Asas uji biologi bagi toksisitas

9.2. Asas uji biologi bagi toksisitas

a) Asas umum Asas ini beranjak dari pengertian toksikologi itu

sendiri, dimana pada dasarnya toksikologi mengangkut suatu pemahaman tentang segala efek dari zat kimia pada organisme hidup. Mengingat potulat Paracelcius, bahwa semua zat kimia berpotensi memberikan sifat toksiknya, dimana sifat toksik tersebut ditentukan oleh dosis. Oleh karena itu berbagai uji toksikologi merupakan uji yang bertujuan menentukan kondisi-kondisi

93

yang harus dipenuhi apabila suatu sel biologi dipengaruhi oleh zat kimia dan sifat dari efek zat kimia yang ditimbulkan. Kondisi-kondisi tersebut adalah tergantung pada organisme dan lingkungan, sehingga pada kondisi tersebut terpenuhi pejanan dengan suatu xenobiotika akan menimbulkan efek atau aksi. Efek yang muncul akan sangat bervariasi bergantung pada berbagai faktor. Setiap interaksi toksikan dengan sel biologi pasti akan menimbukkan efek, salah satu tujuan dari uji toksikologik adalah menentukan atau mendeteksi kapan efek tersebut muncul. Efek tentunya akan bergantung pada dosis, potensi interinsik dari toksikan, dan juga oleh lama kontak xenobiotika dengan organisme ”sistem biologik”.

Kebanyakan dari metode biologi yang telah dikembangkan dalam toksikologi umumnya merupakan hasil kebutuhan praktis untuk memperoleh suatu informasi tentang efek-efek zat kimia sejauh mereka ada kaitannya dengan kesehatan fisik manusia. Kesinambungan kemajuan ekonomi manusia telah diikuti oleh peningkatan jumlah bahan kimia, yang mengakibatkan manusia dapat terpejan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Sesorang mungkin terpejan zat kimia di tempat kerjanya, melalui pakaian, makanan atau bahan kimia yang dengan sengaja dipakai, sehingga perlu tidak hanya untuk mengetahui toksisitas yang dapat terjadi tetapi juga memperoleh jaminan bahwa pemejanan manusia dengan sejumlah besar bahan kimia tidak akan menyebabkan efek merusak langsung yang nyata atau efek merusak tidak langsung yang tidak kentara tetapi membahayakan. Konsekuensi segala zat kimia, seperti bahan tambahan makanan, bahan pengganti makanan atau obat, perlu memperoleh sebanyak-banyaknya data toksisitas.

Karena pembatasan yang menyangkut moral, etis, dan hukum mengenai penggunaan manusia untuk maksud eksperimental guna memperoleh data toksisitas, maka uji toksisitas umumnya dilakukan pada hewan uji. Dasar hipotesa ini adalah bahwa studi toksisitas dengan spesies yang sesuai memiliki nilai ekstrapolatif untuk manusia.

Yang perlu diingan sebagai asas umum adalah, bahwa terdapat banyak variasi dalam toksisitas yang ditimbulkan oleh zat kimia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang diantara berbagai macam-macam spesies hewan mamalia, meskipun evaluasi terhadap efek toksik dilakuakn

dengan sangat hati-hati dan evaluasi tersebut paling rasional dan dapat diterima untuk menetapkan kebanyakan tipe toksisitas dengan tujuan ekstrapolasi ke manusia. Namun perlu ada pengecualian utamanya ialah evaluasi yang agak tidak berhasil terhadap tipe toksisitas immugenik.

b) Asas metodeloogi eksperimental toksikologi: Asas ini didasarkan atas premis bahwa segala

efek zat kimia atas jaringan hidup merupakan hasil reaksi zat kimia tersebut dengan suatu komponen sistem biologi hidup, atau hasil interaksi antara suatu bahan kimia tertentu dengan suatu komponen biologik. Studi tentang metode toksikologik dipusatkan pada deteksi dan evaluasi terhadap sifat perubahan fungsi dan struktur yang disebabkan oleh pejanan zat kimia serta signifikansi efek-efek tersebut atas sel-sel hidup. Hasil perkembangan metodologi toksikologi ini memunculakan asas-asas umum, yang berlaku bagi kebanyakan prosedur uji toksikologi, dan barangkali juga bagi semua uji toksikologi, asas- asas tersebut adalah: (i) Zat kimia harus kontak dengan target

sel/jaringan biologi untuk menimbulkan efek (ii) Terdapat kisaran daerah antara „NOEL no

observed effect level “ dgn konsentrasi scr signifikan memberi efek atas segala sistem biologi

(iii) Sel-sel biologi dlm berbagai macam spesies

memiliki fungsi serupa dan juga jalur metabolik yg serupa, pada umumnya dgn cara serupa akan dipengaruhi oleh zat kimia

(iv) Perubahan kecil yg terjadi pada struktur suatu

zat kimia mungkin sangat mempengaruhi aksi biologi yang ditimbulkan