Faktor-Faktor Penghambat Peningkatan Tingkat Partisipasi PAUD

C. Faktor-Faktor Penghambat Peningkatan Tingkat Partisipasi PAUD

Dalam upaya meningkatkan tingkat partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), penting untuk memahami penyebab rendahnya tingkat

commit to user

tahun 2001 di wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti yang dilansir oleh Yayasan Kita dan Buah Hati menyebutkan bahwa pada umumnya masyarakat memandang pendidikan belum perlu diberikan kepada anak usia dini. Hal ini sangat wajar mengingat bahwa pemahaman masyarakat terhadap pentingnya PAUD masih sangat rendah serta pada umumnya mereka berpandangan bahwa pendidikan identik dengan sekolah, sehingga bagi anak usia dini pendidikan dipandang belum perlu. Lebih jauh Hadis mengemukakan ada beberapa faktor yang menjadikan penyebab masih rendahnya kesadaran masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini antara lain ketidaktahuan akan PAUD, kemiskinan, kurang berpendidikan, gagasan orang tua tentang perkembangan anak yang masih sangat tradisional, kurang mau berubah, masih sangat konkret dalam berpikir, motivasi yang rendah karena kebutuhan yang masih sangat mendasar (untuk survival), serta masih sangat dipengaruhi oleh budaya setempat yang sempit (dalam www.sdn3-leuwimunding.co.cc).

Pada kenyataannya, banyak faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat partisipasi anak dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Diantaranya yaitu sarana pendidikan yang terbatas dan tidak merata terutama di pedesaan dan kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya PAUD. Selain itu, biaya yang mahal menjadi salah satu faktor rendahnya tingkat partisipasi dalam PAUD. Diperlukan dana yang tidak sedikit untuk biaya pendidikan di TK/RA, kelompok bermain dan semacamnya. Bahkan di kota besar ada TK yang biaya masuknya lebih besar

commit to user

ditambah lagi dengan uang bulanan, uang untuk berenang, outbound, piknik, wisuda dan lain sebagainya. Sebagian orangtua berpandangan mereka hanya “wajib” memberikan pendidikan kepada anaknya ketika masuk sekolah formal yaitu SD dan seterusnya. Sedangkan pendidikan anak sebelum usia SD sering diabaikan. Oleh karena itu, jika mereka belum memahami pentingnya PAUD maka dana untuk itu tidak akan pernah menjadi prioritas (nizaeni28.blogspot.com)

Penelitian-penelitian terdahulu terkait dengan faktor penghambat dan pendorong tingkat partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah pernah dilakukan oleh berbagai pihak. Penelitian Gary Putranto (2010) memberikan gambaran mengenai tingkat partisipasi orang tua dalam pelaksanaan program pendidikan anak usia dini di Desa Tanggung Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung partisipasi orang tua terhadap program-program PAUD adalah pertama, adanya elit lokal yang berperan sebagai motivator sekaligus fasilitator dalam pelaksanaan PAUD. Kedua, solidaritas sosial yang tinggi dalam diri orang tua murid di sekitar lembaga yang didasari karena rasa tanggung jawab serta kecintaan terhadap anak mereka sendiri. Sedangkan faktor penghambat tingkat partisipasi orang tua murid dalam pelaksanaan program PAUD adalah pertama, faktor sosial ekonomi, setiap orang tua yang sebagian besar yang apabila ditinjau dari tingkat pendapatan tergolong

commit to user

mendukung pelaksanaan program PAUD. Penelitian Sardin, S.Pd (2009) yang b erjudul “Studi Pengembangan Perencanaan Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Bandung”, menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini baru dapat dinikmati oleh sebagian penduduk perkotaan dan secara ekonomi mampu, sedangkan partisipasi anak usia dini terhadap pendidikan anak usia dini relatif masih rendah. Masyarakat menilai bahwa pendidikan anak usia dini penting, namun demikian fasilitas yang dimiliki oleh lembaga pendidikan pada umumnya masih terbatas, sehingga sebagian orang tua tidak memiliki kepercayaan terhadap lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini. Selain itu, layanan pendidikan anak usia dini belum dianggap sebagai kewajiban belajar oleh sebagian masyarakat, sehingga kepedulian orang tua untuk melibatkan anaknya dalam pendidikan anak usia dini masih rendah.

Berdasarkan pemaparan di atas lebih banyak faktor penghambat dibandingkan faktor yang pendukung tingkat partisipasi PAUD. Faktor-faktor yang secara umum menghambat peningkatan tingkat partisipasi PAUD adalah sebagai berikut :

1. Masih terbatas dan tidak meratanya lembaga pelayanan PAUD yang ada di masyarakat terutama di pedesaan. Sebagai contoh pertumbuhan TK, RA, KB, dan TPA di perkotaan lebih pesat dibandingkan di pedesaan

2. Sarana/fasilitas pendidikan yang terbatas dan tidak merata terutama di pedesaan

commit to user

PAUD bagi kecerdasan anak

4. Dari segi ekonomi, PAUD memerlukan dana yang tidak sedikit untuk biaya pendidikan di TK/RA, kelompok bermain dan semacamnya. Hal ini menbuat keluarga yang berpenghasilan rendah tidak dapat menyekolahkan anaknya ke PAUD

5. Persepsi masyarakat yang beranggapan bahwa pendidikan belum perlu diberikan pada anak usia dini (belum dijadikan prioritas sebagai kewajiban belajar)