Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Margosari Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu
Tahun Pelajaran 2014 2015”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.2.1. Kondisi pembelajaran yang bersifat Teacher Dominated Learning, yaitu
pembelajaran yang didominasi oleh guru.
1.2.2. Proses pembelajaran masih sering diwarnai pendekatan dengan model
pembelajaran tradisional seperti ceramah
1.2.3. Rendahnya aktivitas belajar siswa, aktivitas siswa hanya mendengar
dan mencatat, siswa kurang terlibat aktif, kurang tertarik dalam proses
pembelajaran, dan terkesan membosankan
1.2.4.
Kurang pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA.
1.2.5. Penerapan metode tanya jawab yang belum berjalan maksimal, karena
banyak siswa yang belum berani dalam mengajukan atau menjawab
pertanyaan.
1.2.6.
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
1.2.7. Dalam proses pembelajaran IPA guru belum menggunakan model
pembelajaran Inquiry.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Apakah model pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Margosari
Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu Tahun pelajaran 20142015?.
1.3.2. Apakah model pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Margosari
Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu Tahun pelajaran 20142015?.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1.4.1.
Meningkatkan aktivitas belajar IPA melalui model pembelajaran Inquiry pada siswa kelas V SD Negeri 1 Margosari Kecamatan
Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu Tahun pelajaran 20142015?. 1.4.2.
Meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Inquiry pada siswa kelas V SD Negeri 1 Margosari Kecamatan Pagelaran Utara
Kabupaten Pringsewu Tahun pelajaran 20142015?.
1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1.5.1. Bagi Siswa
Melatih siswa untuk berpartisipasi dan berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran baik antara siswa dengan siswa maupun siswa
dengan guru dan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
1.5.2. Bagi Guru
1.5.2.1. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru IPA dalam
menerapkan model pembelajaran Inquiry yang digunakan dalam pembelajaran IPA
1.5.2.2. Menjadi pedoman dalam mengajarkan dan menambah
pengetahuan dan wawasan guru dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran
Inquiry. 1.5.3.
Bagi Kepala Sekolah 1.5.3.1.
Menumbuhkan dan meningkatkan kerjasama guru dengan warga sekolah.
1.5.3.2. Merupakan bahan masukan bagi sekolah dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Inquiry.
1.5.4. Bagi Peneliti
Memotivasi untuk lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah tindakan atau perbuatan yang dilakukan dalam belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak
ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Sardiman, 2011: 30
Menurut Gagne dalam Suwarjo 2008: 33 bahwa aktivitas belajar adalah
kondisi jiwa dan raga seseorang yang aktif dalam menerima informasimateri, dan melakukan pengolahan dan transformasi. Sedangkan menurut Nasution
2006: 88 aktivitas belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan atau yang dicita-citakan.
Selanjutnya menurut Dierich dalam Hamalik 2004: 2 jenis-jenis aktivitas dibagi dalam delapan kelompok sebagai berikut :
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar, mengamati logaritma penyelesaian soal, demonstrasi, percobaan pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, membuat pertanyaan,
memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi interupsi.
c. Listening activities, seperti misalnya mendengarkan uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato. d.
Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan angket, menyalin.
e. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
f. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi
model, mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
g. Mental activities, sebagai contoh menanggapi, mengingat, memecahkan
soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. h.
Emotional activities, seperti misalnya merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup
Dari jenis-jenis aktivitas di atas, penulis menyimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan atau prilaku yang terjadi selama proses belajar
mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar Matematika seperti bertanya, mengajukan pendapat,
mengerjakan tugas-tugas, serta tanggug jawab terhadap tugas yang diberikan.
2.2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan serangkaian tes yang dilakukan guru untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran khusus telah tercapai dan apakah
pengetahuan sikap dan keterampilan telah benar-benar dimiliki oleh peserta didik
Menurut Sudjana 2009: 111 Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses
belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes perbuatan. Sedangkan
Nasution dalam Sardiman, 2011: 106 berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai
pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi, individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa
setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif.