Faktor Yang Mempengaruhi Lamsa Sihombing Menjadi Partaganing

4.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Lamsa Sihombing Menjadi Partaganing

Menjadi seorang partaganing bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan, berawal dari proses mengenal taganing sampai memainkan taganing dalam sebuah upacara adat seseorang harus memberikan perhatian serius dan tentu saja ada faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga berhasil melakukannya. Setiap partaganing pasti memiliki alasan yang berbeda-beda dalam memilih peran sebagai partaganing. Dalam kesempatan ini penulis akan memaparkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Lamsa Sihombing sebagai partaganing.

4.2.2.1 Faktor Lingkungan Keluarga

Lamsa Sihombing berbeda dari anak-anak lain di desanya. Sejak bayi dia diasuh oleh kakek dan neneknya, seperti yang sudah dipaparkan dalam biografi singkat diatas. Lamsa menghabiskan masa kecil bersama kakek dan neneknya.

Tepat tahun 2009, kakeknya membuka sebuah grup musik yang saat ini dikelola bersama anaknya (tulang Lamsa). Dengan adanya musik di rumah tersebut, maka Lamsa bisa menikmati bagaimana musik Batak Toba sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat lainnya. Lamsa selalu dibawa oleh sang kakek jika ada pesanan musik dari masyarakat, seperti upacara kematian, upacara perkawinan, pesta pembangunan Gereja dan lain-lain. Kesempatan-kesempatan seperti itu tentu membawa dampak yang baik bagi Lamsa untuk menarik minatnya belajar tentang musik Batak Toba.

Seperti yang disampaikan oleh Samsul Sinaga (paman Lamsa), bahwa dalam keluarga mereka tidak ada yang sungguh-sungguh paham dan mengerti tentang musik. Hanya dia dan Lamsa Sihombing yang mampu bermain musik dan sekaligus menjalankan grup musik mereka yaitu Naga Musik. Maka dari itu penulis berasumsi bahwa seandainya Lamsa Sihombing diasuh oleh ibunya Nurmianna yang sehari-hari tidak tersangkut paut dengan musik, maka kemampuan Lamsa Sihombing dalam memainkan taganing bisa saja tidak sebagus saat ini. Karena dia akan menghabiskan waktu sehari-hari dengan kegiatan yang berbeda tidak seperti yang dia alami bersama kakeknya. Seperti yang diungkapakan Slameto bahwa Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto 2003:2).

4.2.2.2 Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi juga mempengaruhi Lamsa Sihombing sehingga menjadi partaganing. Ketika memilih untuk membuka sebuah grup musik, tentu saja keluarga Efendi Sinaga (kakek Lamsa) memiliki tujuan positif, selain membantu melayani kebutuhan sosial masyarakat di daerahnya, tujuan untuk mendapatkan penghasilan secara finansial juga menjadi alasannya.Efendi melihat bahwa Lamsa Sihombing memiliki kemampuan untuk mendapatkan hal itu, tentu saja dengan bergabung dalam grup musik itu yaitu Naga Musik. Ketika mereka memakai jasa partaganing yang lain, tentu saja honor ataupun pembagian dana hasil sewa sekali tampil akan berkurang. Namun dengan memakai Lamsa sebagai partaganing maka penghasilan akan tetap dalam keluarga mereka.

Keluarga sangat berharap suatu saat Lamsa akan menjadi orang yang sukses, sehingga dia didik untuk menghargai setiap pengorbanan keluarga dan juga pengorbanannya dalam bermain musik. Menurut penuturan pamannya Apabila mereka sudah selesai bermain musik dalam sebuah upacara atau orderan , biasanya Lamsa tidak akan diberikan honor berupa uang tunai seperti kepada pemain lainnya. Namun setiap honornya akan ditabung sebagian untuk dipakai suatu hari nanti untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik untuk Lamsa. Pamannya berkata terkadang dalam sebuah kesempatan bermain musik, dia merasa kasihan dengan Lamsa karena di usianya yang masih kecil dia sudah dibawa ke berbagai tempat, melewati cuaca dan suhu yang sebenarnya tidak baik untuk kesehatan seorang anak kecil. Namun paman selalu berpikir positif bahwa apa yang mereka lakukan adalah yang terbaik untuk kebutuhan Lamsa ke depannya.

4.2.2.3 Faktor Talenta

Menurut wawancara penulis dengan paman serta teman satu grup Lamsa yaitu Alexpon, Lamsa termasuk seorang anak yang memiliki bakat atau talenta dalam bermain musik. Hal ini terbukti ketika dalam proses belajar beberapa alat musik seperti keyboard, sulim dan taganing Lamsa bisa dengan mudah menerima arahan dari teman lain yang mencoba mengajari. Dalam waktu senggang biasanya para pemain dalam grup musik Naga Musik akan berkumpul di rumah Efendi Sinaga, dan melakukan berbagai kegiatan, termasuk diantaranya mengajari Lamsa Dalam bermain musik, khususnya taganing. Lamsa mendapat beberapa tehnik yang berbeda karena teman yang mengajari juga berbeda-beda, dan semua sudah berusia jauh lebih tua dari dia, serta mendapat pengalaman bermusik yang lebih banyak dari Lamsa. Namun hal itu tidak menjadikan Lamsa kesulitan memahami taganing , justru dia semakin mengerti dan saat ini sudah jauh lebih pandai dari teman-temannya.