Pengembangan Digital Library Riau
3.7.3.2 Pengembangan Digital Library Riau
Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran
Penerapan teknologi informasi di Perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan
yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Library.
2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan 2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan
Kedua fungsi Penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya.
Digital Library adalah sistem informasi dan pelayanan yang menyediakan dokumen elektronik, berkas teks, suara digital, gambar digital, yang tersedia dalam repositori dinamis atau arsip.
Empat karakteristik Digital Library yaitu: (1) Manajemen sumberdaya dengan komputer; (2) Kemampuan menghubungkan penyedia informasi dengan pencari
informasi melalui saluran elektronik; (3) Kemampuan staf untuk melakukan intervensi dalam transaksi
elektronik ketika dibutuhkan oleh pencari informasi; dan
(4) Kemampuan untuk menyimpan, mengorganisasikan, dan mentransmisikan informasi kepada pencari informasi melalui saluran elektronik.
Digital Library memiliki potensi untuk hasil yang bersifat positif dan negatif. TI menimbulkan harapan besar untuk memperbaiki akses kepada mereka yang tidak mampu secara fisik, melalui aplikasi khusus dan akses dari rumah.
Motivasi penggerak dan adanya stimulan yang mendukung pengembangan Digital Library adalah :
1. Kemudahan mendapatkan produk TI
2. Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk TI
3. Kemampuan dari teknologi informasi
4. Tuntutan layanan masyarakat serba “klick”
5. Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan
6. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan
7. Meningkatkan citra perpustakaan
8. Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global.
Berdasarkan definisi, karakteristik dan potensi Digital Library maka pengembangan Digital Library diantaranya harus memperhatikan beberapa kriteria di bawah ini:
(1) Harus ada jaminan terhadap kualitas muatan Digital Library; (2) Digital Library harus mengelola akses dan kepemilikan; (3) Digital Library harus dirancang untuk pengguna; (4) Digital Library harus dapat dikelola secara finansial, yang berarti
biaya harus bisa diprediksi, dikontrol, berkelanjutan, dan dapat diterima;
(5) Digital Library harus menyediakan fasilitas yang canggih untuk navigasi baik secara lokal maupun global, menyediakan penelusuran yang efektif, dan menghindari duplikasi;
(6) Digital Library harus memberikan jaminan terhadap pemegang hak cipta dan melindunginya dari pelanggaran baik oleh staf maupun pengguna;
(7) Digital Library harus menyediakan fasilitas untuk pelacakan, pengawasan, dan pembayaran penggunaan walaupun pembayaran tidak dilakukan pada saat penggunaan; dan
(8) Digital Library harus menyediakan fasilitas intervensi oleh manusia untuk tujuan memberikan bantuan dan manajemen.
Penerapan dan Pengembangan Digital Library di Provinsi Riau akan mencapai sasaran jika memperhatikan Unsur-unsur Digital Library berikut ini :
1. Pengguna (Pengguna)
2. Perangkat Keras (Hardware)
3. Perangkat Lunak (Software)
4. Jaringan (Network)
5. Data
6. Manual
Tahapan Membangun Sistem Digital Library
Definisi masalah
SURVEI
Maksud dan tujuan Kerangka kerja
DISAIN
Perkiraan waktu dan biaya
Survei
Analisa kondisi sumber daya
PEMBANGUNAN
Analisa kebutuhan Analisa sistem berjalan
UJI COBA
Disain
Menyusun logika kerja sistem
TRAINING
Disain data, table, database, relasi. Disain input, proses dan output
OPERASIONAL
SPes. peralatan yang diperlukan
Pembangunan Pembuatan program aplikasi. Instalasi software, jaringan klien
server Dokumentasi
Uji coba
Tes sistem keseluruhan Evaluasi, Perbaikan
Training
Training : staf,operator, teknisi,
administrator Sosialisasi
Operasional
Sistem siap digunakan. Bantuan teknis Pengembangan lebih lanjut
Untuk memastikan adanya keberhasilan dalam Digital Library maka dibutuhkan kerjasama yang optimal dan berkelanjutan diantara pengguna sehingga tercipta kepuasan diantara pengguna, suatu penilain mendalam mengenai kebutuhan-kebutuhan pengguna harus dilakukan sebelum rencana detail untuk automasi dilakukan. Perlu tersedianya staf (pustakawan, Untuk memastikan adanya keberhasilan dalam Digital Library maka dibutuhkan kerjasama yang optimal dan berkelanjutan diantara pengguna sehingga tercipta kepuasan diantara pengguna, suatu penilain mendalam mengenai kebutuhan-kebutuhan pengguna harus dilakukan sebelum rencana detail untuk automasi dilakukan. Perlu tersedianya staf (pustakawan,