KEBUTUHAN INVESTASI

BAB VI KEBUTUHAN INVESTASI

Dalam melaksanakan rencana pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik di seluruh Indonesia yang meliputi pembangkitan, transmisi dan distribusi sebagaimana yang telah direncanakan dalam kurun waktu tahun 2012 –2031 diperlukan investasi pembangkit sekitar USD 408.480 juta, (asumsi investasi

1 MW adalah sekitar USD 1.500.000) dan dalam tahun 2012 –2020 kebutuhan investasi transmisi dan gardu induk sekitar USD 11.513,8 juta, serta investasi distribusi sekitar USD 12.919,5 juta.

Selama ini sumber pembiayaan proyek-proyek PLN banyak diperoleh dari penerusan pinjaman dari luar negeri (two step loan), namun setelah tahun 2006 peranan pinjaman semacam ini mulai berkurang dan sebaliknya investasi dengan obligasi terus meningkat, baik obligasi lokal maupun global. Proyek percepatan pembangkit 10.000 MW dibiayai dari pinjaman luar dan dalam negeri yang diusahakan sendiri oleh PLN dengan garansi Pemerintah. Akhir-akhir ini PLN kembali berupaya memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan multilateral (IBRD, ADB) dan bilaterial (JICA, AFD) untuk mendanai proyek-proyek kelistrikan yang besar seperti Upper Cisokan pumped storage dan transmisi HVDC Sumatra – Jawa dengan skema two step loan.

Untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali, kebutuhan investasi di sisi pembangkit sampai dengan tahun 2031 adalah sekitar USD 192.480 juta. Untuk sistem penyaluran transmisi dan gardu induk dari tahun 2012 sampai dengan 2020 pada sistem kelistrikan Jawa-Bali diperkirakan investasi yang diperlukan adalah sekitar USD 6.010,3 juta dan sekitar USD 6.194 juta belum ada kepastian investasinya. Proyek tersebut menurut rencana akan didanai dari APLN, obligasi, APBN, pinjaman luar negeri (two step loan), kredit ekspor dan sumber lainnya.

Untuk rencana pengembangan distribusi, gardu distribusi diperkirakan dari tahun 2012 sampai dengan 2020 pada Sistem kelistrikan Jawa- Bali memerlukan investasi sekitar USD 6.194 juta, yang investasinya sangat mengandalkan kemampuan APBN dan APLN, yang diperlukan untuk perluasan jaringan tegangan menengah dan tegangan rendah, menambah kapasitas trafo distribusi dan sambungan pelanggan baru. Secara rinci kebutuhan investasi untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali adalah sebagaimana tercantum Tabel 10.

Untuk Sistem kelistrikan Luar Jawa-Bali, kebutuhan investasi di sisi pembangkit sampai dengan tahun 2031 adalah sekitar USD 216.000 juta. Untuk sistem penyaluran transmisi pada Sistem kelistrikan Luar Jawa-Bali dari tahun 2012 sampai dengan 2020 diperkirakan investasi yang diperlukan adalah sekitar USD 5.503,5 juta. Secara umum sumber investasi untuk pengembangan sistem penyaluran akan dipenuhi dari berbagai sumber investasi, yaitu APBN sebagai penyertaan modal pemerintah (ekuiti), pinjaman baru, dan dana internal. Sumber dana internal berasal dari laba usaha dan penyusutan aktiva tetap, sedangkan dana pinjaman dapat berupa pinjaman luar negeri (SLA, sub-loan agreement), Untuk Sistem kelistrikan Luar Jawa-Bali, kebutuhan investasi di sisi pembangkit sampai dengan tahun 2031 adalah sekitar USD 216.000 juta. Untuk sistem penyaluran transmisi pada Sistem kelistrikan Luar Jawa-Bali dari tahun 2012 sampai dengan 2020 diperkirakan investasi yang diperlukan adalah sekitar USD 5.503,5 juta. Secara umum sumber investasi untuk pengembangan sistem penyaluran akan dipenuhi dari berbagai sumber investasi, yaitu APBN sebagai penyertaan modal pemerintah (ekuiti), pinjaman baru, dan dana internal. Sumber dana internal berasal dari laba usaha dan penyusutan aktiva tetap, sedangkan dana pinjaman dapat berupa pinjaman luar negeri (SLA, sub-loan agreement),

Untuk rencana pengembangan distribusi pada Sistem kelistrikan Luar Jawa-Bali, diperkirakan dari tahun 2012 sampai dengan 2020 memerlukan investasi sekitar USD 6.005,5 juta, diperlukan untuk perluasan jaringan tegangan menengah dan tegangan rendah, menambah kapasitas trafo distribusi dan sambungan pelanggan baru. Secara rinci kebutuhan investasi Sarana Penyediaan Tenaga Listrik adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 10.

Tabel 10. Kebutuhan Investasi Sarana Penyediaan Tenaga Listrik Tahun 2012 -

2031

dalam USD juta

Jaringan Transmisi dan

5.503,5 11.513,8 Gardu Induk *)