Penentuan Ketidakpastian Dalam Signifikan Figure

Kebanyakan hasil akhir dalam kimia fisika dihasilkan dari perhitungan pengukuran pengukuran yang digabungkan. Hal ini penting untuk memastikan bagaimana kesalahan pengukuran individual mempengaruhi hasil akhir penjumlahan atau pengurangan.

3.4.2. Penentuan Ketidakpastian Dalam Signifikan Figure

Data yang diperoleh ditentukan nilai ketidakpastiannya berdasarkan sumber- sumber ketidakpastian. Baik pada saat menimbang, pengukuran volume maupun penggunaan alat untuk setiap penentuan dalam penelitian ini. Kemudian data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan analisis varians ANAVA dan grafik dengan tingkat signifikansi 5 untuk menerima atau menolak hipotesa yang diajukan.

3.4.2.1. Perhitungan ketidak pastian persentase NaCl

Parameter yang di ukur adalah persentase larutan NaCl yang tergantung pada berat natrium klorida, kemurniannya, dan berat molekul natrium klorida. Massa Natrium Klorida m NaCl Sertifikat kalibrasi timbangan tercantum ± 0,15 mg untuk linieritas. Produsen timbangan merekomendasikan untuk menggunakan distribusi rektangular untuk mendapatkan kontribusi linier deviasi standar. 3 15 , = 0,087 mg um NaCl = 2 087 , 2x = 0,123 mg Kemurnian NaCl Universitas Sumatera Utara P NaCl = 99,50 = 100 ± 0,50 = 1,0 ± 0,0050 uP NaCl = 3 0050 , = 0,0029 Massa Molar Natrium Klorida M NaCl Dari tabel IUPAC, berat atom dan daftar ketidakpastian untuk unsur-unsur pembentukan natrium klorida adalah atom Na dan Cl. u NaCl M = 2 2 Cl Na s s + = 2 2 0009 , 1 000002 , 1 x x + = 0,00009 gmol

3.4.2.2. Perhitungan ketidakpastian persentase Na

2 SO 4 Parameter yang di ukur adalah persentase larutan Na 2 SO 4 yang tergantung pada berat natrium sulfat, kemurniannya dan berat molekul natrium sulfat. Massa Natrium Sulfat m 4 2 SO Na Sertifikat kalibrasi timbangan tercantum ± 0,15 mg untuk linieritas. Produsen timbangan merekomendasikan untuk menggunakan distribusi rektangular untuk mendapatkan kontribusi linier deviasi standar. 3 15 , = 0,087 mg u m 4 2 SO Na = 2 087 , 2x = 0,123 mg Kemurnian Na 2 SO 4 Universitas Sumatera Utara P 4 2 SO Na 99,50 = 100 ± 0,50 = 1,0 ± 0,0050 u P 4 2 SO Na = 3 0050 , = 0,0029 Massa Molar Natrium Sulfat M Na 3 SO 4 Dari tabel IUPAC, berat atom dan daftar ketidakpastian untuk unsur-unsur pembentukan natrium sulfat adalah atom Na, S dan O. u 4 2 SO Na M = 2 2 2 O S Na s s s + + = 2 2 2 00017 , 4 005 , 1 000002 , 2 x x x + + = 0,0050 gmol

3.4.2.3. Perhitungan Ketidak Pastian Persentase Na

3 PO 4 Parameter yang di ukur adalah persentase larutan Na 3 PO 4 yang tergantung pada berat natrium posfat, kemurniannya dan berat molekul natrium posfat. Massa m 4 3 PO Na Sertifikat kalibrasi timbangan tercantum ± 0,15 mg untuk linieritas. Produsen timbangan merekomendasikan untuk menggunakan distribusi rektangular untuk mendapatkan kontribusi linier deviasi standar. 3 15 , = 0,087 mg um 4 3 PO Na = 2 087 , 2x = 0,123 mg Kemurnian Na 3 PO 4 Universitas Sumatera Utara P 4 3 PO Na = 99,50 = 100 ± 0,50 = 1,0 ± 0,0050 uP 4 3 PO Na = 3 0050 , = 0,0029 Massa Molar Natrium Sulfat M Na 3 PO 4 Dari tabel IUPAC, berat atom dan daftar ketidakpastian untuk unsur-unsur pembentukan natrium sulfat adalah atom Na, Pdan O. u M 4 3 PO Na = 2 2 2 O P Na s s s + + = 2 2 2 00017 , 4 00004 , 1 000002 , 3 x x x + + = 0,0003 gmol

3.4.2.4. Ketidakpastian Pipet Volume 5 mL V

T1 Ketidakpastian pipet volume 5 mL dengan presisi ± 0,01 mL dapat di hitung dari penggabungan dua pengaruh utama terhadap volume, yaitu : kalibrasi dan pengaruh suhu. a. Kalibrasi uV 5_cal = 3 01 , = 0,0057 mL b. Perbedaan suhu laboratorium dengan suhu kalibrasi Suhu yang tertera pada alat gelas volumetri adalah 20 C, sedangkan suhu laboratorium bervariasi antara ± 10 C. Ketidakpastian dapat di hitung dari perbedaan suhu dengan koefisien pemuaian volume air γ = 2,1 x 10 -4 C, dan koefisien rektangular di mana akan memberika: ± V x ∆t x γ Universitas Sumatera Utara ± 5 x 10 x 2,1 x 10 -4 = 0,0105 mL uV 5_temp = 3 0105 , = 0,0060 mL Ketidakpastian gabungan pipet volume 5 mL uV 5 = 2 _ 5 2 _ 5 temp cal V u V u + = 0,0082 mL

3.4.2.5. Ketidakpastian Pipet Volume 10 mL V

T1 Ketidakpastian pipet volume 10 mL dengan presisi ± 0,02 mL dapat di hitung dari penggabungan dua pengaruh utama terhadap volume, yaitu : kalibrasi dan pengaruh suhu. a. Kalibrasi uV 10_cal = 6 02 , = 0,0081 mL b. Perbedaan suhu laboratorium dengan suhu kalibrasi Suhu yang tertera pada alat gelas volumetri adalah 20 C, sedangkan suhu laboratorium bervariasi antara ± 10 C. Ketidakpastian dapat di hitung dari perbedaan suhu dengan koefisien pemuaian volume air γ = 2,1 x 10 -4 C, dan koefisien rektangular di mana akan memberikan ± V x ∆t x γ ± 10 x 10 x 2,1 x 10 -4 = 0,021 mL uV 10_temp = 3 021 , = 0,0121 mL Ketidakpastian Gabungan Pipet Volume 10 mL Universitas Sumatera Utara uV 10 = 2 _ 10 2 _ 10 temp cal V u V u + = 0,0146 mL

3.4.2.6. Ketidakpastian Gelas Ukur 10 mL

a. Kalibrasi uV 10_cal = 6 05 , = 0,02041 mL b. Perbedaan suhu laboratorium dengan suhu kalibrasi ± V x ∆t x γ ± 10 x 10 x 2,1 x 10 -4 = 0,021 mL uV 10_temp = 3 021 , = 0,0121 mL c. Perulangan uV 50_rep = 3 05 , = 0,02886 mL ketidakpastian gabungan gelas ukur 50 ml uV 50 = 2 _ 50 2 _ 50 2 _ 50 rep temp cal V u V u V u + + = 0,03768 mL

3.4.2.7. Ketidakpastian Gelas Ukur 100 mL

a. Kalibrasi uV 100_cal = 6 5 , = 0,2041 mL b. Perbedaan suhu laboratorium dengan suhu kalibrasi Universitas Sumatera Utara ± V x ∆t x γ ± 50 x 10 x 2,1 x 10 -4 = 0,105 mL uV 50_temp = 3 105 , = 0,0606 mL c. Perulangan uV 50_rep = 3 5 , = 0,2886 mL Ketidakpastian gabungan gelas ukur 50 ml uV 50 = 2 _ 50 2 _ 50 2 _ 50 rep temp cal V u V u V u + + = 0,3587 mL 3.4.3. Pengolahan Data 3.4.3.1. Perhitungan Nilai Densitas Larutan Pencuci Piring