PERKEMBANGAN SARANA PENYALURAN TENAGA LISTRIK

4.4. PERKEMBANGAN SARANA PENYALURAN TENAGA LISTRIK

4.4.1. Transmisi Tenaga Listrik

Sistem kelistrikan yang ada di kepulauan Indonesia belum sepenuhnya terintegrasi pada jaringan transmisi tenaga listrik. Saat ini sistem kelistrikan yang telah terintegrasi dengan baik hanya di pulau Jawa-Bali, dimana sistem kelistrikan Jawa-Bali memiliki 2 sistem interkoneksi, yaitu Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV sebagai tulang punggung utama (Back Bone) jaringan dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV sebagai jaringan pendukung.

Di Pulau Sumatera, terdapat 2 (dua) sistem besar yaitu sistem interkoneksi Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan sistem interkoneksi Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Sistem Sumbagut menghubungkan 2 (dua) Provinsi yaitu: Aceh dan Sumatera Utara melalui SUTT 150 kV, sementara itu Sistem Sumbagsel menghubungkan 6 (enam) Provinsi yaitu: Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung melalui SUTT 150 kV kecuali antara Lahat (Provinsi Sumatera Selatan) dan Kiliran Jao (Provinsi Sumatera Barat) terhubung melalui

SUTT 275 kV (walaupun saat ini SUTT tersebut masih dioperasikan dengan tegangan 150 kV). Sistem Sumbagsel merupakan gabungan antara sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Barat dan Riau (Sumbar-Riau) dengan sistem di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung yang mulai diintegrasikan pada bulan November 2004. Kemudian pada bulan Agustus 2006, sistem Sumbagut dan Sumbagsel telah terhubung melalui SUTT 150 kV, namun karena beberapa alasan teknis, hingga saat ini kedua sistem tersebut masih dioperasikan secara terpisah.

Di Pulau Kalimantan, SUTT 150 kV baru terdapat pada sebagian kecil wilayah di Provinsi Kalimantan Barat, sebagian kecil wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah yang terhubung dengan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan sebagian kecil wilayah Kalimantan Timur.

Di Pulau Sulawesi, SUTT 150 kV telah menghubungkan Provinsi Sulawesi Utara dengan sebagian kecil Provinsi Gorontalo yang dinamakan Sistem Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut). Sementara itu Provinsi Provinsi Sulawesi Selatan juga telah terhubung dengan sebagian kecil daerah di Provinsi Sulawesi Barat.

Adapun sistem kelistrikan di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua belum memiliki SUTET maupun SUTT dikarenakan pada umumnya sistem kelistrikannya masih terisolasi dan tersebar serta kelas kapasitas pembangkit tenaga listrik yang dimiliki masih relatif kecil.

Pada tahun 2011, total panjang jaringan transmisi tenaga listrik yang telah dibangun oleh PT PLN (Persero) adalah sepanjang 36.719,74 kms yang terdiri atas SUTET 500 kV sepanjang 5.052,00 kms, SUTET 275 kV sepanjang 1.028,30 kms, SUTT 150 kV sepanjang 26.170,79 kms, SUTT 70 kV sepanjang 4.456,69 kms, dan SUTT 25 – 30 kV sepanjang 11,96 kms. Total panjang jaringan transmisi tenaga listrik tersebut mengalami penambahan sebesar 3.569 kms sejak tahun 2007 atau mengalami peningkatan sebesar 10,77% selama periode 5 tahun (Gambar 2).

Tahun Gambar 2. Perkembangan Panjang Jaringan Transmisi Tenaga Listrik

Sedangkan hasil yang dicapai dalam pembangunan transmisi tenaga listrik tahun 2011 adalah sebagaimana terlihat pada pada Tabel 4.

Tabel 4. Panjang Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Tahun 2011 (kms)

NO PROVINSI/SISTEM

A Sumatera

2 Sumatera Utara

3 Sumatera Barat

4 Riau

5 Kepulauan Riau *) -

6 Sumatera Selatan

7 Jambi

8 Bengkulu

9 Bangka Belitung

10 Lampung

11 Interkoneksi Sumatera

B Jawa - Bali

2 DKI Jakarta

NO PROVINSI/SISTEM

3 Jawa Barat

4 Jawa Tengah

5 DI Yogyakarta

6 Jawa Timur

7 Bali

8 Interkoneksi Jawa-Bali

C Kalimantan

1 Kalimantan Barat

2 Kalimantan Selatan

3 Kalimantan Tengah

4 Kalimantan Timur

D Sulawesi

1 Sulawesi Utara

3 Sulawesi Tengah

4 Sulawesi Selatan

5 Sulawesi Tenggara

6 Sulawesi Barat

E Nusa Tenggara

1 Nusa Tenggara Barat

2 Nusa Tenggara Timur

F Maluku

1 Maluku

2 Maluku Utara

G Papua

1 Papua

2 Papua Barat

TOTAL INDONESIA 11,96 4.456,69 26.170,79 1.028,30 5.052,00 36.719,74

*) Hanya di Pulau Batam

4.4.2. Distribusi Tenaga Listrik

Pada tahun 2011, total panjang jaringan distribusi tenaga listrik yang telah dibangun oleh PT PLN (Persero) adalah sepanjang 679.124,30 Pada tahun 2011, total panjang jaringan distribusi tenaga listrik yang telah dibangun oleh PT PLN (Persero) adalah sepanjang 679.124,30

Gambar 3. Perkembangan Pembangunan Distribusi Tenaga Listrik

Sedangkan hasil yang dicapai dalam pembangunan distribusi tenaga listrik tahun 2011 per provinsi adalah sebagaimana terlihat pada pada Tabel 5.

Tabel 5. Panjang Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tahun 2011 (kms)

Tegangan Menengah

No. Satuan PLN/Provinsi Tegangan

15-20 kV Rendah A Sumatera

13.994,00 13.412,00 2 Sumatera Utara

23.195,21 25.075,92 3 Sumatera Barat

8.338,00 10.556,00 4 Riau

5.789,00 8.803,09 5 Kepulauan Riau *)

2.132,19 2.567,31 6 Sumatera Selatan

No. Satuan PLN/Provinsi Tegangan

Tegangan Menengah

6 - 7 kV

10 - 12 kV

15-20 kV Rendah

7 Jambi

4.564,33 3.826,07 8 Bengkulu

2.487,12 4.064,23 9 Bangka Belitung

B Jawa – Bali 143.940,56 237.297,36

1 Banten

5.804,59 12.141,18 2 DKI Jakarta

18.368,35 24.871,17 3 Jawa Barat

34.511,43 79.034,41 4 Jawa Tengah

43.136,61 46.965,29 5 D.I. Yogyakarta

4.965,33 7.723,07 6 Jawa Timur

31.795,39 59.159,10 7 Bali

C Kalimantan

1 Kalimantan Barat

8.729,67 8.582,14 2 Kalimantan Selatan

7.056,30 6.791,38 3 Kalimantan Tengah

3.839,15 3.145,61 4 Kalimantan Timur **)

D Nusa Tenggara 8.467,70 8.362,21

4.065,74 3.888,31 2 Nusa Tenggara Timur

1 Nusa Tenggara Barat

E Sulawesi

1 Sulawesi Utara

1.699,99 2.016,69 3 Sulawesi Tengah

5.303,62 4.239,53 4 Sulawesi Selatan

10.118,50 12.144,76 5 Sulawesi Tenggara

2.992,60 4.065,90 6 Sulawesi Barat

F Maluku 4.812,54 2.718,36

1 Maluku

3.055,43 1.741,92 2 Maluku Utara

G Papua 2.718,00 3.637,00

No. Satuan PLN/Provinsi Tegangan Rendah

Tegangan Menengah

6 - 7 kV

10 - 12 kV

15-20 kV

1 Papua

1.631,00 2.304,00 2 Papua Barat

*) Termasuk PLN Batam **) Termasuk PLN Tarakan