RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KAB. MUSI RAWAS 2005 - 2025
94
Pembangunan Manusia IPM diproyeksikan sebesar 75 pada tahun 2015. Prioritas pembangunan pada tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:
4.2.1. Bidang Pendidikan
Selain meneruskan
program-program pada
periode RPJM
Pertama, Pembangunan pendidikan diprioritaskan untuk peningkatan Angka Melek Huruf AMH
dan Rata-rata Lama Sekolah RLS melalui upaya Musi Rawas Bebas Putus Jenjang Sekolah JB-BPJS dan penuntasan penanganan Wajib Belajar Sembilan Tahun. Pada
jenjang pendidikan menengah difokuskan pada Rintisan Wajib Belajar Dua Belas Tahun di sekolah-sekolah yang telah memenuhi syarat. Upaya tersebut dilakukan melalui
bantuan beasiswa bagi siswa SMASMK yang berasal dari keluarga tidak mampu dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan menengah.
APK Angka Partisipasi Kasar tingkat SDMI sebesar 100, tingkat SLTP sebesar 90, tingkat SLTA sebesar 75. Sedangkan APM Angka Partisipasi Murni tingkat
SDMI sebesar 90, tingkat SLTP sebesar 80, dan tingkat SLTA sebesar 50. Penanganan pendidikan dilaksanakan sejak usia dini sampai dengan pendidikan
tinggi melalui upaya peningkatan pemenuhan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, dan peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan secara bertahap.
Perhatian secara khusus akan dikembangkan fasilitas pendidikan di Kawasan Agropolitan Center dan Agropolitan Distrik dengan membangun Sekolah Unggulan
Terpadu dan perhatian secara proporsional untuk pelaksanaan pendidikan yang memadai termasuk pelaksanaan pendidikan di daerah perdesaan, daerah perbatasan
antar Kabupaten dan daerah terpencil. Selain itu dalam pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat masih tetap diprioritaskan, dengan target peningkatan rata-rata lama
sekolah bagi seluruh masyarakat yang tidak mengikuti pendidikan formal.
Selain itu Sekolah Berstandar NasionalInternasional menjadi prioritas pada periode
ini. Untuk
pengembangan pendidikan
menengah diupayakan
melalui pengembangan sekolah kejuruan berbasis kompetensi dan keunggulan lokal terutama
bagi daerah-daerah yang mempunyai keunggulan lokal pertanian, Perikanan, industri dan pariwisata. Pembangunan sekolah kejuruan tidak terlepas dari upaya untuk
meningkatkan proporsi jumlah SMK berbanding SMA menjadi 60:40. Upaya-upaya tersebut didukung dengan perangkat kurikulum yang tetap berbasis kompetensi dengan
memprioritaskan nilai-nilai kearifan lokal. Peningkatan kepedulian dari pemerintah daerah
termasuk pemangku
kepentingan terhadap
pendidikan pertanian
dan peningkatan budaya pertanian perlu dikembangkan secara berkelanjutan.
Pada tingkat pendidikan tinggi pada periode ini sudah mulai tejadi proses belajar mengajar di Universitas Musi Rawas, yang terdiri dari beberapa program unggulan yang
dikaitkan dengan kebutuhan dan kompetensi pendidikan serta dunia kerja.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KAB. MUSI RAWAS 2005 - 2025
111
b. Kawasan Rawan Bencana 4. Kawasan lindung dengan tipologi, a pelaksanaan perwujudan relatif mudah; b
Biaya perwujudan relatif kecil; dan c merupakan kawasan prioritas perlindungan, karena memiliki fungsi perlindungan strategis terhadap kualitas dan kuantitas air
maupun bencana alam seperti banjir, erosi, pendangkalan sungai, dll, maka palaksanaan kegiatannya dilakukan pada lima tahun pertama.
5. Kawasan lindung yang terlingkup pada tipologi diatas meliputi; a. Hutan Produksi yang diberi Fungsi Lindung
b. Sempadan Sungai c. Kawasan Sekitar DanauBendungan
d. Kawasan Sekitar Mata Air
6. Kawasan lindung yang memiliki tipologi, a relatif sulit perwujudannya karena wilayah konflik; b memiliki nilai ekonomis.
7. Maka perwujudan kawasan lindung dilakukan secara bertahap dan proporsional hingga akhir tahun perencanaan 2028:
a. Kawasan Hutan Lindung b. Kawasan Konservasi dan Resapan Air
c. Kawasan Ruang Terbuka dan Hutan Kota d. Kawasan yang diberi Fungsi Lindung
- Perkebunan, dengan ketinggian lahan 500 mdpl
- Lahan Kering, dengan ketinggian lahan 500 mdpl
4.3.18.Bidang Kependudukan
Pada periode ini, upaya pengendalian pertumbuhan penduduk diarahkan pada peningkatan pemberdayaan keluarga berkualitas, pemantapan sistem administrasi
kependudukan dan peningkatan persebaran penduduk sesuai dengan potensinya serta penyelenggaraan program transmigrasi lokal.
4.3.19.Bidang Politik, Bidang Hukum dan HAM
Pembangunan Bidang Politik diarahkan pada perwujudan demokrasi pada proses politik, pemantapan semangat kebangsaan, membangun kemandirian partai politik, dan
pemantapan peran masyarakat madani civil society. Pada tahapan ini pula dilakukan upaya perluasan akses partisipasi publik, penataan daerah otonom di Musi Rawas serta
pemantapan kerjasama dengan institusi di Kabupaten Musi Rawas dengan institusi
lainnya. Pembangunan Bidang Hukum diarahkan pada penguatan penerapan produk
hukum untuk memantapkan pelaksanaan otonomi dan penyelenggaraan pemerintahan, memantapkan penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia HAM. Pada
tahap ini pula selain mewujudkan harmonisasi produk hukum juga dilakukan pula perwujudan produk hukum yang memihak kepentingan masyarakat, penguasaan budaya
hukum serta membangun kepercayaan terhadap aparat hukum dan lembaga peradilan.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KAB. MUSI RAWAS 2005 - 2025
110
alam dan lingkungan hidup yang yang handal, serta sarana prasarana dan infrastruktur lingkungan yang semakin lengkap dan memadai.
Upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan yang semakin efektif berbasis teknologi ramah lingkungan, menjaga konsistensi upaya penegakan hukum
dalam pengendalian kualitas lingkungan, semakin efektifnya upaya konservasi dan pemulihan kualitas dan fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup khususnya untuk
kondisi kawasan lindung, daerah aliran sungai dan cekungan air bawah tanah. Terciptanya sistem mitigasi dan penanggulangan bencana yang handal, pengelolaan
DAS dan kawasan perlindungan setempat secara terpadu, dan tetap dipertahankannya luasan 30 kawasan lindung dari luas Musi Rawas.
Peningkatan efisiensi, efektivitas dari nilai tambah dalam pengelolaan sumberdaya alam lingkungan hidup tetap menjadi prioritas untuk menjaga daya dukung lingkungan
yang memadai bagi proses pembangunan di Musi Rawas. Sistem pemantauan dan
penilaian lingkungan semakin dimantapkan dalam rangka perbaikan berkesinambungan continuous improvement kualitas lingkungan.
Dalam masa periode ini perwujudan pemanfaatan ruang kawasan lindung merupakan upaya mewujudkan pemanfataan ruang di kawasan lindung sebagaimana
yang telah direncanakan, dimana langkah kegiatannya dapat berupa mempertahankan yang sudah ada, alih fungsi lahan sesuai peruntukannya ataupun memberikan fungsi
lindung pada kawasan budidaya misalnya hutan produksi atau perkebunan yang diberi fungsi lindung.
Dalam rangka perwujudan kawasan lindung diperlukan pengelolaan yang berdasarkan pada pertimbangan semua aspek yang terkait dengan tata ruang.
Berdasarkan kajian
dan hasil
perumusan dialog
beserta seluruh
komponen pembangunan dan atau stakeholders, maka tahapan pencapaian Kawasan Lindung
adalah sebagai berikut : 1. Kawasan lindung yang diprioritaskan perwujudannya adalah kawasan lindung
yang berdekatan
dan atau
berbatasan dengan
aktivitas sosial
ekonomi masyarakat perkotaan.
2. Perwujudan kawasan lindung dengan target pelaksanaan meliputi; a. Lima tahun pertama dengan proporsi target pencapaian adalah 25 dari
rencana perwujudan kawasan lindung b. Lima tahun kedua dengan proporsi target pencapaian adalah 25 dari rencana
perwujudan kawasan lindung c. Demikian selanjutnya dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah
dan partisipasi
masyarakat dan
pihak swasta,
khususnya pengelola
perkebunan yang lahannya berada pada kawasan berpotensi dilanda bahaya banjir
3. Kawasan lindung dengan tipologi, a kawasan yang berpotensi dan atau memiliki kekhasan alam maka dipertahankan keberadaannya, b kawasan lindung tersebut
meliputi; a. Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KAB. MUSI RAWAS 2005 - 2025
95
4.2.2. Bidang Kesehatan