cara berpakaian remaja desa sukamakmur, para remaja tidak segan lagi memekai pakaian minim dan ketat dalam keseharianya.
4.3.4.2. Sifat Konsumerisme pada Remaja di Desa Suka Makmur 1. Remaja Merasa Bangga jika Membeli Barang Bermerek
Remaja dan berbelanja adalah dua hal yang selalu melekat, karena setiap manusia sangat menyukai kegiatan berbelanja apalagi para remaja. Remaja di Desa Suka
Makmur yang sudah bekerja maupun yang masih menjadi tangguan orang tuanya atau yang belum bekerja, sangat menyenangi atau menyukai kegiatan berbelnja. Terkadang
remaja seakan sudah ada jadwal tersendiri untuk berbelanja, misalnya saja remaja yang bekerja di Hill Park, setiap kali gajian yaitu sebulan sekali maka mereka akan berbelanja
barang yang bermerek, terkadang gaji mereka habis untu membeli barang- barang yang diinginkanya. Seperti kutipan wawancara informan berikut ini:
“setiap bulan sudah memiliki langganan karena di antara karyawan Hill Park ada yang berprofesi sebagai member Oriflame dan Shopei Marthin yang
menyediakan barang- barang yang di pesan” Sinta Ginting.
Dari penuturan informan, merasa lebih bangga dan senag dengan barang bermerek walaupun harganya lebih mahal.
2. Remaja Selalu Berbelanja Barang Bermerek Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Kualitas suatu barang ditentukan oleh merek barang tertentu. Barang-barang yang bermerek terkenal tidak jarang harganya lebih mahal daripada barang
– barang
Universitas Sumatera Utara
yang biasanya terdapat dipasar tradisiona. Hal ini lah yang membuat remaja Suka Makmur senantiasa membeli barang
– barang yang bermarek dan cenderung mahal. Karena jika mereka membeli barang yang bermerek maka timbul rasa percaya diri dalam
keseharianya dan jika sedang ngumpul atau nongkrong dengan teman – temanya.
Seperti kutipan wawancara informan berikut ini : “setiap berbelanja mengusahakan dengan barang yang bermerek,, supaya sama
dengan teman yang lainya, soal harga mahal ga pa pa yang peting bisa belanja”
Melvita Sari . Remaja mengaku jika memakai atau memiliki barang
– barang yang bermerek sangat percaya diri untuk memakainya dan kumpul dengan teman
– temanya.
3. Berbelanja karena Ingin di Puji
Remaja di Desa Suka Makmur memiliki banyak alasan yang berbeda jika ditanya soal gaya hidup konsummerisme yang mereka jalani, walaupun menurut pengakuan
salah satu informan saat diwawancarai, mereka tidak menyedari bahwa dirinya bersifat konsumtf. Seperti wawancara dengan informan berikut ini:
“saya berbelanja setiap sebulan sekali, karena teman-teman saya tuga ke gitu. Alasan saya berbelanja adalah karena setiap kali saya berbelanja dan
memakainya maka teman-teman akan memuji saya, dan saya senag dan pada bulan berikutnya saya belanja lagi dan saya pakai lagi, begitu tiap bulanya”
Fitria .
Universitas Sumatera Utara
Sebagian remaja memiliki alasan sering berbelanja karena ingin dipuji atau mencari pujian dari teman-temanya, karena jika dipuji oleh teman-temanya maka remaja
tersebut merasa diperhatikan oleh teman-temanya.
4. Berbelanja karena Rasa Gengsi
Gaya berbusana atau penampilan sangat berpengaruh terhadap gaya hidup. Tidak jarang kita remaja menggunakan busana modern dengan berbagai macam penampilan
yang beraneka sesuai gaya dan selera masing-masing. Begitu juga dengan alasan dibalik gaya konsumtif yang terdapat pada diri remaja Desa Suka Makmur. Ada beberapa para
remaja yang mengaku, bahwa mereka sering melakukan kegiatan berbelanja barang- barang yang tidak jarang barang yang bermerek adalah karana malu dan gengsai,
maksudnya disini adalah mereka malu terhadap teman-temanya jika tidak memiliki barang-barang yang bagus dan keluaran terbaru, apalagi jika temanya sudah membeli
barang tersebut dan dirinya belum memikikinya, maka remaja tersebut akan berusaha untuk membelinya supaya tidak malu dengan teman-temanya.
5, Berbelanja karena Ikut-ikutan atau Meniru