Kebutuhan Sekolah Menengah Tinjauan Tentang Kebutuhan Sekolah Menengah

viii

BAB II KAJIAN KEBUTUHAN SEKOLAH MENENGAH

2.1. Tinjauan Tentang Kebutuhan Sekolah Menengah

2.1.1. Kebutuhan

Kebutuhan berasal dari kata dasar “butuh” yang didefinisikan sebagai hal yang dibutuhkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001. Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera. Kebutuhan juga diartikan tidak adanya sesuatu atau ada kesenjangan antara apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya terjadi. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan manusia karena adanya kesenjangan atau perbedaan antara apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya terjadi agar dicapai suatu kesejahteraan. Atau dengan kata lain adanya suatu kesenjangan antara permintaan dengan penyediaan .

2.1.2. Sekolah Menengah

Untuk mendefinisikan sekolah menengah kita bisa lihat dari Undang Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 18, yang ix menyatakan,“Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan”. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat . Sekolah adalah suatu bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001. Bangunan sekolah berupa ruang kelas, tempat praktik, laboratorium, perpustakaan serta sarana lain untuk menunjang proses belajar mengajar antara siswa dan guru. Jadi sekolah menengah adalah suatu bangunan beserta perlengkapannya untuk proses belajar mengajar siswa sesudah siswa tersebut menamatkan pendidikan dasar. Sekolah menengah ini berbentuk Sekolah Menengah Atas SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan SMK.

2.1.3. Kebutuhan Sekolah Menengah