2.7.1. Faktor Yang Mempengaruhi Viskositas
a. Besar dan Bentuk Molekul
Molekul-molekul yang mudah berasosiasi mempunyai viskositas yang besar, seperti air dan etanol. Zat ini membentuk asosiasi molekul dengan ikatan
hidrogen. Makin besar berat molekul, makin besar pula viskositas.
b. Suhu
Pada kebanyakan cairan viskositasnya turun dengan naiknya suhu. Menurut teori ”lubang” terdapat kekosongan dalam cairan dan molekul bergerak secara
kontinyu ke dalam kekosongan ini, sehingga kekosongan akan bergerak keliling. Proses ini menyebabkan aliran, tetapi memerlukan energi karena ada
energi pengaktifan yang harus mempunyai suatu molekul agar dapat bergerak ke dalam kekosongan. Energi pengaktifan lebih mungkin terdapat pada suhu
yang lebih tinggi dan dengan demikian cairan lebih mudah mengalir.
c. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan bertambahnya tekanan. Hal ini disebabkan jumlah lubang berkurang, sehingga bagi molekul lebih sukar untuk bergerak
keliling satu terhadap yang lain.
d. Konsentrasi
Untuk suatu larutan viskositasnya bergantung pada konsentrasi atau kepekatan larutan. Umumnya larutan yang konsentrasinya tinggi, viskositasnya juga
tinggi, sebaliknya larutan yang konsentrasinya rendah viskositasnya juga rendah.
24
24
Ibid
Universitas Sumatera Utara
2.7.2. Pengukuran Viskositas
Viskositas dari cairan dapat ditentukan dengan bermacam cara. Cara-cara ini berdasarkan hukum stokes atau poiseiuille. Alat yang dipakai disebut viskosimeter.
Viskosimeter bola jatuh berdasarkan hukum Stokes, sedangkan Viskosimeter Ostwald berdasarkan hukum poiseiuille.
2.7.3. Viskosimeter Hoppler
Pada viskosimeter ini yang diukur adalah waktu yang dutuhkan oleh sebuah bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda karena adanya gravitasi
akan jatuh melalui medium yang berviskositas seperti cairan misalnya dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan maksimun. Kecepatan
maksimum akan dicapai bila gaya gravitasi sama dengan frictional resistance medium. Besarnya frictional resistance untuk benda berbentuk bola dapat dihitung
menggunakan hukum Stokes :
f = 6πηrv 2.1
Dimana :
f = Frictional resistance η = Viskositas
r = Jari-jari bola v = Kecepatan yaitu jarak yang ditempuh per satuan waktu.
Pada keseimbangan, gaya ke bawah m-m g sama dengan frictional resistance
sehingga,
η =
2.2 Dimana :
m = Massa bola logam m
= Massa cair yang dipindahkan oleh bola logam g = Konstanta gravitasi
25
Sukardjo., 2002, Kimia Fisika, Cetakan Ke -2, Penerbit Rineka Cipta : Yokyakarta.
Universitas Sumatera Utara
2.7.4. Viskosimeter Ostwald