Keracunan Makanan Dampak Kesehatan

Dari sudut kesehatan, keamanan bahan makanan harus diawasi dari dua segi yaitu infeksi yag ditularkan dengan makanan dan minuman dan keracunan makanan. c Kondisi nilai gizi. Bagi menilai kondisi gizinya, biasanya hanya dengan menentukan makro nutriennya, yaitu kadar protein, lemak, kadar air, dan kadang-kadang kadar serat.

2.4. Dampak Kesehatan

2.4.1. Keracunan Makanan

Bahan yang bersifat racun dapat terbawa ke alam makanan dan ikut terkonsumsi, sehingga terjadi gejala yang dikenali sebagai Keracunan Makanan Food Intoxication. Keracunan makanan dan penyakit infeksi yang ditularkan melalui makanan food intoxication and food borne infection harus dapat dibedakan. 2.4.1.1.Gejala-gejala keracunan makanan Pada penyakit keracunan makanan, gejala-gejala terjadi adalah akibat bahan beracun ikut tertelan bersama makanan. Pada umumnya, gejala keracunan makanan akan terjadi tidak lama setelah menelan bahan beracun tersebut, ataupun segera setelah menelan bahan beracun dengan tidak melebihi 24jam setelah tertelan racun. Gejala-gejala utama bersangkutan dengan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, dan sakit di daerah perut, diarrhea atau kolik saluran pencernaan. Kebanyakan racun juga akan menyerang susunan syaraf, sebagai akibatnya terjadi rangsangan syaraf seperti tegang otot dan kejang-kejang, tetapi dapat pengaruh sebaliknya juga seperti otot-otot lemas dan kurang tenaga parase bahkan sampai lumpuh paralysis. Kadang-kadang, penderita juga dapat menunjukkan kondisi somnolens ngantuk sampai pingsan koma. 2.4.1.2.Jenis-jenis keracunan makanan Keracunan makanan dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu: 1. Racun alamiah yang sudah ada di dalam pangan. 2. Racun dari luar mencemari makanan. Universitas Sumatera Utara a. Mikroba mencemari makanan dan membuat racun. b. Bahan beracun dari luar mencemari makanan. - Pencemaran tidak sengaja keteledoran. - Pencemaran disengaja kriminal. 2.4.1.3.Terapi dan Pengelolaan Keracunan Makanan Sangkaan keracunan makanan adalah saat seseorang atau sekelompok orang menunjukkan gejala seperti mual, muntah yang menyertai sakit perut dan diarrhea, segera atau tidak lama mengkonsumsi sesuatu jenis makanan. Penatalaksanaannya bisa muntah sebanyak mungkin makanan yang dimakan kalau tidak ada kontra indikasi. Pemberian cairan garam fisiologis hangat dapat membilas, kalau perlu dengan melalui sonde; larutan natrium bicarbonat yang juga dapat berfungsi sebagai cairan pembilas. Sisa makanan yang tidak dapat dimuntah harus dinetralkan sebelum bahan racun dapat diserap melalui dinding usus dengan pemberian norit atau susu hangat. Selain itu, usaha untuk mendapat muntahan atau sisa makanan untuk dihantar ke laboratorium untuk memeriksa racun yang mungkin menjadi penyebabnya. Seringkali pengobatan tidak berhasil kalau dampak racun telah terlalu lama atau berat. Mortalitas cukup tinggi untuk jenis racun-racun tertentu, misalnya, keracunan bongkrek dan keracunan oleh obat-obat pestisida. Kalau kondisi keracunan yang cukup berat, sebaiknya cepat dikirimkan ke rumah sakit yang lebih lengkap dengan peralatan dan obatnya, untuk pengobatan yang lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel pada penelitian ini adalah karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap penyajian makanan di Kompleks Johor Indah Permai Tahun 2011. 1. Penelitian tentang karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap penyajian makanan yang aman diukur dengan alat kuesioner. 2. Karakteristik dilihat dari tingkat pendidikan ibu dan ekonomi keluarga. Ini adalah untuk melihat derajat ilmu dan kemampuan ibu dalam menyajikan makanan yang aman. 3. Pengetahuan adalah pengetahuan ibu terhadap penyajian makanan yang aman. 4. Sikap adalah untuk memantau ketelitian atau sensitivitas ibu terhadap informasi-informasi yang berkenaan dengan penyajian makanan yang aman. 5. Tindakan adalah dilihat reaksi atau usaha yang telah dilakukan oleh ibu terhadap penyajian makanan yang aman. 6. Penyajian makanan yang aman dapat dikatakan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia UU pangan pasal 1 ayat 4, 1996. Menurut WHO keamanan penyajian makanan dapat mengikuti Ten Golden Rules yaitu : penggunaan air yang aman, tempat penyajian makanan harus bersih, cuci tangan berulang kali, memilih cara proses makanan yang aman - Karakteristik • Tingkat pendidikan ibu • Ekonomi keluarga - Pengetahuan - Sikap - Tindakan Penyajian makanan yang aman Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan sikap ibu terhadap metode amenorea laktasi di Dusun Mawar Desa Mancang Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2014

2 63 98

Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat di Desa Ronga-Ronga Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah Tahun 2013

2 76 68

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

3 79 140

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Bidan Terhadap Asuhan Kebidanan Pasien Paska Persalinan Di Ruang Rawat Inap RSUP H. Adam Malik & RS Jejaring Medan

0 60 76

Karakteristik, Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Penjual Gorengan tentang Penggunaan Minyak Goreng di Kawasan Kampus USU Medan pada Tahun 2011.

7 70 85

Pengaruh Ketimpangan Gender dalam Keluarga dan Karakteristik Ibu terhadap Anemia dalam Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar

0 30 110

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Postpartum Primipara Terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Dengan Metode Nonfarmakologi Di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

0 57 62

Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Penerimaan Medis Operatif Wanita Sebagai Pilihan Kontrasepsi di Dusun II Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011

2 42 66

Karakteristik Pengetahuan Sikap dan Tindakan Ibu terhadap Penyajian Makanan yang Aman di Kompleks Johor Indah Permai pada Tahun 2011

0 0 19

Karakteristik Pengetahuan Sikap dan Tindakan Ibu terhadap Penyajian Makanan yang Aman di Kompleks Johor Indah Permai pada Tahun 2011

0 2 12