sekitar gigi.
31
Evaluasi terhadap 74 pasien yang telah memakai gigitiruan sebagian lepasan selama 10 tahun menemukan bahwa hanya 36 pemakai gigitiruan yang
bebas dari segala masalah kesehatan rongga mulut. Wagner dan Kern cit. Preshaw dkk, 2011.
Pemeliharaan kesehatan rongga mulut sangat penting sekali untuk keberhasilan perawatan gigitiruan sebagian lepasan.
29
2.2.1 TujuanManfaat
Plak dapat melekat pada permukaan gigitiruan secepat dan semudah perlekatannya terhadap permukaan gigi asli, sehingga perlu dilakukan pemeliharaan
terhadap gigitiruan sebagian lepasan. Cara pemeliharaan gigitiruan sebagian lepasan meliputi cara penyimpanan dan pembersihan. Tujuan pemeliharaan kebersihan
gigitiruan sebagian lepasan antara lain agar gigitiruan sebagian lepasan dapat tahan lama, mencegah penumpukan plak, memelihara kesehatan rongga mulut, mencegah
penyakit mulut dan bau mulut yang tidak enak.
29
Pentingnya memelihara kebersihan gigi asli yang masih ada, mukosa jaringan rongga mulut, dan gigitiruan harus
ditegaskan berkali-kali kepada pasien untuk keberhasilan perawatan jangka panjang.
32
2.2.1.1 Kesehatan Rongga Mulut
Pemakaian gigitiruan sebagian lepasan dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan mulut yang ada. Penumpukan stein dan debris pada gigitiruan sebagian
lepasan dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada kesehatan rongga mulut pasien.
4
Pemakaian gigitiruan sebagian lepasan dikaitkan dengan meningkatnya penumpukan plak, tidak hanya pada permukaan gigi asli yang secara langsung
berkontak dengan permukaan gigitiruan, tetapi juga pada gigi asli yang ada di
Universitas Sumatera Utara
lengkung rahang yang berlawanan, dan bahkan dalam beberapa kasus, pada permukaan bukal gigi asli yang masih ada.
27
Penumpukan plak pada sekeliling gigi asli yang masih ada dan pada gigitiruan dapat menyebabkan karies, dekalsifikasi
enamel, dan gingivitis.
4
Perawatan prostodontik dapat meningkatkan resiko karies pada pasien. Aktivitas karies yang tinggi ditemukan pada pasien pemakai gigitiruan sebagian
lepasan lebih berhubungan dengan buruknya pemeliharaan kesehatan rongga mulut oleh pasien daripada akibat secara langsung dari pemakaian gigitiruan itu sendiri.
Skor plak, resiko karies, dan resiko kerusakan gigi penyangga meningkat secara signifikan pada pemakai gigitiruan sebagian lepasan.
33
Moimas dkk 2006 menyatakan bahwa pemakaian gigitiruan sebagian lepasan berhubungan dengan terjadinya penyakit periodontal.
Hal ini dikaitkan dengan kebersihan rongga mulut yang buruk, meningkatnya plak dan kalkulus, dan
transmisi kekuatan transversal yang berlebihan pada struktur periodontal gigi asli dari permukaan oklusal gigitiruan.
27
Menurut Sesma dkk 2005, stomatitis akibat gigitiruan adalah salah satu infeksi rongga mulut yang berhubungan dengan pemakaian gigitiruan. Stomatitis
akibat gigitiruan adalah inflamasi kronis yang terlokalisasigeneralisasi atau inflamasi hiperplasia papiler yang dapat terjadi pada pemakai gigitiruan sebagian lepasan.
34
Etiologi dari penyakit stomatitis akibat gigitiruan antara lain terdiri dari trauma akibat gigitiruan, pemeliharaan kebersihan rongga mulut dan gigitiruan yang buruk,
pemakaian gigitiruan secara terus-menerus, infeksi jamur, dan hipersensitifitas
Universitas Sumatera Utara
terhadap bahan basis gigitiruan. Pasien dengan kebersihan gigitiruan yang baik sangat jarang terkena stomatitis akibat gigitiruan.
35
2.2.1.2 Kebersihan Gigitiruan