Pada Gambar 3.4 menunjukkan, pertama sistem akan melakukan proses pelatihan. Pada proses pelatihan terdapat beberapa proses yaitu pra pengolahan, proses asosiasi
perkalian vektor aksara dengan vektor abjad serta penghitungan nilai error. Setelah proses pelatihan selesai dilanjutkan ke proses pengujian dimana terjadi proses pra
pengolahan citra, proses pengujian perkalian antara vektor aksara dengan matriks bobot serta penghitungan nilai error.
3.3 Perancangan Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Setiap simbol pada flowchart menggambarkan
proses tertentu, dan antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Pada Tabel 3.3. dapat dilihat simbol yang terdapat pada flowchart dan keterangannya.
Tabel 3.3 Simbol dan Keterangan Pada Flowchart Gambar
Simbol Untuk Keterangan
ProsesLangkah Menyatakan kegiatan yang akan
ditampilkan dalam diagram alir.
Titik Keputusan Proses Langkah dimana perlu adanya
keputusan atau adanya kondisi tertentu.
MasukanKeluaran Data
Digunakan untuk mewakili data masuk, atau data keluar.
Terminasi Menunjukkan awal atau akhir sebuah
proses.
Garis Alir Menunjukkan arah aliran proses atau
algoritma. KontrolInspeksi
Menunjukkan proses langkah dimana ada inspeksi atau pengontrolan.
Universitas Sumatera Utara
Mulai
For i=1:620 Masukkan
aksara karo dalam bentuk
citra jpeg
Pra pengolahan citra jpeg
Ekstraksi ciri untuk memperoleh citra
biner
Asosiasikan nilai citra biner aksara
karo dengan nilai pasangannya
abjad
Hasil akumulasi
bobot For i:1:620
Citra diuji dengan melakukan perkalian antara citra biner
aksara dan bobot total
Pengujian berhasil dan
ditampilkan abjad dari citra
aksara karo
Selesai Citra biner
Apakah i=620? Tidak
Apakah i=620? Ya
Tidak
Ya
Aplikasi yang akan dibangun ini mempunyai skema yang bisa digambarkan dengan flowchart. Proses mulai dari proses pelatihan sampai proses pengujian dapat
dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Flowchart Proses Pelatihan dan Pengujian
Universitas Sumatera Utara
3.4. Perancangan Antarmuka Sistem
Antarmuka sistem dibuat dengan menggunakan Matlab R2007b. Adanya antarmuka sistem ini membuat user lebih mudah dalam menggunakan sistem pengenalan pola ini.
3.4.1 Form Utama
Form inilah yang pertama kali ditampilkan jika user menggunakan sistem pengenalan pola ini. Tampilan rancangan form utama dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. Rancangan Form utama
Keterangan: 1. Menu Utama
Pada menu ini terdapat dua submenu dari sistem pengenalan pola karakter Aksara Karo, yaitu menu pengolahan serta pelatihan citra.
2. Menu Bantuan Pada menu ini terdapat submenu tentang. Submenu ini memberikan keterangan
atas sistem ini. 3. Menu Keluar
Berfungsi untuk keluar langsung dari sistem.
1 2
3
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Form Pengolahan dan Pelatihan Citra
Pada form ini, citra akan diolah serta dilakukan pelatihan. Tampilan rancangan form pengolahan dan pelatihan dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7. Rancangan Form Pengolahan dan Pelatihan Citra
Keterangan: 1. Textfield
Berfungsi untuk menentukan citra Aksara Karo yang ingin ditampilkan dan diolah
2. Tombol Buka Citra Berfungsi untuk membuka citra Aksara Karo yang sudah ditentukan pada
textfield 3. Tombol Ubah Ukuran
Berfungsi untuk mengubah ukuran citra yang ditampilkan 4. Tombol Binerisasi
Berfungsi untuk mengubah citra RGB ke dalam citra biner. Citra yang diubah adalah citra yang telah dipilih melalui textfield
5. Tombol Ekstraksi Fitur
1 6
7 9
10 2
8 3
4 5
Axes 1
Axes 15 Axes 8
Axes 2
Axes 9
Axes 16 Axes 17
Axes 10 Axes 3
Axes 4 Axes 7
Axes 6 Axes 5
Axes 18 Axes 11
Axes 12
Axes 19 Axes 13
Axes 14
Axes 20
11
Universitas Sumatera Utara
Berfungsi untuk mengekstraksi fitur citra yang telah dibinerisasi. Citra yang diubah adalah citra yang telah dipilih melalui textfield
6. Tombol Binerisasi Berfungsi untuk mengubah citra RGB ke dalam citra biner. Citra yang diubah
adalah semua citra yang terdapat pada penyimpanan data 7. Tombol Ekstraksi Fitur
Berfungsi untuk mengekstraksi fitur citra yang telah dibinerisasi. Citra yang diekstraksi adalah semua citra yang terdapat pada penyimpanan data
8. Tombol Latih Berfungsi untuk melatih citra yang telah diekstraksi
9. Tombol Reset Bobot Berfungsi untuk mengubah nilai bobot menjadi nol
10. Textfield Berisi keterangan terhadap proses pengolahan dan pelatihan
11. Axes 1-20 Berfungsi sebagai tempat menampilkan citra yang akan diolah
3.4.3 Form Pengujian Citra
Pada form ini, citra akan diuji apakah dapat dikenali atau tidak oleh sistem. Tampilan rancangan form pengujian dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8. Rancangan form Pengujian Citra
7 6
5 4
3 2
1
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: 1. Axes
Berfungsi sebagai tempat menampilkan citra yang akan diolah 2. Tombol Buka
Berfungsi untuk membuka file citra yang akan diuji 3. Tombol Uji
Berfungsi untuk menguji apakah citra yang dibuka dapat dikenali atau tidak 4. Tombol Uji Banyak
Berfungsi untuk menguji apakah citra yang dibuka dapat dikenali atau tidak. Citra yang akan diuji adalah seluruh citra yang terdapat dalam penyimpanan
data 5. Fieldtext
Befungsi untuk menampilkan jumlah citra yang berhasil dikenali 6. Fieldtext
Berfungsi untuk menampilkan abjad dari citra yang telah dibuka dan diuji 7. Fieldtext
Berfungsi untuk menampilkan persen akurasi dari pengujian
3.5 Tahapan Sistem
Gambar 3.9. Diagram Proses Sistem Secara Umum
Universitas Sumatera Utara
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Pemrosesan citra, untuk mendapatkan citra biner dari Aksara Karo dengan
melakukan proses scaling pengubahan ukuran citra dan threshold pengubahan citra dari citra RGB ke dalam citra biner. Setelah itu citra akan diekstraksi
fiturnya. 2. Proses pelatihan, untuk memperkenalkan kepada sistem setiap karakterisktik dari
pola karakter Aksara Karo yang dimasukkan. Dari proses pelatihan akan dihasilkan bobot. Bobot adalah data yang digunakan untuk menyimpan
karakteristik pola Aksara Karo yang didapat pada saat proses pelatihan. Bobot dihasilkan dari proses akumulasi setiap citra aksara Karo yang dilatih. Bobot
disimpan di database. 3. Proses pengujian, untuk menguji citra Aksara Karo yang telah dilatih maupun citra
testing. Bobot yang dihasilkan dari proses pelatihan akan digunakan untuk menguji setiap sampel citra.
Kumpulan citra dalam bentuk tulisan tangan akan di scan terlebih dahulu sehingga menjadi citra digital dalam format .jpg dengan menggunakan scanner. Citra digital
yang diambil akan dipotong terlebih dahulu dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop sehingga citra terpisah satu sama lain dengan citra lainnya. Semua citra
yang dipotong tidak memiliki ukuran yang sama dan tidak memiliki fokus posisi yang sama, sehingga akan menyulitkan dalam proses pelatihannya nanti. Ini dikarenakan
cara penulisan yang berbeda pada setiap orang. Citra yang tidak memiliki ukuran yang sama akan diubah ukurannya terlebih
dahulu oleh sistem ini sehingga memiliki ukuran 120 x 120 piksel. Setelah itu citra akan diubah kedalam citra biner melalui proses binerisasi threshold. Citra yang telah
dibinerisasi ini akan diekstraksi fiturnya sehingga citra berubah menjadi ukuran 12 x 14 piksel. Citra inilah yang akan melalui proses pelatihan. Total citra yang akan
dilatih ada sebanyak 620 citra dari 31 karakter masing-masing dengan 20 sampel. Pelatihan citra akan menghasilkan bobot. Setelah dilatih, maka akan dilakukan
pengujian terhadap 620 citra yang telah dilatih sebelumnya dan terhadap 62 citra yang testing dengan menggunakan bobot yang telah dihasilkan sebelumnya. Urutan
pemrosesan citra dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Universitas Sumatera Utara
Citra Asli Citra Setelah Dipotong Citra Setelah diubah 60 x 30 px ukurannya
120 x 120 px
Citra Hasil Ekstraksi Citra Biner 12 x 14 px 120 x 120 px
Gambar 3.10 Urutan Pemrosesan Citra
3.6. Perancangan Arsitektur Jaringan