Konsistensi Lamsa Sihombing dalam Belajar Taganing

4.2.3 Konsistensi Lamsa Sihombing dalam Belajar Taganing

Setelah Lamsa mengenal taganing dan tertarik memainkannya, dia kemudian membeli sebuah kaset VCD uning-uningan Batak Toba. Dalam kaset tersebut dia melihat dan mendengar beberapa repertoar Batak Toba. Kemudian dia meminta pamannya mengajari dan memberikan taganing mereka untuk digunakan sebagai alat untuk belajar. Di Desa Bahal Batu I, tidak ada tempat untuk belajar musik tradisional Batak Toba, sehingga Lamsa menjadi sangat Setelah Lamsa mengenal taganing dan tertarik memainkannya, dia kemudian membeli sebuah kaset VCD uning-uningan Batak Toba. Dalam kaset tersebut dia melihat dan mendengar beberapa repertoar Batak Toba. Kemudian dia meminta pamannya mengajari dan memberikan taganing mereka untuk digunakan sebagai alat untuk belajar. Di Desa Bahal Batu I, tidak ada tempat untuk belajar musik tradisional Batak Toba, sehingga Lamsa menjadi sangat

4.2.3.1 Taganing

Dalam Kamus Bahasa Batak Toba disebut bahwa taganing adalah perangkat musik tradisional Batak berupa gendang yang terdiri dari lima buah gendang. Taganing dalam istilah etnomusikologi merupakan seperangkat alat musik yang tergolong drumchimes/gendang yang bisa membawakan melodi. Taganing kadang-kadang berbentuk tabung melengkung (barrel) atau tabung lurus (cylindrical). Kelima buah gendang dalam seperangkat alat musik taganing memiliki nama yang berbeda-beda. Gendang paling besar disebut odap-odap, gendang kedua disebut paidua odap, gendang ketiga (di tengah) disebut painonga, gendang keempat disebut paidua ting-ting,dan gendang kelima (terkecil) disebut ting-ting.

Membran taganing terbuat dari kulit sapi yang sudah diolah dan dikeringkan melalui beberapa tahap tertentu. Dan badan (botohon) taganing terbuat dari batang pohon nangka (pinasa). Sementara tali pengikat terbuat dari rotan yang dirangkai dengan tehnik tertentu sehingga tidak hanya meberikan keindahan pada bentuk luarnya saja, namun juga berpengaruh pada bunyi yang Membran taganing terbuat dari kulit sapi yang sudah diolah dan dikeringkan melalui beberapa tahap tertentu. Dan badan (botohon) taganing terbuat dari batang pohon nangka (pinasa). Sementara tali pengikat terbuat dari rotan yang dirangkai dengan tehnik tertentu sehingga tidak hanya meberikan keindahan pada bentuk luarnya saja, namun juga berpengaruh pada bunyi yang

Taganing dimainkan/dipukul dengan menggunakan dua buah pemukul (stik) yang terbuat dari kayu, kemudian dibentuk sedemikian rupa dengan ukuran yang berbeda-beda sesuai pembuat stik dan dibuat tumpul sehingga tidak merusak kulit taganing apabila dipukul menggunakan stik tersebut. Salah satu bahan baku yang bagus adalah kayu harimonting, sejenis tanaman berukuran kecil dan banyak berkembang di daerah Tobasa dan Tapanuli.

Taganing seperti yang disebutkan diatas adalah alat musik yang bisa menghasilkan nada dan membawakan melodi. Sehingga taganing biasanya akan dilaras terlebih dahulu dengan teknik tertentu oleh orang yang sudah profesional. Menurut konsep yang ada di masyarakat Batak Toba, laras keseluruhan gendang taganing “idealnya” mengacu pada nada yang terdapat pada sarune bolon.Nada gendang terkecil/ting-ting mengacu pada nada tertinggi dari sarune bolon (nada kelima). Gendang terbesar/odap-odap mengacu pada nada terendah (nada pertama). Namun cara ini tidaklah mudah dilakukan karena membran taganing seringkali tidak mampu mencapai nada tertinggi dari sarune bolon, oleh karena itu keahlian dalam melaras sangat penting untuk mendapatkan hasil yang lebih baik .

Dalam tradisi gondang sabangunan, taganing merupakan alat musik paling penting. Dalam ensambel ini taganing selalu berperan membawakan melodi dari sebuah repertoar yang juga dibawakan oleh sarune bolon. Namun dalam perkembangan selanjutnya dalam ensambel berbeda, taganing dijadikan Dalam tradisi gondang sabangunan, taganing merupakan alat musik paling penting. Dalam ensambel ini taganing selalu berperan membawakan melodi dari sebuah repertoar yang juga dibawakan oleh sarune bolon. Namun dalam perkembangan selanjutnya dalam ensambel berbeda, taganing dijadikan

4.2.3.2 Lamsa Sihombing dengan Permainan Taganingnya

Secara umum permainan setiap partaganing tidak jauh berbeda antara satu dengan yang lain. Dengan menggunakan tangan kanan dan kiri mereka memberikan kombinasi pukulan yang bervariasi sehingga memberikan bunyi yang mampu mengajak setiap orang yang mendengar akan menggerakkan tubuh untuk menari. Biasanya orang yang sudah mampu memainkan taganing dengan membawakan melodi akan memberikan variasi pukulan yang lebih bagus ketika memainkan taganing sebagai sebuah alat musik pembawa tempo/irama atau yang disebut pangodapi. Sebaliknya seorang yang belum mampu memainkan melodi akan terkesan monoton dalam memberikan variasi pukulan, atau hanya menggunakan beberapa pola dengan berulang-ulang dalam sebuah lagu atau repertoar. Namun dengan melakukan latihan yang lebih rutin serta mengikuti setiap penampilan dalam sebuah ensambel, maka tidak tertutup kemungkinan mereka mampu melakukan pukulan yang leih bervariasi lagi.

Lamsa sebagai seorang partaganing/ pangodapi juga menemukan persoalan yang sama dalam bermain taganing. Diawal belajar taganing Lamsa hanya mampu memukul taganing sebagai tempo. Dengan menggunakan tangan Lamsa sebagai seorang partaganing/ pangodapi juga menemukan persoalan yang sama dalam bermain taganing. Diawal belajar taganing Lamsa hanya mampu memukul taganing sebagai tempo. Dengan menggunakan tangan

Seiring perjalanan yang dilalui oleh Lamsa melalui latihan dirumah kakek dan melalui beberapa penampilan terutama dalam upacara adat, akhirnya dia bisa mengiringi berbagai macam lagu dan repertoar. Sama seperti yang disampaikan Gagne bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi kedalam 5 kategori yang disebut the domains of learning, salah satu diantaranya merupakan strategi kognitif yaitu organisasi keterampilan yang internal (internal organized skill ) yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan ini berbeda dengan kemampuan intelektual, karena ditujukan ke dunia luar, dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan perbaikan secara terus-menerus. Demikianlah Lamsa mempelajari taganing dengan banyak perbaikan-perbaikan dalam setiap penampilannya.