Pengembangan Aplikasi e-Learning

3.7.3.3 Pengembangan Aplikasi e-Learning

Sejalan dengan kemajuan teknologi jaringan dan perkembangan internet, memungkinkan penerapan teknologi ini di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan atau latihan. Di masa mendatang penerapan teknologi internet di bidang pendidikan akan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan, terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar di berbagai daerah yang sangat berjauhan. Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan sekarang. Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan internet, maka ketergantungan akan jarak dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan akan dapat diatasi, karena semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses setiap saat.

Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh Badan Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Provinsi Riau dalam membangun dan Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh Badan Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Provinsi Riau dalam membangun dan

1. Teknologi Aplikasi Internet Secara umum aplikasi di internet terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai

berikut:

a. Synchronous System Aplikasi yang berjalan secara waktu nyata dimana seluruh pemakai

bisa berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting, Video Conference, dsb.

b. Asynchronous System Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh

pemakai bisa mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing, contohnya: BBS, e-mail, dsb.

Dengan fasilitas jaringan yang dimiliki oleh berbagai pendidikan tinggi atau institusi di Indonesia baik intranet maupun internet, sebenarnya sudah sangat mungkin untuk diterapkannya sistem pendukung e-

Learning berbasis Web dengan menggunakan sistem synchronous atau asynchronous, namun pada dasarnya kedua sistem diatas biasanya digabungkan untuk menghasilkan suatu sistem yang efektif karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.

2. Karakteristik Aplikasi e-Learning

a. Peserta didik belajar secara terpisah dari pengajar.

b. Isi pelajaran (learning contents) disampaikan kepada peserta didik melalui berbagai jenis media. Media ini berfungsi untuk menggantikan sebagian tugas pengajar, yaitu tugas menyampaikan informasi dan penjelasan.

c. Ada lembaga tertentu yang merancang, mengembangkan, mengimplementasikan sistem tersebut serta mengevaluasi hasilnya.

d. Biasanya ada unit pelayanan bantuan terhadap peserta didik.

e. Dimungkinkan adanya hubungan dua arah antara peserta didik dengan pengajar atau tutor.

3. Sistem Pendukung Pendidikan Dengan adanya sistem ini proses pengembangan pengetahuan tidak

hanya terjadi di dalam ruangan kelas saja dimana secara terpusat pengajar memberikan pelajaran secara searah, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, para peserta didik dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-mengajar. Mereka bisa terus berkomunikasi sesamanya kapan dan dimana saja dengan cara akses ke sistem yang tersedia secara online. Sistem seperti ini tidak saja akan menambah pengetahuan seluruh peserta didik, akan tetapi juga akan turut membantu meringankan beban pengajar dalam proses belajar-mengajar, karena dalam sistem ini beberapa fungsi pengajar dapat diambil alih dalam suatu program komputer yang dikenal dengan istilah agent.

Disamping itu, hasil dari proses dan hasil dari belajar-mengajar bisa disimpan datanya di dalam bentuk database, yang bisa dimanfaatkan untuk mengulang kembali proses belajar-mengajar yang lalu sebagai rujukan, sehingga bisa dihasilkan sajian materi pelajaran yang lebih baik lagi.

4. Collaboration Faktor kolaborasi menjadi penting dalam rangka menciptakan sistem

pendidikan yang lebih efektif, karena dalam sistem pendidikan jarak jauh faktor komunikasi antar peserta akan menjadi penentu dalam menentukan perolehan pengetahuan yang dicapai oleh setiap peserta didik.

Collaboration didefinisikan sebagai kerjasama antar peserta dalam rangka mencapai tujuan bersama. Collaboration tidak hanya sekedar menempatkan para peserta ke dalam kelompok-kelompok studi, tetapi diatur pula bagaimana mengkoordinasikan mereka supaya bisa bekerjasama dalam studi.

Saat ini penelitian di bidang kolaborasi melalui internet dikenal dengan istilah CSCL (Computer Supported Collaborative Learning), dimana pada prinsipnya CSCL berusaha untuk mengoptimalkan pengetahuan yang dimiliki oleh para peserta dalam bentuk kerjasama dalam pemecahan masalah. Kenyataannya kolaborasi antar peserta cenderung lebih mudah dibandingkan dengan kolaborasi antara peserta dengan pengajar.

Gambar dibawah ini menunjukkan konsep e-Learning dengan metoda CSCL, yang terdiri dari pemakai dan tool yang digunakan. Pemakai terdiri dari peserta didik dan pengajar yang membimbing, dimana peserta didik itu sendiri terbagi menjadi peserta didik dan peserta didik lain yang bertindak sebagai collaborator selama proses belajar. Para peserta saling berkolaborasi dengan tool yang tersedia melalui jaringan intranet atau internet, dimana pengajar mengarahkan jalannya kolaborasi supaya mencapai tujuan yang diharapkan.

Gambar Collaboration

Dalam pelaksanaan sistem e-Learning, kolaborasi antar peserta didik akan menjadi faktor yang esensial, terutama pada sistem asynchronous dimana para peserta didik tidak secara langsung bisa mengetahui kondisi peserta didik lain, sehingga seandainya terjadi masalah dalam memahami makalah yang disediakan, akan terjadi kecenderungan untuk gagal mengikutinya dikarenakan kurangnya komunikasi antar peserta didik, sehingga timbul kecenderungan terperangkap pada kondisi standstill, sehingga menyebabkan hasil yang tidak diharapkan.

Ada 5 hal essensial yang harus diperhatikan dalam menjalankan kolaborasi lewat internet, yaitu sebagai berikut:

(a) clear, positive interdependece among students (b) regular group self-evaluation (c) interpersonal behaviors that promote each member’s learning and

success (d) individual accountability and personal responsibility

(e) frequent use of appropriate interpersonal and small group social skills

Dalam proses kolaborasi antar peserta didik, pengajar bisa saja terlibat didalamnya secara tidak langsung, dalam rangka membantu proses kolaborasi dengan cara memberikan arahan berupa message untuk memecahkan masalah. Sehingga diharapkan proses kolaborasi menjadi lebih lancar.

5. Konfigurasi Sistem Gambar di bawah ini menunjukkan struktur global dari sistem

pendukung untuk e-Learning. Pemakai sistem dalam hal ini peserta didik dan pengajar dapat mengakses ke sistem dengan menggunakan piranti lunak browser.

Gambar Struktur Sistem

Seperti pada gambar di atas, Implementasi client/server untuk sistem penunjang pendidikan berbasis kolaborasi di internet, pada dasarnya harus memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

Collaboration, untuk melakukan kerjasama antar peserta didik dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kolaborasi ini bisa diwujudkan dalam bentuk diskusi atau tanya-jawab dengan memanfaatkan fasilitas internet yang umum dipakai misalnya: e-mail, BBS, chatting, dikembangkan sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibuat.

Database, untuk menyimpan materi pelajaran dan record-record yang berkaitan dengan proses belajar-mengajar khususnya proses kolaborasi.

Web Server, merupakan bagian mengatur akses ke sistem dan mengatur tampilan yang diperlukan dalam proses pendidikan. Termasuk pula pengaturan keamanan sistem.

Pengembang aplikasi seperti ini bisa dilakukan dengan menggunakan software sebagai berikut:

Platform OS

: Linux

Web Server

: Apache+Tomcat

: Java Server Page

Database

: MySQL / Postgress

Frame Work

: Struts

Development Tool

: Eclipse

Keuntungan menggunakan software diatas yaitu seluruhnya merupakan Open Source yang bisa didownload secara gratis dari web site masing-masing, sehingga dalam implementasinya bisa ditekan biaya serendah mungkin, tanpa mengurangi realibilitas sistem itu sendiri. Keuntungan lainnya yaitu Keuntungan menggunakan software diatas yaitu seluruhnya merupakan Open Source yang bisa didownload secara gratis dari web site masing-masing, sehingga dalam implementasinya bisa ditekan biaya serendah mungkin, tanpa mengurangi realibilitas sistem itu sendiri. Keuntungan lainnya yaitu

Oleh karena itu, dengan penerapan berbagai software Open Source seperti ini, diharapkan akan dicapai suatu sistem e-Learning yang aman, terpercaya, performance tinggi, multiplatform, dan biaya rendah.

Melalui e-learning, berharap dapat meningkatkan efisiensi, terutama jika dikaitkan dengan waktu dan biaya. E-learning dapat membantu pendistribusian materi yang diajarkan secara elektronis. Administrasi pengelolaan lembaga pendidikan pun dapat menggunakan aplikasi elektronis yang memungkinkan orang belajar tanpa harus pergi ke tempat belajar, dan dapat menyelesaikan persoalan pembayaran melalui transaksi elektronik.

E-learning sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas aparatur pemerintah Provinsi Riau khususnya. Sejalan dengan pengembangan dan penerapan E-Government, aparatur pemerintah Provinsi Riau sangat membutuhkan SDM yang berkualitas sehingga e-Learning sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pemerintah Provinsi Riau.

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Implikasinya pada Model Pengembangan Strategi Perusahaan di masa Depan

0 38 1

Pengembangan infrastruktur jaringan clint-server Kelurahan Bintaro

17 108 114

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Tinjauan atas pembuatan laporan anggaran Bulan Agustus 2003 pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

0 76 64

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filling (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama Soreang)

12 68 1

PENGARUH ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA PENGELASAN BIMETAL (STAINLESS STEEL A 240 Type 304 DAN CARBON STEEL A 516 Grade 70) DENGAN ELEKTRODA E 309-16

10 133 86