 2. Seksi Counter

Seksi ini bertanggung jawab atas kelancaran penerimaan dan pengembalian cucian bersih kepada tamu luar hotel yang mencuci outside laundry counter.

3. Deliver Valet (Pengambil Cucian)

Deliver adalah petugas yang bertanggung jawab atas pengambilan cucian cucian kotor ke laundry dan pengiriman cucian bersih kepada tamu di kamar. Semua cucian yang diantar harus sesuai dengan laundry list (daftar laundry).

4. Order Taker (Pengambil Pesanan)

Petugas ini bertanggung jawab atas order permintaan pencucian dari tamu lewat telepon. Setelah order taker menerima permintaan dari tamu maka order taker mencatat pada order taker mencatat pada order taker book dan memberitahukan kepada valet agar mengambil cucian tersebut.

5. Checker (Pengecek)

Petugas ini bertanggung jawab memeriksa jumlah dan jenis cucian agar sesuai dengan laundry list.


(38)

6. Marker (Penyortir)

Seksi ini bertanggung jawab memberi tanda/kode pada cucian agar cucian tersebut mudah penanganannya saat pengembalian serta tidak terjadi kesalahan.

7. Washer (Pencuci)

Seksi ini bertanggung jawab pada pencucian pakaian yang dilakukan secara laundry yaitu menggunakan air dan obat pencuci.

8. Dry Cleaning (Pencucian secara kering)

Seksi ini bertanggung jawab pada pencucian yang dicuci secara dry cleaning . 9. Ironer (Penyetrika linen-linen)

Seksi ironer adalah seksi yang bertanggung jawab pada penyetrikaan cucian yang berbentuk lembaran, seperti sprei, sarung bantal, taplak meja, dan serbet.

10. Finisher (Penyelesai)

Finisher adalah seksi yang bertanggung jawab menyelesaikan pengepresan dan penyetrikaan pakaian tamu setelah selesai dikeringkan. Bila ada cucian yang belum bersih dan belum sempurnamaka akan dikembalikan oleh seksi finisher untuk dicuci ulang.

11. Presser (Penyetrika)

Presser adalah seksi yang bertanggung jawab pada penyetrikaan cucian yang menggunakan setrika maupun setrika pres.


(39)

4.2

Oleh karena besarnya tanggung jawab laundry baik kepada tamu maupun hotel maka pihak laundry perlu bekerja sama dengan bagian-bagian lain di hotel yaitu :

a. Engineering (Mesin-mesin)

Engineering adalah bagian yang mensuplai penggunaan listrik, air, uap panas serta pemeliharaan dan perbaikan alat-alat, dalam hal ini adalah alat-alat yang mendukung operasional laundry.

b. Purchasing (Pembelian)

Bagian yang membeli kebutuhan alat dan obat-obat pencuci yang dibutuhkan laundry. Misalnya:

(1) laundry bag (tas laundry); (2) laundry list (daftar laundry) (3) obat-obatan pencuci;

(4) hanger (gantungan pakaian); dan (5) plastik pembungkus.

c. Tata Graha (Housekeeping)

Hubungan kerja bagian laundry dengan tata graha terutama menyangkut pengambilan dan pengiriman cucian tamu. Selain itu, tata graha adalah bagian atau seksi yang paling banyak


(40)

menggunakan linen terutama untuk kamar-kamar, sehingga masalah pencucian linen menjadi tanggung jawab bagian laundry pula.

d. Personalia

Hubungan kerja antara bagian laundry dan personalia adalah menyangkut kepegawaian,misalnya gaji karyawan, pengadaan karyawan, pembayaran lembur, pengangkatan karyawan, dan sebagainya.

e. Food and Beverage

Bagian yang juga banyak menggunakan linen . Misalnya: (1) table cloth (taplak meja),

(2) table mat (lap meja), dan (3) napkin (kain serbet).

4.3 – obat P B L

Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, bagian laundry memerlukan mesin-mesin yang berhubungan dengan pencucian. mesin-mesin-mesin-mesin itu adalah sebagai berikut:

a. Marker Machine (Mesin Pemberi Tanda)

Marker machine adalah mesin yang bekerja secara otomatis, memberi tanda pada cucian tamu. Mesin ini dapat mencetak nomor kamar, nomor urut pada pita kecil dan menempelkannya pada cucian tamu. Tanda ini untuk menghindari hilangnya cucian milik tamu atau cucian tertukar.


(41)

b. Washing Machine (Mesin Cuci)

Washing machine adalah mesin untuk mencuci pakaian dan linan kotor. Pada proses pencucian digunakan obat pembersih yaitu sabun dan deterjen. Mesin ini secara otomatis menghilangkan kotoran dan membilas dengan air hingga bersih.

c. Extractor Machine (Mesin Pemeras Cucian)

Mesin ini bekerja secara otomatis memeras cucian yang selesai dicuci. Cucian itu menjadi lembab, sehingga mudah dalam proses pengeringan di mesin tumbler (pemeras). Petugas yang menjalankan mesin pemeras cucian ini harus menutup pintunya. Sebelumnya harus ditutup kain penutup (terpal) agar cucian yang diperas tidak keluar.

d. Tumbler Machine (Mesin Pengering)

Mesin ini bekerja secara otomatis mengeringkan cucian-cucian yang sudah diperas. e. Pressing (Setrika Press)

Mesin ini berguna untuk memperhalus dan merapikan cucian. f. Flat Roll Ironer (Setrika khusus linen-linen berbentuk lembaran)

Mesin ini bekerja secara otomatis menyetrika linan-linan hotel, yang merupakan lembaran-lembaran. Misalnya, sheet (sprei), pillow case(sarung bantal), taplak meja, dan napkin (kain serbet).

g. Ironer (Setrika Tangan)

Ironer adalah mesin setrika tangan yang dipergunakan seperti setrika biasa. Mesin ini dihubungkan dengan aliran uap panas sehingga sangat praktis dipakai.

Dalam pencucian, kadang-kadang diperlukan obat pembersih tertentu untuk menolong dalam membersihkan pakaian, misalnya pakaian yang terkena noda-noda tertentu. Obat


(42)

pembersih (chemical) ini terdiri dari liquid soap, deterjen, bleach, dan softener. Berikut adalah penjabaran untuk setiap obat-obat pembersih (chemicals) yang diperlukan diatas yaitu:

a. Liquid Soap (Sabun Cair)

Liquid Soap adalah obat pembersih berupa sabun cair. Penggunaannyadisesuaikan dengan jumlah cucian.

b. Deterjen

Deterjen adalah obat pembersih berupa sabun bubuk. Penggunaannya disesuaikan dengan jumlah cucian.

c. Bleaching (Pemutih)

Bleaching adalah obat pembersih/ pemutih yang digunakan terutama untuk linan putih agar kelihatan lebih cemerlang.

d. Softening (Pelembut)

Softening adalah obat berupa cairan untuk membuat handuk menjadi lembut setelah selesai dicuci.

e. Souring ( penetral )

Souring adalah obat berupa cairan untuk membuat penetral dalam proses pencucian linen.

4.4 - n

Sebelum masuk ke dalam tahap-tahap/proses/siklus laundry, kita pahami terlebih dahulu pengertian proses pencucian itu sendiri yaitu "suatu proses pembersihan suatu benda dengan jalan mengeluarkan atau melepaskan partikel-partikel atau pengotor yang bersangkutan" Kemudian proses pencucian itu sendiri memiliki tujuan yaitu untuk:


(43)

a. Menghilangkan kotoran dan noda yang melekat pada tekstil b. Menjaga agar tekstil terbebas dari kuman

c. Menjaga tekstil agar tetap cemerlang

d. Menjaga agar sifat asli dari tekstil tetap bertahan, misalnya:anyaman, cahaya,warna, dan lain-lain.

e. Mencegah agar tekstil tidak cepat rusak, baik oleh bahan kimia, gerakan mesin, temperatur pencucian, dan lain-lain

proses/siklus operasional laundry secara lengkap adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan semua linen-linen yang kotor dari semua outlet.

Seksi yang bertugas memilah-milah semua linen-linen yang ada kemudian petugas sebisa mungkin meletakkan linen-linen yang ada pada container yang terpisah untuk masing-masing jenis untuk memudahkan proses pengerjaan, sehingga perhatian bagian laundry lebih terfokus pada linan-linan atau pakaian-pakaian yang membutuhkan pre-treatment secepatnya.

2. Sortir

Sewaktu berada di ruang pencucian, linen harus dipilah-pilah berdasarkan jenis dan kesiapannya untuk dicuci. Karena setiap jenis pakaian atau linen membutuhkan temperatur air dan campuran chemical yang berbeda, linen-linen harus hati-hati sebelum dimasukkan ke pencucian.

3. Perhatian pada noda-noda

Sebelum memasukkan linen-linen ke pencucian, perhatian khusus harus pada jenis noda yang sulit untuk dihilangkan sebelum merendam dan memproses lebih lanjut.


(44)

4. Memasukkan

Mesin cuci dan pengering memiliki kapasitas maksimum yang diperbolehkan seperti contohnya adalah sebuah mesin 35-pound memiliki kapasitas kain yang masuk sekitar 35-pound dari kain-kain yang kering.

5. Mencuci/Memeras

Setelah memasukkan semua linan yang sudah dipilah-pilah dan diperhatikan serta yang membutuhkan perhatian khusus maka dicuci dan diperas.

6. Mengeringkan

Cucian yang sudah diperas dan menjadi lembab dipindahkan ke dalam mesin pengering yang disebut tumbler. Dalam mesin ini cucian yang lembab diberi udara panas sehingga cucian menjadi kering.

7. Menyetrika

Cucian yang sudah kering disetrika dengan mesin press, ironer atau flat roll ironer. 8. Melipat

Linen-linen seharusnya dilipat secepatnya setelah pengeringan atau penyetrikaan untuk menghindari lecek.

9. Menyetor/Mendistibusikan ke Outlet masing-masing

Sewaktu linen-linen sudah dilipat dan diusahakan sebisa mungkin tidak terpegang dengan tangan terlalu sering. Linen-linen yang sudah selesai harus dikembalikan ke rak-rak yang sudah tersedia sehingga siap untuk dipakai. Begitu dengan pakaian milik tamu juga harus di kembalikan.

Setelah dari proses diatas bagian laundry harus melakukan persediaan beberapa linen agar pelayan dapat dilakukan secara akurat dan memuaskan. Linen yang diproses di Bagian


(45)

Laundry adalah makanan sehari-hari di dalam operasional di bagian laundry. Hal itu disebabkan karena Linen adalah persediaan perlengkapan kamar atau room supplies yang dikategorikan sebagai barang persediaan yang dapat diolah/diproses kembali (recycled inventory item).

Oleh karena itu persediaan linan berada dibawah tanggung jawab Executive Housekeeper dan biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan serta pemeliharaan linen adalah terbesar kedua di bagian Tata Graha setelah gaji karyawan Sehingga jenis-jenis linen pun ada berbagai macam yang perlu diketahui yaitu:

1. Linen kamar tidur (bed linen) terdiri dari: - Sprei (sheet).

- Sarung bantal (pillow case). - Selimut (blanket).

- Penutup tempat tidur (Bed Cover). - Tilam Kasur (mattress pad). 2. Linen kamar mandi:

- Handuk mandi (bath towel). - Handuk tangan (hand towel). - Handuk muka (face towel). - Alas kaki/keset (bath mat). 3. Linen restoran:

- Taplak meja (table cloth). - Serbet tamu (Guest Napkin). - Tutup nampan (Tray Cloth).


(46)

Kemudian selanjutnya untuk dapat menentukan jumlah persediaan linen kamar itu sendiri akan tergantung pada beberapa faktor sebagai berikut:

1. Frekuensi penggantian linen kamar

Pada umunya hotel-hotel besar selalu mengganti setiap hari seluruh linan pada kamar-kamar yang diisi seperti sprei, handuk dan sebagainya, dengan yang bersih. Oleh sebab itu, hotel-hotel besar akan memerlukan jumlah persediaan linan kamar lebih banyak dibanding dengan hotel kecil yang tidak menggantilinan kamarnya yang diisi setiap hari.

2. Peralatan dan perlengkapan “Laundry”

Peralatan dan perlengkapan pada bagian pencucian (laundry) akan berpengaruh terhadap jumlah persediaan linen. Makin canggih dan lengkap peralatan yang dipakai maka pelaksanaan pencucian dapat diselesaikan dengan cepat. Oleh sebab itu, jumlah persediaan linen dapat lebih banyak atau tersedia dibandingkan hotel yang hanya mempunyai peralatan laundry sederhana.

3. Pemakaian jumlah linen setiap kamar

Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan jumlah persediaan linen kamar adalah jumlah setiap jenis linen yang digunakan/dipasang untuk setiap kamar. Sebagai contoh pemakaian sprei, ada hotel yang menggunakan 3 lembar sprei untuk setiap tempat tidur, sementara itu ada juga hotel yang menggunakan hanya 2 lembar sprei saja.

4. Anggaran yang tersedia

Faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan jumlah persediaan linen kamar adalah anggaran yang tersedia. Berapapun jumlah persediaan linan harus disediakan, bila anggarannya tidak tersedia maka jumlah tersebut tidak terealisir.


(47)

Hal yang terakhir yang perlu untuk dikenal dalam hal persediaan linen juga adalah mengenai PAR Stock untuk Linen itu sendiri. Kata PAR Stock ini digunakan kembali dalam menentukan jumlah persediaan linen kamar. Dalam kaitannya dengan linen, kata “PAR stock” adalah kelipatan jumlah linen (sprei,handuk, selimut, sarung bantal dan sebagainya) yang dibutuhkan untuk seluruh kamar tamu. Contoh: Perhitungan “par stock” penggunaan sprei untuk tempat tidur ganda (double bed), dan setiap tempat tidur menggunakan 3 lembar sprei. Jumlah tempat tidur 250 buah. Jadi 250 “double bed” x 3 lbr. Sprei = 750 lembar (1 par).

4.5

kebijakan adalah suatu rencana atau dasar dari suatu tindakan, pedoman dari suatu prinsip, atau suatu prosedur yang dipertimbangkan secara hati-hati, bijaksana dan berfaedah. Bentuk suatu kebijaksanaan untuk mengelola laundry sebagai sebuah usaha maupun sebagai wadah untuk melakukan usaha mencucikan pakaian oleh Departemen Housekeeping, dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Kebijakan Insourcing Laundry (Valet Service) Kebijakan Insoucing laundry mempunyai nama lain yang biasa dipakai di industri penginapan yaitu “Valet Service” yang artinya adalah “properti penginapan yang dimiliki hampir oleh semua penginapan berkelas yang usahanya adalah menyediakan jasa laundry dan dry cleaning kepada tamu-tamunya dan juga untuk keperluan penginapan itu sendiri.”Kemudian pengertian insourcing secara umum adalah: "dimana perusahaan bukan menyerahkan aktivitas perusahaan lain yang dianggap lebih kompeten, namun justru mengambilatau menerima pekerjaan dari perusahaan lain dengan berbagai motivasi." Dan apabila pengertian Insourcing secara umum diterapkan di bagian laundry maka kebijakan insourcing laundry merupakan kebijakan dari pihak manajemen


(48)

Departemen Housekeeping untuk menyediakan fasilitas yang selengkap mungkin serta memberdayakan sumberdaya-sumberdaya secara optimal untuk mendukung berlangsungnya laundry yang seutuhnya tanpa bergantung kepada pihak lain atau perusahaan laundry lainnya, tentu dengan berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh pihak manajemen itu sendiri. Sehingga yang perlu untuk dijadikan dasar pemikiran dan pertimbangan untuk melakukan insourcing laundry adalah bahwa adanya valet service bisa menjadi rintangan yang besar bagi operasional housekeeping dan sebisa mungkin menyediakan ruang laundry yang memadai. Dan seperti yang diketahui oleh semua orang bahwa setiap keputusan yang diambil selalu mempunyai keuntungan dan kelemahannya. Begitu pula apabila sebuah hotel /penginapan mengambil keputusan untuk insourcing laundry. Perlu diketahui keuntungan insourcing adalah sebagai berikut:

(1) Memiliki kepastian dan kemandirian dalam usaha.

(2) Memiliki rasa percaya diri bagi perusahaan dan menambah kepercayaan kepada masyarakat. (3) Memiliki reputasi besar.

(4) Dapat menjadi partner kerja bagi perusahaan lain. Kemudian kelemahan insourcing adalah sebagai berikut: (1) Menurunkan fokus perusahaan.

(2) Memperlambat keuntungan yang diperoleh dari reengineering. (3) Tidak efisien dan efektif dalam menggunakan sumber daya sendiri. (4) Sulit untuk mengurangi biaya operasi dan mengendalikannya.

Setelah mengenal keuntungan dan kelemahan pada kebijakan insourcing, maka pihak manajemen Departemen Housekeeping, apabila ingin mengambil kebijakan ini harus melalui Tahap-tahap/Proses/siklus laundry yang sudah diterangkan pada sub bab sebelumnya.


(49)

2. Kebijakan Outsourcing Laundry (Contracting Out) Tolak belakang dari kebijakan insourcing. Kebijakan outsourcing, yang secara umum artinya adalah “penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga (contractingout) dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang profesional dan berkelas dunia”. Outsourcing merupakan langkah strategis bagi perusahaan dalam arti mempunyai kontribusi dalam menentukan hidup matinya dan berkembang tidaknya perusahaan.

Hampir sama dengan halnya kebijakan insourcing yaitu mengenai keuntungan dan kelemahannya. Potensi keuntungan dari outsourcing adalah “memperoleh kesempatan mengatur organisasi yang lebih fleksibel untuk melakukan core activities-nya (tugas utamanya)”. Kemudian alasan/dasar pemikiran sebuah perusahaan melakukan outsourcing adalah:

1) Meningkatkan fokus perusahaan

Dengan melakukan outsourcing, perusahaan dapat memusatkan diri pada masalah dan strategi utama dan umum, sementara pelaksanaan tugas sehari-hari yang kecil-kecil diserahkan pada pihak ketiga. Alasan satu ini saja sering kali cukup digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk mengadopsi strategi outsourcing.

2) Memanfaatkan kemampuan kelas dunia

Secara alamiah, spesialisasi pekerjaan seperti yang dimiliki dan dikembangkan oleh para kontraktor (outsourcing provider) mengakibatkan kontraktor tersebut memiliki keunggulan kelas dunia dalam bidangnya. Tentu saja disini diasumsikan bahwa outsourcing diberikan betul-betul kepada kontraktor yang unggul di bidang pekerjaan yang dikontrakkan. Kontraktor ini sering kali dalam mengembangkan spesialisasinya, melakukan R&D, melakukan investasi jangka panjang dalam bidang teknologi dan metodologi serta sumber daya manusia sehingga betul-betul mahir di bidangnya.


(50)

3) Membagi risiko

Apabila semua aktivitas dilakukan oeh perusahaan sendiri, semua investasi yang diperlukan untuk setiap aktivitas tersebut harus dilakukan oleh perusahaan sendiri pula. Perlu diingat bahwa semua bentuk investasi menanggung risiko tertentu. Apabila semua investasi dilakukan sendiri maka seluruh risiko juga ditanggung sendiri. Apabila beberapa aktivitas perusahaan dikontrakkan kepada pihak ketiga maka risiko akan ditanggung bersama pula.

4) Sumber daya sendiri dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain.

Outsourcing memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki secara terbatas tersebut untuk bidang-bidang kegiatan utama, yaitu hal yang paling dibutuhkannya. Sumber daya perusahaan termausk permodalan, sumber daya manusia, dan fasilitas.

5) Memungkinkan tersedianya dana kapital

Outsourcing juga bermanfaat untuk mengurangi investasi dana capital pada kegiatan non core. Sebagai ganti dari melakukan investasi di bidang kegiatan tersebut, lebih baik mengontrakkan sesuai dengan kebutuhan yang dibiayai dengan dana operasi, bukan dana investasi.

6) Menciptakan dana segar

Outsourcing, sering kali dapat dilakukan tidak hanya mengontrakkan aktivitas tertentu pada pihak ketiga, tetapi jua disertai dengan penyerahan/ penjualan/ penyewaan aset yang digunakan untuk melakukan aktivitas tertentu tersebut.


(51)

7) Mengurangi dan mengendalikan biaya

operasi Outsourcing adalah memungkinkan untuk mengurangi dan mengendalikan biaya operasi.

8) Memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki sendiri.

9) Memecahkan masalah yang sulit dikendalikan atau dikelola Mengenai perusahaan yang mengambil keputusan untuk outsourcing sementara waktu. outsourcing sebagai berikut: “Outsourcing is the practise of hiring an outside company to handle all or part of an organization’s data processing activities. In a mainframe outsourcing agreement, the outsources buy their client’s computers and hire almost the client’s employees. Yang artinya, Outsourcing adalah praktek dari menyewa sebuah perusahaan yang berasal dari luar untuk memegang semua atau sebagian dari sebuah proses data kegiatan-kegiatan organisasinya.

Dalam sebuah rangka utama persetujuan outsourcing,orang yang mengoutsourcekan membeli komputer-komputer klien-klien mereka dan menyewa hampir semua karyawan-karyawan milik klien.Outsourcing dapat dijadikan dasar dalam menetapkan standar dalam banyak hal, seperti terhadap tarif gaji karyawan, kebijaksanaan pembelian bahan baku, perhitungan overhead pabrik, dan sebagainya. Disamping itu, outsourcing merupakan alat manajemen yang fleksibel untuk mengambil keputusan maupun menyelesaikan masalah.

Disamping itu adanya keuntungan pada perusahaan yang melakukan outsourcing adalah sebagai berikut:

1. Asset utilization (Penggunaan Modal), artinya dengan melimpahkan sebagian dari proses produksi maka perusahaan memiliki kesempatan untuk mengoperasikan mesin atau fasilitas-fasilitas yang ada untuk tujuan-tujuan lainnya. Dari sini akan dapat ditekan biaya-biaya operasional yang berkaitan dengan pembuatan produk.


(52)

2. Access to greater Expertise and More advanced Technology (Jalan masuk kepada Keahlian yang lebih hebat dan Teknologi yang lebih maju), artinya dengan kemajuan teknologi maka permasalahan industrial yang kompleksakan dapat memberikan manfaat khusus bagi perusahaan, seperti peningkatan pelayanan, pengembangan staff dalam bidang bisnis sehingga mereka akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik.

3. Lower costs (Ongkos yang lebih rendah), yang artinya bahwa Outsourcingbisa menekan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan khususnya dalam bidang efisiensi. Hal ini mudah dimengerti karena dengandilimpahkannya bagian proses produksi keluar, maka beberapa pos biaya bias dihilangkan.

4. Improved Development Time (Memperbaiki Perkembangan Waktu). Bila suatu proyek (bagian dari proses produksi) dilimpahkan pada pihak luar, maka pihak intern perusahaan akan memperoleh banyak pengalaman tentang metode kerja yang lebih baik dan cepat serta dalam hal melakukan efisiensi biaya. Pihak outsourcers-pun dapat membantu perusahaan tentang cara-cara melakukan pekerjaan dengan teknologi baru sehingga pada waktu–waktu berikutnya perusahaan mampu mengembangkan diri.

5. Elimination of Use Peaks and Valleys (Meniadakan Penggunaan Puncak-puncak dan Lembah-lembah (musim yang naik turun). Bagi perusahaan yang usahanya dipengaruhi secara sensitive oleh musim, di mana pada musim regresif volume penjualan akan mengalami penurunan, sedang perusahaan harus tetap memikul fixed costs, maka hal terakhir ini tidak akan menimpa perusahaan apabila telah melakukan outsourcing.

6. Facilitation of Downsizing (Mem-fasilitasi tekanan-tekanan). Apabila situasi perekonomian secara umum mengalami resesi, maka dengan outsourcing perusahaan akan dapat menekan


(53)

pengeluaran-pengeluarannya. Dengan demikian maka perusahaan akan tetap mampu bertahan hidup di tengah situasi yang tidak menentu.

Tetapi dalam hal ini dalam kebijakan outsourcing memiliki beberapa kelemahan. Berikut dibawah ini merupakan kelemahan dalam menggunakan kebijakan outsourcing yaitu:

1) Ketidakpastian.

Beberapa alasan perusahaan yang dikemukakan yang termasuk dalam kategori ini, antara lain: a. ketidakpastian yang cukup besar memang ada.

b. biaya yang ada sekarang kurang dimengerti besarnya. c. penghematan yang diharapkan tidak kunjung didapat. d. kinerja pemberi jasa ternyata tidak memuaskan. e. reputasi besar pemberi jasa ternyata tidak terbukti.

f. tidak ada pemberi jasa yang memenuhi harapan dan persyaratan. 2) Kurangnya pengawasan.

Banyak perusahaan yang mengalami was-was mengenai kehilangan pengawasan. Ada semacam kekhawatiran sejumlah perusahaan dalam melaksanakan outsourcing, antara lain mengenai: a. kehilangan kendali terhadap pemberi jasa.

b. kehilangan kendali kelancaran tersedianya jasa. c. ketergantungan pada pemberi jasa.

d. potensi kehilangan keahlian. 3) Potensi konflik.

Ada semacam konflik dalam kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas perusahaan, termasuk kekhawatiran:


(54)

b. kehilangan rasa percaya diri.

c. ketidakmulusan jalannya operasi karena berbagai konflik kepentingan yang mungkin timbul. d. pemberi jasa dapat mengetahui rahasia perusahaan dan berpotensi membocorkan pada kompetitor.

e. pemberi jasa dapat mengambil alih kegiatan perusahaan dan berubah menjadi kompetitor. 4) Ketidaksenangan karyawan.

Yang termasuk alasan keberatan dalam kategori ini, antara lain:

a. perasaan gagal melaksanakan tanggung jawab atas preservasi kesempatan kerja.

b. memberikan sinyal buruk pada karyawan lain yang terkena transfer atau pemutusan hubungan kerja.

c. mengurangi komitmen pada masyarakat.

d. khawatir dianggap tidak etis dalam menangani nasib karyawan.

e. memperburuk moral dan semangat karyawan lain, meskipun tidak terkena transfer.

5) Alasan finansial

Beberapa alasan finansial yang menghalangi kebijakan ini antara lain sebagai berikut: a. Pemberi jasa tidak mampu melaksanakan kerja dengan biaya yang lebih efisien. b. Ekonomis skala besar mungkin tidak dapat diperoleh.

Maka dari itu Berbagai teori dan praktek lapangan sebagi penunjang yang telah dijabarkan diatas, maka hubungan antar konsep tersebut yaitu dimana pengambilan Kebijakan pengelolaan laundry baik insourcing maupun outsourcing, yang mana berkaitan pada tahap-tahap/proses/siklus laundry menjadi pusat perhatian sehingga pada akhirnya biaya-biaya yang keluar dapat diminimalisasikan. Oleh karena itu segala informasi dengan cara mengidentifikasi


(55)

langkah-langkah yang sudah diambil dapat lebih akurat guna mengambil langkah kebijakan pengelolaan laundry DI HOTEL BEST WESTERN ASEAN INTERNASIONAL dengan tepat dan dapat mempengaruhi timgkat kepuasan tamu yang menginap di hotel tersebut.


(56)

Demikianlah uraian yang dilakukan dalam kerangka menganilisis tugas dan tanggung jawab bagian laundry yang merupakan salah satu struktur organisasi pada departemen housekeeping Di Hotel Best Western Asean Internasional. Sebagai kesimpulan dari penjelasan bab – bab sebelumnya bahwa koordinasi kerja dalam setiap section terutama pada bagian departemen housekeeping perlu ditingkatkan agar dalam pelayanan kepada tamu sangat memuaskan dan kinerja di departemen tersebut dapat dilihat oleh tamu sebagai kinerja yang baik dan dapat memuaskan tamu.

Hubungan dengan tamu juga harus benar - benar dijaga. Agar jangan sampai menimbulkan kesan yang negatif atau terjadi complain karena dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang sedang melayani tamu di hotel tersebut. Adanya hubungan yang baik antara karyawan dengan tamu, membuat tamu semakin betah untuk tetap tinggal di hotel tersebut, apalagi hotel tersebut tenteram, aman, dan kebersihannya tetap dijaga dengan baik seprti halnya di Hotel Best Western Asean Internasional.

Pengelolaan dan pembersihan seluruh area hotel yang dilaksanakan di Hotel Best Western Asean Internasional harus secara rutin, sehingga hasilnya akan lebih baik. Housekeeper di Hotel Best Western Asean Internasional memiliki kemampuan tentang tata cara pelaksanaan tugas yang jujur, konsekwen, tegas dan penuh tanggung jawab sehingga tugas dan kegiatan yang ada di bagian Housekeeping Departemen terlaksana dengan baik.

Dalam hal ini kinerja bagian laundry dalam pemeliharaan linen – linen yang ada sangat mendukung dalam tingkat pelayanan yang diberikan kepada tamu. Berdasarkan tugas dan


(57)

tanggung jawabnya, bagian laundry mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mendukung operasional pelayanan hotel kepada tamu. Jika kita lihat dari bentuk pelayanan laundry, keberadaan seksi-seksi lain yang berada di bagian departemen housekeeping dan di departemen lain yang ada di struktur organisasi di hotel tersebut adalah suatu hal yang sangatlah penting, karena sangat mendukung operasional bagian binatu. Dengan adanya seksi-seksi ini maka pekerjaan di laundry dapat dibagi-bagi sesuai dengan seksi masing-masing, sehingga semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat dan pelaksanaan tugas itu sendiri menjadi lebih efektif, jadi kinerja laundry dapat terlihat dan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan tamu hotel tersebut.

Disamping itu hal yang perlu diperhatikan juga adalah karyawan yang harus mengikuti job description yang ada pada bagian housekeeping yang telah ditetapkan. Kerjasama antar departemen hendaknya dapat ditingkatkan agar mempelancar proses operasional di Hotel Best Western Asean Internasional. Peralatan kerja, mesin – mesin kerja, dan bahan – bahan kimia yang digunakan untuk kelancaran kinerja Laundry sebaiknya lebih ditingkatkan dan diperbaiki agar tidak mengganggu kelancaran operasional dalam bagian laundry di Departemen Housekeeping. Sebab peralatan kerja, mesin – mesin kerja, dan bahan – bahan kimia merupakan sarana pendukung untuk menyediakan linen – linen agar tepat waktu dan tamu hotel dapat menilai bahwa pelayanan di hotel tersebut sangat baik dan memuaskan.


(58)

Bagyono. 2006. . Bandung : Alfabeta Monel, Tengku Djohan HE.1997. . Medan

Orbani Lutfi, Bagyono. 2003. – . Yogyakarta :

Adi Cita Karya Nusa

Putra, Naimudin Deli. 2003. .diktat. Program Studi Pariwisata D III Universtas Sumatera Utara. Medan

Rumerko, SE.2001. . Yogyakarta: Andi

Sulastiono m.si, Agus. 1999. . Bandung : Alfabeta


(1)

pengeluaran-pengeluarannya. Dengan demikian maka perusahaan akan tetap mampu bertahan hidup di tengah situasi yang tidak menentu.

Tetapi dalam hal ini dalam kebijakan outsourcing memiliki beberapa kelemahan. Berikut dibawah ini merupakan kelemahan dalam menggunakan kebijakan outsourcing yaitu:

1) Ketidakpastian.

Beberapa alasan perusahaan yang dikemukakan yang termasuk dalam kategori ini, antara lain: a. ketidakpastian yang cukup besar memang ada.

b. biaya yang ada sekarang kurang dimengerti besarnya. c. penghematan yang diharapkan tidak kunjung didapat. d. kinerja pemberi jasa ternyata tidak memuaskan. e. reputasi besar pemberi jasa ternyata tidak terbukti.

f. tidak ada pemberi jasa yang memenuhi harapan dan persyaratan. 2) Kurangnya pengawasan.

Banyak perusahaan yang mengalami was-was mengenai kehilangan pengawasan. Ada semacam kekhawatiran sejumlah perusahaan dalam melaksanakan outsourcing, antara lain mengenai: a. kehilangan kendali terhadap pemberi jasa.

b. kehilangan kendali kelancaran tersedianya jasa. c. ketergantungan pada pemberi jasa.

d. potensi kehilangan keahlian. 3) Potensi konflik.

Ada semacam konflik dalam kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas perusahaan, termasuk kekhawatiran:


(2)

b. kehilangan rasa percaya diri.

c. ketidakmulusan jalannya operasi karena berbagai konflik kepentingan yang mungkin timbul. d. pemberi jasa dapat mengetahui rahasia perusahaan dan berpotensi membocorkan pada kompetitor.

e. pemberi jasa dapat mengambil alih kegiatan perusahaan dan berubah menjadi kompetitor. 4) Ketidaksenangan karyawan.

Yang termasuk alasan keberatan dalam kategori ini, antara lain:

a. perasaan gagal melaksanakan tanggung jawab atas preservasi kesempatan kerja.

b. memberikan sinyal buruk pada karyawan lain yang terkena transfer atau pemutusan hubungan kerja.

c. mengurangi komitmen pada masyarakat.

d. khawatir dianggap tidak etis dalam menangani nasib karyawan.

e. memperburuk moral dan semangat karyawan lain, meskipun tidak terkena transfer.

5) Alasan finansial

Beberapa alasan finansial yang menghalangi kebijakan ini antara lain sebagai berikut: a. Pemberi jasa tidak mampu melaksanakan kerja dengan biaya yang lebih efisien. b. Ekonomis skala besar mungkin tidak dapat diperoleh.


(3)

langkah-langkah yang sudah diambil dapat lebih akurat guna mengambil langkah kebijakan pengelolaan laundry DI HOTEL BEST WESTERN ASEAN INTERNASIONAL dengan tepat dan dapat mempengaruhi timgkat kepuasan tamu yang menginap di hotel tersebut.


(4)

Demikianlah uraian yang dilakukan dalam kerangka menganilisis tugas dan tanggung jawab bagian laundry yang merupakan salah satu struktur organisasi pada departemen housekeeping Di Hotel Best Western Asean Internasional. Sebagai kesimpulan dari penjelasan bab – bab sebelumnya bahwa koordinasi kerja dalam setiap section terutama pada bagian departemen housekeeping perlu ditingkatkan agar dalam pelayanan kepada tamu sangat memuaskan dan kinerja di departemen tersebut dapat dilihat oleh tamu sebagai kinerja yang baik dan dapat memuaskan tamu.

Hubungan dengan tamu juga harus benar - benar dijaga. Agar jangan sampai menimbulkan kesan yang negatif atau terjadi complain karena dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang sedang melayani tamu di hotel tersebut. Adanya hubungan yang baik antara karyawan dengan tamu, membuat tamu semakin betah untuk tetap tinggal di hotel tersebut, apalagi hotel tersebut tenteram, aman, dan kebersihannya tetap dijaga dengan baik seprti halnya di Hotel Best Western Asean Internasional.

Pengelolaan dan pembersihan seluruh area hotel yang dilaksanakan di Hotel Best Western Asean Internasional harus secara rutin, sehingga hasilnya akan lebih baik. Housekeeper di Hotel


(5)

tanggung jawabnya, bagian laundry mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mendukung operasional pelayanan hotel kepada tamu. Jika kita lihat dari bentuk pelayanan laundry, keberadaan seksi-seksi lain yang berada di bagian departemen housekeeping dan di departemen lain yang ada di struktur organisasi di hotel tersebut adalah suatu hal yang sangatlah penting, karena sangat mendukung operasional bagian binatu. Dengan adanya seksi-seksi ini maka pekerjaan di laundry dapat dibagi-bagi sesuai dengan seksi masing-masing, sehingga semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat dan pelaksanaan tugas itu sendiri menjadi lebih efektif, jadi kinerja laundry dapat terlihat dan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan tamu hotel tersebut.

Disamping itu hal yang perlu diperhatikan juga adalah karyawan yang harus mengikuti job description yang ada pada bagian housekeeping yang telah ditetapkan. Kerjasama antar departemen hendaknya dapat ditingkatkan agar mempelancar proses operasional di Hotel Best Western Asean Internasional. Peralatan kerja, mesin – mesin kerja, dan bahan – bahan kimia yang digunakan untuk kelancaran kinerja Laundry sebaiknya lebih ditingkatkan dan diperbaiki agar tidak mengganggu kelancaran operasional dalam bagian laundry di Departemen Housekeeping. Sebab peralatan kerja, mesin – mesin kerja, dan bahan – bahan kimia merupakan sarana pendukung untuk menyediakan linen – linen agar tepat waktu dan tamu hotel dapat menilai bahwa pelayanan di hotel tersebut sangat baik dan memuaskan.


(6)

Bagyono. 2006. . Bandung : Alfabeta Monel, Tengku Djohan HE.1997. . Medan

Orbani Lutfi, Bagyono. 2003. – . Yogyakarta : Adi Cita Karya Nusa

Putra, Naimudin Deli. 2003. .diktat. Program Studi Pariwisata D III Universtas Sumatera Utara. Medan

Rumerko, SE.2001. . Yogyakarta: Andi

Sulastiono m.si, Agus. 1999. . Bandung : Alfabeta