fisik entity tetapi seperangkat proses yang saling bertingkah ganda Sztompka, 2004:21-22.
Alfred dalam Sztompka, 2004 menyebutkan masyarakat tidak boleh dibayangkan sebagai keadaan yang tetap, tetapi sabagai proses, bukan objek semua yang
kaku tetapi sebagai aliran peristiwa terus menerus tiada henti. Diakui bahwa masyarakat kelompok, komunitas, organisasi, dan bangsa hanya dapat dikatakan ada sejauh dan
selama terjadi sesuatu didalamnya seperti adanya tindakan, perubahan, dan proses tertentu yang senantiasa bekerja.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak perubahan tersebut dapat memicu terjadinya
konflik George Ritzer, 2007:395.
2.3. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan berhubungan dengan perubahan gaya hidup remaja antara lain:
1. Pada tahun 2006 Sri Hastuti dan Lina Sudarwati melakukan penelitian di Desa
Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang yang berjud ul “Gaya
Hidup Remaja Pedesaan”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup remaja Desa Sukaraya saat ini dalam hal berpakaian, berbicara,
pergaulan menurut para orang tua saat ini masih dianggap wajar dan bisa diterima. Karena perkembangan zaman yang terjadi tidak bisa dipungkiri, remaja saat ini tidak
Universitas Sumatera Utara
bisa dikekang lagi seperti remaja desa dahulu mereka merasa memiliki kebebasan untuk berekspresi dan mempertahankan pendapat mereka. Seluruh informan
menyatakan bahwa mereka mengetahui barang-barang konsumsi gaya hidup dari media massa, teman, atau iklan konsumsi gaya hidup. Tidak ada yang mengaku
mengetahuinya dari keluarga. Konsumsi gaya hidup tersebut tidak terlepas dari peran kapitalisme sebagai produsen ideologi yang menciptakan atau menjual citra dan
image remaja masa kini yang ideal dalam kehidupan remaja. Kapitalisme tersebut menciptakan
inovasi gaya
terbaru setiap
harinya untuk
mencari keuntungan.Sedangkan remaja dipaksa untuk mengkonsumsi barang-barang gaya
hidup tersebut. Interaksi remaja Desa Sukaraya dengan masyarakat kota khususnya Kota Medan. Sekedar pergi ke kota untuk sekolah, berekreasi maupun belanja saat
ini sudah tidak jadi hambatan, karena transportasi yang sudah lancar. Angkutan umum maupun kendaraan beroda dua yang biasa disebut RBT atau ojek sudah
semakin banyak, serta jalan untuk pergi ke Medan pun sudah bagus. Hal ini memudahkan remaja Desa Sukaraya untuk berinteraksi dengan kota. Pengalaman
dan pengetahuan baru mengenai budaya kota yang mereka lihat ketika mereka berinteraksi dengan masyarakat kota itu sendiri, membawa perubahan pada gaya
hidup mereka, seperti gaya berpakaian orang kota yang terlihat modis dan trendy, mereka ikuti agar mereka tidak dianggap kampungan atau ketinggalan zaman, begitu
juga dengan cara berbicara dan selera hiburan yang menyukai musik-musik populer agar mereka juga dianggap sebagai orang modern. Hal inilah yang menyebabkan
remaja desa yang dahulu berpakaian sederhana, apa adanya, kekeluargaan, menjunjung nilai ketimuran dan menyukai kesenian daerah sendiri pun lambat laun
Universitas Sumatera Utara
berubah, begitu juga dengan pergaulan remaja pria dan remaja perempuan yang semakin bebas.
2. Penelitian terkait juga dilakukan oleh Dina Andriani 2008 yang mengkaji
mengenai pengaruh interaksi di kafe terhadap perilaku konsumtif remaja di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian diskriptif kualitatif dengan
metode taksonomi yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan
mendiskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Subyek yang diteliti sebagai sumber informasi tentang permasalahan yang
menjadi pusat penelitian adalah pemiliki kafe, pengunjung kafe dan pekerja kafe. Dan pengambilan subyek secara accidental yaitu tidak direncanakan dengan
langsung memilih pengunjung yang ada atau datang waktu itu. Dengan cara mengamatiobservasi pengunjung, mulai dari dandanan, cara berpakaian, cara bicara,
dan saat berinteraksi dengan pengunjung lainnya. Kemudian melakukan wawancara kepada pengunjung dengan tanya jawab untuk mengetahui adanya pengaruh kafe
terhadap perilaku konsumtif remaja. Hasil yang diperoleh adalah : 1 Adanya perilaku konsumtif yang muncul karena adanya kebiasaan nongkrong di kafe pada
remaja. Perilaku konsumtif pada makanan, perawatan diri, kesehatan, dan dalam bentuk barang seperti elektronik, bermerek, diskon, dan kendaraan bermotor. 2
Penyebab remaja datang dan menikmati kafe, selain dari adanya keinginan seseorang untuk mengikuti budaya populer budaya yang muncul dari proses industrialisasi dan
komersialisasi yang bisa saja menggeser budaya asli yang ada saat itu dimasyarakat, bersifat sementara dan biasanya mengalami proses forgetting dilupakan oleh
Universitas Sumatera Utara
pengikutnya ketika muncul budaya populer baru yang lebih menarik dan banyak diminati orang, yaitu : a Kafe sebagai tempat bersantai, setelah seharian
beraktifitas, kafe merupakan pilihan utama untuk melepas penat atau lelah. b Kafe sebagai arena bisnis, banyak orang yang melirik usaha kafe ini, karena penikmatnya
dari semua kalangan dan keuntungan yang didapatkan sangat menggiurkan. Kafe juga bisa digunakan sebagai tempat rapat deal bisnis, pencari partner kerja, dan lain-
lain. c Kafe sebagai peningkatan gengsi dan life style. Dari interaksi yang dilakukan saat di kafe akan mengakibatkan keinginan peningkatan prestise atau kelas sosial
mereka dengan penampilan yang glamour, gaul, modern atau sebagainya. Antusiasme masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan jaman untuk
peningkatan prestise dan gengsi, serta merupakan Life Style. Hal ini dilakukan untuk memperoleh posisi sosia.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Lucy Lutvia 2002 mengenai gaya hidup remaja
kota Bandung. Bahwa remaja saat ini dipengaruhi oleh Transformasi Budaya dan Mengadopsi Gaya dari Barat. Budaya massa atau budaya populer yang berkembang
melalui media massa elekteronik dan cetak sangat berpengaruh terhadap pilihan gaya hidup seseorang, misalnya gaya berbusana, gaya berbicara atau bahasa, serta hiburan
seperti musik dan filem. Tren tersebut begitu bebas mengalir mempengaruhi pemirsa maupun setiap pembacanya, ditambah lagi dengan acara musik dari luar negeri yang
diolah dalam video klip televisi, yang secara visual bisa kita lihat penampilan penyanyi dan pemain musiknya. Cara mereka berdandan dan berbusana sudah pasti
sesuai dengan budaya mereka. Mengadopsi Gaya dari Barat ini banyak dipengaruhi oleh selebritis dalam negeri melalui iklan-iklan, filem dan sinetron yang dilihat dan
Universitas Sumatera Utara
pada akhirnya ditiru oleh remaja. Seperti istilah gaya funky, punk rock, metal, skaters, hip-hop, sporty, streetwear dan ska beserta penggunaan aksesorisnya yang
mereka tiru sebagai usaha untuk mengakumulasikan dirinya serta seolah-olah ingin mensejajarkan diri dengan bintang idolanya. Walaupun begitu, remaja juga ada yang
dipengaruhi oleh nilai-nilai agama, budaya dan kehidupan sosialnya. Perbedaan ketiga penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah terletak
padalokasi penelitianya. Di penelitian ini berlokasi di Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB III METODE PENELITIAN
Setiap penyusunan selalu melakukan metode penelitian, dimana metode merupakan suatu cara, tahapan atau aturan yang digunakan sebagai suatu pedoman
dalam menulis suatu karangan ataupun karya ilmiah lainya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.1. Jenis Penelitian