Keterampilan Proses Sains PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Study Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Gedongtataan Kabupaten Pesaw

pengamatan  Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati 5 Mengajukan Pertanyaan  Bertanya apa, bagaimana dan mengapa  Bertanya untuk meminta penjelasan  Mengajukan pertanyaan yang berlatarkan hipotesis 6 Berhipotesis  Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari satu kejadian  Menyadari bahwa ada lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah 7 Merencanakan PercobaanPenelitian  Menentukan alatbahansumber yang akan digunakan  Menentukan variablefactor penentu  Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat  Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja 8 Menggunakan Alat dan Bahan  Memakai alatbahan  Mengetahui alasan mengapa menggunakan alatbahan  Mengetahui bagaimana menggunakan alatbahan 9 Menerapkan Konsep  Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru  Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi 10 Berkomunikasi  Mengubah bentuk penyajian  Memerikanmenggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau table atau diagram 11 Melaksanakan PercobaanEksperimentasi  Melaksanakan percobaan sesuai dengan rencana percobaan KPS menurut Semiawan 1986: 17 antara lain terdiri atas: observasi atau mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mencari hubungan ruang dan waktu, menghitung, membuat hipotesa, merencanakan penelitian, mengendalikan variabel, menginterprestasikan atau menafsirkan data, menyusun kesimpulan sementara, mengaplikasikan, dan mengkomukasikan. Pengembangan KPS siswa juga perlu dilakukan dalam proses pembelajaran biologi. Hal ini karena apabila siswa telah menguasai indikator-indikator KPS tersebut, siswa akan lebih mudah mempelajari biologi dengan pengalamannya sendiri. Indikator KPS yang dapat digunakan dalam pembelajaran biologi meliputi: keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi meramal, menyimpulkan, menyusun hipotesis, merancang prosedur dan melaksanakan eksperimen untuk pengumpulan data, menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk tabelgrafik, dan mengkomunikasikan secara tertulis maupun lisan BSNP, 2006: vii. Setiap peserta didik perlu memiliki KPS, baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, maupun dalam kehidupannya sehari-hari. Menurut Karso dalam Budiarti, 2009: 14 alasan mengapa anak didik perlu memiliki keterampilan proses, diantaranya: 1. KPS adalah suatu cara memecahkan masalah yang dihadapi dalam berbagai segi kehidupan yang relevan. 2. Keterampilan ini mengembangkan cara anak didik untuk membentuk konsep sendiri dan membantu belajar bagaimana mempelajari sesuatu. 3. Membantu anak didik untuk mengembangkan dirinya. 4. Membantu anak didik memahami konsep yang abstrak. 5. Untuk mengembangkan kreativitas anak didik. Kegiatan pembelajaran yang menerapkan keterampilan proses memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Ertikanto dalam Sugesti 2008: 17 kelebihan dan kekurangan dari proses belajar mengajar dengan menggunakan keterampilan proses sains adalah sebagai berikut: a. Kelebihannya adalah siswa dapat: 1 dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, 2 mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep-konsep pengetahuan, 3 mengembangkan sikap ilmiah dan merangsang rasa ingin tahu siswa, 4 mengurangi ketergantungan siswa terhadap orang lain dalam belajar, 5 menumbuhkan motivasi intrinsik pada diri siswa, 6 memiliki keterampilan-keterampilan dalam melakukan suatu kegiatan ilmiah sebagaimana yang biasa dilakukan para saintis. b. Kekurangannya: 1 membutuhkan waktu yang ralatif lama untuk melakukannya, 2 jumlah siswa dalam kelas harus relatif kecil, karena setiap siswa memerlukan perhatian guru, 3 memerlukan perencanaan dengan sangat teliti, 4 tidak menjamin bahwa setiap siswa akan dapat mencapai tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran, 5 sulit membuat siswa turut aktif secara merata selama berlangsungnya proses pembelajaran.

D. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar, sedangkan dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar Dimyati dan Mujiono, 2002: 3. Berakhirnya suatu proses pembelajaran, maka siswa memperoleh hasil belajar. Hasil belajar siswa merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu materi yang disampaikan. Dengan kata lain, hasil belajar merupakan bukti adanya proses pembelajaran antara guru dan siswa. Hasil belajar yang bisa diperoleh siswa setelah pembelajaran dapat berupa informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa: 1. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilihan informasi verbal memungkinkan individu berperanan dalam kehidupan. 2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi jamak, konsep konkret dan definisi, dan prinsip. 3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikapadalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut Gagne dalam Dimyati dan Mujiono, 2002: 10 Menurut Anderson, dkk 2000: 67-68, Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau tingkatan. Tingkatan tersebut terdiri dari enam jenis perilaku yaitu: 1 Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan metode. 2 Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari. 3 Apply mencakup kemampuan menerapkam metode dan kaidah untuk meghadapi masalah yang nyata dan baru. 4 Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurai masalah menjadi bagian yang lebih kecil. 5 Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. 6 Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Untuk menilai dan mengukur keberhasilan siswa dipergunakan tes hasil belajar. Terdapat beberapa tes yang dilakukan guru, diantaranya: uji blok, ulangan harian, tes lisan saat pembelajaran berlangsung, tes mid semester dan tes akhir semester. Hasil dari tes tersebut berupa nilai-nilai yang pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran yang terjadi. Tes ini dibuat oleh guru berkaitan dengan materi yang telah diajarkan. Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil belajar setiap siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian dan yang berwujud karya atau benda. Semua hasil belajar tersebut merupakan bahan yang berharga bagi guru dan siswa. Bagi guru, hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan tindak mengajar atau evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar tersebut berguna untuk memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut. III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013, yaitu pada bulan Mei bertempat di SMP Negeri 1 Gedongtataan Pesawaran

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gedongtataan, Pesawaran Tahun Pelajaran 20122013 yang terdiri dari 10 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII D sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 36 siswa dan kelas VII G sebagai kelas kontrol dengan jumlah 35 siswa yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Hal ini dikarenakan di dalam pengambilan sampel, peneliti mengambil secara acak kelas yang akan dijadikan sampel Arikunto, 2006: 136.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes – postes kelompok non ekuivalen. Baik kelas eksperimen maupun kontrol menggunakan kelas dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 62

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Metro Semester Genap Tahun Pelajar

0 17 61

PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 4 Sekampung Kabupa

1 9 51

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tanjung Bintang Lampung Selatan Semester Genap Tahu

8 114 44

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK FOTOSINTESIS (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 12 68

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Punggur Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 123

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20

2 23 109

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK KERAGAMAN SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandar

3 29 131

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Study Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/

2 4 58

PENGARUH ACTIVE LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bandar Mataram Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 27 50