Perencanaan Pendidikan Pemilihan Jenis Sekolah Menengah

xxxiii

2.5.3. Perencanaan Pendidikan

Perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi peristiwa, keadaan, suasana, dan sebagainya dan apa yang akan dilakukan intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi dan sebagainya. Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang yaitu dalam jangka waktu tertentu Udin Syaefudin, 2007. Menurut Guruge dalam Udin Syaefudin perencanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan dimasa depan dalam bidang pembangunan pendidikan. Sedangkan Soenaryo dalam Usman 2006 membagi beberapa pendekatan dalam perencanaan pendidikan yaitu: 2.5.3.1.Pendekatan Kebutuhan Sosial Social Demand approach Pendekatan kebutuhan sosial adalah pendekatan yang didasarkan atas keperluan masyarakat pada saat ini. Pendekatan ini menitikberatkan pada tujuan pendidikan yang mengandung misi pemerataan kesempatan dalam mendapatkan pendidikan. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun merupakan contoh penerapan pendekatan ini. Ada tiga kelemahan pendekatan ini yaitu 1 mengabaikan masalah alokasi dalam skala nasional, dan secara samar tidak mempermasalahkan besamya sumber daya pendidikan yang dibutuhkan karena beranggapan bahwa penggunaan sumber daya pendidikan yang terbaik adalah untuk segenap rakyat Indonesia. 2 xxxiv pendekatan ini mengabaikan kebutuhan perencanaan ketenagakerjaan manpower planning yang diperlukan di masyarakat sehingga dapat menghasilkan lulusan yang sebenamya kurang dibutuhkan masyarakat. 3 pendekatan ini cenderung hanya menjawab pemerataan pendidikan saja sehingga kuantitas lulusan lebih diutamakan ketimbang kualitasnya. 2.5.3.2.Pendekatan Ketenagakerjaan manpower approach Pendekatan ketenagakerjaan adalah pendekatan yang mengutamakan keterkaitan lulusan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja. Apabila dikaji dari semakin membengkaknya angka pengangguran, maka keperluan mempertemukan kepentingan dunia pendidikan dengan dunia kerja semakin mendesak. Contoh pendekatan ini adalah kebijakan pendidikan sistem ganda melalui link and match. Pendekatan ini mempunyai tiga kelemahan yaitu 1 mempunyai peranan yang terbatas terhadap perencanaan pendidikan, pendekatan ini mengabaikan sekolah menengah umum karena hanya akan menghasilkan pengangguran saja, pendekatan ini lebih mengutamakan sekolah menengah kejuruan untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. 2 menggunakan klasifikasi dan rasio permintaan dan persediaan. 3 tujuan utamanya untuk memenuhi tuntutan dunia kerja, di sisi lain tuntutan dunia kerja selalu berubah-rubah dengan cepatnya. 2.5.3.3.Pendekatan Cost Effectiveness Pendekatan ini menitik beratkan pemanfaatan biaya secermat mungkin xxxv untuk mendapatkan hasil pendidikan yang seoptimal mungkin, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pendidikan ini hanya diadakan jika benar-benar memberikan keuntungan yang relatif pasti, baik bagi penyelenggara maupun peserta didik. 2.5.3.4.Pendekatan Terpadu Pendekatan ini merupakan perpaduan dari ketiga pendekatan di atas yaitu berusaha memenuhi kebutuhan sosial masyarakat, pemenuhan ketenaga kerjaan dengan biaya seefektif mungkin.

2.6. Tinjauan Teori Lokasi