BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Dalam pembuatan sistem ini, sebelum melakukan pemrograman, terlebih dahulu menganalisis permasalahan yang ada dan syarat-syarat yang diperlukan dalam
pembuatan sistem ini.
3.1.1 Analisis Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan dengan menggunakan sistem ini adalah pengenalan pola citra aksara Karo. Citra aksara Karo didapatkan melalui proses
scanning tulisan tangan aksara Karo dan dikonversi ke dalam citra digital. Sebelum diolah, citra digital harus melalui beberapa tahap pengolahan citra
seperti proses pra pengolahan serta proses ekstraksi fitur. Melalui proses ini akan diperoleh nilai dari citra yang selanjutnya akan digunakan untuk pengenalan pola
dengan jaringan saraf tiruan. Sistem ini menggunakan metode jaringan saraf tiruan associative memory tipe
hetero-association.Metode ini akan mengasosiasikan input dengan output yang telah disediakan sebelumnya. Dalam metode ini akan dilakukan proses pelatihan untuk
melatih sistem agar dapat mengenali masukan citra aksara Karo serta proses pengujian untuk menguji apakah sistem mampu mengenali pola citra aksara Karo baik itu dalam
kondisi baik ataupun cacat noisy. Banyaknya data pelatihan adalah 620 masing-masing 20 data dari 31 pola
karakter, terdiri dari 420 huruf dan 200 angka.
3.1.2 Analisis Persyaratan
Analisis persyaratan dilakukan untuk mengidentifikasi dan menyatakan persyaratan. Dalam suatu sistem analisis persyaratan dibagi menjadi dua bagian yaitu persyaratan
fungsional functional requirement dan persyaratan nonfungsional nonfunctional
Universitas Sumatera Utara
requirement. Persyaratan fungsional adalah deskripsi mengenai aktivitas dan layanan yang harus diberikan disediakan oleh sebuah sistem, dan persyaratan nonfungsional
merupakan deskripsi mengenai fitur, karakteristik, dan batasan lainnya yang menentukan apakah sistem memuaskan atau tidak.
3.1.2.1 Persyaratan Fungsional
Dalam pengenalan pola karakter aksara Karo dengan metode associative memory tipe hetero-association ini, persyaratan fungsional yang harus dipenuhi, antara lain:
1. File citra aksara Karo yang akan diproses adalah file citra yang berformat .jpg
3.1.2.2 Persyaratan NonFungsional
Persyaratan nonfungsional meliputi performa, mudah untuk dipelajari dan digunakan, hemat biaya, dokumentasi, manajemen kualitas, dan kontrol.
1. Performa Perangkat lunak yang akan dibangun harus dapat menunjukkan hasil dari proses
pelatihan dan pengenalan pola aksara Karo yang dilakukan oleh sistem. 2. Mudah dipelajari dan digunakan
Perangkat lunak yang akan dibangun harus sederhana agar mudah dipelajari oleh pengguna user.
3. Hemat Biaya Perangkat lunak yang dibangun tidak memerlukan perangkat tambahan ataupun
perangkat pendukung dalam proses eksekusinya. 4. Dokumentasi
Perangkat lunak yang akan dibangun dapat menyimpan nilai citra saat proses pengolahan citra serta nilai bobot yang dihasilkan saat citra dilatih. Persen akurasi
yang diperoleh saat proses pengujian akan disimpan pada perangkat lunak ini. 5. Manajemen Kualitas
Perangkat lunak yang akan dibangun harus memiliki kualitas yang baik yaitu proses pengolahan citra, pelatihan, dan pengujian yang relatif cepat.
6. Kontrol
Universitas Sumatera Utara
Perangkat lunak yang dibangun harus memiliki message error pesan kesalahan jika pengguna tidak lengkap memasukkan masukan ataupun jika masukan yang
dimasukkan salah.
3.1.3 Analisis Proses