34
6. Tes Bercerita Menurut Nurgiyantoro 2001: 58, tes berbicara merupakan suatu cara
untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa. Tes yang dilakukan dalam penelitianini adalah test praktik berbicara, yaitu
melalui tugas bercerita di depan kelas. Tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan bercerita siswa sebelum
dan sesudah dikenai tindakan. Adapun aspek penilaian dalam pembelajaran keterampilan bercerita meliputi 1 pelafalan, 2 kosakata, 3 struktur,
4 kesesuaian isiurutan cerita, 5 kelancaran, 6 gayaekspresi, dan 7 keterampilan mengolahmengembangkan ide cerita.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa hasil observasi lapangan, wawancara, dan catatan
lapangan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengamatan. Fungsi utama pengamatan adalah untuk menemukan apakah menggunakan strategi Think Talk
Write TTW dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Data kualitatif diperoleh dari hasil berbicara awal dan berbicara akhir. Berbicara awal dan
terakhir dilakuakan sebelum dan sesudah siswa diberi tindakan yang berupa pembelajaran bercerita dengan strategi Think Talk Write TTW. Data ini berupa
skor kemampuan berbicara. Penelitian dalam berbicara ini menggunakan skor tertinggi sepuluh dengan aspek yang dinilai yaitu, pelafalan, kosakata, struktur,
kesesuaian isiurutan cerita, kelancaran, gayaekspresi, dan keterampilan mengolahmengembangkan ide cerita.
35
Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif, yaitu teknik statistik yang memberikan informasi mengenai
data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis, kemudian menarik inferensi yang di gereralisasikan untuk data yang lebih besar. Statistik deskriptif
hanya dipergunakan untuk menyajikan dan menganalisis data agar lebih bermakna, komunikatif, dan disertai perhitungan sederhana yang bersifat
memperjelas keadaan dan karakteristik data yang bersangkutan Nurgiyantoro, 2000:8.
H. Validitas dan reabilitas
1. Validitas Pada jenis penelitian tindakan kelas, validitas adalah keajekan proses
penelitian. Burn dalam Sanjaya, 2009: 41 mengungkapkan ada lima jenis validitas yang dapat diterapkan untuk menentukan keajekan pelaksanaan tindakan.
Kelima validitas tersebut adalah validitas demokratik, validitas hasil, validitas proses, validitas dialogis. Dalam penelitian ini menggunakan tiga validitas yaitu,
validitas demokratik, validitas proses, validitas dialogis, dan validitas hasil. Mengenai validitas-validitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Validitas Proses Validitas proses dilakukan dengan pengamatan yang dilakukan dari awal
hingga akhir pelaksanaan tindakan. Kriteria ini mengangkat tentang keterpercayaan dan kompetensi dari penelitian terkait kompetensi peneliti dalam
bidang yang diteliti dan dalam pengumpulan data melalui pengamatan partisipan sangat menentukan kualitas proses tindakan dan pengumpulan data tentang proses
36
tersebut. Hal ini dikuatkan dengan adanya catatan lapangan dan penilian yang ada dalam setiap siklus.
b. Validitas Dialogis Kriteria ini berhubungan dengan pernyataan bahwa tindakan membawa
hasil yang sukses dalam konteks penelitian. Adanya dialog antara peneliti dengan guru kolaborator secara intensif selama proses penelitian dari awal sampai akhir
menunjang agar tercapai tujuan peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas IX A SMP Negeri 2 Jatikalen Nganjuk.
c. Validitas Hasil Validitas ini mengandung pengertian bahwa suatu tindakan yang bertujuan
untuk penelitian membawa hasil yang maksimal. Hasil yang maksimal dicapai dengan refleksi yang dilakukan oleh guru dan peneliti setiap akhir pembelajaran.
Hasil refleksi tersebut memunculkan permasalahan baru, lalu diterapkan pemecahan masalah pada pemberian tindakan berikutnya sebagai upaya perbaikan
agar hasil pembelajaran tersebut maksimal. 2. Reliabilitas Data
Reliabilitas dalam penelitian ini berupa penilaian data asli penelitian yang meliputi wawancara, catatan lapangan, angket, dokumentasi, serta lembar
penilaian keterampilan berdiskusi.
I. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya perubahan menuju arah perbaikan. Indikator keberhasilan tindakan
terdiri atas keberhasilan proses dan produk.